Budi Setia
Unknown Affiliation

Published : 39 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Persepsi Petani Terhadap Usahatani Lahan Pekarangan Dede Hermawan; Agus Yuniawan Isyanto; Budi Setia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 8, No 3 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v8i3.5805

Abstract

Alih fungsi lahan yang meningkat dari lahan pertanian menjadi non pertanian dinilai sudah tidak terkendali, menyusul pesatnya sector industri dan pemukiman di Indonesia, Praktek alih fungsi lahan tersebut melahirkan satu kekuatiran tersendiri terhadap ketersediaan pangan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui sejauh mana Tingkat Persepsi Petani terhadap Program Pemanfaatan Lahan Pekarangan  di Desa Ciganjeng Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode  studi kasus. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan  bahwa Desa Ciganjeng merupakan desa dengan warga yang banyak menerapkan pemanfaatan lahan pekarangan. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampel acak sederhana (Simple Random Sampling). Dengan tingkat presisi 15% dari jumlah petani yang ada maka didapatkan hasil sebanyak 39 orang petani sebagai responden dari populasi sebanyak 275. Hasil penelitian menunjukkan presepsi petani terhadap usahatani lahan pekarangan adalah berpresepsi baik dengan total skor 1.413 dengan rata-rata skor 36,23 dari 10 pertanyaan yang diberikan kepada para petani yang dijadikan responden, Faktor-faktor yang mendorong petani dalam mengusahakan usahatani lahan pekarangan adalah adanya kesadaran dari diri para petani itu sendiri untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah mereka yang kosong untuk ditanami dengan berbagai jenis tanaman sayuran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka bahkan dapat memberikan pendapatan dari hasil usahatani lahan perakarangan yang mereka kelola. Faktor-faktor eksternal yang dapat mendorong petani dalam menjalakan usahatani lahan pekarangan yaitu, adanya dorongan dari pihak pemerintahan setempat yaitu dari pihak Desa setempat dan BPP Kecamatan setempat yang dijalankan oleh penyuluh untuk merangkul, membina dan memberikan ilmu-ilmunya kepada para petani lahan pekarangan supaya dapat lebih berkembang lebih baik lagi.
ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Rhizopus Oligosporus) (Studi Kasus Pada Perusahaan Bapak Maman di Desa Jalatrang Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Irfan Hendriawan; Dini Rochdiani; Budi Setia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 7, No 3 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v7i3.4003

Abstract

Usaha agroindustri tempe pada umumnya  merupakan sektor informal dengan skala mikro dan kecil tapi memiliki peran penting dalam mendukung kesejahtraan masyarakat luas, Fakta dilapangan menunjukan bahwa usaha agroindustri tempe meskipun sudah berjalan bertahun tahun, tetapi skala usaha mereka sulit  berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya, penerimaan, pendapatan agroindistri tempe di Desa Jalatrang Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis dalam satu kali proses produksi. 2) Besarnya nilai tambah agroindustri tempe di Desa Jalatrang Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis dalam satu kali proses produksi. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada agroindustri tempe di Desa Jalatrang Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu pada agroindustri tempe “Bapak Maman”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Biaya yang dikeluarkan oleh responden agroindustri tempe Bapak Maman Sulaeman dalam satu kali proses produksi yaitu Rp 1.523.568,51, penerimaan yaitu Rp 1.840.000, sehingga memperoleh pendapatan Rp 316.431,49, per satu kali proses produksi. 2) Nilai nilai tambah yang diperoleh pada agroindustri tempe Bapak Maman  yaitu Rp 4.322,23 dalam satu kali proses produksi.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI TEPUNG AREN (Studi Kasus Di Desa Sumberjaya Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis) Mayang Santi Mulyani; Dini Rochdiani; Budi Setia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 7, No 3 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v7i3.4018

Abstract

Pengolahan pohon aren menjadi tepung aren dapat menjadi peluang usaha dan sebagai alternatif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Tepung aren merupakan tepung yang mempunyai peranan penting sebagai bahan pangan, karena berbagai macam makanan yang digemari masyarakat banyak yang berbahan dasar tepung aren. Melihat prospek produk tepung aren terhadap kebutuhan konsumen yang bagus, membuat usaha tersebut perlu penanganan yang tepat agar dapat berkembang dan berdaya saing tinggi. Oleh karena itu, diperlukan analisis kelayakan finansial terhadap produk agroindustri tepung aren. Dari hasil perhitungan melalui kriteria investasi diperoleh hasil NPV bernilai positif atau lebih dari nol yaitu sebesar Rp.317.396.676,68, Net B/C sebesar 2,01 lebih besar dari 1, Gross B/C sebesar 1,02 lebih besar dari 1, IRR sebesar 44% lebih besar dari  12% yaitu tingkat suku bunga bank yang sedang berlaku, Payback Period 3 tahun. Dari sisi finansial agroindustri tepung aren layak untuk dijalankan. Analisis sensitivitas yang dilakukan dengan meningkatkan biaya pembelian aci basah sebesar 5% dan menurunkan harga jual sebesar 5% sangat berpegaruh terhadap usaha agroindustri tepung aren, sehingga usaha tersebut tidak layak untuk dijalankan kembali. 
Strategi Pengembangan Agroindustri Tahu Cahaya Di Dusun Lintungpaku Desa Karangpawitan Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis Ade Fitri A'syaroh; Dini Rochdiani; Budi Setia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 8, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v8i2.5345

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan agroindustri Tahu Cahaya di Dususn Lintungpaku Desa Karangpawitan Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. 2) Alternatif Strategi yang diterapkan dalam pengembangan agroindustri tahu pada perusahaan Tahu Cahaya di Dusun Lintungpaku Desa Karangpawitan Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada perusahaan Tahu Cahaya di Dusun Lintungpaku Desa Karangpawitan Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. Responden pada penelitian ini adalah pemilik Tahu Cahaya yaitu Bapak Nurdin. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil penelitian ini menujukan bahwa :1) Faktor kekuatan (Strenghts), dalam pengembangan perusahaan tahu Cahaya yaitu memiliki lokasi yang strategis yang mudah dijangkau oleh konsumen, pengalaman perusahaan, kapasitas produksi, ketersediaan bahan baku, kemampuan mengakses modal, dan memiliki rasa tahu yang enak, tidak mudah hancur dan tidak berbau asam. Sedangkan yang menjadi faktor kelemahan (weaknesses) diantaranya yaitu keterbatasan sumberdaya/ kapabilitas perusahaan, pembuangan limbah, pemasaran masih terbatas, belum adanya riset pesaing, jumlah alat transfortasi milik sendiri sedikit, dan ketergantungan bahan baku.2) Alternatif strategi yang tepat untuk diterapkan dalam pengembangan usaha agroindustri tahu cahaya yaitu dengan menggunakan strategi SO. setelah menggandengkan kekuatan dengan peluang dan strategi SO (Strenght-Opportunity), maka diperoleh faktor yang harus dipertahankan untuk mampu mengambil peluang yang ada, yaitu mampu menjaga dan meningkatkan mutu produk dan memperluas pasar.
Analisis Nilai Tambah Dan Titik Impas Agroindustri Gula Aren Skala Rumah Tangga Siti Nurdasanti; Dini Rochdiani; Budi Setia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 8, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v8i2.5351

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya : 1). Biaya, penerimaan dan pendapatan yang diperoleh pengrajin gula aren skala rumah tangga dalam satu kali proses produksi di Desa Karangkamiri Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran. 2) Besarnya nilai tambah pengrajin gula aren skala rumah tangga  yang diperoleh pengrajin gula aren skala rumah tangga dalam satu kali proses produksi di Desa Karangkamiri Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran. 3) Besarnya titik impas penerimaan, volume produksi, dan titik impas harga penjualan.  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan sampel 32 orang pengrajin gula aren yang diambil secara acak. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis biaya, penerimaan dan pendapatan, nilai tambah  metode hayami dan titik impas. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Besar biaya total Rp. 4.254, dengan penerimaan Rp. 58.219 dari hasil perkalian antara produksi 4,3 kg dengan harga jual Rp. 13.500/kg. Pendapatan yang diperoleh pengrajin dalam satu kali proses produksi Rp. 53.695. 2) Nilai tambah yang diproleh pengrajin dalam satu kali proses produksi Rp. 1.708 dengan rasio nilai tambah sebesar 0,37%. 3) titik impas  penerimaan yang diperoleh pengrajin dalam satu kali proses produksi Rp. 3.310. titik impas volume produksi 0,25 kilogram, dan titik impas harga produksi Rp. 17.016./kilogram.
ANALISIS NILAI TAMBAH SALE PISANG GULUNG (Studi Kasus Pada Agroindustri Rizki Barokah di Desa Sukahurip Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis) Neni Kurnia; Iwan Setiawan; Budi Setia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 7, No 3 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v7i3.4004

Abstract

Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) biaya yang dikeluarkan oleh responden agroindusri sale pisang gulung dalam satu kali proses produksi yaitu Rp 3.158.845,87, penerimaan yaitu Rp 3.360.000,00, sehingga memperoleh pendapatan Rp 201.154,13 per satu kali proses produksi. 2) Nilai tambah yang diperoleh pada agroindustri sale pisang gulung yaitu Rp 28.143,33 per kilogram dalam satu kali proses produksi.
Studi Komparatif Pendapatan Petani Sayuran Aning Srimulyati; Trisna Insan Noor; Budi Setia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 8, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v8i2.5348

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Berapa besarnya biaya dan pendapatan petani sayuran berdasar pola tanam di Desa Karangkamiri Kecamatan   Langkaplancar Kabupaten Pangandaran? (2) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan (nyata) antara total biaya, total penerimaan dan total pendapatan usahatani sayuran mentimun, cabai, dan cabai rawit?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan mengambil kasus di Desa Karangkamiri Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran. Jumlah responden yang di ambil sebanyak 31 orang dengan polatanam mentimun – cabai 20 orang, cabai – cabai rawit 7 orang dan mentimun – cabai rawit 4 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa besarnya biaya usahatani dengan pola tanam mentimun - cabai Rp.51.938.445.97,- per hektar per satu kali musim tanam, biaya usahatani cabai – cabai rawit Rp.55.181.960,- per hektar per satu kali musim tanam dan biaya usahatani mentimun - cabai rawit Rp.46.360.192,1,- per hektar per satu kali musim tanam. Besarnya pendapatan usahatani mentimun - cabai Rp.112.452.757,6- per hekatr per satu kali musim tanam, pendapatan usahatani cabai - cabai rawit Rp. 472.409.279,7per hektar per satu kali musim tanam dan hasil pendapatan usahatani mentimun-cabai rawit sebesar Rp.161.897.668,- per hektar per satu kali musim tanam. Hasil analisis dengan menggunaan uji Kruskal Wallis menunjukan bahwa pola tanam terhadap biaya, penerimaan dan pendapatan menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan (nyata).
Keragaan Agroindustri Sale Pisang Gulung Riska Mellyana Aprilia; Trisna Insan Noor; Budi Setia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 8, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v8i1.4620

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :  1) Proses produksi agroindustri sale pisang gulung Rizki Barokah di Desa Sukahurip Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, 2) Saluran pemasaran Agroindustri sale pisang gulung Rizki Barokah di Desa Sukahuri Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, 3) Pendapatan Agroindustri sale pisang gulung Rizki Barokah di Desa Sukahurip Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif studi kasus pada Agroindustri sale pisang gulung Rizki Barokah di Desa Sukahurip Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu pada Agroindustri sale pisang gulung Rizki Barokah hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Proses produksi sale pisang gulung Rizki Barokah terlebih dahulu mempersiapkan bahan baku yaitu babangi pisang dan tepung terigu sebagai pelengkap tambahan untuk membuat sale pisang, selanjutnya proses pemotongan, penggulungan, pembuatan adonan, penggorengan dan pengemasan. 2) Saluran pemasaran sale pisang gulung Rizki Barokah menggunakan saluran tingkat 1 yaitu produsen – pengecer - konsumen , harga jual pengecer berkisar Rp. 28.000,00 perkilogram. 3) Pendapatan Agroindustri sale pisang gulung Rizki Barokah Rp. 201.154,13 dalam satu kali proses produksi.
Analisis Pendapatan Dan Nilai Tambah Agroindustri Kelanting Melani Angger Dyasturi; Dini Rochdiani; Budi Setia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 9, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v9i1.6209

Abstract

Agroindustri kelanting selama ini tidak kurang meahami berapa pendapatan dan nilai tambah dari ubi kayu dijadikann kelanting. Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu menganalisis pendapatan dan nilai tambah agroindustri kelanting. Riset kali ini mengenakan gaya studi kasus. Tempat untuk  riset dipilih secara sengaja di Desa Ciklapa Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan bersih Agroindustri Kelanting adalah Rp 1.522. 606,95 per proses produksi, dan nilai tambah  Rp 17.226,07 per satu kilogram ubi kayu, artinya agroindustri kelanting dapat memberikan keuntungan bagi pengusahanya.
IMPLEMENTASI PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI DESA CIGANJENG KECAMATAN PADAHERANG KABUPATEN PANGANDARAN Ani Tamara; Muhamad Nurdin Yusuf; Budi Setia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 7, No 3 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v7i3.4015

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Implementasi kebijakan program KRPL di Kelompok Taruna Tani Mekar Bayu Desa Ciganjeng Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. (2)  Faktor pendukung dan penghambat program KRPL di Kelompok Taruna Tani Mekar Bayu Desa Ciganjeng Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran. (3) Tingkat keberhasilan implementasi KRPL di Desa Ciganjeng Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran.  Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada Kelompok Taruna Tani Mekar Bayu Desa Ciganjeng Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran, yang ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan Kelompok Taruna Tani Mekar Bayu adalah Kelompok pertama yang didanai oleh pemerintah dalam melaksanakan program KRP pada tahun 2018.Metode penentuan responden dilakukan secara purposive sampling yaitu hanya anggota Kelompok Taruna Tani Mekar Bayu yang masih aktif dalam melaksanakan program KRPL sebanyak 20 orang dari anggota kelompok sebanyak 40 orang.Penelitian ini berbentuk deskriptif dengan menjelaskan kejadian – kejadian yang terjadi secara rutin. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi program KRPL berjalan dengan baik karena berjalan secara berkelanjutan, dengan faktor pendukung dan penghambat yang bisa diatasai dengan baik, hanya saja kondisi alam seperti cuaca yang terkadang membuat mereka terhambat, dan untuk tingkat keberhasilannya belum cukup maksimal karena responden hanya menanam untuk kebutuhan sehari – hari dan berupa tanaman bumbu dapur sehingga keadaan tersebut tidak dapat menutupi beban konsumsi pangan terhadap sayuran, hanya saya kondisi tersebut dapat mengurangi beban kebutuhan dasar mereka untuk membeli bumbu setidaknya menghebat sekitar 2 ribu rupiah per hari.