Daoed, Darwizal
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Kinerja Fisik Bendung Irigasi Menggunkan Metode Analytic Hirarchy Process Vionadwiuchtia Idrat; Darwizal Daoed; Nurhamidah Nurhamidah
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 18 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.v18i2.566

Abstract

Dams aim to raise water from the average water level to the higher water level to be into rice fields located far from the river. Dams like this are called irrigation dams. An Irrigation dam with a small service scale of 3000 ha is a dam with a medium service level, and the function is the same as a large dam, but the physical and facilities are simpler. Moreover, the number of dams and remote locations makes it difficult to monitor, and it is necessary to make a priority scale for repairs. It can be made more accessible by prioritizing the restoration of each dam and ranking. Based on the above, research was conducted using the Analytical Hierarchy Process (AHP) on the components and sub-components of the dam. This study analyzes several dams in West Sumatra, namely Gunung Nago Dam in Kuranji District, Padang City, Banda Gadang Dam in Gunung Talang District, Solok Regency, Paneh Gadang Dam in Gunung Talang District, Solok Regency. Data collection techniques are carried out by direct observation to the field and questionnaires to resource persons who are water experts. The survey results and analysis showed a dam performance index from 1,2% to 2,7% with a low to moderate dam category and a level of vulnerability to dams from vulnerable - to moderately vulnerable. This result is an indication that higher performance values should be on priority for improvement. This method can be developed and used by policymakers to pay attention to dam performance.
KAJIAN KINERJA FISIK JARINGAN IRIGASI DAERAH IRIGASI BATANG ANTOKAN DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS Liza Sartika; Darwizal Daoed; Nurhamidah Nurhamidah
CIVED Vol 9, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/cived.v9i1.116463

Abstract

Daerah Irigasi Batang Antokan membawahi 13 Daerah Irigasi yang memiliki saluran primer 4.200 Ha, sehingga rentan terhadap penurunan kinerja jaringan irigasi.Penentuan bobot setiap komponen dan sukomponen dengan menggunakan Metoda Analitychal Hierarchy Process (AHP) dengan melakukan perbandingan berpasangan. Setelah itu melakukan penilaian indeks kinerja dengan penilaian kerusakan irigasi dengan 5 skala penilaian.Hasil penelitian ini menunjukan komponen saluran pembawa merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap kinerja jaringan irigasi yang saling terkait kepada subkomponen yaitu saluran primer, saluran sekunder, saluran tersier, bangunan bagi dan bangunan sadap, dimana sub komponen yang paling perlu perhatian yaitu saluran primer dengan bobot 33,03%, urutan kedua saluran sekunder dengan bobot 17,90%, bangunan sadap 17,36%, bangunan bagi 16,19% dan saluran tersier 15,52%. Sehingga pada penilaian indeks kinerja sub komponen bangunan sadap merupakan subkomponen dengan indeks kinerja terendah dengan indeks kinerja 2,0 berada pada kategori Buruk dan saluran Tersier yang berada pada kategori sedang dengan indeks kinerja 2,70.
ANALISIS KINERJA BENDUNG ANTOKAN PADA ASPEK STRUKTUR BANGUNAN DENGAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Ozzy Pratiwi; Darwizal Daoed; Nurhamidah Nurhamidah
CIVED Vol 9, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/cived.v9i1.116467

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan indeks kinerja bendung terhadap aspek struktur bangunannya pada Bendung Antokan di Kabupaten Agam berdasarkan kondisi bangunannya. Studi ini mengambil lokasi di Bendung Antokan yang terletak di Desa Siguhung, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Untuk mengetahui bobot komponen bendung dengan menggunakan metode Analtic Hirarchy Process (AHP).  Pembobotan diperoleh dengan membuat kuisioner perbandingan secara berpasangan dari komponen yang ada pada bendung dan membagikan kuisioner kepada para ahli dibidangnya. Pemberian indeks kinerja bendung dibagi menjadi 5 kategori yaitu sangat baik, baik, sedang, buruk, dan sangat buruk. Dari hasil dari perhitungan Analytic Hirarchy Process dan penilaian dilapangan diperoleh indeks kinerja bendung 3,43 yang termasuk kedalam kategori baik.
MODEL FISIK ARAH ALIRAN GELOMBANG TSUNAMI DI DAERAH PURUS DAN ULAK KARANG PADANG Darwizal Daoed; Muhamad Dwiko Febriansyah; Masril Syukur
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.893 KB) | DOI: 10.25077/jrs.9.2.20-30.2013

Abstract

Gelombang besar atau tsunami merupakan gelombang yang dibangkitkan secara tektonik akibat pergeseran lempeng di laut. Dampaknya sangat besar bila gelombang ini merambat ke pantai, sebagai contoh peristiwa di Aceh dan Papua. Hal yang serupa ada kemungkinan terjadi di Sumatera, karena daerah ini mempunyai sesar di laut dan di daratan. Upaya mengurangi dampaknya ke pantai, perlu dilakukan, salah satunya simulasi secara fisik untuk dapat memprediksi dan melihat seberapa jauh dampak gelombang besar (tsunami) pada suatu lokasi. Secara teoritis sudah ada prediksi para ahli, tetapi tidak mencerminkan yang sesungguhnya. Dimana faktor karakteristik pantai, kedalaman laut, serta muara sungai sangat dominan mempengaruhi perilaku gelombang ke pantai. Pada tahap pertama lokasi daerah Purus dan Ulak Karang sekitarnya sebagai objek penelitian. Model dibuat dengan meniru bentuk asli dilapangan dengan melakukan beberapa penyederhanaan. Simulasi ombak (gelombang) dan banjir dilakukan dengan menumpahkan air dengan debit tertentu dan ketinggian tertentu (minimum tiga variasi masing-masingnya). Selanjutnya diamati dampak yang terjadi pada daerah daratan dengan mengukur kedalaman serta luasnya genangan (inundation). Dari penelitian ini diperoleh pada daerah Purus, yaitu jalan Raden Saleh (jalur evakuasi) tidak aman untuk dilewati pada simulasi gelombang sedang dan besar. Dimana aliran air relatif lebih cepat dibanding daerah lainnya. Begitu pula untuk daerah dekat drainase/sungai aliran semakin cepat mengalir dan kedalaman lebih tinggi.Jarak tempuh dari pinggir ke daerah aman harus lebih kecil dari 20 menit dengan kecepatan lebih besar dari 5 km/jam. Dari semua perlakuan daerah aman berada 2,5 km dari pantai. Untuk mengurangi risiko terhadap bencana, maka perlu dilakukan kajian lanjutan terhadap tata letak bangunan, kanal, maupun breakwater sepanjang pantai serta kombinasinya. Keywords: model, aliran, genangan, tsunami,pantai, Padang
KINERJA PERKUATAN TEBING SALURAN DENGAN BRONJONG DI BELOKAN 120O AKIBAT BANJIR BANDANG (UJI EKSPERIMENTAL DI LABORATORIUM) Darwizal Daoed; Sunaryo Sunaryo; Bambang Istijono; Wahyu Putra Utama
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1460.972 KB) | DOI: 10.25077/jrs.11.1.11-22.2015

Abstract

Kawasan perbukitan yang mana kemiringan lerengnya sangat tajam dan tajam, yakni lebih dari 30o sangat sering terjadi keruntuhan tebing. Akibat keruntuhan tebing ini akan menyebabkan lembah tertimbun oleh material tanah, batuan dan pohon. Ketika curah hujan besar dan intensitas tinggi lembah akan terisi air, sedangkan debit air yang mengalir relatif kecil. Hal ini disebabkan oleh adanya tumpukan material runtuhan yang berada di lembah yang secara tidak langsung berfungsi sebagai bendung alamiah. Suatu ketika bendung ini akan jebol dan terjadilah banjir bandang (flashflood). Banjir bandang dapat merubah geometri saluran, terutama pada daerah belokan. Trase belokan akan berubah menjadi lurus akibat hantaman banjir. Disamping merubah alur aliran dapat juga memperlebar dasar saluran. Untuk mempertahankan agar saluran tidak berubah secara geometrik, maka dilakukan pembuatan dinding bronjong sebagai perkuatan. Tetapi dari sekian banyak dinding bronjong yang dibuat ada beberapa yang tidak berfungsi dengan baik. Dimana kelihatan dalam jangka waktu kurang dari dua tahun dinding dari bronjong sudah runtuh. Ketidakstabilan bronjong disebabkan oleh daya rusak air yang membentur tebing saluran. Benturan air ke sisi luar dan kembali ke sisi dalam membentuk gerakan spiral menuju ke hilir tikungan. Pada penelitian terdahulu sisi luar tikungan pada bagian hilir dominan tergerus dan pada sisi dalam terjadi penumpukan sedimen (Daoed, Februarman,2008). Untuk itu perlu dilakukan perkuatan pada sisi luar belokan dan dilakukan pengujian terhadap kinerja bronjong pada ujung hilir tikungan dan awal tikungan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa, keruntuhan bronjong tejadi pada awal dan akhir tikungan, dan setelah diperkuat dengan perkuatan gabungan arah horizontal dan vertikal (menjadikan elemen struktur lebih kompak), dan kemiringan dasar saluran ekstrim yakni hingga 7%, terlihat hanya bagian hilir tikungan saja yang mengalami keruntuhan. Sebaliknya untuk kemiringan lebih terjal, maka keruntuhan semakin cepat. Ini menunjukan, bahwa bagian hilir tikungan perlu didesain dengan perkutan yang lebih stabil.
Quantity take-off berbasis building information modeling (bim) studi kasus: gedung bappeda padang Rudy Ferial; Benny Hidayat; Regi Citra Pesela; Darwizal Daoed
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.17.3.228-238.2021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan software Autodesk® Revit® dan Autodesk® Naviswork® Manage untuk pekerjaan Quantity Take-Off dan menganalisa perbedaan hasil perhitungan QTO berbasis Building Information Modeling dan QTO manual. Studi kasus penelitian adalah Data Perencanaan Gedung Bappeda Kota Padang. Penelitian dilakukan dengan membuat BIM Model Gedung tersebut berdasarkan Detail Engineering Design. Selanjutnya dilakukan review model dengan tools Clash Detection pada Autodesk® Naviswork® Manage, selanjutnya BIM Model tersebut dihitung volumenya. Hasil perhitungannya kemudian dibandingkan dan dianalisa. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada beberapa kelebihan dan  kekurangan  dalam penggunaan  software tersebut untuk  pekerjaan  QTO. Item pekerjaan arsitektur yang dihitung sebanyak 146 item pekerjaan, ditemukan 88 pekerjaan sesuai dengan volume manual, 4 pekerjaan hampir sesuai dengan volume manual, 10 pekerjaan tidak sesuai dengan volume manual dan 44 pekerjaan tidak dapat dihitung. Item pekerjaan stuktur yang dihitung sebanyak 122 item pekerjaan, ditemukan 113 pekerjaan sesuai dengan volume manual, 2 pekerjaan hampir sesuai dengan volume manual, 6 pekerjaan tidak sesuai dengan volume manual dan 1 pekerjaan tidak dapat dihitung.
PENGARUH PEMASANGAN KRIB PADA SALURAN DI TIKUNGAN 120° Sunaryo Sunaryo; Darwizal Daoed
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 6, No 1 (2010)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1287.187 KB) | DOI: 10.25077/jrs.6.1.45-54.2010

Abstract

Sungai merupakan saluran alamiah yang berfungsi mengumpulkan curah hujan dalam suatu daerah tertentu dan mengalirkannya ke laut. Aliran sungai ini biasanya akan menyebabkan kerusakan dalam bentuk penggerusan/ erosi dan pengendapan. Kerusakan yang cukup besar dapat terjadi di sekitar tikungan sungai seperti tergerus bahkan longsornya tebing sisi luar tikungan sungai dan pengendapan di sisi dalam tikungan. Beberapa peneliti telah mengeluarkan hasil, bahwa keruntuhan tikungan dapat di atasi dengan pemasangan krib, namun belum memberikan informasi tentang jarak pemasangan dan sudut pemasangan yang efektif serta tipe krib. Untuk itu pada penelitian ini dilakukan simulasi (uji) fisik di laboratorium dengan krib, agar diperoleh pola keruntuhan tebing pada tikungan saluran dan pengaruhnya dengan pemasangan krib tidak lolos air serta variasi sudut dan jarak pemasangan krib. Perlakuan dan pengamatan dilakukan melalui variasi debit aliran terhadap keruntuhan tebing tikungan. Tebing saluran dibuat dari pasir halus setebal 10 cm di saluran dengan belokan 120°. Hasil penelitian menunjukan, bahwa pengaruh pemasangan krib dapat mengurangi volume keruntuhan dan pemasangan yang terbaik adalah dengan jarak pemasangan krib sama dengan tinggi tebing. Kemudian arah sudut pemasangan krib terbaik adalah 135° ke arah hulu aliran air. Keywords: Krib, tikungan, keruntuhan tebing.
KAJIAN DAS BATANG BAYANG DAN TAMBAHAN DEBIT ALIRAN DARI BATANG SIKABAU UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR DAERAH IRIGASI BATANG BAYANG Darwizal Daoed; Bujang Rusman; Bambang Istijono; Rudy Ferial
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 11, No 2 (2015)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.07 KB) | DOI: 10.25077/jrs.11.2.71-80.2015

Abstract

Bukit Barisan dengan hutan yang masih asli dan curah hujan yang cukup tinggi menjadikan provinsi Sumatera Barat umumnya dan Pasaman Barat khususnya mempunyai banyak daerah aliran sungai (DAS) yang dapat mengalirkan air melalui sungai/batang hingga bermuara di lautan Indonesia. Akan tetapi perubahan fungsi hutan dan iklim menyebabkan debit air yang diprediksi mampu mengairi areal pertanian seluas 10.000 ha di daerah irigasi Batang Bayang pada kenyataannya tidak dapat terpenuhi. Pada makalah ini akan dikaji kemampuan DAS Batang Bayang dan Batang Sikabau masing-masingnya. Kemudian kedua DASini diintegrasikan, sehingga debit andalan yang terjadiakan lebih besar. Untuk menggabungkan debit air dari dua DAS dilakukan dengan metode suplesi, yakni membuat saluran yang menghubungkan Batang Sikabau ke saluran induk di DI Batang Bayang. Hasil kajian menunjukan bahwa areal irigasi Batang Bayang dapat diairi lebih dari 5.140,20ha untuk tanaman padi dan lebih dari 41.956,36 hauntuk palawija. Diharapkan dampak secara tidak langsung dari saluran suplesi akan mengurangi debit banjir di Batang Sikabau bagian hilir.Kata kunci : Integrasi, Batang, Bayang, Sikabau, Suplesi.
PERENCANAAN SPESIFIKASI TEKNIS RUAS JALAN PROVINSI UNGGAN (KABUPATEN SIJUNJUNG)-PAMUSIAN (KABUPATEN TANAH DATAR) Bayu Budi Irawan; Yossyafra Yossyafra; Darwizal Daoed
Racic : Rab Construction Research Vol 7 No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/racic.v7i2.2805

Abstract

The Unggan-Pamusian road is a road that connects Sijunjung and Tanah Datar Regencies. The West Sumatra Provincial Government intends to carry out the construction of the road segment. The purpose of this research is to plan the technical specifications for provincial roads, identify traffic conditions, forecast average daily traffic and plan the pavement thickness design. The method used is the Road Geometric Design Guidelines Number 13/P/BM/2021. The results of the technical planning specifications for provincial roads are adjusted to the standards. The traffic condition of the Unggan-Pamusian road segment is classified as low traffic with a description of the early stages of local roads and can be upgraded to collector roads. Forecasting results obtained average daily traffic of 3,166 vehicles (2021) and 7,482 vehicles (2046). Type of AC pavement with a thickness of AC-WC 40 mm, AC-BC4 60 mm, AC-BC or AC-Base 75 mm, CTB3 150 mm and class A aggregate foundation 150 mm.