Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

EFFECT OF PRESSURE IN ORGANIC WASTE BURNING PROCESS ON THE COMBUSTION RATE Naryono, Eko; Budiono, Arief; Santosa, Sandra
Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol 7, No 1 (2018): June 2018 [Nationally Accredited]
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jbat.v7i1.11395

Abstract

The combustion process of organic waste has several drawback which produce flue gases containing pollutants SO2, HCl, tar and heavy metals (Cu, Hg, Fe, Zn, Pb, and Cr). The pollutants can be  removed  from the flue gas using a water scrubber. The process of absorption using the water scrubber  can cause a rise in pressure in the combustion chamber.This research aims to study the effect of combustion process pressure of organic waste on the combustion rate. The research was conducted by burning waste in the reactor at various flow rate of combustion air. The exhaust gases of combustion then flowed into ihe water scrubber that the height varied. The change in pressure and combustion rate of each variation of the air flow rate and the height of the water scrubber was measured. According to the results, it was obtained the correlation of combustion pressure to the  combustion rate was y = 0,844e-0,2X, where y = the combustion rate (kg/min) and x = combustion pressure (gauge, mm H2O). In addition, the increase in combustion pressure up to 21 mm of water, caused a reduction in combustion temperatures up to 50 ° C, while the combustion rate decreased to one-tenth from atmospheric combustion.
Perancangan Sistem Pemilahan, Pengeringan dan Pembakaran Sampah Organik Rumah Tangga Eko Naryono; Soemarno Soemarno
The Indonesian Green Technology Journal Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1060.598 KB)

Abstract

Perancangan sistem pemilahan, pengeringan dan pembakaran sampah organik rumah-tangga yang tepat dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Pemilahan sampah bertujuan memisahkan jenis sampah yang berpotensi menghasilkan emisi gas buang dan abu sisa pembakaran yang berpotensi mencemari lingkungan, seperti logam, plastik, baterai, kertas, bahan cat, ban bekas. Pengeringan sampah bertujuan untuk mengurangi volume sampah, menstabilkan, dan meningkatkan nilai-panas sampah. Variabel yang berpengaruh terhadap emisi gas buang hasil pembakaran sampah antara lain jenis sampah, nilai-panas sampah dan kelebihan udara untuk pembakaran. Tulisan ini menyajikan paparan hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan dampak pemilahan sampah, pengeringan sampah, dan pembakaran sampah terhadap emisi gas buang. Hasil-hasil penelitian ini dijadikan sebagai dasar acuan dalam perancangan sistem. Kata kunci : Pemilahan, Pengeringan, Pembakaran, Sampah organik, Emisi
Simulasi dan Evaluasi Insinerasi Sampah Organik Rumah Tangga Pada Reaktor Unggun Tetap (Fixed Bed) Eko Naryono; Atikah Atikah; Arief Rachmansyah; Soemarno Soemarno
The Indonesian Green Technology Journal Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.144 KB)

Abstract

Tujuan makalah ini adalah  untuk mempelajari  pengaruh variasi  kadar air sampah padat dan  kelebihan udara pembakaran terhadap  suhu dan komposisi gas buang pembakaran dari sampah organik rumah tangga. Karakteristik suhu dan komposisi gas pembakaran diperlukan  untuk perancangan peralatan, dan menentukan sistem pengolahan gas buang. Pengaruh kedua variabel ini dipelajari dengan cara simulasi pada  reaktor unggun tetap. Korelasi empiris dari kedua variabel terhadap suhu pembakaran gas buang dihitung dari neraca massa dan neraca energi. Hasil   perhitungannya, selanjutnya digunakan untuk menghitung komposisi gas buang pembakaran (tar,CO2 ,CO, CH4, CxHy ) menggunakan model yang dipresentasikan oleh Neves.  Berdasarkan  simulasi, dapat disimpulkan bahwa kenaikan kadar air sampah dapat menurunkan suhu gas buang, sedangkan variasi kelebihan udara  pembakaran pada rentang 20-100% tidak berpengaruh terhadap suhu gas buang. Variasi kadar air sampah dan kelebihan udara pembakaran pada rentang yang dievaluasi, tidak banyak berpengaruh terhadap komposisi gas buang hasil pembakaran. Kata kunci: Insinerasi, Neves , Reaktor unggun tetap, Sampah padat, Tar
POTENSI ENERGI SAMPAH RUMAH TANGGA HASIL PEMBAKARAN INSENERATOR SISTEM KONTINYU Subagiyo Subagiyo; Eko Naryono; Sandra Santoso; Bambang Irawan
INFO-TEKNIK Vol 16, No 2 (2015): INFOTEKNIK VOL. 16 NO. 2 2015
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/infotek.v16i2.202

Abstract

The combustion process is one of the alternative methods of processing waste are effectively used in the processing of household organic waste. In this study used a continuous combustion incinerator system, with a flow rate of garbage 10 kg / h and a water content of 15% by the air blast rate of 1,5 - 2,5 liters / sec. Heat of combustion is used to heat water in a boiler that is monitored / measured temperature and vapor pressure. This study aimed to obtain characterization Heating (temperature vs. time) and the potential energy that can be used to heat water in a kettle containing 5 liters of water with warming from the burning of household organic waste experimentally. Based on visual observation and temperature measurement, combustion of household organic waste can produce a continuous burning about 30 minutes, and the temperature between 350-400oC on the outer side walls of the boiler / closest to the combustion chamber, the water in the kettle boiling (100 ° C) after about 25 minutes, from the observed data can be calculated energy that can be utilized for heating is from about 5000 KJ of energy generated from waste incineration, 2000 to 3000 KJ can be used for heating water in a 5 liter boiler. Keywords: Potential energy, household waste, incinerator, the system continuously.
PERANCANGAN INSINERATOR FIXED BED UPDRAFT TERINTEGRASI DENGAN SCRUBBER UNTUK MEMISAHKAN TAR Eko Naryono; Arief Rachmansyah; Soemarno Soemarno
SENTIA 2016 Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : SENTIA 2016

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.563 KB)

Abstract

Incineration of household organic waste requires treatments of the flue gases to minimize pollutants. One type of pollutants in the flue gas incinerator product is tar, which is the result of the degradation of cellulose and lignin in biomass. One simple method of separation of tar from the exhaust gases is by absorption, using water as a medium scrubber. The scrubber water, before being discharged into the environment or reused needs to be treated to reduce pollutants. The purpose of this design was developed incinerator and scrubber system, which is integrated in one piece of equipment that can separate the pollutants in the flue gas, and tar from the water effectively. The working principle of the equipment is functioning to burn solid waste, absorbing the flue gas by scrubber and separate the tar from scrubber water by evaporation. Conceptually, based on visual observation of the product flue gas and waste water, the design of this incinerator can produce clean flue gas and waste water. Incinerators designed can reduce hydrocarbon content in the exhaust gases of up to 75% and tar in wastewater up to 76%.
PERHITUNGAN EFISIENSI PADA BOILER di PT. PLTU TANJUNG AWAR-AWAR Dendrifika Anggun Maharani; Eko Naryono; Arif Eko
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.232

Abstract

PT. PLTU Tanjung Awar Awar merupakan Perusahaan pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar. Energi panas pembakaran digunakan untuk memanaskan air , menghasilkan uap jenuh dan uap lewat jenuh. Selama proses berlangsung dimungkinkan terjadi kehilangan panas atau kalor. Kehilangan panas ini dapat menurunkan efisiensi penyerapan panas dari boiler . Kehilangan panas ini perlu dievaluasi secara rutin dengan cara dilakukan perhitungan efisiensi boiler . Perhitungan dilakukan berdasarkan perhitungan HHV (High Heating Value),  batu bara, Q  pada boiler  dan efisiensi penyerapan panas dari boiler . Dari hasil perhitungan diperoleh efisiensi penyerapan panas pada boiler  sebesar 76,92 %  pada umpan batu bara sebesar 200 Ton/h.
PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK DAN KERTAS DI JURUSAN TEKNIK KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI TERMAL SISTEM DIRECT Fina Rasyada; Shelly D.P. Agustin; Eko Naryono
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.35

Abstract

Sampah merupakan permasalahan global yang dapat mencemari lingkungan. Indonesia memproduksi sebanyak 65 juta ton sampah pada tahun 2017, di Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang memproduksi campuran sampah plastik dan kertas sebanyak ±30 kg per hari. Pengolahan sampah plastik dan kertas dapat dilakukan dengan metode dekomposisi termal. Dekomposisi termal adalah proses perubahan senyawa kimia kompleks menjadi senyawa kimia yang lebih sederhana yang disebabkan adanya panas. Tahapan proses dalam degradasi termal adalah drying, pirolisis, gasifikasi dan pembakaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju alir udara dan pengaruh perbandingan rasio kertas plastik terhadap energi panas yang dihasilkan yang dapat digunakan untuk memanaskan air. Variabel yang digunakan adalah rasio massa kertas : plastik yaitu 1:4, 1:3, 1:2, 1:1 dengan variabel laju alir udara 2 L/min, 3 L/min, 4 L/min, 5 L/min, 6 L/min. Laju alir udara yang  terbaik dalam proses dekomposisi termal adalah 6 L/min dengan rasio 1:4 yang dapat memanaskan air hingga temperatur 90
PENGARUH KOTORAN SAPI DAN UKURAN PARTIKEL TERHADAP PEMBENTUKAN BIOGAS Rahajeng Arum Mayang; Olivia Izzati Atiqa; Eko Naryono
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.18

Abstract

Energi alternatif yang berpeluang untuk dikembangkan adalah energi biogas karena dapat diolah dari berbagai macam sumber bahan organik dan ramah lingkungan. Salah satu tempat pembuangan sampah yang berpotensi sebagai tempat penyedia sampah organik adalah Rumah Pilah Kompos Daur ulang (PKD) Tlogomas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel dan jumlah kotoran sapi terhadap produksi biogas. Penelitian dilakukan melalui proses fermentasi selama 24 hari dalam alat digester tipe batch dengan volume 6 L pada variasi pencacahan ±2 cm, ±4 cm, dan ±6 cm serta rasio limbah sayuran dan kotoran sapi yaitu 1:0,1; 1:0,3, dan 1:0,5. Hasil menunjukkan peningkatan jumlah kotoran sapi dapat meningkatkan produksi biogas. Pada pencacahan ±2 cm, ±4 cm, ±6 cm, produksi biogas tertinggi ditunjukkan pada rasio 1:0,5 berturut-turut sebesar 1,1 L, 1,2815 L, dan 0,4091 L. Selain itu, diketahui bahwa volume biogas tertinggi dihasilkan pada limbah sayuran dengan pencacahan ±4 cm. Kata kunci: biogas, kotoran sapi, ukuran partikel
STUDI LITERATUR POTENSI BLENDING RESIDU OIL MBC – PTCF UNTUK MFO LOW SULPHUR SEBAGAI BAHAN BAKAR KAPAL DI PT. PERTAMINA Ega Yanuar Rizqi; Eko Naryono
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.121

Abstract

International Maritime Organization mengeluarkan peraturan untuk mengurangi kandungan sulphur pada bahan bakar kapal menjadi maksimal 0.5 wt% per 1 Januari 2020. Artinya, penggunaan High Sulphur Fuel Oil sebagai bahan bakar kapal harus diganti dengan Low Sulphur Fuel Oil. Salah satu jenis LSFO yang dapat diproduksi menjadi bahan bakar kapal jenis MFO Low Sulphur adalah PTCF dari PT. TPPI. Namun nilai viskositas PTCF tergolong rendah, sehingga diperlukan proses melalui metode blending dengan MBC dari PPSDM Cepu yang merupakan residu jenis Low Sulphur Waxy Residue dengan nilai pour point tinggi. Berdasarkan review jurnal, dilakukan penentuan titik optimal blending yang bertujuan untuk mengetahui komposisi blending yang tepat melalui perhitungan terhadap viskositas dan pour point blending dengan metode refutas dan biaya blending MBC:PTCF. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh blending terhadap viskositas, pour point, dan  komposisi blending yang optimal terhadap karakteristik produk MFO LS yang mengacu pada SK Dirjen Migas No. 0179.K/10/DJM.S/2019. Variabel yang digunakan adalah persentase rasio MBC:PTCF sebesar 20:80; 25:75; 30:70; 35:65; 40:60; 50:50 dan diperoleh komposisi optimal pada komposisi 30:70 dengan viskositas sebesar 18.1 cst, pour point sebesar 25.6oC, dan biaya sebesar 59.4027 usd/bbl.
PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK DAN KERTAS DI JURUSAN TEKNIK KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI TERMAL SISTEM INDIRECT Shelly D.P Agustin; Fina Rasyada; Eko Naryono
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 5, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.48

Abstract

Sampah merupakan permasalahan global yang dapat mencemari lingkungan. Indonesia memproduksi sebanyak 65 juta ton sampah pada tahun 2017, di Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang memproduksi campuran sampah plastik dan kertas sebanyak ±30 kg per hari. Sampah plastik dan kertas dapat diolah dengan metode dekomposisi termal. Dekomposisi termal adalah proses perubahan senyawa kimia kompleks menjadi senyawa kimia yang lebih sederhana yang disebabkan adanya panas. Tahapan proses dalam degradasi termal adalah drying, pirolisis, gasifikasi dan pembakaran. Penelitian ini menghasilkan energi panas yang dapat digunakan untuk memanaskan air dengan tujuan mengetahui pengaruh laju alir udara dan pengaruh perbandingan rasio kertas plastik terhadap energi panas yang dihasilkan. Variabel yang digunakan adalah rasio massa kertas : plastik yaitu 1:4, 1:3, 1:2, 1:1 dengan variabel 2 L/Min, 3 L/Min, 4 L/Min, 5 L/Min, 6 L/Min. Laju alir udara yang  terbaik dalam proses dekomposisi termal adalah 2 L/min dengan rasio 1:3 yang dapat memanaskan air hingga suhu 75