Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pengembangan Interoperabilitas Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) Kabupaten Kebumen Dian Budi Santoso; Angga Eko Pramono; Agasi Gilang Persada
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v7i1.218

Abstract

Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) adalah sistem berbasis web yang memberikan informasi tentang ketersediaan tempat tidur di rumah sakit maupun puskesmas rawat inap di Kabupaten Kebumen. Selama ini operator yaitu petugas rekam medis di masing-masing rumah sakit atau puskesmas menginputkan data secara manual ke SPGDT sehingga data tidak selalu ter-update secara rutin dan tidak realtime. Penelitian ini bertujuan mengembangkan interoperabilitas SPGDT sehingga dapat dilakukan sinkronisasi data secara otomatis dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS). Jenis penelitian ini adalah research and development. Analisis kebutuhan dilakukan dengan focus group discussion (FGD) yang melibatkan perwakilan dari rumah sakit, puskesmas rawat inap, Dinas Kesehatan, serta Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kebumen. Sebuah infrastruktur web service telah dikembangkan dalam bentuk Application Programming Interface (API) yang dapat digunakan oleh rumah sakit dan puskesmas untuk mensinkronkan data dari SIMRS dan SIMPUS secara otomatis.
Kontribusi Faktor Kognitif Terhadap Skor Kelulusan Uji Kompetensi Nuryati Nuryati; Dian Budi Santoso; Angga Eko Pramono
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v8i1.260

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi faktor kognitif terhadap skor kelulusan uji kompetensi program studi rekam medis dan informasi kesehatan (RMIK) di Indonesia. Rancangan penelitian yang dipilih adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa RMIK semester terakhir di Indonesia yang mengiukuti try out uji kompetensi. Sampel sebesar 597 mahasiswa ditentukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Analisis data dengan menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian terdapat pengaruh variabel kognitif terhadap skor kelulusan uji kompetensi prodi diploma tiga RMIK (p<0.05,95CI) dan memiliki kontributor sebesar 27.6% terhadap skor uji kompetensi. Simpulan penelitian ini adalah faktor kognitif memiliki kontribusi terhadap skor uji kompetensi prodi diploma tiga RMIK. 
Studi Kasus Pelayanan Rekam Medis pada Masa Pandemi Covid-19 Di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta Angga Eko Pramono; Marko Ferdian Salim; Anita Wijayanti
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Februari
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v7i1.659

Abstract

The Covid-19 outbreak has been declared as a public health emergency of international concern by the World Health Organization (WHO). The pandemic has also changed the process of health services provided to patients, including medical record services. This study aimed to examine the process of medical record services at the Gondokusuman II Primary Health Center (PHC) in Yogyakarta City during the Covid-19 pandemic. This qualitative research explored medical record services during pandemics. Three staff were recruited as respondents using the purposive sampling technique. Data were collected through observation and interviews. There were differences in patient registration services before and after the pandemic. Before registering, patients will be screened first. If they show Covid-19 symptoms, the patients are directed to the infectious clinic and the provision of medical records will be prioritized. To support the implementation of health protocols, the primary health center provides personnel protective equipment adequately. However, the reference for health protocols related to medical record services at the PHC level is not yet available. So, reference issued by the Ministry of Health is used respectively. Therefore, specific regulations need to be immediately compiled and disseminated to ensure that the prevention of Covid-19 transmission can be carried out more precisely.
Pemanfaatan ICD Digital Dalam Pembelajaran Kodifikasi Klinis Angga Eko Pramono; Dina Fitriana Rosyada; Nuryati Nuryati
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v10i2.444

Abstract

Pandemi Covid-19 memaksa penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara online. Pelaksanaan pembelajaran kodifikasi klinis yang biasanya menggunakan ICD berbasis cetak mulai beralih dengan pemanfaatan ICD versi digital. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pemanfaatan ICD digital pada pembelajaran kodifikasi klinis. Penelitian kualitatif ini dilaksanakan dengan pendekatan fenomenologi. Sebanyak 70 mahasiswa Program Studi D-3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan dilibatkan dalam penelitian ini. Data yang dikumpulkan dengan survey online selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 88% responden menyatakan pernah menggunakan ICD berbasis web dan 83% menggunakan ICD dalam format PDF. Penggunaan tersebut didasarkan pada kemudahan akses, mudah dibawa, dan kecepatan dalam melakukan kodifikasi klinis. Meski demikian, sebanyak 65% responden mengaku masih jarang menggunakan ICD berbasis web dan 45% responden masih jarang menggunakan ICD dalam format PDF. Hal ini berkaitan utamanya dengan ketersediaan koneksi internet dan efektivitas penggunaannya. Dengan demikian, pengenalan dan penggunaan ICD digital secara intensif diperlukan agar mahasiswa menjadi semakin akrab dan terbiasa dalam memanfaatkan ICD digital, dengan tetap memperhatikan kaidah coding yang berlaku.
Penyuluhan “GERMAS” bagi Wali Murid Di Sekolah Dasar Negeri 2 Samigaluh Angga Eko Pramono; Dian Budi Santoso; M.Syairaji M.Syairaji; Marko Ferdian Salim; Nia Fararid Askar
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): MEI 2022
Publisher : Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jp2m.51349

Abstract

ABSTRAK Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga merupakan program yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berperilaku sehat. Program yang dimaksud adalah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang pertama kali dicanangkan di Kabupaten Bantul. GERMAS harus dilakukan oleh setiap individu dalam keluarga di lingkungan masyarakat melalui pola hidup sehari-hari. Kegiatan tersebut tidak hanya terbatas pada anak usia sekolah saja melainkan juga harus diterapkan pada keluarganya yang dalam hal ini adalah wali murid. Dengan demikian, perilaku hidup sehat dapat diterapkan secara menyeluruh dan mendapatkan dukungan penuh dari keluarga secara komprehensif. Kegiatan pengabdian ditujukan untuk sosialisasi dan mengajak masyarakat khususnya wali murid untuk: 1) melakukan aktivitas fisik, 2) mengonsumsi buah dan sayur; 3) memeriksakan kesehatan secara rutin; 4) menghindari rokok dan alkohol; 5) membersihkan lingkungan tempat tinggal; dan 6) menggunakan jamban. Untuk mendukung upaya sosialiasi tersebut, tim pengabdian juga membagikan sembako gratis serta mengadakan tes kesehatan gratis melalui cek darah (screening test) untuk pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan tekanan darah yang dilanjutkan dengan pemberian layanan konsultasi kesehatan. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan kesadaran wali murid di SD Negeri 2 Samigaluh terkait GERMAS. Kata Kunci: GERMAS, perilaku hidup sehat  ABSTRACT The Indonesian Healthy Program through a family approach is a program organized by the government through the Ministry of Health to achieve healthy behaving community in Indonesia. The program is called GERMAS which means community action for healthy living and it was first launched in Bantul Regency. GERMAS must be conducted by all of family members in the community through their daily life routines. These activities are not only limited for school-age children but also must be applied by their parents. Thus, healthy living behaviors can be implemented comprehensively and get fully supported by the family. Community service activities are aimed at socializing and inviting the community, especially parents, to: 1) carry out the physical activities, 2) consume fruits and vegetables; 3) undergo medical check-up regularly; 4) avoid smoke and alcohol; 5) clean the environment; and 6) use a water closet. To support the socialization efforts, the team also have distributed free food staples and held a free health test through a blood test for blood sugar, cholesterol, and blood pressure and also followed by the provision of health consultation services. The final result of this activity is the enhancement of knowledge and awareness of parents at Samigaluh elementary school related to GERMAS.  Keywords: GERMAS, healthy behavior
UPAYA PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PELATIHAN KADER KESEHATAN DI DESA GERBOSARI KABUPATEN KULON PROGO Nuryati; Dian Budi Santoso; Angga Eko Pramono
Indonesian Journal of Health Information Management Services Vol. 1 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Health Information Management Services (IJHIMS)
Publisher : APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.963 KB) | DOI: 10.33560/ijhims.v1i1.2

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menjadi prioritas pemerintah di bidang kesehatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa kejadian stunting (pendek dan sangat pendek) di Indonesia sebanyak 30,8% (11,5% sangat pendek dan 19,3% pendek) dan tahun 2019 menjadi sekitar 27%, angka ini mengalami penurunan dari tahun 2013 dimana terdapat 37,2% balita stunting (18% sangat pendek dan 19,2% pendek). Namun angka tersebut masih jauh dari target nasional dan WHO yaitu dibawah 20%. Berdasarkan hasil analisis masalah bidang kesehatan di Desa Gerbosari ditemukan bahwa prevalensi stunting pada balita cukup tinggi dan pemahaman masyarakat terhadap stunting juga masih kurang. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pencegahan stunting pada balita melalui pelatihan kader kesehatan di Desa Gerbosari. Kegiatan kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader kesehatan mengenai stunting pada balita dan upaya pencegahannya. Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Balai Desa Gerbosari secara bertahap untuk 105 kader kesehatan yang terbagi ke dalam 16 Posyandu. Kegiatan dilakukan dengan metode sosialisasi yang mencakup penyampaian materi, pemutaran video, dan diskusi. Capaian kegiatan pelatihan diukur menggunakan kuesioner evaluasi kegiaatan yang diisi oleh semua kader kesehatan di Desa Gerbosari, Kabupaten Kulon Progo. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa mayoritas kader kesehatan telah memahami berbagai mitos dan fakta tentang stunting serta upaya pencegahannya.
Sosialisasi dan Pemberian Bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dalam Upaya Penanggulangan Wabah Covid-19 Angga Eko Pramono
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jp2m.61517

Abstract

Wabah penyakit Coronavirus 2019 (Covid-19) telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat dan menjadi perhatian internasional oleh badan kesehatan dunia (WHO). Adopsi langkah-langkah responsif dalam menghadapi wabah ini mulai diterapkan. Namun, beberapa langkah pencegahan seperti penyemprotan desinfektan dan pemblokiran akses jalan ternyata tidak memiliki dasar ilmiah dan telah terbukti tidak efektif. Kendala lain yang dihadapi adalah minimnya alat pelindung diri. Oleh karena itu, sosialisasi terkait dengan wabah Covid-19 dan pemberian bantuan alat pelindung diri perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam menekan penyebaran wabah, meminimalisasi misinformasi, dan mencegah kepanikan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan sosialisasi penanganan pandemi Covid-19 yang lebih efektif dan efisien dalam bentuk distribusi Buku Saku Desa Tangguh Covid-19 di Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Buku tersebut berisi informasi yang komprehensif meliputi definisi, penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), cara pencegahan, tata cara desinfeksi, dan penggunaan masker yang benar. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat terkait dengan penanganan pandemi Covid-19. Alat pelindung diri berupa hazmat coverall washable dan masker kain juga telah didistribusikan. Alat pelindung diri yang diberikan mempertimbangkan aspek reusable dan efisiensi penggunaan. Keberlanjutan program penanganan pandemi Covid-19 perlu dipertahankan mengingat kasus Covid-19 masih tergolong tinggi di Indonesia pada umumnya dan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada khususnya.
Optimalisasi Tracking Rekam Medis Dengan Barcode di Puskesmas Lendah II Laili Rahmatul Ilmi; Praptana Praptana; Rizky Yuspita Sari; Heri Herawan; Angga Eko Pramono; Meita Indriyani
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI) Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v8i2.1149

Abstract

In 2014, primary health centres Lendah II was implemented health information system for primary care (Simpus). the use of simpus can help the physician and health practicioners entry data of patient, import dan export data and also improved theirs performance. The implementation of medical records for primary health centres an important role in managing patient data. The use of technology and information systems in the health sector has an impact on optimizing services. One of them is by utilizing a barcode system to support storage at primary health centres Lendah II This study aims to help the storage tracking system in the filing room using barcodes. Data capture with FGD for needs analysis, then application design and trials. This research uses research and develompent. The results of the study by making class diagrams, barcode applications and examples of barcodes applied to poly service names and medical record numbers. Barcodes will be printed and affixed to the patient's medical record to facilitate tracking of the The barcode of the patient's medical record number will also be affixed to the patient's BPJS card, making it easier for officers to check the patient's medical record number on the simpus. There is a scanner reader tool that will make it easier for officers to read barcode codes.
Perancangan Aplikasi Pembelajaran Kodifikasi Klinis Berbasis Web Angga Eko Pramono; Nuryati Nuryati; Dian Budi Santoso
J-REMI : Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): March
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-remi.v5i2.4427

Abstract

One of the main competencies of a Health Information Management (HIM) Practitioner is clinical codification skills. The problem that still occurs is the inaccuracy of clinical codification results. One aspect of the cause is human resource competency, specifically lack of knowledge and skills regarding clinical codification rules and procedures. Therefore, developing a web-based clinical codification learning media application is needed to improve HIM Practitioners' knowledge and skills. This research aims to design a web-based clinical codification learning media. The design was carried out from May to September 2023 using the waterfall method. The research subjects were students and lecturers of health information management and HIM practitioners. The research object was the design of web-based learning media. The data were collected using observation, interview, and documentation study methods. This study resulted in a design system that consists of Unified Modeling Language (UML) of use case diagrams and activity diagrams, a database design that consists of database tables and a database relational diagram, as well as user interface displays which are consists of a login display, home/dashboard, modules, and exercises. The design result should proceed as a blueprint for further system prototyping development process.