Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

KAJIAN KEBERLANJUTAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 5 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2016/2017 Refky Agusfianor; Maya Istyadji; Parham Saadi
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 1 No 1 (2017): JCAE EDISI AGUSTUS 2017
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang keberlanjutan pemahaman konsep siswa pada materi larutan elektrolit dan redoks siswa kelas X MIA SMA Negeri 5 Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberlanjutan pemahaman konsep siswa pada materi larutan elektrolit dan redoks kelas X MIA 3 SMA Negeri 5 Banjarmasin tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan metode “survey”. Sampel penelitian adalah kelas X MIA 3. Observasi dilakukan terhadap guru mengajar di kelas, guru mengajar dengan bantuan peta konsep pada materi larutan elektrolit dan redoks. Pengumpulan data menggunakan teknik tes. Teknik analisis data menggunakan analisis secara deskriptif. Juga keberlanjutan pemahaman konsep siswa tiap soal dapat diketahui apakah mengalami keberlanjutan atau tidak. Dengan demikian, hasil tes mengalami keberlanjutan pemahaman konsep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Secara keseluruhan yang mengalami keberlanjutan pemahaman konsep siswa pada materi larutan elektrolit dan redoks sebesar 31,43%, sedangkan yang tidak mengalami keberlanjutan pemahaman konsep siswa pada materi larutan elektrolit dan redoks sebesar 68,57% kelas X MIA 3 SMA Negeri 5 Banjarmasin tahun ajaran 2016/2017, (2) Kategori tinggi keberlanjutan pemahaman konsep siswa pertiap soal dan persiswa pada konsep larutan elektrolit dan redoks sebesar 17,14%, untuk kategori sedang sebesar 48,57% dan untuk kategori rendah sebesar 34,29%.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM BERBASIS GAYA BELAJAR KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI HIDROKARBON KELAS X SMA PGRI 1 BANJARMASIN Sutri Retno Asih; Parham Saadi; Maya Istyadji
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 1 No 2 (2017): JCAE EDISI DESEMBER 2017
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang penerapan model pembalajaraan Quantum berbasis gaya belajar kinestetik terhadap hasil belajar kognitif pada materi hidrokarbon kelas 10 SMA PGRI 1 Banjarmasin dilakukan. Tujuan penelitian untuk mengethui perbedaan hasil belajar kognitif antara kelas eksperimen (kelas yang diterapkan model pembelajaran Quantum berbasis kinestetik) denggan kelas kontrol yang menggunakan cara pembelajaran konvensional. Metode penelitian menggunakan meetode eksperimen semu (quuasy eksperiment) dengan desain pre-test and post-test non-equivalent control group design. Sampel penelitian adalah kelas X,.2 dengan jumlah 40 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X.1 dengan jumlah 40 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Teknik analisis data menggunakan uji Mann-Whitney untuk menganalisis hasil belajar kognitif siswa. Data hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaaan hasil belajar kognitif antara siswa yang belajar dengan mengunaakan model pembelajaraan Quantum berbasis gaya belajar kinestetik dengan siswa yang belajar dengan menggunakan cara pembelajaraan konvensional.
IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN DISKUSI DARING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA Arif Arif; Maya Istyadji; Syahmani Syahmani
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 1 No 3 (2018): JCAE EDISI APRIL 2018
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang implementasi model Problem Based Learning (PBL) berbantuan diskusi daring untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah dan hasil belajar pada materi larutan penyangga. Metode yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain non-equivalent control group. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIA 3 sebagai kelas kontrol dan XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen di SMAN 6 Banjarmasin. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran, kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan diskusi daring dan kelas kontrol menggunakan model Problem Based Learning (PBL), sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah dan hasil belajar. Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non-tes. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar ranah afektif dan psikomotorik. Analisis inferensial menggunakan uji-t untuk menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar ranah kognitif. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat perbedaan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah yang tidak signifikan pada kelas eksperimen dan kontrol dengan harga thitung< ttabel yakni 1,660 < 1,996, (2) terdapat perbedaan hasil belajar kognitif yang signifikan pada kelas eksperimen dan kontrol dengan harga thitung> ttabel yakni 2,058 > 1,996, (3) terdapat perbedaan hasil belajar ranah afektif dan psikomotorik pada kelas eksperimen dan kontrol, dan (4) peserta didik di kelas eksperimen memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran.
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DALAM PEMBELAJARAN SISTEM KOLOID UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Muhammad Hasbie; Rusmansyah Rusmansyah; Maya Istyadji
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 2 No 2 (2018): JCAE EDISI DESEMBER 2018
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk meningkatkan self-efficacy dan kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada materi sistem koloid. Penelitian dirancang dengan metode penelitian tindakan kelas, dengan 2 siklus dengan 4 kali pertemuan. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 5 Banjarmasin dengan jumlah 36 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aktivitas guru menunjukkan kategori cukup aktif pada siklus I menjadi aktif pada siklus II, (2) aktivitas peserta didik menunjukkan kategori cukup aktif pada siklus I menjadi aktif pada siklus II, (3) self-efficacy peserta didik menunjukkan kategori cukup baik pada siklus I menjadi baik pada siklus II, (4) kemampuan berpikir kritis menunjukkan kategori cukup kritis pada siklus I menjadi kritis pada siklus II, (5) hasil belajar kognitif menunjukkan kategori sedang pada siklus I menjadi tinggi pada siklus II, (6) peserta didik memberikan respon positif terhadap pembelajaran dengan model pembelajaran project based learning.
IMPLEMENTASI SYSTEMS THINKING LEARNING CYCLE (STLC) TERHADAP KEDALAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Amalia Septhyanda; Maya Istyadji; Rusmansyah Rusmansyah
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 2 No 3 (2019): JCAE EDISI APRIL 2019
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1) pengaruh systems thinking learning cycle (STLC) terhadap kedalaman konsep siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp), (2) pengaruh systems thinking learning cycle (STLC) terhadap hasil belajar pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp), (3) respon siswa terhadap systems thinking learning cycle (STLC) pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) di SMAN 1 Martapura.Penelitian menggunakan metode Quasi Experimental (eksperimen semu) dengan pretest-posttest nonequivalent control group design dan teknik sampling yaitu cluster random sampling. Sampel penelitian adalah 35 siswa kelas XI MIPA 3 sebagai kelas eksperimen dan 35 siswa kelas XI MIPA 4 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi, dan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan Uji-t untuk menganalisis pengaruh Systems Thinking Learning Cycle (STLC) terhadap kedalaman konsep dan hasil belajar kognitif siswa, dan analisis deskriptif untuk menganalisis pengaruh Systems Thinking Learning Cycle (STLC) terhadap hasil belajar afektif, psikomotor serta respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh terhadap kedalaman konsep siswa (2) terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa (3) Implementasi Systems Thinking Learning Cycle (STLC) pada pembelajaran kimia mendapat respon positif dari siswa.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN ARGUMENTASI KRITIS DAN SELF EFFICACY SISWA DENGAN MODEL INQUIRY BASED LEARNING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA Siti Mariam; Rusmansyah Rusmansyah; Maya Istyadji
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 3 No 2 (2019): JCAE EDISI DESEMBER 2019
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jcae.v3i2.341

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang meningkatkan keterampilan argumentasi kritis dan self-efficacy siswa melalui model pembelajaran Inquiry Based Learning (IBL) pada materi larutan penyangga pada siswa kelas XI MIA 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) aktivitas guru; (2) aktivitas siswa; (3) self-efficacy siswa; (4) keterampilan argumentasi kritis siswa; (5) hasil belajar siswa. Metode dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 2 siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIA 1 SMAN 9 Banjarmasin dengan jumlah 34 orang. Instrumen penelitian berupa tes dan non tes. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pada; (1) aktivitas guru menunjukkan kategori baik menjadi sangat baik, (2) aktivitas siswa menunjukkan kategori cukup aktif menjadi sangat aktif, (3) self-efficacy siswa menunjukkan kategori cukup baik menjadi baik, (4) keterampilan argumentasi kritis menunjukkan kategori cukup kritis menjadi kritis;(5) hasil belajar pengetahuan menunjukkan kategori sedang menjadi baik dengan model IBL.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERORIENTASI LKPD LEVEL REPRESENTASI KIMIA Rifa Husana Maghfirati; Abdul Hamid; Maya Istyadji
JCAE (Journal of Chemistry And Education) Vol 5 No 2 (2021): JCAE EDISI DESEMBER 2021
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jcae.v5i2.1198

Abstract

Peserta didik tidak terbiasa belajar menggunakan model pembelajaran student center. Oleh sebab itu, guru menggunakan model inkuiri terbimbing sebagai solusinya. Penelitian tentang penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar dengan objek yaitu 30 orang peserta didik di kelas XI IPA 1 MAN Kotabaru. Penelitian ini menerapkan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Model John Elliot secara bersiklus. Adapun aspek yang diteliti meliputi tindakan guru, aktivitas guru, aktivitas peserta didik, afektif, psikomotorik, keterampilan proses sains, dan hasil belajar kognitif peserta didik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan penerapan model inkuiri terbimbing ditemukan beberapa tindakan yang dapat membuat peserta didik mampu melaksanakan seluruh siklus inkuiri terbimbing, sehingga keberhasilan tindakan disertai dengan peningkatan keterampilan proses sains dan hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang dapat membuat peserta didik mampu merumuskan masalah yaitu memberikan reward kepada peserta didik yang mampu bertanya, kemudian tindakan yang dapat membuat peserta didik mampu merumuskan hipotesis yaitu menyediakan kalimat tak lengkap kemudian meminta peserta didik untuk mengisi bagian yang kosong untuk melengkapi kalimat tersebut, dan tindakan yang dapat membuat peserta didik mampu mengumpulkan data dan menguji hipotesis yaitu dengan memberikan opsi/pilihan jawaban, serta tindakan yang dapat membuat peserta didik mampu menyimpulkan yaitu dengan meminta peserta didik untuk bertukar pikiran dengan teman berbeda kelompok.
MENGOPTIMALKAN POTENSI OTAK KANAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA Ikhwan Khairu Sadiqin; Maya Istyadji; Atiek Winarti
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 8, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v8i1.3856

Abstract

Abstract. Chemical learning for students in schools tends to focus on the performance of the left brain only. Motivation to learn to be low. Another impact is students have difficulty in understanding the concept of chemistry that is generally abstract. Concepts of chemistry is abstract, include depiction of space (macroscopic and microscopic) and symbolic. This chemical characteristic is closely related to right-brain intelligence that tend to be artistic feeling, color sensitivity, space depiction, symbolic, synthesis and creation. Therefore the learning of chemistry requires the optimal potential of both parts of the brain, left and right hemisphere. Implementation of brain based learning is a concrete solution to optimize the performance of left and right hemisphere of students in chemistry learning activities.Keywords: right brain, brain based learning, motivation
PENGARUH MODEL THINK PAIR SHARE-PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SELF-EFFICACY SISWA Nina Soraya; Rusmansyah Rusmansyah; Maya Istyadji
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 9, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v9i1.4863

Abstract

Abstract. The ability to think critically and understanding self-efficacy is the main thing of every learner should be have. One of the learning models that can combine critical thinking and self-efficacy is the Think Pair Share-Problem Solving learning model. The learnng model of TPS-Problem Solving is applied to students of class X MIA SMA Negeri 4 Banjarmasin on electrolyte and non-electrolyte solution concept. The aim of this research is to know the students' critical thinking and self-efficacy after being given the model of TPS-Problem Solving. The design of research used pretest-posttest nonequivalent control group and samples taken by purposive sampling technique. Technique of collecting data using test, that is critical thinking ability and questionnaire in the form of self efficacy questionnaire and student response. Data were analyzed by descriptive analysis technique and inferential analysis. The results showed that there were significant differences between critical thinking ability and self efficacy. The use of the TPS-Problem Solving learning model is more effective than the conventional model and the TPS-Problem Solving learning model gets a positive response from students. Keywords: think pair share, problem solving, critical thinking, self-efficacy
PENERAPAN PADUAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DENGAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR KIMIA Maya Istyadji
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 1, No 1 (2010): April 2010
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v1i1.3364

Abstract

Abstract. Effectiveness of learning cycle instructional model in group investigation setting to improve process quality and learning outcome was investigated. This quasi-experimental study involved students of class X SMAN 1 Banjarbaru of South Kalimantan as a subject. Test instruments were used for measuring students comprehension, learning outcome and concept retension. By using anava, LSD and t-test analysis, this study shows that (1) the quality of learning process in learning cycle- group investigation class (LCGI) is able to create situation where the student learning experience can be tranferred to other students, increased analysis ability and explored students ideas (2) there is significant difference of learning outcome between LCGI and conventional instructional model, and no difference between LC and LCGI (3) LC model and LCGI resulted gain score significantly differ to the conventional model, and gain score of LCGI significanly differs to the LC. Futher more, the LC/LCGI increased the students critical think.Key words: learning cycle, group investigation and retention