Atiek Sismiati S
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL TERHADAP PEMAHAMAN HIV AIDS ( Pada Siswa kelas X-1 SMAN 1 Pedes Karawang) Janu Ris Pratiwi; Atiek Sismiati S; Louise Siwabessy
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 1 No 1 (2012): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.06 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.011.10

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahuiefektifitas penerapan model cooperative learning teknik jigsaw dalam layanan bimbingan klasikal terhadap pemahaman mengenai HIV AIDS.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen berjenis pre eksperimen, dengan menggunakan model pre-post one goup design yaitu eksperimen yang dilaksanakan dengan menggunakan satu kelompok penelitian dengan melihat hasil pretest dan post tes. Penelitian ini menggunakan 1 kelas, yaitu kelas X-1 dengan jumlah 40 siswa. Uji coba instrumen terhadap 36 orang responden untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen. Hasil perhitungan validitas diperoleh 35 butir item yang valid. Hasil reliabilitasnya 0,9 dengan rumus KR-20 menunjukkan bahwa reliabilitasnya tinggi.Hasil uji normalitas dengan chi kuadrat diperoleh x2 hitung 7.5751 dan 9.1196 hasil yang diperoleh dari sampel yang berasal dari populasi berdistribusi normal. Pengujian homogenitas juga dihitung dengan rumus uji F. Hasil perhitungan homogenitas menyatakan bahwa Fhitung< Ftabel atau 1,10< 1,69, artinya kedua data tersebut homogen. Pada uji hipotesis, thitung = 21,6 dengan taraf signifikansi α = 0.05 maka diperoleh ttabel = 1,68. Ternyata thitung = 21,6> ttabel(0.05) = 1,68 jadi H0 ditolak. Kesimpulan penerapan model cooperative learning teknik jigsaw efektif digunakan untuk pemahaman HIVAIDS. Saran mengembangkan penelitian pada aspek afektif dengan model pembelajaran desain yang berbeda dan terdapat kelompok kontrol.
PROFIL KEMANDIRIAN REMAJA (Survey di SMA Negeri 39 Jakarta Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013) Annisa Sukma Hapsari; Atiek Sismiati S; Herdi Herdi
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 2 No 1 (2013): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.835 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.021.01

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik tingkat kemandirian remaja di SMA Negeri 39 Jakarta pada siswa kelas XI. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan jenis survei. Populasi penelitian berjumlah 400 siswa. Sampel penelitian berjumlah 54 siswa dengan menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner kemandirian berdasarkan teori Steinberg. Uji instrumen penelitian menggunakan Product Moment. Hasil uji validitas 60 butir pernyataan menghasilkan 40 butir valid dan 20 butir tidak valid (drop). Uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach single trial dengan korelasi item total didapat hasil 0,898 yang berarti bahwa instrumen memiliki tingkat reliabilitas tinggi. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian kemandirian remaja berada pada kategorisasi sedang (48,1%), sisanya kategorisasi tinggi (24,1%), dan kate-gorisasi rendah (27,8%). Artinya 48,1% remaja berada dalam tahap mengembangkan kemandirian, berusaha menjadi mandiri agar tidak bergantung pada orang tua, 24% remaja telah menemukan identitas pada dirinya, menunjukkan diri mereka sebagai individu mandiri yang telah mampu mengatur hidupnya sendiri, dan 27,7% remaja belum mampu melepaskan diri dari orang tua dan masih memerlukan bantuan orang lain.
ASERTIFITAS SISWA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL (Survei di Kelas XI SMA Negeri 31 Jakarta) Ariesanti Juwita Sari; Atiek Sismiati S; Dede Rahmat Hidayat
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 2 No 1 (2013): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.73 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.021.02

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran asertifitas siswa terhadap perilaku seksual. Penelitian ini dilakukan di kelas XI SMA Negeri 31 Jakarta yang populasinya berjumlah 378 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik simple random samplingdengan sampel berjumlah 95 orang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yang bersifat deskriptif. Selanjutnya alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner dengan bentuk skala penilaian yang memiliki empat pilihan jawaban.Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan adanya pemeriksaan kisi-kisi instrumen melalui penilaian ahli, dan uji statistik butir instrumen menggunakan teknik korelasi skor total item dengan rumus Pearson Product Moment, dari 62 butir item yang diujicobakan pada 36 siswa, diperoleh 44 item yang valid dengan korelasi rhitung ≥ rtabel. Uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh r11 sebesar 0,92. Dengan demikian instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel dan layak untuk digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.Data hasil penelitan dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh gambaran asertifitas siswa terhadap perilaku seksual berupa 54,7% siswa berada pada kategori asertif, artinya sebagian besar siswa memiliki asertifitas terhadap perilaku seksual, dan 45,3% siswa berada pada kategori tidak asertif, artinya sebagian siswa masih ada yang bersikap tidak asertif terhadap perilaku seksual. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah siswa yang asertif dan tidak asertif, oleh karena itu, usaha peningkatan asertifitas siswa terhadap perilaku seksual masih perlu dilakukan.Implikasi dari hasil penelitian ini adalah perlu adanya usaha peningkatan asertifitas siswa terhadap perilaku seksual lebih lanjut oleh Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah dengan cara membuat dan melaksanakan program dan layanan bimbingan dan konseling, juga mengadakan pelatihan-pelatihan yang mengarah kepada peningkatan asertifitas siswa, khususnya asertifitas terhadap perilaku seksual.
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ Alfi Ramdhan Firdaus; Atiek Sismiati S; Awaluddin Tjalla
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 2 No 2 (2013): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.5 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.022.01

Abstract

Tujuan penelitian ini, adalah untuk melihat hubungan antara self efficacy dengan prokrastinasi akademik mahasiswa Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta. Populasi penelitian adalah mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling, FIP UNJ. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa BK angkatan 2010,2011, dan 2012. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 65 orang. Instrumen yang digunakan berupa angket, dengan menggunakan skala likert untuk instrument self efficacy dan instrumen prokrastinasi akademik. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment Pearson. Hasil analisis data menunjukkan bahwa bahwa Ho ditolak, konsekuensinya, Ha diterima dan ini berarti ada hubungan negatif antara self efficacy dengan prokrastinasi akademik. Dapat disimpulkan bahwa jika self efficacy seseorang tinggi maka dapat menurunkan tngkat prokrastinasi akademik begitu juga sebaliknya.
STUDI KASUS DAMPAK MENJADI ORANG TUA TUNGGAL PEREMPUAN USIA REMAJA AKHIR Astri Ayu Kamasitoh; Atiek Sismiati S; Happy Karlina Marjo
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol 3 No 1 (2014): Insight: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.536 KB) | DOI: 10.21009/INSIGHT.031.04

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap berbagai fakta tentang dampak menjadi orang tua tunggal perempuan usia remaja akhir. Metode yang digunakan adalah studi kasus dalam pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Depok dengan dua responden yaitu : PL remaja perempuan usia 21 tahun, dan NF remaja perempuan usia 20 tahun. Hasil penelitian keseluruhan menunjukan bahwa permasalahan menjadi orang tua tunggal perempuan berdampak pada kehidupan remaja perempuan sebagai orang tua tunggal. PL mengalami dampak menjadi orang tua tunggal perempuan pada aspek stres, standar hidup yang rendah, pandangan negatif dari masyarakat dan pengasuhan anak. Aspek role overload (ketumpangtindihan peran), kemiskinan, kesendirian dan isolasi, serta merasa menjadi beban tidak berdampak pada subjek PL. PL memiliki resiliensi yang baik, sehingga mampu menjalani kehidupan sebagai orang tua tunggal perempuan de-ngan baik pula. Subjek NF mengalami dampak menjadi orang tua tunggal perempuan pada seluruh aspek. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya kemerosotan moral dengan menganggap pernikahan usia muda, kemudian bercerai (mengakibatkan remaja berstatus orang tua tunggal) adalah hal yang biasa dan dapat diterima oleh keluarga. Perbedaan dampak menjadi orang tua tunggal pada penelitian ini dipengaruhi kuat oleh resiliensi diri responden. Perlu penanganan bimbingan dan konseling yang tepat dalam menangani kasus remaja sebagai orang tua tunggal.