Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Prima Medika Sains (JPMS)

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) pada lansia di Puskesmas Darussalam Medan Rapael Ginting; Priscilla Grace J Hutagalung; Hartono Hartono; Putranto Manalu
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 2 No. 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v2i2.972

Abstract

Penyakit hipertensi dan diabetes melitus termasuk penyakit terbanyak pada kelompok lanjut usia di Indonesia, yaitu sebesar 57,6% pada penyakit hipertensi dan 4,8% pada penyakit diabetes melitus. Dalam upaya pengelolaan penyakit kronis yang cenderung meningkat. BPJS Kesehatan menyelenggarakan program untuk menangani masalah penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes melitus tipe 2 yang bertujuan mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit. Survei awal yang dilakukan peneliti pada bulan Januari tahun 2019 terhadap penderita penyakit kronis di Puskesmas Darussalam menunjukkan bahwa rendahnya kunjungan masyarakat terhadap Program Pengelolaan Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) hal ini disebabkan oleh kurangnya dukungan keluarga dimana beberapa pasien datang berkunjung tanpa ada pendamping/keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Prolanis pada lansia di Puskesmas Darussalam Medan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi dan diabetes mellitus baik yang mengikuti kegiatan Prolanis maupun tidak mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas Darussalam dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dan diperoleh besar sampel yaitu sebanyak 92 responden. Data diuji dengan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang signifikan antara pengetahuan (0,003) dan dukungan keluarga (0,001) terhadap pemanfaatan Prolanis. Dapat disimpulkan pemanfaatan Prolanis di Puskesmas Darussalam Medan dipengaruhi oleh pengetahuan dan dukungan keluarga responden, sedangkan peran petugas dan kebutuhan akan pelayanan tidak berpengaruh signifikan.
Kepatuhan pedagang pasar pagi dalam melaksanakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 Tarianna Ginting; Dhian Ladea Kaban; Rapael Ginting
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 3 No. 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v3i1.1649

Abstract

Status pandemi yang diberikan World Health Organization (WHO) menjadikan protokol kesehatan COVID-19 harus dipatuhi dengan tujuan menekan laju penyebarannya. Pasar merupakan tempat umum yang setiap harinya ramai dikunjungi masyarakat. Penerapan protokol kesehatan di tempat umum seperti pasar diharapkan dapat menjadi upaya dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19. Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui determinan kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19 pada Masyarakat Pasar Pagi Padang Bulan Kota Medan Sumatera Utara Tahun 2020. Penelitian ini bersifat analitik menggunakan metode survey dengan pendekatan crossectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pedagang Pasar Pagi Padang Bulan Kota Medan dengan jumlah sampel sebanyak 133 orang dan dipilih menggunakan random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan mnggunakan kuisioner yang diberikan kepada sampel. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh tingkat pendidikan (0,918), pengetahuan (0,268), dan sikap (0,104) dengan kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19 pada pedagang Pasar Pagi Kota Medan. Namun faktor lingkungan sosial (0,017) mempengaruhi kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19.