Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENGARUH PROSES AKTIVASI KIMIA TERHADAP KARAKTERISTIK ADSORBEN DARI KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminate L.) Khalimatus Sa’diyah; Cucuk Evi Lusiani; Rosita Dwi Chrisnandari; Wianthi Septia Witasari; Diah Lailatul Aula; Sinta Triastutik
Jurnal Chemurgy Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Chemurgy-Juni 2020
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.69 KB) | DOI: 10.30872/cmg.v4i1.4074

Abstract

Kulit pisang dianggap sebagai limbah yang tidak berguna dan menimbulkan pencemaran lingkungan. Namun sebenarnya, kulit pisang dapat digunakan sebagai bahan adsorben untuk mengikat ion logam berat karena mengandung selulosa dan pektin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik adsorben yang dihasilkan terhadap jenis aktivator yaitu aktivator asam dan basa. Pembuatan adsorben menggunakan bahan kulit pisang yang sudah dikeringkan dikarbonisasi pada suhu 400°C selama 1,5 jam.  Setelah proses karbonasi, adsorben diaktivasi menggunakan aktivator basa (larutan NaOH) dan aktivator asam (larutan H2SO4) dengan konsentrasi 2 N selama 5 jam. Berdasarkan hasil penelitian, limbah kulit pisang kepok yang telah mengalami karbonasi memiliki kandungan yang terdiri dari 8,42% kadar air, 11,15% kadar abu, 24,65% kadar volatile matter, dan 55,78% kadar Fixed Carbon. Adsorben dengan aktivator basa memberikan nilai kadar air, abu, dan volatile matter yang lebih tinggi dibandingkan aktivator asam. Namun, nilai kadar fixed carbon dan daya serap adsorben terhadap iodium pada aktivator basa lebih rendah daripada aktivator asam. Pada aplikasi limbah nikel, aktivator basa memberikan nilai penurunan kadar nikel lebih tinggi daripada aktivator asam. Kata kunci : Adsorben, karakteristik, aktivator, kulit pisang kepok
PENGARUH LAMA WAKTU FERMENTASI TERHADAP YIELD DAN SIFAT ORGANOLEPTIK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) YANG DIHASILKAN DARI KELAPA DAERAH BALI Ulfa Nurida; Cucuk Evi Lusiani
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.267

Abstract

Bali adalah salah satu daerah di Indonesia yang berpotensi menghasilkan kelapa dalam jumlah yang banyak. Kelapa daerah Bali memiliki ukuran buah yang besar, bentuk buah bulat telur dan kadar minyak kopra mencapai 69,28%. Buah kelapa tersebut dapat dijadikan berbagai macam produk olahan, salah satunya yaitu minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO) yang dibuat dengan metode fermentasi. Proses fermentasi dapat dilakukan dengan alat sederhana, waktu yang efisien, dan produk dengan tingkat ketengikan yang rendah dan daya simpan yang lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi terhadap yield dan sifat organoleptik (aroma, rasa dan warna) produk VCO yang dihasilkan dari kelapa daerah Bali. Proses fermentasi dilakukan menggunakan penambahan ragi tempe dengan konsentrasi 2% b/v selama 6, 12, 18, 24 dan 30 jam. Produk VCO yang dihasilkan pada penelitian ini dianalisis untuk perhitungan nilai yield, sifat organoleptik, dan nilai pH. Nilai yield produk VCO mengalami peningkatan seiring dengan lamanya waktu fermentasi dengan nilai tertinggi yaitu 4,30% v/v pada waktu fermentasi 30 jam. Semua produk VCO yang dihasilkan dalam penelitian ini memiliki aroma khas kelapa dan tidak tengik, rasa khas minyak kelapa, berwarna bening kekuningan dan nilai pH 5. Dengan demikian, produk VCO yang dihasilkan memenuhi syarat standar mutu VCO, yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI) 7381:2008.
PENENTUAN LOKASI PABRIK MENGGUNAKAN METODE FACTOR RATING PADA PRA-RANCANGAN PABRIK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DENGAN KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN Naufal Cenna Rafidanta; Cucuk Evi Lusiani
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.263

Abstract

Virgin coconut oil (VCO) merupakan produk olahan santan kelapa yang memiliki banyak manfaat dan kegunaan terutama di bidang kesehatan, kecantikan serta kosmetik. VCO membuka suatu peluang usaha untuk dapat dipasarkan ke masyarakat. Dalam proses memproduksi VCO, perlu diperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah penentuan lokasi pabrik. Hal ini dapat ditentukan berdasarkan ketersediaan bahan baku, pemasaran, utilitas, keadaan geografis dan masyarakat, transportasi, tenaga kerja, sistem penanganan dan pengolahan limbah pabrik, site dan karakteristik lokasi, serta peraturan perundang-undangan. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk menentukan satu lokasi dari beberapa alternatif lokasi dengan menggunakan metode factor rating dalam pendirian pabrik pada pra-rancangan pabrik VCO kapasitas 50.000 ton/tahun. Metode factor rating dilakukan dengan memberikan skor pada masing-masing faktor yang dipertimbangkan untuk mendapatkan lokasi pendirian pabrik yang strategis. Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode factor rating maka didapatkan bahwa Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau adalah lokasi yang memiliki peluang paling besar untuk pendirian pabrik pada pra-rancangan pabrik VCO dengan kapasitas 50.000 ton/tahun. Daerah Riau memiliki beberapa kelebihan pada ketersediaan buah kelapa yang melimpah, keadaan geografis dan masyarakat yang sesuai untuk pendirian pabrik VCO, serta site dan karakteristik lokasi yang baik untuk pendirian pabrik VCO.
EFEK VARIASI WAKTU FERMENTASI TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DARI KELAPA DAERAH PROBOLINGGO DENGAN KONSENTRASI YEAST 1% B/V Lita Rani; Cucuk Evi Lusiani
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.264

Abstract

Kelapa dari daerah Probolinggo memiliki bentuk bulat kerucut terbungkus serabut tebal dan ketebalan daging buah sekitar 1,5 cm. Daging buah kelapa dapat diolah menjadi berbagai olahan produk salah satunya adalah Virgin Coconut Oil (VCO). Pembuatan VCO dapat dilakukan dengan proses fermentasi dengan penambahan ragi tanpa proses pemanasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek variasi waktu fermentasi terhadap karakteristik fisik VCO dari kelapa daerah Probolinggo. Proses fermentasi pada penelitian ini dilakukan pada suhu kamar selama 6, 12, 18, 24 dan 30 jam dengan penambahan ragi tempe sebagai yeast pada konsentrasi 1% b/v. Produk VCO yang dihasilkan dari proses ini dilakukan analisis uji pH, uji organoleptik (aroma, rasa dan warna), dan perhitungan yield. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa produk VCO pada 6 hingga 30 jam fermentasi memberikan nilai pH 5, aroma khas kelapa segar, rasa normal khas minyak kelapa dan warna bening transparan. Variasi waktu fermentasi memberikan pengaruh terhadap nilai yield produk VCO, yaitu semakin lama waktu fermentasi menghasilkan nilai yield yang semakin tinggi. Nilai yield tertinggi diperoleh sebesar 8,65% v/v pada waktu fermentasi 30 jam. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa produk VCO yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki nilai pH 5 dengan karakteristik fisik yang sesuai SNI 7381:2008 dan yield tertinggi dihasikan pada waktu fermentasi selama 30 jam.  
PENGARUH WAKTU FERMENTASI TERHADAP VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DARI KELAPA DAERAH PROBOLINGGO MENGGUNAKAN RAGI TEMPE 2% B/V Hana Kurnia Oktaviani; Cucuk Evi Lusiani
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.241

Abstract

Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara sebagai penghasil kelapa. Salah satu daerah yang memiliki kawasan perkebunan kelapa adalah wilayah bagian selatan Kabupaten Probolinggo. Ciri-ciri kelapa dari daerah Probolinggo yaitu memiliki diameter buah kelapa ± 25 cm, ketebalan sabut ± 5 cm, ketebalan tempurung 0,3-0,5 cm, dan ketebalan daging buah 1 cm. Daging buah kelapa dapat diolah menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) melalui proses fermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap nilai pH, warna, bau, rasa, dan %yield dari produk VCO. Proses fermentasi dalam penelitian ini dilakukan menggunakan ragi tempe dengan konsentrasi 2% b/v selama 6, 12, 18, 24, dan 30 jam. Produk VCO yang dihasilkan pada penelitian ini dilakukan analisis pH, warna, bau, rasa, dan dihitung %yield dari produk VCO. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa nilai pH pada VCO hasil fermentasi 6 sampai 30 jam menunjukkan nilai yang sama yaitu 6. Secara fisik, produk VCO dalam penelitian ini sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7381:2008 yaitu berwarna kuning jernih, beraroma khas kelapa segar, dan terasa khas minyak kelapa. Nilai %yield dari produk VCO menunjukkan nilai yang semakin besar dengan semakin lamanya waktu fermentasi. Nilai %yield tertinggi (15,00% (v/v)) diperoleh pada waktu 30 jam.
PEMILIHAN PROSES PADA PRA-RANCANGAN PABRIK VCO (VIRGIN COCONUT OIL) KAPASITAS 30.000 TON/TAHUN MENGGUNAKAN METODE GRADING Ade Satria Saloka Santosa; Cucuk Evi Lusiani
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.218

Abstract

Virgin coconut oil (VCO) merupakan produk olahan santan kelapa yang memiliki banyak manfaat dan kegunaan. Asam laurat yang terkandung di dalam VCO banyak dibutuhkan di bidang kesehatan, kecantikan serta kosmetik. VCO pada umumnya dijadikan campuran bahan baku pada pembuatan sabun, sampo, pelembab kulit dan lain sebagainya. Proses pembuatan VCO dapat dilakukan melalui beberapa proses diantaranya proses fermentasi, mekanik/sentrifugasi, pengasaman, pancingan, dan enzimatik. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk memilih satu proses dari beberapa proses tersebut untuk diaplikasikan pada pra-rancangan pabrik VCO kapasitas 30.000 ton/tahun dengan menggunakan metode grading. Metode grading dilakukan dengan memberikan nilai pada masing-masing aspek yang dipertimbangkan. Berdasarkan metode grading, proses yang mendapatkan nilai tertinggi adalah proses fermentasi ditinjau dari aspek kondisi proses, kondisi proses, ekonomi, dan dampak terhadap lingkungan. Produk VCO yang dihasilkan dari proses fermentasi memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan proses yang lain diantaranya proses yang sederhana, %yield yang tinggi, kadar asam laurat yang tinggi serta kemurnian VCO yang cukup tinggi.
PENGARUH WAKTU FERMENTASI TERHADAP SIFAT FISIK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) YANG DIHASILKAN DARI KELAPA DAERAH BANYUWANGI Rosyana Sabyllatul Ulumma; Cucuk Evi Lusiani
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.247

Abstract

Indonesia memiliki lahan perkebunan yang luas terutama untuk perkebunan kelapa. Salah satu daerah penghasil kelapa adalah Kabupaten Banyuwangi dengan kandungan minyak dalam kopra mencapai 63-72%. Kelapa dapat diolah menjadi berbagai macam olahan, salah satunya adalah pengolahan daging buah kelapa menjadi VCO (Virgin Coconut Oil). Proses pembuatan VCO dapat dilakukan dengan proses fermentasi tanpa pemanasan tetapi menggunakan penambahan yeast (ragi tempe). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap sifat fisik VCO yang dihasilkan dari kelapa daerah Banyuwangi. Proses fermentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan konsentrasi yeast 2 % b/v selama 6; 12; 18; 24; dan 30 jam. Produk utama dari proses ini adalah VCO dengan blondo dan air sebagai produk samping. VCO yang dihasilkan kemudian dilakukan uji organoleptik (rasa, aroma, dan warna), uji pH, dan dihitung yield dari VCO tersebut. Produk VCO yang dihasilkan untuk semua variabel penelitian ini menunjukkan rasa khas Kelapa, beraroma khas kelapa segar dan tidak tengik, berwarna bening kekuningan, dan nilai pH 5. Produk VCO dalam penelitian ini menghasilkan nilai yield yang semakin tinggi seiring dengan lamanya waktu fermentasi dengan nilai tertinggi yaitu sebesar 15,20% v/v pada waktu fermentasi 30 jam. Dengan demikian, produk VCO yang dihasilkan dalam penelitian ini sesuai dengan SNI 7381:2008 dengan yield tertinggi dihasilkan pada waku fermentasi 30 jam.
EFEK LAMA WAKTU FERMENTASI TERHADAP YIELD VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DARI KELAPA DAERAH MALANG DENGAN KONSENTRASI RAGI 2% B/V Ainiyah Fithriyatul Jannah; Cucuk Evi Lusiani
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.280

Abstract

Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan salah satu produk olahan dari daging buah kelapa tua yang diolah tanpa melalui pemanasan sehingga tidak merusak komponen penting yang terkandung dalam VCO. Buah kelapa untuk pembuatan VCO dapat diperoleh dari daerah Malang yang memiliki ketebalan daging buah ± 1 cm dengan kandungan minyak sebesar 30-35%. Pembuatan VCO dapat dilakukan dengan beberapa metode salah satunya yaitu metode fermentasi yang menghasilkan VCO dengan kemurnian tinggi sebesar 53,2% b/b. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek lama waktu fermentasi terhadap yield, pH, warna, aroma, dan rasa dari produk VCO. Metode fermentasi dalam penelitian ini dilakukan menggunakan ragi tempe selama 6, 12, 18, 24, 30 jam. Berdasarkan hasil analisis produk VCO, dapat diketahui bahwa semakin lama waktu fermentasi menghasilkan nilai yield yang juga semakin tinggi. Nilai yield tertinggi diperoleh pada waktu fermentasi 30 jam sebesar 16,00% v/v. Produk VCO yang dihasilkan pada waktu fermentasi 6 sampai 30 jam memiliki nilai pH yang sama yaitu 6 dengan sifat fisik yang sesuai dengan syarat mutu Standar Nasional Indonesia (SNI) 7381:2008 yaitu memiliki warna (transparan) dan jernih, aroma khas kelapa segar, dan rasa khas minyak kelapa.    
PENGABDIAN KEPADA WARGA DESA BINAAN POLINEMA, WRINGINSONGO, KEC. TUMPANG, KAB. MALANG MELALUI PEMBUATAN VCO DENGAN METODE FERMENTASI Eko Naryono; Cucuk Evi Lusiani; Bambang Widiono; Wianthi Septia Witasari
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 4 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i4.1268-1275

Abstract

Desa Wringinsongo merupakan desa binaan Polinema yang sejak 2020 lalu, desa tersebut dijadikan sebagai Desa Tangguh dalam upaya ketahanan menghadapi pandemi Corona Virus Diesease 2019 (Covid-19). Keseluruhan lahan di Desa Wringinsongo secara geologis merupakan tanah subur yang sangat cocok difungsikan sebagai lahan pertanian dan perkebunan.  Salah satu hasil perkebunan yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan penggunaannya adalah kelapa. Kelapa dapat diproses untuk menghasilkan virgin coconut oil (VCO) yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia terutama di masa pandemi Covid -19 ini. Dalam upaya meminimalkan dampak dari pandemi dalam jangka panjang terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, Desa Wringinsongo, Kec. Tumpang, Kab. Malang melakukan kerjasama dengan Politeknik Negeri Malang (Polinema). Kerjasama yang dilakukan berupa pemberian bimbingan teknis untuk pembuatan VCO oleh Jurusan Teknik Kimia, Polinema kepada warga Desa Wringinsongo, Kec. Tumpang, Kab. Malang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat dari Polinema yang sejalan dengan Rencana Strategis Polinema (Renstra Polinema 2016-2020) untuk meciptakan iklim usaha bagi UMKM dalam hal ini adalah Desa Binaan Polinema, Wringinsongo, Kec. Tumpang, Kab. Malang. Dengan adanya bimbingan teknis ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi  bagi warga desa binaan sebagai pengetahuan baru dan dapat dikembangkan menjadi usaha baru untuk membantu mengembangkan ekonomi dari warga setempat. Kegiatan PpM yang dilaksanakan pada tanggal 05 September 2021 berjalan lancar dan antusiasme peserta sangat baik untuk mempraktikkan secara langsung pembuatan VCO dengan metode fermentasi.
KARAKTERISTIK FISIK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) HASIL FERMENTASI MENGGUNAKAN RAGI ROTI SELAMA < 24 JAM DENGAN KONSENTRASI NUTRISI YEAST 4% B/V Dynda Farisa Cahya Negari; Cucuk Evi Lusiani
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 2 (2022): June 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i2.382

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis yang menjadi salah satu eksportir buah kelapa terbesar di dunia setelah Filipina. Luas perkebunan kelapa Indonesia mencapai 3,86 juta hektar atau setara dengan 31,2% total dari perkebunan kelapa di dunia. Pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai dengan ketinggian pohon mencapai hingga 30 meter. Pohon kelapa dapat dimanfaatkan mulai dari akar hingga daun. Salah satu bagian yang memiliki banyak manfaat yaitu buah kelapa yang dapat diolah menjadi minyak kelapa murni atau biasa disebut Virgin Coconut Oil (VCO) melalui proses fermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi terhadap karakteristik fisik virgin coconut oil (VCO) hasil fermentasi menggunakan ragi roti selama < 24 jam dengan konsentrasi starter 4% (b/v). Penelitian ini dilakukan dengan variabel waktu fermentasi selama 6, 12, dan 18 jam menggunakan starter dari ragi roti dengan komposisi 1 g ragi roti, 2 g gula, dan 50 mL air kelapa. Secara fisik, produk VCO waktu fermentasi selama 18 jam yang dihasilkan dalam penelitian ini sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7381:2008 yaitu tidak berwarna dan jernih, beraroma khas kelapa segar, dan terasa khas minyak kelapa. Nilai pH pada produk VCO hasil fermentasi selama 6, 12, dan 18 jam yaitu 4,3; 4,5; dan 4,8. Nilai %yield tertinggi pada produk VCO yang dihasilkan yaitu sebesar 13,09% (v/v) selama waktu fermentasi 18 jam. Produk VCO yang dihasilkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai %yield semakin tinggi seiring bertambahnya waktu fermentasi.