ABSTRAKAdapun yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah, bahwa secara umum remaja melaksanakan puasa wajib (ramadhan). Akan tetapi puasa yang mereka lakukan dari tahun ke tahun belum ada efeknya terhadap perubahan prilaku mereka sehari-hari. Selama puasa mereka masih suka mengucapkan kata-kata kotor, mengejek dan menghina kawan sendiri, mencuri, main judi, minum-minuman, menonton film porno, pergaulan bebas (pacaran), melawan orang tua, keterlibatan obat-obatan (Narkoba) dan lain sebagainya yang mengakibatkan puasa yang mereka kerjakan tidak berdampak pada perubahan perilakunya. Jenis penelitian yang digunakan adalah field research (penelitian lapangan) dengan menggunakan metode kualitatif. Hakikat peneliti sebagai instrumen kunci diaplikasikan dalam penggunaan teknik pengumpulan data kualitatif yang terdiri dari observasi berperanserta dan wawancara. Aalisis data dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu analisis data pada tingkat awal, analisis pada saat pengumpulan data lapangan dan analisi data setelah selesai pengumpulan data dan terakhir adalah triangulasi data. Hasil yang dipeoleh dalam penelitian ini yaitu pertama saudara Angga advori Pratama memiliki pengalaman bahwa puasa berdampak positif terhadap pembentukan kepribadiannya. Kedua Anggi Putri Dewi memiliki pengalaman bahwa puasa berdampak positif terhadap pembentukan kepribadiannya. Ketiga Hermansyah Piliang memiliki pengalaman bahwa puasa belum berdampak apapun terhadap kepribadiannya dan terakhir saudara Ridwan memiliki pengalman belum dapat merasakan hikmah dari puasa terutama terhadap pembentukan kepribadiannya. Saran saya untuk mengatasi kendala-kendala dan problema yang dihadapi oleh remaja dalam melaksanakan puasa akan dapat teratasi apabila ada kerjasama yang dibangun antara orang tua dengan pemuka agama, antara orang tua dengan remaja, antara remaja dengan pemuka agama dan kerjasama antara remaja dengan masyarakat.Kata Kunci : Remaja, Puasa, Kepribadian ADOLESCENT EXPERIENCES DRIVER MAKES FAST AS A PERSONAL FORMER (STUDY ON TEACHERS OF ADMINISTRATION, 'AL-MUHARRAM IN BANDAR KHALIPAH VILLAGE)ABSTRACTThe background of this research is that in general adolescents carry out compulsory fasting (ramadhan). But the fast that they do from year to year has no effect on their daily behavior changes. During fasting they still like to say dirty words, ridicule and insult their friends, steal, play gambling, drink, watch porn, promiscuity (dating), fighting parents, involvement of drugs (drugs) and others that cause fasting they do not have an impact on changes in behavior. The type of research used is field research using qualitative methods. The nature of the researcher as a key instrument was applied in the use of qualitative data collection techniques which consisted of observations of participation and interviews. Data analysis is divided into three levels, namely data analysis at the initial level, analysis at the time of field data collection and data analysis after completion of data collection and finally data triangulation. The results obtained in this study are first brothers Angga Pratama advocates have experience that fasting has a positive impact on the formation of his personality. Second Anggi Putri Dewi has experience that fasting has a positive impact on the formation of her personality. Third Hermansyah Piliang has experience that fasting has not had any impact on his personality and finally brother Ridwan has a pengalman not yet able to feel the wisdom of fasting especially towards the formation of his personality. My suggestion to overcome the constraints and problems faced by adolescents in carrying out fasting can be overcome if there is cooperation built between parents and religious leaders, between parents and teenagers, between adolescents with religious leaders and cooperation between adolescents and the community.Keywords: Teenagers, Fasting, Personality