Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

BANGUNAN PAGAR UNTUK MENGURANGI POLUSI DEBU HALUS KE DALAM SUATU BANGUNAN Siola, Amru
Sainstek Vol 6, No 4, 2011
Publisher : Jurnal Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.418 KB)

Abstract

Ide dasar bahwa penyebaran suatu zat dapat dikurangi atau dihalangi dengan sistem bloking diuji denganmenggunakan metode komputasi dinamika fluida (CFD). Keragaman kondisi fisik pembatas antara sumber zatdan penerima zat meliputi : kerapatan, besaran (tinggi dan panjang), perletakan terhadap bangunan/jalan danarah angin diuji pengaruhnya terhadap kemampuan mengurangi penyebaran debu halus dari jalan raya ke dalambangunan yang lokasinya berdekatan dengan jalan tersebut. Kondisi cuaca yang menyertai pengujiandikhususkan pada kondisi iklim tropis lembab. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pagar pembatas yangterbuat dari bahan dengan kerapatan 100% mampu mengurangi penyebaran debu halus di balik pagar sampai11 %.
EVALUASI KEYAMANAN TERMAL DENGAN MODEL STATIS PADA KANTIN KAMPUS UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO Amru Siola; Bambang Apriyanto
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol 9 No 2 (2021): RADIAL
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.595 KB) | DOI: 10.37971/radial.v9i2.252

Abstract

Abstrak: Evaluasi Keyamanan Termal Dengan Model Statis Pada Kantin Kampus Universitas Ichsan Gorontalo. Bangunan berfungsi sebagai penyedia ruang untuk menunjang aktivitas manusia. Aktivitas manusia dapat terlaksana secara baik melalui pemenuhan ruang yang nyaman. Kenyamanan didefinisikan sebagai suatu kondisi tertentu yang dapat memberikan sensasi yang menyenangkan, khususnya bagi pengguna bangunan. Saat ini, eksistensi kantin atau cafe di Gorontalo semakin berkembang dan tumbuh pesat di Kota Gorontalo, seperti kedai, warung, coffee shop, dan cafe. Desainnya yang direfleksikan juga beragam seperti desain ruang dalam, ruang luar, dan ruang semi outdoor yang berfungsi sebagai tempat berkumpul sehingga kenyamanan termal pada kantin sangatlah penting. Kombinasi secara tepat beberapa variabel dapat menciptakan kenyamanan termal di dalam bangunan. Fokus penelitian adalah kenyamanan termal kantin kampus Universitas Ichsan Gorontalo. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi lapangan yang memanfaatkan alat pengukur temperatur dalam dan luar ruangan, pergerakan udara, kelembaban, dan temperatur lingkungan. Hasil pengukuran dijabarkan dalam bentuk grafik dan dijelaskan secara deskriptif kuantitatif. Karakteristik lingkungan termal menunjukkan bahwa suhu udara pada jam 09.00 masih dalam tahap normal, namun ada peningkatan pada jam 10.00 (jam istirahat sesi pertama). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik lingkungan termal berada pada suhu minimum 30,9°C dan suhu maksimumnya 32,3°C. Hal itu mengindikasikan bahwa suhu udara telah melewati ambang batas nyaman, yaitu 31°C. Kata Kunci: Evaluasi, Kenyamanan Termal, Model Statis, Ruang Semi Outdoor, Kantin Kampus. Abstract: Evaluation Of Thermal Comfort Using Static Model At Campus Canteen Of Universitas Ichsan Gorontalo. A building functions as a space provider to support human activities. The fulfillment of a comfortable space helps humans in carrying out activities properly. Comfort means a specific condition that can provide a pleasant sensation, especially for building users. Currently, the existence of a canteen or cafe in Gorontalo has been increasing rapidly in Gorontalo City, such as shops, stalls, coffee shops, and cafes. They reflect in a variety of designs, such as indoor spaces, outdoor spaces, and semi-outdoor spaces that function as gathering places so that thermal comfort in a canteen is very significant. The right combination of several variables can create thermal comfort in the building. The research focus is the thermal comfort at the campus canteen of Universitas Ichsan Gorontalo. The research method applies field observation using indoor and outdoor temperature measuring instruments, air movement, humidity, and ambient temperature. The measurement results are described in graphs and elaborated in a quantitative descriptive method. The characteristics of the thermal environment show that the air temperature at 09.00 is categorized as at the normal stage, but there is an increase at 10.00 (first session break). The results show that the characteristics of the thermal environment were at a minimum temperature of 30.9°C and a maximum temperature of 32.3°C. This indicates that the air temperature has passed the comfortable threshold, which is 31°C. Keywords: Evaluation, Thermal Comfort, Static Model, Semi Outdoor Room, Campus Canteen.
PEMANFAATAN LAPANGAN TARUNA SEBAGAI RUANG BERKUMPUL DI KOTA GORONTALO Moh. Muhrim Tamrin; Amru Siola
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i1.625

Abstract

Abstract: Taruna Remaja Field in Gorontalo City is a city square that is used as the center of Gorontalo community activities, gathering space and sports venue. The purpose of this study was to determine (1) what types of activities are carried out by the community in utilizing the Taruna field as a gathering space, (2) which areas are often used by the community in utilizing the Taruna field as a gathering space. The method used in this research is a qualitative method with a rationalistic approach using accidental sampling techniques. The results of the study found a relationship between the profile of the respondents and the benefits of Taruna Remaja Field. The characteristics of the respondents were obtained from the results of questionnaires distributed with accidental sampling techniques to Taruna Remaja Field users. From the observations of the research carried out, it was found that several characteristics of Taruna Remaja Field users, generally in the form of activities that are repeated every day, such as refreshing (sitting while chatting, playing), sports, and culinary. In addition, around 62% of field users are dominated by female visitors.Abstrak: Lapangan Taruna Remaja di Kota Gorontalo, merupakan sebuah alun-alun kota yang digunakan sebagai pusat kegiatan masyarakat Gorontalo, tempat berkumpul dan olahraga. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui (1) Jenis kegiatan apa saja yang dilakukan masyarakat dalam memanfaatkan lapangan Taruna sebagai ruang berkumpul, (2) Area kawasan mana saja yang sering digunakan masyarakat dalam memanfaatkan lapangan Taruna sebagai ruang berkumpul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan rasionalistik menggunakan teknik sampling aksidental. Hasil dari penelitian ditemukan keterkaitan antara profil responden dengan manfaat Lapangan taruna Remaja. Karakteristik responden didapat dari hasil kuesioner yang dibagikan dengan teknik sampling aksidental terhadap pengguna lapangan Taruna remaja. Dari pengamatan penelitian yang dilakukan, ditemukan beberapa karakteristik pengguna lapangan taruna remaja, umumnya berupa aktivitas yang berulang tiap harinya yaitu refreshing (duduk sambil ngobrol, bermain), olahraga serta kuliner. Selain itu sekitar 62% pengguna lapangan didominasi oleh pengunjung wanita.
Tradisional Dan Modernitas Tipologi Arsitektur Masjid Hunto Sultan Amay Gorontalo Amru Siola
LOSARI Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman Vol.5 No.1, Februari 2020
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/losari.v5i1.291

Abstract

A mosque is a symbol of the magnificence of Islam, which has an important significance in Islamic culture and civilization, and is a symbol of harmony in human life with Nature and the environment.The appearance of the Hunto Mosque building is a combination of elements of local architecture and Islamic architecture which is full of meaning. Some of these parts are the four pillars of the mosque which are interpreted as the four companions of the prophet, six wooden doors, a pulpit whose ornaments come from Gujarat, India, a drum, and an old well where ablution is of course as old as the Hunto Mosque. Hunto Mosque, the first mosque in Gorontalo City, was built in 1495 AD or 899 H, and has an area of 12x12 meters. This study aims to determine in general the form of typology in the form of architectural ornaments at the Sultan Amay mosque.The manifestation of a mosque architectural typology that occurs directly or indirectly, is due to the distinctive difference between a traditional Islamic community-based architectural typology with a modernist Islamic community-based architectural typology, each of which is influenced by the characteristics of the Islamic orientation of society.
Perancangan Universitas Ichsan Sidenreng Rappang Di Kabupaten Sidenreng Rappang Dengan Pendekatan Arsitektur Modern M. Daviq Fauzan; Amru Siola; Arifuddin Arifuddin
Venustas Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman (Venustas)
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.187 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v1i1.65

Abstract

Perancangan ini bertujuan 1) untuk mengetahui konsep makro dan mikro dalam, merancang Universitas Ichsan Sidenreng Rappang di Kabupaten Sidenreng Rappang dengan pendekatan Arsitektur modern 2) untuk mengetahui desain dan penerapan dari segi kenyamanan dan stuktur dengan pendekatan Arsitektur Modern, 3) untuk mewujudkan Universitas Ichsan Sidenreng Rappang di Kabupaten Sidenreng Rappang dengan pendekatan Arsitektur modern dan menjadikan Universitas Ichsan Sidenreng Rappang yang dapat mewadahi masyarakat Sidenreng Rappang dan sekitarnya untuk melanjutkan Pendidikan Tinggi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan ini melalui pengambilan data primer yang memerlukan beberapa metode, pengamatan (observasi) yakni pengamatan kondisi eksternal maupun internal, masalah dan potensi objek rancangan serta melalui pengambilan data sekunder dengan melakukan studi literatur dan dokumen-dokumen sebagai penunjang dalam perancangan. Hasil Perancangan ini berada pada kawasan strategis yang sesuai dengan RTRW Kabupaten Sidenreng Rappang yakni di Kecamatan Arawa
Pengembangan Kawasan Benteng Orange Sebagai Wisata Edukasi Di Kabupaten Gorontalo Utara Dengan Pendekatan Arsitektur Humanis Zulman L. Yahya; Amru Siola; Arifuddin Arifuddin
Venustas Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman (Venustas)
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (929.388 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v1i1.71

Abstract

Benteng orange ini merupakan benteng yang terletak di Kecamatan Talumelito, Kabupaten Gorontalo Utara yang berada tepat di atas bukit. Pada benteng orange terdapat beberapa zonasi antara lain, zona inti 0.31 ha, zona penyangga 2.98 ha, zona pengembang 8.76 ha dan zona penunjang 68.54 ha. Dalam hal ini yang bisa dikembangkan dan ditata kembali hanya pada zona pengembang dan zona penunjang, dikarenakan zona inti dan zona penyangga merupakan area vital yang tidak dapat disentuh ataupun di kembangkan. Perancangan ini bertujuan untuk menata dan mengelola lokasi dan site pada kawasan banteng orange, mendesain penempatan bangunan dan tata massa yang terbaik dan menarik serta untuk dapat menerapkan konsep Arsitektur Humanis pada Pengembangan kawasan banteng orange sebagai wisata edukasi. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, dilaksanakan dengan mengumpulkan kemudian melakukan analisa data untuk memperoleh konsep perencanaan dan perancangan. Hasil perancangan pengembangan kawasan benteng orange ini mengambil zona pengembangan dan penunjang dengan luas site terpilih 8.00 ha dan terbagi 3 zoning/zona: publik, semi publik dan privat yang diantarnya meliputi: (publik) Jalur masuk ke site, Sclupture, pos jaga dan loket, parkir, gedung utama pameran, area camping dan dermaga; (semi publik) gedung masjid dan gedung perpustakaan; (privat) gedung pengelola dan gedung ME. Dalam perancangan ini memakai pendekatan Arsitektur Humanis yang mempertimbangan aspek kebutuhan dasar manusia dalam hal ini pengunjung dalam perancangan kawasan benteng orange ini.
PERANCANGAN MEDICAL CENTRE DI KOTA GORONTALODENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI Mery Anjelina Ismail; Amru Siola; Moh. Muhrim Tamrin
Venustas Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman (Venustas)
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.941 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v1i2.182

Abstract

Medical Centre adalah satu bangunan yang berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan. Perancangan MedicalCentre di Kota Gorontalo ini dispesialisasikan untuk kategori penyakit dalam dengan menerapkan pendekatanarsitektur ekologi pada rancangan bangunan. Perancangan ini sebagai bentuk upaya promotif dan preventif, agarpenduduk usia produktif yang berada di Kota Gorontalo dapat tetap produktif dan sehat saat memasuki usia nonproduktif, mengingat banyaknya penderita penyakit dalam di Kota Gorontalo. Penerapan Arsitektur Ekologi padaperencanaan Medical Centre menjadi salah satu alternatif bagi dunia kesehatan sebagai salah satu upayapercepatan proses penyembuhan pasien. Data-data pada perancangan ini diperoleh dengan cara observasi,dokumentasi dan penelitian kepustakaan. Dari data-data yang diperoleh kemudian akan menghasilkan desainrancangan Medical Centre sesuai dengan yang diinginkan. Tahapan setelah pengumpulan data yang dilakukanyaitu pembuatan konsep desain arsitektur ekologi. Berdasarkan konsep tersebut, kemudian akan menghasilkangambar desain Medical Centre.
PUSAT BUDAYA BOLAANG MONGONDOW DI KOTA KOTAMOBAGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR VERNAKULAR Irfandi Labosang; Amru Siola; Arifuddin Arifuddin
Venustas Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman (Venustas)
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.942 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v1i2.183

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) lokasi atau site sesuai dengan perancangan Pusat Budaya, (2)konsep arsitektur vernakular yang sesuai dengan Perancangan Bangunan Pusat Budaya, dan (3) bentuk bangunanyang memiliki citra sebagai bangunan Pusat Budaya. Metode yang digunakan yaitu Pendekatan ArsitekturVernakular. Arsitektur vernakular adalah Terbentuk oleh tradisi turun temurun tetapi terdapat pengaruh dari luarbaik fisik maupun non-fisik, bentuk perkembangan arsitektur tradisional. Berdasarkan hasil penelitian dari nilaipembobotan, site yang terpilih untuk lokasi perancangan Pusat Kerajinan Batik di Kota Kotamobagu adalahalternatif 1 yaitu : terletak jalan paloko kinalan, Kelurahan Kotabangon Kecamatan Kotamobagu Timur. PrinsipArsitektur Vernakular pada konsep bangunan yaitu Berkembang setiap waktu untuk merefleksikan lingkungan,budaya dan sejarah dari daerah dimana arsitektur tersebut berada. Transformasi dari situasi kultur homogen kesituasi yang lebih heterogen. Transformasi dari situasi kultur homogen ke situasi yang lebih heterogen. Bentukbangunan yang memiliki citra sebagai sarana yang dapat mewadahi minat dari masyarakat Kota kotamobagu dibidang ilmu pengetahuan, khususnya bidang sektor parawisata dan kebudayaan. Selain itu, dengan adanyaPerancangan Pusat Budaya ini dapat memberikan alternatif lain bagi masyarakat dalam bidang pariwisata yangjuga bersifat edukatif yang saat ini jarang di temui di Bolaang Mongondow.
PERANCANGAN PUSAT KULINER DI KABUPATEN BANGGAI LAUT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Abdul Karim; Amru Siola; Moh. Muhrim Tamrin
Venustas Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman (Venustas)
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1281.939 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v2i1.280

Abstract

Indonesia memiliki berbagai jenis makanan dan minuman khas di setiap daerahnya. Makanan dan minuman khas daerah juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daya tarik wisata. Makanan tradisional bisa menjadi petualangan baru bagi wisatawan untuk memperkaya pengalaman cita rasa kulinernya. Produk kuliner sangat membantu dalam mendukung pariwisata suatu daerah dengan menekankan pada kegiatan untuk mengkonsumsi berbagai jenis menu makanan dan minuman khas daerah. Kabupaen Banggai Laut memiliki kuliner daerah yang beragam, mulai dari makanan ringan hingga makanan utama. Mengingat tingginya minat dan potensi wisata kuliner yang menjanjikan, maka Kabupaten Banggai Laut membutuhkan wadah untuk memfasilitasinya. Merancang Pusat Kuliner dengan pendekatan Arsitektur Neo Vernakular dapat menjadi solusi mewujudkan pusat wisata yang menarik wisatawan
PERANCANGAN KANTOR PEGADAIAN SYARIAH DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR POST MODERN Ian Nuari; Amru Siola; Rahmawati Eka
Venustas Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman (Venustas)
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.669 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v2i1.281

Abstract

Kantor Pegadaian Syariah adalah lembaga keuangan dengan prinsip hukum gadai yang saat ini mengalami perkembangan dengan mencakup bentuk jaminan diluar hukum gadai, yakni jaminan fidusia. Perancangan Kantor Pegadaian Syariah Parigi Moutong yang penempatan lokasinya di Kecamatan Parigi, Desa Masigi ini untuk mengatasi masalah kantor yang masih menyewa tempat yang dijadikan kantor sementara serta untuk menciptakan kondisi perekonomian yang kondusif. Adapun alasan Perancangan Kantor Pegadaian Syariah di Kab, Parigi Moutong, dengan menerapkan pendekatan Arsitetur Post Modern dan menggunakan aliran Arsitektur Kontekstual yaitu untuk menghadirkan bangunan yang memperhatikan kondisi sekelilingnya, dengan demikian potensi dalam lingkungan tersebut tidak diabaikan.