Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Sarmini, ; Sunarmi,
Pendidikan Ekonomi Vol 5, No 1 (2012)
Publisher : Pendidikan Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The implementation of problem based instruction model is aimed to enhaching student’s motivation and learing outcomes especially in materials price index and inflation. The results showed that teacher managing learning activity has increased in every sycle. In this case, increasing capabilities teacher on managing learning activity to be able to enhaching student’s motivation and learing outcomes. Student learning outcomes also increased. It is because every student can understand the problem of inflation and ways to evercome them thoroughly problem based instruction model. The student’s motivation also increased. Problem based instruction model allowed student to understand the problems of inflation and price index in realterms.
TRANFORMASI BUDAYA GOTONG ROYONG DI ERA GLOBALISASI PADA MASYARAKAT PULAU BAWEAN AINUN NAFISAH; SARMINI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.98 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan transformasi bentuk kegiatan gotong royong dan untuk menjelaskan transformasi bentuk partisipasi gotong royong pada masyarakat Pulau Bawean dalam kegiatan Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di era globalisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Subjek terdiri dari tujuh orang, Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perubahan sosial pada masyarakat Pulau Bawean lebih banyak mengalami reproduksi daripada transformasi. Adapun serangkaian indikator transformasi gotong royong yang megalami reproduksi sebagai berikut: (1) konsep gotong royong: mulai dari kegiatan dalam upaya membantu kepentingan desa, bekerja bersama tanpa imbalan, sampai pada membangun kekompakan dan solidritas sosial. (2) Implementasi Gotong royong: Membersihkan lingkungan desa, gotong royong membangun lapangan dan panggung, (3) Partisipasi aktif: partisipasi tenaga dan konsumsi, (4) Partisipasi pasif: tidak menganggu dan tidak ikut serta, tidak mendukung dan tidak ikut serta, tidak mendukung dan ikut serta. Satu indiktor yang mengalami transformasi yaitu partisipasi ide. Kata Kunci: Gotong royong, Transformasi, Reproduksi Abstract The purpose of this study is to explain the transformation of the forms of mutual assistance activities and to explain the transformation of the forms of gotong royong participation in the Bawean Island community in the commemoration of the Republic of Indonesias Independence Day in the era of globalization. This research uses a qualitative approach with a case study research design. The subject consisted of seven people, the informants were chosen using purposive sampling technique. Data collection techniques used were in-depth interviews and documentation. The data obtained were analyzed using an interactive analysis model proposed by Miles and Huberman. The results showed that the process of social change in the Bawean Island community experienced more reproduction than transformation. The series of indicators gotong royong transformation that experienced reproduction are as follows: (1) the concept of gotong royong: starting from activities in an effort to help the interests of the village, working together without compensation, to building cohesiveness and social solidarity. (2) Implementation of gotong royong: Clean up the village environment, gotong royong to build the field and stage, (3) Active participation: labor participation and consumption, (4) Passive participation: not disturbing and not participating, not supporting and not participating, not support and participate. One indicator has undergone a transformation that is the participation of ideas.Keywords : Gotong royong, Transformation, Reproduction
MEMPERKUAT TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA DI ATAS “DESA KEBERAGAMAN”: STUDI KASUS DESA WIROTAMAN KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN MALANG DEVI ANITA SARI; SARMINI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.375 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan upaya memperkuat toleransi antarumat beragama dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi toleransi antarumat beragama di atas “Desa Keberagaman”. Teori yang digunakan adalah Teori Tindakan Sosial Max Weber. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Analisis data dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga macam upaya dalam memperkuat toleransi antarumat beragama Desa Keberagaman baik dalam kegiatan keagamaan maupun non keagamaan. Pertama, upaya dilakukan sejak lama namun terdapat peningkatan yaitu Wirotaman Beriman, tolong-menolong antarumat beragama dan saling berkunjung ketika umat agama lain merayakan hari raya. Kedua, upaya yang sedang dilakukan yaitu berdoa bersama tiga agama secara bergantian dan adanya kirab agung sedekah bumi. Ketiga, upaya yang baru akan dilakukan yaitu Wirotaman Rame dan Wirotaman Aman serta diskusi yang dilakukan oleh FKUB secara rutin. Faktor-faktor yang mempengaruhi toleransi antarumat beragama antara lain, adanya warisan dari leluhur, kesamaan tempat tinggal, adanya peran tokoh, adanya kesadaran manusia, dan sikap saling menjaga serta adanya kerukunan di antara umat beragama di Desa Keberagaman. Kata Kunci : Upaya, Toleransi, dan Keberagaman
STRATEGI KOMUNITAS GUSDURIAN MOJOKERTO DALAM MEMEDIASI PENYELESAIAN KASUS PENOLAKAN MAKAM WARGA NON-MUSLIM ULTHUFNA KAUSARUL FITRIYA; SARMINI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.699 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi Komunitas Gusdurian dalam memediasi penyelesaian kasus penolakan makam warga non-muslim beserta faktor pendorong dan penghambat Komunitas Gusdurian dalam melakukan strategi mediasi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman dengan empat tahapan mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga pilihan strategi yang dilakukan Komunitas Gusdurian: pertama, strategi Komunitas Gusdurian dalam membangun opini publik meliputi membuat rilis bantuan dukungan terhadap nasib keluarga Kristen melalui media sosial facebook dan penyebarluasan berita melalui kolaborasi dengan media massa online. Kedua, strategi membangun kerjasama penyelesaian kasus meliputi upaya Komunitas Gusdurian menghubungi aparat kepolisian dan menjalin komunikasi dengan LBH Kontrass. Ketiga, strategi Komunitas Gusdurian dalam melakukan negosiasi meliputi tawar-menawar kepentingan antara pihak keluarga non-muslim, pemerintah desa, tokoh agama Islam desa dan Komunitas Gusdurian, memberikan saran berupa membuat PERDES tentang TPU dan menerima hasil keputusan pemindahan jenazah di TPU Desa. Hasil penelitian ini mempertegas teori konflik yang dikemukakan oleh Lewis Coser mengenai adanya fungsi positif dari sebuah konflik penolakan makam yaitu berupa pembangunan TPU di Desa Ngares Kidul sebagai upaya strategis untuk mencari jalan keluar dalam pemecahan masalah melalui mediasi. Kata Kunci: Komunitas Gusdurian, Kasus Makam, Mediasi, Lewis Coser Abstract The purpose of this study is to describe the strategy of the Gusdurian Community in mediating the resolution of the case of the rejection of the grave of non-Muslim citizens as well as the driving and inhibiting factors of the Gusdurian Community in conducting a mediation strategy. The research method uses a qualitative approach with case study design. Data collection techniques using in-depth interviews and documentation. Data analysis techniques using the model of Miles and Huberman with four stages ranging from data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of the study showed that there were three choices by the Gusdurian Community: first, the Gusdurian Community strategy in building public opinion included making the release of support for the fate of Christian families through Facebook social media and disseminating news through collaboration with online mass media. Second, the strategy to build a joint case settlement includes the efforts of the Gusdurian Community to contact the police and establish communication with LBH Kontrass. Third, the Gusdurian Communitys strategy in conducting negotiations includes bargaining of interests between non-Muslim family parties, village government, village Islamic religious leaders and the Gusdurian Community, providing advice in the form of making a PERDES on TPU and accepting the decision to move bodies in TPU Village. The results of this study reinforce the conflict theory proposed by Lewis Coser regarding the positive function of a grave rejection conflict in the form of the construction of a TPU in Ngares Kidul Village as a strategic effort to find a solution in solving problems through mediation. Keywords: Gusdurian Community, Grave Case, Mediation, Lewis Coser
MAKNA BATIK ANJUK LADANG SEBAGAI SIMBOL IDENTITAS MASYARAKAT NGANJUK RISKHA PRISTIANA; SARMINI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n2.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna batik Anjuk Ladang sebagai simbol identitas masyarakat Nganjuk serta menganalisis nilai karakter yang terkandung dalam batik Anjuk Ladang dalam perspektif masyarakat Nganjuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk deskriptif dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini adalah terdapat 6 lambang didalam motif batik Anjuk Ladang yang ditorehkan pada seragam sekolah siswa di seluruh Kabupaten Nganjuk yang dijadikan sebagai simbol identitas dan jika dilihat dari perspektif warna, terdapat 5 warna yang ada dalam batik Anjuk Ladang yakni terdiri dari warna coklat, merah, kuning hijau, dan putih. Lambang utama pada motif batik Anjuk Ladang yakni Prasasti Anjuk Ladang, ditambah 5 motif tambahan isen-isen yang terdiri dari lambang bunga, lambang shouttlecock, lambang tanaman merambat sulur, lambang burung, dan lambang angin. Pada motif batik Anjuk Ladang, muncul 3 nilai karakter yang terkandung didalam batik, 2 nilai karakter pada motif utama lambang Prasasti yakni, nilai karakter kerja keras dan nilai karakter cinta tanah air. Sedangkan, pada motif tambahan isen-isen lambang tanaman merambat sulur muncul nilai karakter karakter gotong royong.Kata Kunci: Makna Motif, Batik Anjuk Ladang, Simbol Identitas
Analisis Perilaku Remaja di Pusat Perbelanjaan Modern Surabaya Town Square KHALIMATUS SADIYAH; SARMINI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n3.p%p

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perilaku remaja yang melakukan kegiatan nongkrong di pusat perbelanjaan modern Surabaya Town Square serta mengungkap faktor-faktor yang memengaruhi remaja melakukan kegiatan nongkrong di kafe pada pusat perbelanjaan modern Surabaya Town Square. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan observasi partisipan dan wawancara mendalam. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis data Miles dan Hubermen yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pemilihan informan didasarkan pada kriteria yang telah ditentukan yaitu remaja berusia lima belas tahun sampai delapan belas tahun serta mengunjungi kafe di Surabaya Town Square minimal tiga kali dalam sebulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola perilaku remaja yang melakukan kegiatan nongkrong di kafe pada pusat perbelanjaan modern Surabaya Town Square cenderung konsisten dan konsumtif. Pola perilaku yang cenderung konsisten dan konsumtif terdiri atas tingkat kuantitas kunjungan, jaringan pertemanan, pola pencitraan diri. Berdasarkan kuantitas kunjungan, para remaja selalu melakukan kegiatan nongkrong di kafe lebih dari tiga kali dalam jangka waktu sebulan baik pada weekdays maupun weekend. Berdasarkan jaringan pertemanan, para remaja melakukan kegiatan nongkrong bersama dengan teman dekat baik dengan pacar maupun dengan sahabat. Berdasarkan pola pola pencitraan diri maka remaja cenderung mengunjungi kafe yang terkenal di kalangan remaja. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi remaja dalam melakukan kegiatan nongkrong. Faktor-faktor tersebut terdiri atas faktor kebutuhan, faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor budaya. Kata Kunci: Kafe, nongkrong, remaja ABSTRACTThis study aim to determine the pattern of behavior of adolescent who conduct activities hanging out in the modern shopping center of Surabaya Town Square and uncovering the factor that influence adolescents to hang out at cafes in the modern shopping center of Surabaya Town square. The data in this study were collected using participant observation and in-depth interviews. The data analysis used in this study is the Miles and Huberman data analysis model which consist of data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing. The selection of informants is based on predetermined criteria, namely fifteen-years-old to eighteen-years-olds and visiting cafes in Surabaya Town Square at least three times a month. The result showed that the pattern of behavior of adolescents who engage in hanging out at cafes in the modern shopping center of Surabaya Town Square tended to be consistent and comsumptive. Behavioral pattern that tend to be consistent and consumoptive consist of level of visit quantity, friendship network and self image pattern. Based on the quantity of visits, teenagers always do café hangout more than three times in a month both on weekdays and weekends. Based on a network of friends, teenagers carry out hanging out activities with close friends both with their boyfriends and friends. Based on the pattern of self –image pattern, teenagers tend to visit cafes that are well-known among teenagers. There are several factors that influences adolescent to engage in hanging out activities consisting of need factors, economic factors, social factors and cultural factors. Keywords: café, hang out, teenagers.
PERAN KAMPUNG COKLAT DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (STUDI DI DESA PLOSOREJO KECAMATAN KADEMANGAN KABUPATEN BLITAR) ENY ZUBAIDAH; SARMINI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n1.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya untuk memberdayakan masyarakat dalam mengembangkan eksistensi Kampung Coklat serta untuk mendeskripsikan kendala yang dihadapi dalam melakukan pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan eksistensi Kampung Coklat. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang disajikan secara deskriptif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan mengunakan observasi partisipan dan wawancara mendalam. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis data Miles dan Hurbermen yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Informan dalam penelitian ini ada tuju yaitu Eva, Nikmah, lisniani, Sunyono, Akhsin, Bachrowi, Ali Mas’ud, dan Munir. Pemilihan informan didasarkan pada kriteria yang ditentukan yaitu pengelola Kampung Coklat yang mengetahui tentang strategi pemberdayaan masyarakat serta masyarakat yang terlibat dalam pemberdayaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pengembangan wisata Kampung Coklat yang dilakukan dengan perluasan lahan, mendirikan pasar wisata, parkir wisata, dan paket edukasi. Berdasarkan upaya peningkatan pengetahuan masyarakat sekitar yang dilakukan Kampung Coklat melalui pelatihan karyawan Kampung Coklat serta pelatihan para petani coklat. Kendala yang dialami dalam melakukan pemberdayaan masyarakat adalah rendahnya tingkat pendidikan karyawan, kurangnya sarana dan prasarana, dan kurangnya kepedulian pemerintah. Faktor pendukung dalam melakukan pemberdayaan masyarakat yaitu kepedulian masyarakat sekitar dan sikap gotong-royong masyarakat dalam kegiatan di Kampung Coklat. Kata Kunci: Upaya Kampung Coklat, Pemberdayaan, Masyarakat
Peran Orang Tua dalam Membangun Keharmonisan Keluarga Pasangan Menikah Usia Dini di Gresik PUTRI HARDINA PRATIWI; SARMINI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n2.p%p

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam membangun keharmonisan keluarga pasangan menikah usia dini, serta mengetahui respon pasangan menikah usia dini terkait dengan peran orang tua dari perspektif nilai, norma dan Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Observasi digunakan untuk mengambil data yaitu mengamati lokasi penelitian serta kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat. Sedangkan wawancara mendalam diajukan kepada informan yang sudah dipilih berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan dengan informan sebanyak sepuluh orang. Data dianalisis menggunakan model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Terdapat dua hal penting dari hasil penelitian yang sudah dilakukan sehingga dapat ditarik menjadi sebuah kesimpulan. Bahwasannya yang Pertama dari berbagai macam peran orang tua yang ada terdapat dua permasalahan yang melibatkan peran orang tua yaitu dalam bidang ekonomi, harmonisasi, dan pendidikan. Sedangkan permasalahan yang tidak melibatkan peran orang tua yaitu dalam bidang sosial dan psikologi. Peran orang tua tersebut terjadi di karenakan pasangan menikah usia dini belum bisa mandiri jika ditinjau dari segi permasalahan yang terjadi. Sehingga sesuai dengan tuntutan nilai dan norma serta dari Teori Struktural Fungsional mengalami pergeseran sesuai dengan perkembangan zaman yang ada mengharuskan orang tua lebih berperan terhadap keluarga pasangan usia dini. Kedua yaitu Respon atau tanggapan yang ditimbulkan oleh pasangan menikah usia dini sangat mendukung terkait dengan keikutsertaan orang tua dalam membantu setiap permasalahan yang terjadi dalam keluarga pasangan menikah usia dini. Kata Kunci : Peran Orang Tua, Harmonisasi Keluarga, Menikah Usia Dini.
TRADISI TABUH LESUNG SEBAGAI SUMBER NILAI KARAKTER MASYARAKAT KEMBANGBILO KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN ENI FITRIA; SARMINI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n2.p%p

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pandangan masyarakat terhadap nilai karakter yang terdapat dalam tradisi Tabuh Lesung, serta mendeskripsikan cara melestarikan nilai karakter yang terdapat dalam tradisi Tabuh Lesung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi Tabuh Lesung dapat dijadikan sebagai sumber nilai karakter masyarakat Kembangbilo. Hal tersebut berdasarkan pandangan masyarakat terhadap nilai karakter yang terdapat dalam tradisi Tabuh Lesung bahwa mengandung 8 nilai karakter yaitu religius, solidaritas, gotong royong, mandiri, tanggung jawab, toleransi, kreatif serta menghargai prestasi. Sedangkan cara melestarikan nilai karakter yang terdapat dalam tradisi Tabuh Lesung melalui kegiatan hajatan, perkumpulan dan dirumah. Hajatan sendiri menunjukan adanya partisipasi aktif dan pasif dari masyarakat Kembangbilo berupa keikutsertaan warga dalam membantu mulai dari persiapan pertunjukan tradisi Tabuh Lesung. Melalui, perkumpulan adanya partisipasi perkumpulan yaitu berkumpulnya generasi muda. Kemudian, kegiatan dirumah berupa tindakan orang tua yang memberikan izin kepada anaknya untuk mengikuti perkumpulan. Kata Kunci: Tradisi Tabuh Lesung, Nilai Karakter.
STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM MEMBANGUN GOOD CITIZENSHIP MASYARAKAT SAMIN (SEDULUR SIKEP) DI DESA BATUREJO KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI DISCA AYU PANCA RISTNA; SARMINI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 6)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n2.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemerintah desa dalam membangun good citizenship masyarakat Samin (Sedulur Sikep) di Desa Baturejo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori good citizenship dari Branson. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Peneliti melakukan observasi dan wawancara mendalam dalam memperoleh data. Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan data, mereduksi data, mendiSplay data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat beberapa strategi yang dilakukan pemerintah Desa Baturejo dalam membangun good citizenship pada masyarakat Samin (Sedulur Sikep) yaitu pendekatan, sosialisasi, pendampingan, pemaksaan, kerjasama, dan mengadakan fasilitas. (2) Bentuk good citizenship masyarakat Samin (Sedulur Sikep) di Desa Baturejo yaitu memiliki e-KTP, KK, akta kelahiran, taat membayar pajak, dan bersekolah formal. Namun, masyarakat belum memenuhi semua komponen good citizenship, mereka hanya memiliki civic knowledge dalam urusan e-KTP, KK, dan akta kelahiran. Persoalan bendera merah putih, masyarakat memiliki dua komponen yaitu civic knowledge dan civic disposition. Sedangkan urusan ketaatan membayar pajak masyarakat memiliki ketiga komponen good citizenship. Kata Kunci: Strategi pemerintah desa, good citizenship, masyarakat Samin (Sedulur Sikep). Abstract This study aims to determine the strategy of the village government in building good citizenship Samin (Sedulur Sikep) in Baturejo Village Sukolilo District Pati Regency. The theory used in this research is the theory of good citizenship from Branson. This research uses a qualitative approach with a case study design. Researchers conducted in-depth observations and interviews in obtaining data. Data analysis is done by collecting data, reducing data, displaying data, and drawing conclusions. The results of this study indicate that: (1) there are several strategies undertaken by the Baturejo Village government in building good citizenship in the Samin (Sedulur Sikep) community, namely approach, socialization, assistance, coercion, cooperation, and providing facilities. (2) The forms of good citizenship of the Samin (Sedulur Sikep) community in the village of Baturejo are having e-KTP, KK, birth certificates, obedience to pay taxes, and formal schooling. However, people have not fulfilled all components of good citizenship , they only have civic knowledge in matters of e-KTP, KK, and birth certificates. The issue of the red and white flag, the community has two components, namely civic knowledge and civic disposition. Whereas matters of obedience to paying taxes the community has three components of good citizenship. Keywords: Village government strategy, good citizenship, Samin community (Sedulur Sikep).