Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Effectiveness of Project-Based Learning Combined With Outdoor Study on Students' Mental Map Rosyida, Fatiya; Wirahayu, Yuswanti Ariani; Insani, Nailul
Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Vol 3 No 2 (2019): Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education (SJDGGE)
Publisher : Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.384 KB) | DOI: 10.24036/sjdgge.v3i2.261

Abstract

Mental maps can be used as an effort to determine the understanding of students' spatial patterns. Mental maps can also be used to measure students' perceptions of environmental characteristics. A good mental map ability can also help students understand spatial information. Geography learning provides various kinds of spatial information so that a mental map is needed to assist in completing the learning. Besides, geography learning must also be able to improve students' understanding of spatial information. Therefore, improving the ability of the student mental map is important. This study aims to improve the mental map of high school students through project-based learning combined with outdoor study. Research is a quasy experiment using post-test only control design. The research hypothesis test uses an Independent sample T-Test. The results showed that the experimental class had a higher average value compared to the control class.
Feasibility Study, Carrying Capacity and Ecotourism Activities in the Blekok Village Mangrove Area of Situbondo Regency Insani, Nailul; Wirahayu, Yuswanti Ariani; Arif, Dian Adhetya; Sabilau, Oldheva Genisa
Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Vol 3 No 2 (2019): Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education (SJDGGE)
Publisher : Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.729 KB) | DOI: 10.24036/sjdgge.v3i2.268

Abstract

Blekok Village is one of the mangrove areas that was developed as conservation-based ecotourism by the Situbondo Regency Government since 2017. The Blekok village is located in Pesisir Hamlet, Klatakan Village, Kendit District, Situbondo Regency. This area has been designated as a mangrove area inhabited by water birds of the type Ardeidae called birds blekok by the surrounding community. Over time Blekok village has been increasingly crowded by tourists both inside and outside the country. The mangrove ecotourism area was developed as an appropriate form of management to ensure the sustainability of conservation and rehabilitation while at the same time encouraging the economy of local communities.The aim of this research are to calculate the tourist suitability index, calculate the carrying capacity of the region and identify ecotourism activities that can be carried out in the mangrove area of Kampung Blekok. The methods used in this study are qualitative and quantitative. Tourism suitability assessment uses the Regional Suitability Index (IKW), calculation of Regional Carrying Capacity and identification of ecotourism activities carried out with a 4A assessment (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary). Data collection uses visual observation techniques, interviews and documentation.The results showed that the mangrove area of Kampung Blekok Situbondo Regency was suitabel for mangrove tourism activities with a suitability value of 82,05%. The area that can be utilized for ecotourism covers 6.471,9 and the carrying capacity of the area for tourism activities is 648 people / day (open 10 hours/day). For the types of tourism activities that can be carried out in the mangrove ecotourism area totaling 8 activities, they are photography (photography), mangrove tracking, bird watching, observation tower, observation of mangrove (education), nursery of mangrove, boat tourism (boating) and enjoy the atmosphere of the sunset.
Studi kesesuaian dan strategi pengelolaan ekowisata Pantai Ungapan, Kabupaten Malang untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan Nailul Insani; Fauzi Ramadhoan A’rachman; Putri Kusuma Sanjiwani; Frisco Imamuddin
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol. 4, No. 1
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.171 KB)

Abstract

Salah satu bentuk pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut di Kabupaten Malang berupa pengembangan kawasan wisata pantai. Dalam hal ini bentuk wisata pantai yang dikembangkan adalah kegiatan rekreasi pantai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian wisata rekreasi dan merumuskan strategi pengelolaan kawasan wisata pantai. Penelitian ini dilakukan di Pantai Ungapan di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif denganteknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini menggunakan rapid integrated survey sumber daya alam wilayah pesisir, observasi dan wawancara. Pengumpulan data sekunder bersumber dari studi pustaka dan dokumen dari instansi terkait. Teknik analisis yang digunakan yaitu perhitungan Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) untuk rekreasi dan metode SOAR. Berdasarkan hasil perhitungan IKW, Pantai Ungapan termasuk kategori sesuai yang dapat dijadikan kawasan ekowisata pantai dengan nilai 93%. Strategi yang dapat diterapkan di Pantai Ungapan yaitu mengoptimalkan seluruh potensi yang ada dan kerjasama seluruh stakeholders pariwisata untuk mewujudkan pengelolaan pariwisata berkelanjutan. Pembangunan keberlanjutan merupakan upaya terpadu dan terorganisasi untuk mengembangkan kualitas hidup dengan cara mengatur penyediaan, pengembangan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sumber daya secara berkelanjutan.DOI: 10.17977/um022v4i12019p049
Kajian Daya Tarik Wisata untuk Pengembangan Wisata Geohistori Benteng Van Den Bosch Kabupaten Ngawi, Jawa Timur Nailul Insani; Moch Nurfahrul Lukmanul Khakim; Affandi Aldin; Syarah Dahlia
Jurnal Spatial Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 20 No 1 (2020): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.31 KB) | DOI: 10.21009/spatial.201.1

Abstract

Benteng Van Den Bosch merupakan peninggalan sejarah pemerintah kolonial Belanda yang saat ini mulai dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi daya tarik wisata Benteng Van Den Bosch, (2) menganalisis pengembangan objek wisata benteng Van Den Bosch. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara. Data sekunder diperoleh dari studi literatur dan dokumentasi. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya adalah penilaian daya tarik wisata berdasarkan 4A (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary), dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wisata Benteng Van de Bosch memiliki empat komponen objek wisata antara lain ketersediaan Attraction lengkap dari daya tarik alam, budaya dan buatan, mempunyai Amenity (fasilitas) yang sudah lengkap, Accessibility (aksesbilitas) yang mudah untuk dilewati, dan juga memiliki Ancilliary (pelayanan) yang mendukung, serta berdasarkan analisis metode SWOT wisata benteng Van Den Bosch cukup layak untuk dikembangkan dengan total nilai X=1,35 dan Y=0,75 dengan letak kuadran I yaitu mendukung strategi ”agresif”. Kawasan objek wisata Benteng Van Den Bosch secara umum dapat menampung total pengunjung sebanyak 560 orang per hari untuk kegiatan outbound, wisata sejarah, fotografi, taman labirin dan bersantai.
Penilaian Kesesuaian Ecotourism di Pulau Gili Genting menggunakan Analisis Daerah Operasi Objek Dan Daya Tarik Wisata Alam (ADODTWA) Dyah Rina; Rahmad Fajar Mauliddy; Nailul Insani
SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 21 No 1 (2021): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Travel & Tourism Competitiveness Index of Indonesia was scored up to 4.3 with 2.8% improvement from 2017, and reaching 11.0% above the global average score. Unfortunately, Indonesia is poorly rated for Environmental Sustainability aspect at 135th place. In addition, nature-based tourism which’s relative suitable with Indonesia's regional character, is kind of tourism system that prioritizes the tourist’s experience due directly enjoying a natural phenomenon and is one of tourism system that’s rapidly increase recently. This research gol was to assess and evaluating the suitability aspects and potential of natural tourism in the Gili Genting Island, using the Evaluation of the Operational Area Analysis of Natural Tourism Objects and Attractions Instrumen (ADO-ODTWA in Indonesia) with indicators by Director General of PHKA. The results of this evaluation, shown that Gili Genting Island obtained an average value of 591.6 and including in the second class which indicate that "this area is Moderate Potential for Tourism Development”. This result show that tourism potential in this area was quite feasible to develop. The development potential is supported due the high value of tourist attraction which shows the high potential of natural tourism. In addition, the social local community which is relatively thick with the culture of mutual cooperation typical of the local Madurese also can be another unique attraction for tourism development due Ecotourism system in the future.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN WIRAUSAHA BAGI PEMUDA DI KECAMATAN WONODADI KAB. BLITAR Yuswanti Ariani Wirahayu; Nailul Insani
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 4, No. 2, Oktober 2021
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v4i2p49-54

Abstract

Peluang usaha kecil yang sedang dikembangkan  pembangunan pertanian dalam kerangka sistem agribisnis merupakan suatu rangkaian dan keterkaitan dari sub agribisnis hulu, sub agribisnis usaha tani (pertanian) dan sub agribisnis hilir. Terkait dengan peluang usaha agribisnis,  khususnya sub agribisnis hilir, Kabupaten Blitar memiliki produk pertanian primer yang besar. Disamping produk pertanian primer yang telah terdata, beberapa komoditas pertanian primer yang belum terdata antara lain jenis ubi seperti mbote (bahasa Jawa) tumbuh hampir di setiap pekarangan warga, aneka jenis buah seperti pisang, nangka, salak, rambutan dan sebagainya. Hal tersebut perlu dicarikan terobosan  inovasi agar produksi pertanian primer tidak hanya dijual dalam bentuk bahan mentah. Untuk itu diperlukan simulai pengolahan sehingga dapat mengisi kekosongan ruang usaha  antara produksi pertanian primer ( bahan mentah)  yang dihasilkan pertanian dengan pemasaran. Sementara itu angka pengangguran di Kabupaten Blitar masih cukup tinggi. Secara umum tingginya angka pengangguran disebabkan oleh: a) jumlah pencari kerja lebih besar dibandingkan dengan kesempatan kerja yang tersedia; b) kesenjangan kompetensi yang dibutuhkan dengan kompetensi pencari kerja; c) lulusan sekolah yang terlambat mandiri karena lemahnya kemampuan kewirausahaan; d) terbatasnya peluang kerja; dan e) terbatasnya kemampuan warga  mengolah sumberdaya alam menjadi produk bernilai atau terbatasnya kemampuan mengubah potensi strategis menjadi potensi riil.Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan : (1) Memberikan bekal kewirausahaan kepada kelompok sasaran, (2) Memberikan bekal ketrampilan kepada kelompok sasaran, (3) Melatih ketrampilan berwirausaha melalui praktek produksi, dan (4) Menciptakan wirausaha baru melalui pelatihan pengolahan aneka keripik. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) Identifikasi potensi, (2) Kegiatan ini dilakukan secara partisipatif bersama antara tim dan kelompok sasaran bertujuan untuk menemu kenali seluruh potensi yang dimiliki daerah sasaran (3) Identifikasi peluang usaha berdasarkan hasil identifikasi potensi, (4) Menentukan peluang yang potensinya paling besar dan berkelanjutan, (5) Menentukan kebutuhan pelatihan, (6) Menyusun jadwal pelatihan, (7) Penyelenggaraan pelatihan, (8) Praktek/simulasi produksi.Hasil Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini berupa: Terbekalinya 30 pemuda penganggur di Kecamatan Wonodadi dengan ketrampilan usaha, keberanian untuk memulai usaha berdasar potensi lokal yang dimiliki, kemampuan melakukan praktek produksi. Hasil ini didasarkan pada data bahwa 100% (30 peserta) seluruhnya mengikuti simulasi produksi secara sungguh-sungguh, dan dari 30 peserta Pelatihan memerlukan pendampingan untuk mengembangkan wirausaha baru 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN REPRODUCTION HEALTH DALAM MENDUKUNG SEKOLAH SIAGA KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN MALANG Ifan Deffinika; Alfyananda Kurnia Putra; Nailul Insani; Muhammad Naufal Islam; Muhammad Rafi' Attamimi; Anditya Bagus Krisna Mukti
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 3, No. 2, Oktober 2020
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v3i2p54-60

Abstract

Remaja dalam sudut pandang kependudukan termasuk ke dalam kelompok rentan. Kondisi demikian dikarenakan remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap berbagai hal. Dampak interaksi lingkungan, baik fisik ataupun sosial sangat rentan mempengaruhi remaja. Sebaliknya remaja merupakan investasi suatu negara, mengingat remaja merupakan subjek dan objek dalam pembangunan. Kondisi demikian membutuhkan suatu langkah strategis dalam mengatasi permasalahan demikian, salah satunya melalui membangun Sekolah Siaga Kependudukan. Kegiatan pengabdian ini diahadiri oleh 40 siswa-siswa pilihan MA Al-Ittihad, dengan dua kegiatan utama yaitu sosialisasi dan peltihan. Program pengabdian masyarakat ini menekankan pada metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Kegiatan ceramah dan diskusi dilakukan pada kegiatan sosialisasi. Sedangkan metode demonstrasi dilakukan pada kegiatan pelatihan. Hasil dari kegiatan pengabdian Pendidikan Kependudukan dirasakan oleh siswa melalui bertambahnya kompetensi kognitis dan psikomotorik siswa. Pada ranah kognitif, partispan memperoleh pengetahuan baru berupa wawasan dan gambaran kondisi kependudukan Indonesia. Selain itu, pada ranah keterampilan siswa terbentuknya softskill sebagai upaya membangun Sekolah Siaga Kependudukan
PENDAMPINGAN INDUSTRI LOKAL ANYAMAN BAMBU UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PASAR DI DESA BINAAN DUSUN KEDAMPUL KECAMATAN TUMPANG KABUPATEN MALANG Singgih Susilo; Budijanto Budijanto; Marhadi Slamet Kistiyanto; Rudi Hartono; Nailul Insani
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 2, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.725 KB) | DOI: 10.17977/um032v0i0p36-46

Abstract

Dusun Kedampul Desa Duwet memiliki potensi alam bambu yang melimpah. Sampai saat ini pemanfaatan bambu belum maksimal baik dari segi kuantitas dan kualitas padahal bambu dapat dijadikan berbagai kerajinan anyaman maupun non anyaman. Berdasarkan hal tersebut maka dipilihlah Dusun Kedampul Desa Duwet sebagai lokasi untuk melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Kegiatan PKM yang dilaksanakan berupa pelatihan, dengan tahapan sebagai berikut: (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan proses dan (3) tahap pemandirian. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Januari – November 2018 yaitu berupa kegiatan: pendidikan dan pelatihan kerajinan anyaman berbahan baku bambu. Beberapa manfaat praktis yang diharapkan dari pelaksanaan PKM, yaitu: (1) mereka mendapatkan informasi yang jelas dan utuh mengenai hakekat pemberdayaan masyarakat dari segi pengetahuan dan keterampilan, bermakna untuk penciptaan lapangan pekerjaan baru yang sifatnya inovatif dari kerajinan anyaman bambu; (2) masyarakat yang menjadi peserta pelatihan memperoleh gambaran yang jelas mengenai langkah pengembangan iklim usaha dengan memanfaatkan komoditas lokal; (3) peserta pelatihan juga mendapatkan gambaran yang jelas dan utuh tentang manfaat hasil komoditi lokal apabila dikelola dengan baik akan mendatangkan nilai finansial.
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) KEPARIWISATAAN: WISATA BAHARI DUSUN TLOCOR, KECAMATAN JABON, KABUPATEN SIDOARJO Nailul Insani; Fauzi Ramadhoan A'Rachman; Henny Kurnia Ningsih; Auliya Putri Rachmawati
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 2, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.603 KB) | DOI: 10.17977/um032v0i0p28-35

Abstract

Ekowisata kini tumbuh menjadi suatu tren yang menarik di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan dimana alam menjadi salah satu sumber penghidupan bagi masyaraktnya. Bahkan desa terkaya di Indonesia saat ini memiliki perputaran ekonomi yang sangat tinggi dikarenakan baiknya manajemen ekowisata oleh segenap masyarakatnya. Satu dekade yang lalu terjadi bencana luapan lumpur panas di Sidoarjo, namun kini luapan lumpur yang di alirkan melalui Sungai Porong tersebut telah mengendap sehingga membentuk suatu pulau baru yang mempunyai keunikan dan daya tarik wisata tersendiri. Pulau tersebut bernama Pulau Lusi yang merupakan akronim dari Lumpur Sidoarjo. Pulau Lusi berkembang menjadi pulau dengan ekowisata bahari mangrove. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia tepatnya di Dusun Tlocor, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Peserta kegiatan ini antara lain PKK, POKDARWIS dan Karang Taruna. Kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi tentang strategi pengembangan desa ekowisata berbasis masyarakat dan pelatihan pembuatan souvenir. Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat yang ditunjukan dari aktifnya peserta kegiatan. Selain itu keberhasilan dapat dikukur dari produk souvenir yang dihasilkan dengan cukup banyak dan siap untuk dipasarkan kepada para pelancong.
Review of Tourism Geography to Preservation of Barong Ider Bumi Cultures in Banyuwangi Regency Indonesia Mochammad Nurfahrul Lukmanul Khakim; Nailul Insani; Restia Minati Anggraeni; Eka Tanti Nur Lailah
Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Vol. 8 No. 3 (2020)
Publisher : Program Pascasarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemiren Village, one of the cultural tourism villages in Banyuwangi, has a unique tradition that is usually held every year. This tradition is often referred to as Ider Bumi or Barong Ider. Barong Ider is the main attraction for tourism. The aims of this study are: (1) knowing the Kemiren Village as the village that owns the culture, (2) knowing the Barong Ider Bumi tradition, (3) knowing the development of Barong Ider Bumi as a tourist attraction based on a Geography Tourism perspective. The method of this research is qualitative descriptive. Research steps start from determining the issues, observation, library research, and interviews. Data analysis was done by using the Geography Tourism perspective. Kemiren cultural tourism village seeks to maintain the authenticity of their ancestral culture and traditions. With the authenticity and wisdom of their culture, it becomes the main attraction for tourists. Although many new cultures are coming in, their culture and traditions are still very awake. The Kemiren Village Community made various improvements in terms of public services for tourists without changing the authenticity of their culture. Tourism Geography Study explained that's the cultural tourism of Barong Ider Bumi, which has attracted tourists by providing tourist facilities properly. Barong Ider Bumi, as cultural tourism, produces various advancements and improvements in terms of economic and social life in Banyuwangi.Keywords: Barong Ider Bumi, cultural tourism, preservation ways.