Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Analisis Kinerja Lalu Lintas Simpang Tiga Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Tiga Jalan Raya Klampok Km 180 + Ruas Jalan Klampok - Banjaratma, Kabupaten Brebes) Justiansyah Justiansyah; Abdul Khamid; Yulia Feriska; Wahudin Diantoro; Imron Imron
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i1.1353

Abstract

Kabupaten Brebes merupakan daerah yang sering terjadi mengalami permasalahan kemacetan, apalagi daerah tersebut terletak dekat dengan pusat kota. Salah satu faktor penyebab terjadinya hal tersebut adalah adanya perubahan kondisi lalu lintas simpang yang tidak diikuti oleh perubahan manajemen simpang tersebut. Salah satu simpang di kabupaten Brebes yang memerlukan evaluasi dan peningkatan kinerja adalah simpang tiga tak bersinyal yang berada di desa Klampok. Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih sebagai lokasi penelitian adalah Persimpangan yang berada di desa Klampok yaitu lebih tepatnya Persimpangan Jalan Raya Klampok Km 180 + Ruas Jalan Klampok-Banjaratma, pemilihan lokasi ini karena pada jam – jam tertentu (pada pagi dan sore hari) sering terjadi antrian yang cukup panjang sehingga memungkinkan untuk dilakukan penelitan pada Persimpangan tersebut. Hasil penelitian dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan (MKJI) 1997. Berdasarkan hasil perhitungan data lapangan dapat diketahui kapasitas simpang tersebut memiliki Kapasitas ( C ) = 3419,311 smp/jam, untuk Derajat kejenuhanya (Ds) = 0,90, untuk tundaan simpangnya (D) = 13,046 detik/smp. pada tingkat pelayanan jalan (LOS) simpang ini memiliki tingkat pelayanan E, ini menunjukan bahwa simpang tersebut melebihi derajat kejenuhan yang di tetapkan, yang menyebabkan antrian yang cukup panjang pada saat jam puncak.
Optimasi Debit Air Saluran Irigasi pada Bendung Sungapan Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Studi Kasus Saluran Induk Simangu 844,74 Ha Untung Udin; Abdul Khamid; Muhammad Taufiq; Dwi Denny Apriliano; Imron Imron
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i1.1354

Abstract

Ketersediaan air, kebutuhan air dan bagaimana cara membagi air yang ada tersebut sejauh mungkin adil dan merata agar semua tanaman dapat tumbuh dengan baik sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil produksi. Analisa kebutuhan Air Irigasi merupakan salah satu tahap penting yang diperlukan dalam perencanaan dan pengelolaan sistem irigasi. Peningkatan tekanan pada sumber daya air yang tersedia untuk irigasi dan kebutuhan lainnya, terutama selama musim kemarau, membutuhkan jaringan irigasi yang memiliki efisiensi yang tinggi untuk menyalirkan air irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penyaluran dan jumlah kehilangan air di saluran sekunder dan tersier dari jaringan irigasi pilihan yaitu pada Saluran Induk Simangu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penyaluran rata-rata untuk Saluran Induk Simangu adalah 52,47%. Rata-rata kehilangan air dan efesiensi penyaluran air di saluran sekunder berturut-turut adalah 0.048 m3/dtk dan 81,11%. Kehilangan tersebut disebabkan oleh penguapan 2,73 x 10-7 m3/dtk, rembesan 0,7 m3/dtk dan faktor lainnya 0,04548 m3/dtk. Kehilangan air rata-rata di saluran tersier adalah 0.01 m3/dtk yang merupakan kehilangan akibat adanya penguapan 5,046 x 10-8 m3/dtk, rembesan 0,00033m3/dtk dan faktor lainnya 0,00994 m3/dtk. Hal tersebut menyebabkan efisiensi penyaluran air di saluran tersier sekitar 71,88%. Namun, kinerja jaringan irigasi masih dikategorikan baik karena memiliki efisiensi penyaluran air yang lebih besar dari 60%. Kehilangan air di saluran tersier sebagian besar disebabkan oleh banyak bagian dinding dan dasar saluran yang rusak, dan adanya vegetasi dan sedimen pada saluran yang memperlambat aliran air.
Pengaruh Genangan Air terhadap Kinerja Campuran Perkerasan Aspal di Kota Tegal (Studi Kasus Ruas Jalan Kelurahan Kaligangsa) Ahmad Fauzi; Abdul Khamid; Wahidin Wahidin; Dwi Denny Apriliano; Wahudin Diantoro
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i1.1359

Abstract

Di Indonesia ada banyak jalan yang sering terjadi genangan air yang disebabkan karena terendam air hujan, seperti banyak yang terjadi pada sekitar kita, genangan air sering menyebabkan rusaknya perkerasan jalan, utamanya lapisan aus pada perkerasan jalan (AC-WC). Dengan adanya masalah tersebut, maka perlu diadakan penelitian yang berkaitan dengan tingkat kekuatan lapisan aspal serta tingkat keawetan campuran laston (AC-WC) jika terendam oleh air hujan. Jika persiapan serta pengujian mendapatkan hasil yang sesuai dengan syarat dari segi bahan,agregat maupun aspal sampai dengan menentukan gradasi campuran AC-WC. Kemudian melakukan pengujian dengan metode Marshall yang bertujuan untuk mengetahui kadar aspal optimum (KAO). Setelah itu dilakukan perendaman terhadap air hujan dengan melakukan waktu perendaman yang bervariasi guna memperoleh perbandingan dari nilai stabilitasnya. Pada tahap ke-1 pengujian didapatkan hasil kadar aspal optimum 5,73%. Pada hasil pengujian nilai stabilitas megalami peningkatan dari kadar aspal 4.0% hingga 5.0% serta stabilitas mengalami penurunan setelah kadar aspal ditambahkan hingga 6.0%, nilai flow,VMA, VFB, MQ juga mengalami peningkatan bersamaan dengan bertambahnya kadar aspal, sementara itu nilai VIM semakin mengalami penurunan dengan ditambahkannya kadar aspal. Pada pengujian tahap yang ke-II mengenai waktu perendaman yang dimodifikasi dihasilkan nilai stabilitas kekuatan serta keawetan campuran laston mengalami penurunan seiring dengan ditambahankannya variasi lamanya waktu perendaman pada sampel contoh penelitian.
Evaluasi Kinerja Struktur Dinding Bata dengan Metode Analisis Pushover pada Bangunan Sederhana Suci Dwi Wahyuni; Abdul Khamid; Wahidin Wahidin; Imron Imron; Yulia Feriska
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 2 (2021): September
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i2.1363

Abstract

Kerusakan terbanyak akibat gempa yang terjadi d Indonesia adalah pada bangunan sederhana dengan dinding pengisi batu bata. Hal ini disebabkan bangunan sederhana termasuk sebagai nonengineering building. Penetapan dinding bata sebagai komponen nonstruktural dalam SNI juga menyebabkan kekuatan dan kekakuan yang dimiliki dinding bata tidak diperhitungkan dalam perencanaan. Namun kenyataannya, dinding bata memiliki nilai kekuatan dan kekakuan yang berpengaruh secara signifikan untuk bangunan sederhana. Dalam studi ini dibuat 3 buah model panel struktur beton bertulang yaitu dengan lebar 4 m, 3 m, dan 2 m, terdiri dari satu tingkat, berfungsi sebagai hunian, berada di zona gempa 6 tanah lunak, dan direncanakan menggunakan analisa struktur berbasis gaya (Force Based Design). Konfigurasi balok dan kolom yang didapatkan, selanjutnya dianalisa dengan dinding yang divariasi susunan dan pembatasnya. Ketebalan dinding diasumsikan sebagai susunan satu bata dan setengah bata dengan tiga dan empat pembatas. Pada analisa struktur, dinding bata pengisi dimodelkan sebagai bracing tekan. Sehingga jumlah total model yang dianalisa adalah sejumlah 12 buah. Hasil studi menunjukan bahwa struktur dengan dinding pengisi batu bata memiliki nilai daktilitas yang lebih baik dan kapasitas base share yang lebih besar bila dibandingkan dengan struktur open frame. Dari evaluasi kinerjanya, struktur dengan dinding pengisi batu bata mampu mencapai range life safety-collapse prevention sedangkan struktur open frame hanya mampu berada pada daerah immediate occupancy. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa struktur dengan dinding pengisi batu bata memiliki perilaku yang lebih baik bila dibandingkan dengan struktur open frame. Karenanya kekuatan dan kekakuan dinding bata pengisi perlu diperhatikan dalam proses desain bangunan rumah sederhana.
Analisis Sedimentasi di Hulu Waduk Malahayu Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes Ahmad Muzaeni; Abdul Khamid; Wahidin Wahidin; Wahudin Diantoro; Yulia Feriska
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 2 (2021): September
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i2.1364

Abstract

Sedimen adalah hasil proses erosi, baik berupa erosi permukaan, erosi parit, atau jenis erosi tanah lainnya. Kenaikan persentasi sedimen pada waduk yang tiap waktu meningkat pesat sehingga menimbulkan pendangkalan waduk dan berpengaruh terhadap kapasitas waduk serta umur layanan waduk. Penelitian ini tentang volume endapan sedimen, laju sedimentasi, distribusi sedimen, dan estimasi umur layanan waduk di bendungan malahayu Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Volume endapan Sedimen yang mengendap pada tiap tiap elevasi yang ditandai demgan berkurangnya volume tampungan waduk. Laju sedimentasi yang terjadi berdasar pada volume sedimen yang mengendap setiap tahunnya. Umur layanan waduk ditandai dengan berkurangnya tampungan mati waduk tersebut. Volume sedimen yang terjadi di bendungan malahayu pada tahun 2016 mencapai 8.7965437 juta m3. Laju sedimentasi yang terjadi berkisar 1.2566491 juta m3/tahun. Umur usia waduk yang di rencanakan 85 tahun namun hasil pengukuran bergerak lebih cepat. Dengan membandingkan laju sedimentasi aktual dengan data perencanaan waduk, jika terjadi kesesuaian maka perlu di lakukan pemeliharaan dan jika terjadi perkiraan yang lebih cepat dengan perencanaan, maka perlu dilakukan penanganan sedimen yang terjadi.
Analisis Tingkat Kerusakan pada Jalan Pagerbarang – Margasari Kabupaten Tegal Alwi Nur Fajar; Abdul Khamid; Wahudin Diantoro; Dwi Denny Apriliano; Muhamad Yunus
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 2 (2021): September
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i2.1365

Abstract

Jalan merupakan salah satu prasarana perhubungan darat yang mempunyai peranan penting untuk menunjang kegiatan perekonomian dan kegiatan sosial. Namun jika terjadi kerusakan jalan akan berakibat terganggunya kegiatan ekonomi dan sosial serta dapat menimbulkan kecelakaan bagi pengguna jalan. Penelitian ini bertempat di jalan Pagerbarang – Margasari Kabupaten Tegal pada STA 0+0.00 – STA 1+1100. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kerusakan, faktor penyebab, jumlah kerusakan jalan dan Alternatif perbaikan pada ruas jalan Pagerbarang – Margasari Kabupaten Tegal, Penelitian ini menggunakan Metode Bina Marga. Jenis kerusakan yang terjadi ada 7 macam yaitu kerusakan retak dan lubang (90 m2), kerusakan ambles (176 m2), kerusakan retak memanjang (90 m2), kerusakan retak pinggir (82,5 m2), kerusakan retak blok (48,4 m2), kerusakan pelapukan (40 m2), kerusakan retak kulit buaya (42 m2).Total kerusakan seluas 568,9 m2 atau 10,34% dari luas total 5500 m2. Kerusakan yang paling dominan adalah jenis kerusakan Ambles 30,94% dan kerusakan lobang 15,82%, dari total luas kerusakan, menyebabkan tidak nyamannya pengendara menggunakan jalan tersebut, hal ini terjadi akibat pengembangan yang terjadi dari jenis kerusakan-kerusakan lain yang tidak segera ditangani, pengaruh cuaca (terutama hujan) yang mempercepat terbentuknya lubang, dan rusak kecil yang terjadi. Perbaikan kerusakan dapat dilakukan dengan memperbaiki sesuai kerusakan yang terjadi, perbaikan yang sesuai adalah tambalan (patching), dan dilapis ulang (overlay) dan selanjutnya dilakukan pemeliharaan rutin.
Analisis Bangunan Sederhana Kawasan Terlikuifaksi Zaelani Nur Sya’bani; Abdul Khamid; Wahudin Diantoro; Dwi Denny Apriliano; Muhamad Yunus
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 2 (2021): September
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i2.1366

Abstract

Likuifaksi (liquefaction) merupakan salah satu bahaya yang ditimbulkan dari gempa bumi. Pada saat gempa terjadi tanah mengalami perubahan sifat dari solid ke liquid akibat beban siklik yang diterima. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur bangunan rumah satu lantai terhadap tanah terlikuifaksi dan menganalisa penurunan yang terjadi akibat tanah dan beban bangunan ditinjau berdasarkan tebal plat lantai yang digunakan sebagai perkutan struktur. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisa struktur dengan menggunakan data tanah exsisting bangunan berdasarkan hasil uji Cone Penetration Test (CPT). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literature yang kemudian dianalisis menggunakan software SAP 2000. Hasil analisis dari titik tinjau luar dan dalam bangunan memperlihatkan bahwa gaya dalam pada kolom mengalami penurunan nilai gaya. Penurunan diakibatkan oleh diberikannya pelat pada dasar lantai sehingga struktur menjadi kaku sedangkan momen lintang dan normal mengalami penurunan yang signifikan. Sedangkan penurunan bangunan yang terjadi setelah diberikannya plat lantai menjadi seragam sehingga penggunaan plat lantai dasar dapat dijadikan sebagai metoda baru dalam persoalan penurunan bangunan. Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada pemerintah agar menjadi pertimbangan dalam membuat kebijakan terhadap bangunan yang berada pada tanah terlikuifaksi.
Studi Perencanaan Perkerasan Lentur Jalan pada Ruas Jalan Balapulang – Pagerbarang Kabupaten Tegal Reynaldy Bayu Saputra; Abdul Khamid; Wahudin Diantoro; Dwi Denny Apriliano; Muhamad Yunus
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 2 (2021): September
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i2.1368

Abstract

Jalan adalah sebagai salah satu prasarana transportasi dalam kehidupan bangsa, kedudukan dan peranan jaringan jalan pada hakikatnya menyangkut hajat hidup orang serta mengendalikan struktur pengembangan wilayah pada tingkat nasional terutama yang menyangkut perwujudan perkembangan antar daerah yang seimbang dan pemerataan hasil-hasil pembangunan serta peningkatan pertanahan dan keamanan Negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan tebal perkerasan lentur pada pembuatan ruas jalan dan perencanaan anggaran biaya serta time schedule yang dibutuhkan dalam pembuatan ruas jalan Balapulang-Pagerbarang Kabupaten Tegal. Objek dalam penelitian ini adalah ruas jalan Cibunar-Srengseng dengan nomor ruas 218 Kecamatan Balapulang- Pagerbarang. Teknik pengumpulan data menggunakan data yang dimiliki kantor kelurahan yang mengelola dan melakukan pengukuran langsung di lapangan sebagai pembanding dan pelengkap. Untuk menentukan tebal perkerasan yang direncanakan sesuai dengan petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisis komponen dinas pekerjaan umum Bina Marga. Satuan perkerasan yang dipakai adalah laston lapis permukaan antara (Asphalt Concrete-Binder Course atau AC-BC). Berdasarkan hasil analisis perencanaan perkerasan lentur jalan pada ruas jalan Balapulang – Pagerbarang Kabupaten Tegal diperoleh hasil yakni sebagai berikut. Jenis jalan tersebut merupakan jalan arteri lokal dengan spesifikasi jalan kelas III, lebar perkerasan 2x1,85 m,dengan kecepatan rencana 40 km/jam. Perkerasan jalan menggunakan jenis perkerasan lentur berdasarkan volume LHR yang ada dengan ketentuan. Jenis bahan yag dipakai adalah Surface Course: Laston dan tebal lapisan surface course: 6 cm. Perencanaan jalan Kecamatan Balapulang - Pagerbarang yang terletak di Kabupaten Tegal dengan panjang 2700 m memerlukan biaya untuk pembangunan sebesar Rp. 1.494.040.000,00 (satu milyar empat ratus sembilan puluh empat juta empat puluh ribu rupiah), dan dikerjakan selama 90 (sembilan puluh) hari kalender.
Evaluasi dan Kinerja Quick Response Maintenance Ruas Jalan Kebupaten Tegal Menggunakan Asphalt Cold Mix Rheza Ari Mardika; Abdul Khamid; Wahudin Diantoro; Dwi Denny Apriliano; Muhamad Yunus
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 2 (2021): September
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i2.1369

Abstract

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal pada tahun 2018 telah membentuk unit quick response maintenance yang bertugas melakukan pemeliharaan jalan. Adapun jenis aspal yang digunakan untuk melakukan perbaikan jalan tersebut adalah aspal jenis cold mix. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prosedur pelaksanaan pemeliharaan jalan melalui quick response maintenance di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal, untuk mengetahui prosedur penggunaan aspal cold mix sebagai bahan/material perbaikan jalan di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal. Prosedur pemeliharaan jalan melalui quick response maintenance di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal dengan metode cold mix, yaitu pengkajian awal setelah ada pengaduan dari Masyarakat, inspeksi langsung ke lapangan, penentuan kewenangan dan tanggung jawab Unit Quick Response Maintenance DPU Kabupaten Tegal terhadap jalan yang diinspeksi, pelaksanaan penanganan jalan dengan menggunakan material berupa aspal cold mix beserta agregat. Cara penggunaan aspal cold mix yang dilakukan Unit Quick Response Maintenance DPU Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut: lubang di jalan dirapikan dan dibersihkan sampai bersih, menyiapkan aspal emulsi, lubang di-spray atau disiram merata dengan emulsi, apabila kedalaman lubang lebih dari 5-10 cm, maka diisi agregat 2/3 dan atau 1/2, penghamparan aspal cold mix di lubang secara merata, pemadatan hamparan dengan roda besi atau stamper, dan selesai, jalanan siap dipakai.Prosedur pemeliharaan jalan melalui quick response maintenance di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal dengan metode cold mix memiliki nilai efisiensi waktu sebesar 600% yang diperoleh dari pembagian waktu yang dibutuhkan untuk pemeliharaan dengan metode aspal hot mix sebanyak 6 jam dibanding waktu yang dibutuhkan dengan metode aspal cold mix sebesar 1 jam. Rekomendasi saran kepada pihak terkait sebagai berikut. perlu peningkatan anggaran biaya untuk kegiatan pemeliharaan jalan khususnya pada unit Quick Response Maintenance DPU Kabupaten Tegal agar material dan peralatan tersedia dengan jumlah yang memadai sehingga penanganan kerusakan jalan dapat lebih maksimal, dan perlu dilakukan sosialisasi lebih intensif kepada masyarakat.