Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KORELASI BESARAN LINGKAR TERHADAP FREKUENSI PUKULAN LURUS (JAB STRAIGHT) PETINJU AMATIR PADA SASANA ADI SWANDANA KELURAHAN PANJER DENPASAR TAHUN 2015/2016 Segu, Agustinus Dei
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 3 No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.152 KB)

Abstract

Berdasarkan pengamatan di lapangan, pada cabang tinju belum ada penemuan tentang metode pelatihan yang mengarah pada pukulan lurus (Jab Straight). Berdasarkan latar belakang itulah peneliti melaksanakan penelitian tentang Korelasi Besaran Lingkar Lengan Terhadap Frekuensi Pukulan lurus Petinju Amatir Sasana Adi Swandan Panjer Denpasar Tahun Pelajaran 2015/2016. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari Korelasi Besaran Lingkar Lengan Terhadap Frekuensi Pukulan Lurus petinju amatir Sasana Adi Swandana Panjer Denpasar Tahun Pelajaran 2015/2016. Populasi penelitian adalah petinju amatir Sasana Adi Swandana tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 20 orang. Semua populasi dijadikan sampel dalam penelitian dengan teknik Study Populasi. Metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah metode tes dan pengukuran, sedangkan dalam analisis data dipergunakan rumus korelasi besaran product moment (r). Berdasarkan hasil perhitungan Korelasi Besaran Lingkar Terhadap Frekuensi Pukulan Lurus (jab straight) petinju amatir pada Sasana Adi Swandana Panjer Denpasar tahun 2015/2016 didapatkan hasil koefesien korelasi (r) sebesar 0,591, setelah dibandingkan dengan tabel interpretasi koefesien korelasi product moment ternyata angka 0,591 berada dalam interval koefisien korelasi nilai r antara 0,400 -0,599, yang berarti angka ini memiliki tingkat hubungan sedang. Berdasarkan persentase Koefesien Penentu Pengaruh Korelasi Besaran Lingkar Terhadap Frekuensi Pukulan Lurus (jab straight) petinju amatir pada Sasana Adi Swandana Panjer Denpasar tahun 2015/2016 sebesar 59,1%, sisanya lagi 40,9% penyebab faktor lain. Berdasarkan taraf signifikansi d = 0,05 dan db = 20, didapatkan batas angka t-tabel 1,671 sedangkan t-hitung yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 42,427. Hal ini berarti korelasi yang didapat adalah signifikan. Berdasar hasil Perhitungan t-hitung lebih besar dari t-tabel, maka hipotesis nol yang berbunyi : tidak ada Korelasi Besaran Lingkar Terhadap Frekuensi Pukulan Lurus (jab straight) petinju amatir pada Sasana Adi Swandana Panjer Denpasar tahun 2015/2016, ditolak. Sedangkan hipotesis alternatif yang berbunyi : Ada Korelasi Besaran Lingkar Terhadap Frekuensi Pukulan Lurus (jab straight) petinju amatir pada Sasana Adi Swandana Panjer Denpasar tahun 2015/2016, diterima.
PELATIHAN SQUAT JUMP TRAINING BERJARAK 5 METER 10 REPETISI 3SET TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA PESERTA EKSTRA KURIKULER ATLETIK LOMPAT JAUH SMP NEGERI 3 UBUD TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Suartini, Ni Wayan; Segu, Agustinus Dei; Vanagosi, Kadek Dian
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 4 No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.861 KB)

Abstract

Berdasarkan pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 3 Ubud dalam even-even olahraga PORSENIJAR baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten belum menunjukkan hasil yang maksimal, terutama pada cabang olahraga yang dalam pelaksanaannya memerlukan kekuatan otot tungkai seperti lompat jauh. Oleh karena itu,masalah kekuatan otot tungkai merupakan masalah yang sangat serius harus ditangani oleh para guru, dan pelatih olahraga disekolah tersebut. Sehingga peneliti mencoba mengadakan penelitian tentang peningkatan kekuatan otot tungkai dengan judul :? Pelatihan Squat jump training berjarak 5 meter 10 repetisi 3 set terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai siswa putra peserta ekstra kurikuler atletik lompat jauh SMP Negeri 3 Ubud tahun pelajaran 2016/2017.?Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi diambil dari siswa putra peserta ekstra kurikuler atletik. Sampel berjumlah 36 orang diambil secara acak sederhana dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan teknik ordinal pairing yang masing-masing kelompok terdiri dari 18 orang. Pelatihan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah Pelatihan squat jump training berjarak 5 meter 10 repetisi 3 set untuk kelompok perlakuan frekuensi pelatihan 4 kali dalam seminggu selama 6 minggu pada siswa putra peserta ekstra kurikuler SMP Negeri 3 Ubud.Data berupa hasil pengukuran kekuatan otot tungkai dengan alat ukur leg dynamometer yang diambil sebelum dan sesudah pelatihan. Data yang diperoleh diuji menggunakan program computer SPSS 16. Data berdistribusi normal dan homogen sehingga selanjutnya diuji menggunkan uji t-paired untuk membandingkan nilai rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan antara masing-masing kelompok, sedangkan uji t-test independent untuk mengetahui  rata-rata perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. Hasil uji t-paired kelompok perlakuan dan kelompok control terjadi peningkatan yang bermakna (p < 0,05). Hasil uji t-test independendt didapat bahwa kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah pelatihan tidak ada perbedaan yang bermakna (p < 0,05). Simpulannya bahwa pelatihan squat jump training berjarak 5 meter meningkatkan kekuatan otot tungkai dan menyatakan hipotesis nol ditolak.
KORELASI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP FREKUENSI TENDANGAN LURUS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT SMP PGRI 1 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Dei, Agustinus
Widyadari : Jurnal Pendidikan Vol 20 No 1 (2019): April 2019
Publisher : LP2M IKIP PGRI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.057 KB)

Abstract

Constraints that are dominant in the field, there are various characteristics and abilities of students such as leg muscle strength and leg length, erratic health conditions and lack of talent and interest in children towards the martial arts sports especially in kick techniques. The purpose of this study was to determine the correlation of limb muscle strength and leg length to the frequency of students' straight kicks of male participants in the PGRI 1 Denpasar Junior High School Pencak Silat Extracurricular Year 2018/2019. The population in this study amounted to 62 people. Of these, 30 were taken as samples according to inclusion, exclusion and group out criteria. This research was carried out in the Pencak Silat Padepokan of SMP PGRI 1 Denpasar for two days. The measurement test given is a measurement of the length of the leg with an antrophometer in units of cm. Data collected through tests and measurements and analyzed using statistical analysis using the multiple correlation formula.           Based on the analysis of the calculation of the normality test of the results of the limb muscle strength test with normal distribution (Fkolmogorov-Smirnov = 0.113; p> 0.05 and VShapiro-Wilk = 0.974; p> 0.05). For leg length data results are normally distributed (FFkolmogorov-Smirnov = 0.120; p> 0.05 and FShapiro-Wilk = 0.978; p> 0.05). Likewise for data from the number of straight kicks normally distributed (Fkolmogorov-Smirnov = 0.154; p> 0.05 and Fkolmogorov-Smirnov = 0.967; p> 0.05). For homogeneity test shows a statistical value of 0.531 and a significance number of 0.593 (p> 0.05) has the same or homogeneous variant. The value of the multiple correlation (R) in this study was 0.878 in a very strong level. The coefficient of determination (KP) is 77.09 ° 0 and the remaining 22.91% are other factors not examined in this study. Significance level = 0.05% and db = 28 test Fh = 4.54 greater than Ft = 3.34 (Fh> Ft) which means the correlation in this study is significant.          Based on the data analysis, it can be concluded that there is a correlation between limb muscle strength and limb length to the frequency of students' straight kicks of male participants of the PGRI 1 Denpasar Junior High School Pencak Silat extracurricular 2018/2019, so that the null hypothesis tested is rejected and the alternative hypothesis in this study is accepted.
KORELASI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP FREKUENSI TENDANGAN LURUS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT SMP PGRI 1 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Dei, Agustinus
Widyadari: Jurnal Pendidikan Vol. 20 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : LPPM IKIP PGRI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Constraints that are dominant in the field, there are various characteristics and abilities of students such as leg muscle strength and leg length, erratic health conditions and lack of talent and interest in children towards the martial arts sports especially in kick techniques. The purpose of this study was to determine the correlation of limb muscle strength and leg length to the frequency of students' straight kicks of male participants in the PGRI 1 Denpasar Junior High School Pencak Silat Extracurricular Year 2018/2019. The population in this study amounted to 62 people. Of these, 30 were taken as samples according to inclusion, exclusion and group out criteria. This research was carried out in the Pencak Silat Padepokan of SMP PGRI 1 Denpasar for two days. The measurement test given is a measurement of the length of the leg with an antrophometer in units of cm. Data collected through tests and measurements and analyzed using statistical analysis using the multiple correlation formula.           Based on the analysis of the calculation of the normality test of the results of the limb muscle strength test with normal distribution (Fkolmogorov-Smirnov = 0.113; p> 0.05 and VShapiro-Wilk = 0.974; p> 0.05). For leg length data results are normally distributed (FFkolmogorov-Smirnov = 0.120; p> 0.05 and FShapiro-Wilk = 0.978; p> 0.05). Likewise for data from the number of straight kicks normally distributed (Fkolmogorov-Smirnov = 0.154; p> 0.05 and Fkolmogorov-Smirnov = 0.967; p> 0.05). For homogeneity test shows a statistical value of 0.531 and a significance number of 0.593 (p> 0.05) has the same or homogeneous variant. The value of the multiple correlation (R) in this study was 0.878 in a very strong level. The coefficient of determination (KP) is 77.09 ° 0 and the remaining 22.91% are other factors not examined in this study. Significance level = 0.05% and db = 28 test Fh = 4.54 greater than Ft = 3.34 (Fh> Ft) which means the correlation in this study is significant.          Based on the data analysis, it can be concluded that there is a correlation between limb muscle strength and limb length to the frequency of students' straight kicks of male participants of the PGRI 1 Denpasar Junior High School Pencak Silat extracurricular 2018/2019, so that the null hypothesis tested is rejected and the alternative hypothesis in this study is accepted.
PELATIHAN MENDRIBEL MEMBENTUK BINTANG MENINGKATKAN KELINCAHAN PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN MENGWI BADUNG Agustinus Dei; I Nengah Sandi; Daniel Womsiwor
Sport and Fitness Journal Volume 5, No.3, 2017
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.088 KB) | DOI: 10.24843/spj.2017.v05.i03.p17

Abstract

Background: The agility is very important for a football player to achieve the desired achievement. It requires training that supports the agility of the biomotoric component. Objective: The purpose of this study was to investigate the effect and differentiation of the training of dribbling spheres to form stars with different doses of agility. Method: This study used pre-post group design, where the subjects of junior high school students on Mengwi Badung sub-district were 48 people divided into two groups then given different treatment. Group 1 was given a training on dribbling a star ball with a length of 25 meters as many as 10 reps 2 sets. Group 2 was given training on the same track as many as 5 reps 4 sets. Each group is trained 3 times per week for six weeks. The data obtained were analyzed using t-test formula at 5% significance level. Result: The value of t arithmetic in Groups 1 and Group 2 is greater than t table (respectively 11,679> 2,069 and 8,533> 2,069). The t value of the difference between Group 1 and Group 2 is smaller than t table (1.557 <2.013). Conclusion: It was concluded that there is an effect of the training of dribbling the ball on both groups against agility but no difference in effect Training dribble ball 10 reps 2 sets and 5 reps 4 sets against agility. Suggestion: It is advisable to provide varying training on both types of training to reduce the saturation in exercise.
PELATIHAN SQUAT JUMP TRAINING BERJARAK 5 METER 10 REPETISI 3SET TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA PESERTA EKSTRA KURIKULER ATLETIK LOMPAT JAUH SMP NEGERI 3 UBUD TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Ni Wayan Suartini; Agustinus Dei Segu; Kadek Dian Vanagosi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 4 No. 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.861 KB)

Abstract

Berdasarkan pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 3 Ubud dalam even-even olahraga PORSENIJAR baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten belum menunjukkan hasil yang maksimal, terutama pada cabang olahraga yang dalam pelaksanaannya memerlukan kekuatan otot tungkai seperti lompat jauh. Oleh karena itu,masalah kekuatan otot tungkai merupakan masalah yang sangat serius harus ditangani oleh para guru, dan pelatih olahraga disekolah tersebut. Sehingga peneliti mencoba mengadakan penelitian tentang peningkatan kekuatan otot tungkai dengan judul :” Pelatihan Squat jump training berjarak 5 meter 10 repetisi 3 set terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai siswa putra peserta ekstra kurikuler atletik lompat jauh SMP Negeri 3 Ubud tahun pelajaran 2016/2017.”Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi diambil dari siswa putra peserta ekstra kurikuler atletik. Sampel berjumlah 36 orang diambil secara acak sederhana dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan teknik ordinal pairing yang masing-masing kelompok terdiri dari 18 orang. Pelatihan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah Pelatihan squat jump training berjarak 5 meter 10 repetisi 3 set untuk kelompok perlakuan frekuensi pelatihan 4 kali dalam seminggu selama 6 minggu pada siswa putra peserta ekstra kurikuler SMP Negeri 3 Ubud.Data berupa hasil pengukuran kekuatan otot tungkai dengan alat ukur leg dynamometer yang diambil sebelum dan sesudah pelatihan. Data yang diperoleh diuji menggunakan program computer SPSS 16. Data berdistribusi normal dan homogen sehingga selanjutnya diuji menggunkan uji t-paired untuk membandingkan nilai rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan antara masing-masing kelompok, sedangkan uji t-test independent untuk mengetahui rata-rata perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. Hasil uji t-paired kelompok perlakuan dan kelompok control terjadi peningkatan yang bermakna (p < 0,05). Hasil uji t-test independendt didapat bahwa kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah pelatihan tidak ada perbedaan yang bermakna (p < 0,05). Simpulannya bahwa pelatihan squat jump training berjarak 5 meter meningkatkan kekuatan otot tungkai dan menyatakan hipotesis nol ditolak.
KORELASI BESARAN LINGKAR TERHADAP FREKUENSI PUKULAN LURUS (JAB STRAIGHT) PETINJU AMATIR PADA SASANA ADI SWANDANA KELURAHAN PANJER DENPASAR TAHUN 2015/2016 Agustinus Dei Segu
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 3 No. 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.152 KB)

Abstract

Berdasarkan pengamatan di lapangan, pada cabang tinju belum ada penemuan tentang metode pelatihan yang mengarah pada pukulan lurus (Jab Straight). Berdasarkan latar belakang itulah peneliti melaksanakan penelitian tentang Korelasi Besaran Lingkar Lengan Terhadap Frekuensi Pukulan lurus Petinju Amatir Sasana Adi Swandan Panjer Denpasar Tahun Pelajaran 2015/2016. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari Korelasi Besaran Lingkar Lengan Terhadap Frekuensi Pukulan Lurus petinju amatir Sasana Adi Swandana Panjer Denpasar Tahun Pelajaran 2015/2016. Populasi penelitian adalah petinju amatir Sasana Adi Swandana tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 20 orang. Semua populasi dijadikan sampel dalam penelitian dengan teknik Study Populasi. Metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah metode tes dan pengukuran, sedangkan dalam analisis data dipergunakan rumus korelasi besaran product moment (r). Berdasarkan hasil perhitungan Korelasi Besaran Lingkar Terhadap Frekuensi Pukulan Lurus (jab straight) petinju amatir pada Sasana Adi Swandana Panjer Denpasar tahun 2015/2016 didapatkan hasil koefesien korelasi (r) sebesar 0,591, setelah dibandingkan dengan tabel interpretasi koefesien korelasi product moment ternyata angka 0,591 berada dalam interval koefisien korelasi nilai r antara 0,400 -0,599, yang berarti angka ini memiliki tingkat hubungan sedang. Berdasarkan persentase Koefesien Penentu Pengaruh Korelasi Besaran Lingkar Terhadap Frekuensi Pukulan Lurus (jab straight) petinju amatir pada Sasana Adi Swandana Panjer Denpasar tahun 2015/2016 sebesar 59,1%, sisanya lagi 40,9% penyebab faktor lain. Berdasarkan taraf signifikansi d = 0,05 dan db = 20, didapatkan batas angka t-tabel 1,671 sedangkan t-hitung yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 42,427. Hal ini berarti korelasi yang didapat adalah signifikan. Berdasar hasil Perhitungan t-hitung lebih besar dari t-tabel, maka hipotesis nol yang berbunyi : tidak ada Korelasi Besaran Lingkar Terhadap Frekuensi Pukulan Lurus (jab straight) petinju amatir pada Sasana Adi Swandana Panjer Denpasar tahun 2015/2016, ditolak. Sedangkan hipotesis alternatif yang berbunyi : Ada Korelasi Besaran Lingkar Terhadap Frekuensi Pukulan Lurus (jab straight) petinju amatir pada Sasana Adi Swandana Panjer Denpasar tahun 2015/2016, diterima.
PELATIHAN ICKEY SHUFFLE DENGAN JARAK 6 METER 4 REPETISI 3 SET TERHADAP KELINCAHAN SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 MENGWI BADUNG I Putu Rega Padmawan; I Made Darmada; Ni Luh Gde Widiantari; I Gusti Putu Ngurah Adi Santika; Ni Wayan Ariawati; Agustinus Dei Segu
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 6 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.512 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3661606

Abstract

Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan kelincahan dengan pelatihan ickey shuffle dan lari zig – zag terhadap dua kelompok siswa putra yaitu, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-tes dan post-tes group design. Populasi diambil dari siswa putra kelas X SMA Negeri 2 Mengwi Badung tahun pelajaran 2017/2018. Sampel berjumlah 36 orang diambil menggunakan Ordinal Pairing dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pelatihan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah pelatihan ickey shuffle dengan jarak 6 meter 4 repetisi 3 set dan pelatihan lari zig – zag. Data berupa hasil kelincahan shuttle run 5 meter 8 kali yang diambil sebelum dan sesudah pelatihan. Data yang diperoleh diuji menggunakan program SPSS 16. Data berdistribusi normal dan homogen sehingga selanjutnya diuji menggunakan uji t-paired untuk membandingkan nilai rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan antara masing-masing kelompok, sedangkan uji t-tes independent untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. Hasil uji t-paired kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi peningkatan yang bermakna (p<0,05). Hasil uji t-tes independent didapat bahwa kedua kelompok sebelum pelatihan tidak berbeda bermakna (p>0,05), sedangkan setelah pelatihan kedua kelompok kelincahan ada perbedaan yang bermakna (p<0.05). Simpulan bahwa pelatihan ickey shuffle dengan jarak 6 meter 4 repetisi 3 set meningkatkan kelincahan . Untuk hasil post test menunjukan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dan menyatakan hipotesis nol ditolak.
Pengaruh Pelatihan Circuit Training Terhadap Kelincahan Atlet Sepakbola I Ketut Sumerta; I Gusti Putu Ngurah Adi Santika; Agustinus Dei; I Gst Ngr Agung Cahya Prananta; I Kadek Suryadi Artawan; I Gusti Ngurah Sudiarta
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 7 No. 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.672 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4460071

Abstract

Kelincahan merupakan salah satu elemen penting komponen bimotorik tubuh yang berperan dalam olahraga. Berdasarkan pengamatan di lapangan, bahwa peserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK PGRI 6 Denpasar memiliki kemampuan kelincahan yang berada pada level kurang. Hal ini wajib untuk mendapatkan perhatian khusus agar prestasi SMK PGRI 6 Denpasar dapat meningkat dalam pentas olahraga yang diikutinya. Tujuan dari dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang dihasilkan oleh pelatihan circuit training terhadap kelincahan tubuh atlet sepakbola. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan design penelitian Eksperimen Randomize Pre And Post Test Group Design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang yang terbagi atas dua kelompok yaitu 10 orang pada kelompok perlakuan (pelatihan Circuit Training) dan 10 orang pada kelompok kontrol (Pelatihan Zig-Zag Run). Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh bahwa pelatihan Circuit Training dapat meningkatkan kelincahan tubuh dengan rerata peningkatan 4,60 detik atau naik 27,21%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelatihan Circuit Training meningkatkan kelincahan tubuh atlet sepakbola.
Pengaruh Media Latihan Menarik Karet Ban terhadap Kekuatan Otot Lengan pada Atlet Bola Voli Club Putra Ramas Tahun 2021 I Made Yudhi Ardi Suryawan; Agustinus Dei; Ni Luh Putu Indrawathi; Anak Agung Ngurah Putra Laksana; Ni Luh Gde Widiantari; I Wayan Citrawan
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 8 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.813 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.6789917

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media latihan menarik karet ban terhadap kekuatan otot lengan dan untuk mengetahui perbedaan hasil dari pelatihan menarik karet ban dengan pelatihan smash tanpa menggunakan bola. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups desaign. Sampel berjumlah 12 orang didapat dengan rumus pocock. Jumlah sampel dibagi menjadi dua kelompok yang masing -masing kelompok terdiri dari 6 orang. Data berupa hasil kekuatan otot lengan saat menarik expanding dynamometer yang diambil sebelum dan sesudah pelatihan. Data yang diperoleh diuji menggunakan program computer SPSS 22. Berdasarkan hasil uji t-paired kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi peningkatan yang bermakna (p<0,05). Hasil uji t-independent didapatkan bahwa setelah pelatihan kedua kelompok kekuatan otot lengan saat menarik expanding dynamometer terdapat perbedaan bermakna (p<0,05). Simpulannya bahwa pelatihan menarik karet ban 10 repetisi 3 set dan pelatihan smash tanpa menggunakan bola 10 repetisi 3 set sama-sama meningkatkan meningkatkan kekuatan otot lengan dan menyatakan hipotesis alternatif diterima. Untuk hasil post-test kedua kelompok ada perbedaan yang signifikan dan hipotesis alternative diterima. Dari hasil rerata dan persentase bahwa pelatihan menarik karet ban 10 repetisi 3 set lebih baik dari pada pelatihan smash tanpa menggunakan bola 10 repetisi 3 set dalam meningkatkan kekuatan otot lengan pada atlet bola voli club Putra Ramas tahun 2021.