Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal ABDIMAS MUTIARA

Pemberian Penyuluhan Tentang Penggunaan Obat Yang Benar (Dagusibu) Di Desa Kelurahan Kemenangan Tani sari, Imelda; Fitria, Dwi Meida; Bianka Margareth Simatupang; Fitria; Widiya, Weny; Nurul Rahmi
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 2 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan kesehatan terkait obat di masyarakat Indonesia sepanjang waktu terus bertambah. Berbagai masalah kesehatan, khususnya terkait obat masih ditemui di masyarakat. Berbagai permasalahan terkait obat dapat dikarenakan masyarakat kurang paham tentang penggunaan dan penanganan obat dengan benar. Permasalahan tersebut mayoritas timbul karena cara pandang masyarakat yang belum memahami penggunaan dan penanganan obat yang baik dan benar. Program DAGUSIBU obat merupakan salah satu solusi yang tepat untuk menanggulangi masalah tersebut. Berdasarkan informasi yang diperoleh, Di Desa Kelurahan Kemenangan Tani belum pernah mendapatkan Penyuluhan sosialisasi tentang DAGUSIBU obat. Tujuan: tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan penegetahuan masyarakat mengenai cara mendapatkan, menggunakan dan membuang obat dengan baik. Metode: Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan mulai dari cara penggunaan sampai pembuangan obat yang benar, kemudian diskusi interaktif, peragaan serta evaluasi dan monitoring melalui post test maupun pre test. Hasil: Kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar dengan peserta yang kooperatif dan antusias dalam mengikuti program tersebut. Para peserta yang hadir sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan dan aktif bertanya terkait penggunaan obat dan penanganannya. Hal ini dapat menunjang terwujudnya program pemerintah dalam peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sosialisasi ini meningkatkan pemahaman peserta tentang pengelolaan obat dengan benar, diharapkan peserta dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.Hal ini dapat mendukung terwujudnya program pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat yaitu GKSO (gerakan keluarga sadar obat). Di sisi lain, berdasarkan hasil post-test menunjukkan bahwa peserta lebih memahami konsep DAGUSIBU obat dengan benar, sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam penggunaan obat. Kesimpulan: Dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat dapat menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan kepada lingkungan maupun keluarga.
Penyuluhan Kepada Masyarakat Dalam Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Potensi Tanaman Obat Herbal sari, Imelda; Dwi Meida Fitria; Simatupang, Bianka Margareth; Fitria; Nurul Fahira
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatkan tanaman obat sebagai pengobatan pada masyarakat merupakan warisan secara turun temurun. Sejalan dengan kemajuan teknologi dan informasi akan obat modern, maka penggunaan tanaman obat mengalami penurunan. Dan beberapa masyarakat mendapat informasi bahwa obat-obatan yang dijual di toko obat, apotek, warung, atau dokter lebih modern dan ampuh mengatasi berbagai masalah kesehatan, masyarakat lebih mempercayakan obat-obatan yang terbuat dari bahan kimia dibandingkan dengan obat-obatan alami yang berasal dari tumbuhan. Penurunan pengetahuan tentang tanaman obat terutama dialami oleh masyarakat Desa Namo Gajah. Dengan pemberian penyuluhan kepada masyarakat Desa Namo Gajah, tim pengabdian telah melakukan edukasi untuk membantu masyarakat mengenal dan memahami potensi tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat alami atau herbal. Permasalahannya adalah ketidak tahuan dan rendahnya pengetahuan mereka akan tanaman obat dan potensi yang ada pada tanaman obat. Materi penyuluhan meliputi manfaat dan kegunaan tanaman obat, potensi tanaman obat sebagai tanaman hias, manfaat daun kelor (Moringga olifera) sebagai tanaman obat dan tanaman obat bernilai ekonomi. Metode pengabdian kepada masyarakat menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab yang bersifat interaktif melalui dua arah. Bentuk transfer ilmu tidak hanya sosialisasi namun juga praktik. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, bagi peserta yaitu masyarakat Desa Namo Gajah mengalami peningkatan pengetahuan tentang potensi tanaman obat kira-kira 95%. Diharapkan dari kegiatan ini masyarakat lebih paham dalam mengenal dan memanfaatkan tanaman obat sebagai obat herbal atau alami.
Efektivitas Pemanfaatan Tanaman Obat (Biofarmaka) Sebagai Produk Unggulan Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Patumbak sari, Imelda; Dwi Meida Fitria; Fitria; Weny Widiya; Nurul Rahmi; Nurbaya Mentari; Syarifah Maulidia Tari
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 2 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman obat atau dikenal biofarmaka merupakan tanaman yang memiliki khasiat atau kegunaan sebagai tanaman obat terutama bagi keluarga masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Patumbak. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan tanaman biofarmaka sebagai obat yang berguna bagi kesehatan. Kegiatan dilaksanakan Di Wilayah Kerja Puskesmas Patumbak dengan sasaran utamanya adalah masyarakat yang tergabung dalam kelompok wanita tani Di Wilayah Kerja Puskesmas Patumbak. Bentuk dan metode kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan pendidikan masyarakat melalui penyuluhan, ceramah, dan diskusi langsung tentang pemanfaatan biofarmaka. Selain itu juga dilakukan kegiatan difusi ipteks melalui kegiatan pelatihan pemanfaatan tanaman biofarmaka dan kegiatan advokasi melalui pendampingan secara berkelanjutan. Pelaksanaan kegiatan mulai dari tahapan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan setelah pengabdian kepada masyarakat, menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman biofarmaka sebagai produk unggulan meningkat daripada kondisi sebelum kegiatan.