I Gusti Ngurah Sudiarta
Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PELATIHAN PLYOMETRICS KNEE TUCK JUMP 5 REPETISI 5 SET MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI SISWA KELAS X JURUSAN MULTIMEDIA DAN LUKIS TRADISI SMK NEGERI 1 SUKAWATI GIANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Wibawa, Raka; Sudiarta, Ngurah; Santika, Ngurah Adi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 3 No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.426 KB)

Abstract

Pelatihan olahraga merupakan salah satu upaya meningkatkan kondisi kesehatan fisik, disiplin dan sportivitas. Kemampuan yang perlu ditingkatkan dalam olahraga salah satunya adalah daya ledak otot tungkai. Peningkatan daya ledak otot tungkai dapat terjadi dengan melakukan pelatihan plyometrics yaitu knee tuck jump. Knee tuck jump adalah pelatihan yang dilakukan dengan cara melakukan 1 kali lompatan keatas dengan 2 tungkai diangkat sampai setinggi dada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan plyometrics knee tuck jump dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai siswa kelas X jurusan Multimedia dan Lukis Tradisi SMK Negeri 1 Sukawati Gianyar tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups design. Populasi diambil dari keseluruhan siswa kelas X jurusan Lukis Modern dan Lukis Tradisi SMK Negeri 1 Sukawati Gianyar tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 54 orang siswa yang dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil penelitian didapatkan rata-rata tes awal daya ledak otot tungkai pada kelompok perlakuan yaitu, 31,427 dan rata-rata tes akhir yaitu 38,007. Sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata tes awal yaitu 36,853 dan rata-rata tes akhir yaitu 38,653. Bersadarkan uji t-test independent didapat bahwa beda rerata hasil pre test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol sebesar 5,426 dengan hasil p lebih kecil dari 0,05 (p < 0.05) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna dari hasil pre test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, sedangkan beda rerata hasil post test antara pelatihan knee tuck jump pada kelompok perlakuan dengan pelatihan jump to box pada kelompok kontrol sebesar 0,646 dengan hasil p lebih besar dari 0,05 (p > 0.05) yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna dari hasil post test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan penelitian diatas disarankan agar latihan plyometrics yaitu knee tuck jump dan jump to box sebagai salah satu latihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai.
Tingkat daya ledak otot tungkai siswa putra peserta ekstrakurikuler bolavoli Sekolah Menengah Pertama Santika, I Gusti Putu Ngurah Adi; Subekti, Maryoto; Sudiarta, I Gusti Ngurah; Sugianta, I Wayan; Suarjana, I Nyoman
Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jilo.v4i2.52297

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat daya ledak tubuh peserta ekstra kutikuler bolavoli SMP Nageri 1 Mengwi di masa pandemi covid-19. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 34 orang yang diambil dengan teknik Populasi Study dengan mengambil keseluruhan peserta yang berjumlah 34 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tinggi raihan nilai minimumnya adalah 190 cm dan maksimumnya 222 cm serta dengan rerata 203,59±6,942 cm. untuk Tinggi loncatan diperoleh nilai minimum 215 cm dan maksimum 270 cm serta nilai rerata 238,94±11,062 cm. sedangkan untuk hasil pengukuran diperoleh nilai minimum 8 cm dan maksimum 60 cm serta rerata 36,35±10,366 cm. Berdasakan pembahasan diatas, maka dapat di simpulkan bahwa tingkat daya ledak siswa putra peserta ektrakulikuler bolavoli SMP Negeri 1 Mengwi tergolong cukup.
PELATIHAN PLYOMETRICS KNEE TUCK JUMP 5 REPETISI 5 SET MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI SISWA KELAS X JURUSAN MULTIMEDIA DAN LUKIS TRADISI SMK NEGERI 1 SUKAWATI GIANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Raka Wibawa; Ngurah Sudiarta; Ngurah Adi Santika
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 3 No. 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.426 KB)

Abstract

Pelatihan olahraga merupakan salah satu upaya meningkatkan kondisi kesehatan fisik, disiplin dan sportivitas. Kemampuan yang perlu ditingkatkan dalam olahraga salah satunya adalah daya ledak otot tungkai. Peningkatan daya ledak otot tungkai dapat terjadi dengan melakukan pelatihan plyometrics yaitu knee tuck jump. Knee tuck jump adalah pelatihan yang dilakukan dengan cara melakukan 1 kali lompatan keatas dengan 2 tungkai diangkat sampai setinggi dada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan plyometrics knee tuck jump dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai siswa kelas X jurusan Multimedia dan Lukis Tradisi SMK Negeri 1 Sukawati Gianyar tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups design. Populasi diambil dari keseluruhan siswa kelas X jurusan Lukis Modern dan Lukis Tradisi SMK Negeri 1 Sukawati Gianyar tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 54 orang siswa yang dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil penelitian didapatkan rata-rata tes awal daya ledak otot tungkai pada kelompok perlakuan yaitu, 31,427 dan rata-rata tes akhir yaitu 38,007. Sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata tes awal yaitu 36,853 dan rata-rata tes akhir yaitu 38,653. Bersadarkan uji t-test independent didapat bahwa beda rerata hasil pre test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol sebesar 5,426 dengan hasil p lebih kecil dari 0,05 (p < 0.05) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna dari hasil pre test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, sedangkan beda rerata hasil post test antara pelatihan knee tuck jump pada kelompok perlakuan dengan pelatihan jump to box pada kelompok kontrol sebesar 0,646 dengan hasil p lebih besar dari 0,05 (p > 0.05) yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna dari hasil post test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan penelitian diatas disarankan agar latihan plyometrics yaitu knee tuck jump dan jump to box sebagai salah satu latihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai.
BERMAIN OLAHRAGA TRADISIONAL MAGOAK-GOAKAN MENINGKATKAN KELINCAHAN MAHASISWA PUTRA SEMESTER V PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FPOK IKIP PGRI BALI TAHUN 2019/2020 I Gst Ngr Agung Cahya Prananta; I Putu Merta Yasa; I Gusti Ngurah Sudiarta
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 6 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.153 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3661583

Abstract

Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups design. Populasi diambil dari Mahasiswa Putra Semester V Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali tahun 2019/2020. Sampel berjumlah 20 orang diambil secara acak sederhana dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dan jumlah sampel keseluruhan dibagi menjadi dua sehingga pada masing-masing kelompok berjumlah 10 orang. Frekuensi pelatihan 4 kali seminggu selama 6 minggu pada Mahasiswa Putra Semester V Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali tahun 2019/2020. Data berupa waktu dari lari bolak-balik (shuttle run) dengan alat Stop watch yang diambil sebelum dan sesudah pelatihan pada masing-masing kelompok. Data yang diperoleh diuji menggunakan program komputer SPSS 16. Data berdistribusi normal dan homogen sehingga selanjutnya diuji menggunakan uji t-paired untuk membandingkan nilai rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan antara kedua kelompok, sedangkan uji t-test independent untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. Hasil uji t-paired kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi peningkatan yang bermakna (p<0.05). Hasil uji t-test independent didapat bahwa kedua kelompok sebelum pelatihan tidak berbeda bermakna (p>0,05), sedangkan setelah pelatihan kedua kelompok kelincahan berbeda bermakna (p<0,05). Kesimpulannya bahwa pelatihan Bermain olahraga tradisional Magoak-Goakan meningkatkan Kelincahan. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test, hasil pelatihan Bermain Magoak-Goakan meningkatkan Kelincahan Mahasiswa Putra Semester V Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali tahun 2019/2020.
Pengaruh Pelatihan Circuit Training Terhadap Kelincahan Atlet Sepakbola I Ketut Sumerta; I Gusti Putu Ngurah Adi Santika; Agustinus Dei; I Gst Ngr Agung Cahya Prananta; I Kadek Suryadi Artawan; I Gusti Ngurah Sudiarta
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 7 No. 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.672 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4460071

Abstract

Kelincahan merupakan salah satu elemen penting komponen bimotorik tubuh yang berperan dalam olahraga. Berdasarkan pengamatan di lapangan, bahwa peserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK PGRI 6 Denpasar memiliki kemampuan kelincahan yang berada pada level kurang. Hal ini wajib untuk mendapatkan perhatian khusus agar prestasi SMK PGRI 6 Denpasar dapat meningkat dalam pentas olahraga yang diikutinya. Tujuan dari dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang dihasilkan oleh pelatihan circuit training terhadap kelincahan tubuh atlet sepakbola. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan design penelitian Eksperimen Randomize Pre And Post Test Group Design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang yang terbagi atas dua kelompok yaitu 10 orang pada kelompok perlakuan (pelatihan Circuit Training) dan 10 orang pada kelompok kontrol (Pelatihan Zig-Zag Run). Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh bahwa pelatihan Circuit Training dapat meningkatkan kelincahan tubuh dengan rerata peningkatan 4,60 detik atau naik 27,21%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelatihan Circuit Training meningkatkan kelincahan tubuh atlet sepakbola.