Chandra Pranata
Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

FORMULASI SEDIAAN MASKER WAJAH MENGGUNAKAN EKSTRAK ETANOL BUNGA KECOMBRANG (ETLINGERA ELATIOR) TERHADAP KELEMBABAN KULIT WAJAH Chandra Pranata; Novidawati Boru Situmorang; Romauli Anna Teresia Marbun
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v2i2.364

Abstract

ABSTRACT Skin is an essential and vital organ and a reflection of health. Natural antioxidants such as flavonoids, polyphenols and Sapponin are believed to increase moisture on the skin. This ability is the main reason for using Torch Ginger flower extract which is formulated into a form of facial mask in the form of clay facial mask. Objective: To formulate facial moisturizing mask preparations using the extract of Torch Ginger(Etlingera elatior). This study used the Torch Ginger Flower extract facial moisturizing mask formulation method with a concentration of 0 (Blank), 5% and 10%. Evaluation of mask preparations included homogeneity, stability of dosage at temperatures of 80C and 250C, Organoleptic test and pH of preparations. Measurements of skin moisture activity were measured using alar Skin Analyzer which was tested on the face surface 3cm wide. The results showed that the preparation was stable in terms of odor, color and was at a pH of 4.2-6.3 using observations of litmus discoloration. Effectiveness of facial skin moisture with 10% Torch Ginger extract concentration is more effective to produce results at a concentration of 5% and blank. Conclusion: Torch Ginger flower extract can be formulated into preparations of face masks with various concentrations and has the effect of moisturizing the skin and brightening the complexion. Keywords: Torch Ginger Flower Extract, Facial Mask, Clay Facial Mask, Facial Skin Moisture
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KARAMUNTING (Rhodomyrtus tomentosa.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella thypi Suci Wulandari; Chandra Pranata; Yanna Rotua Sihombing; Muhammad Hamim Nasution
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v2i2.382

Abstract

Salmonella thypiis a bacterium that causes typhoid fever. Typhoid fever is an infectious disease that is still a health problem, especially in Indonesia. There are several studies on the types of plants that can control bacterial growth. Indonesian plants are often used as medicine, one of which is the karamunting (Rhodomyrtus tomentosa.). Traditionally a number of parasitic species have been used to prevent and treat various diseases such as cough, anticancer, diuretic, anti-inflammatory, antibacterial, wound or infection karamunting (Rhodomyrtus tomentosa.) Has active compounds such as flavonoids, alkaloids, tannins , saponins, and glycosides which have antibacterial abilities. The purpose of this study is to determine the inhibition of extract of karamunting (Rhodomyrtus tomentosa.) at concentrations of 5%, 10%, and 15%. Test samples using Salmonella thypi. This research is an experimental study with a design (posttest). The research methods included the collection of plant material, determination of plant material, making simplicia, phytochemical screening, making ethanol extract from simplicia by maceration, testing chemical compound groups, and antibacterial testing with paper disk diffusion methods. Karamunting is extracted by maceration process, using 70% ethanol solvent. The results of this study indicate that the benalu coffee leaf extract (Rhodomyrtus tomentosa.) has inhibitory capacity as an antibacterial in Salmonella thypi with a mean inhibition of 16.87 mm at a concentration of 5%, 17.24 mm at a concentration of 10%, and 18.21 mm at a concentration of 15%. The greatest inhibition is produced at a concentration of 15%, because the higher the concentration of the extract, the higher the diameter of the inhibition produced, because the more active substances contained in the extract.
PENGARUH LILIN AROMATERAPI MINYAK LAVENDER (LAVANDULA ANGUSTIFOLIA) TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR PADA SISWA MADRASAH TSANAWIYAH AL-WASHLIYAH PASAR MIRING DI DESA PASAR MIRING Ratih anggraeni; Muriati .; Chandra Pranata
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v3i2.678

Abstract

Aromatherapy is an ancient healing process that uses pure aromatherapy plant extracts aimed at improving the health and well-being of the body, mind and spirit. Lavender contains linalil acetate and linalool. Linalil acetate and linalool have no harmful side effects on health. This substance is antibacterial, fungicidal, viriside, parasiticidal and vermifugal and has neurotonic and uterotonic action. This study aims to determine the effect of lavender oil (Lavandula angustifolia) aromatherapy candles on increasing the concentration of student learning at the Madrasah Tsanawiyah Al-Wasliyah Pasar Miring in Desa Pasar Miring . The study used a quasi-pretest-posttest experimental method for 30 randomly selected students. The instrument in this study used the Army Alpha Test with data analysis using Paired T-Test. Hypothesis testing using Paired T-Test showed p value = 0.026<0.05 (p <0.05). It can be concluded that there is an influence of lavender oil aromatherapy candles on increasing the concentration of student learning in Madrasah Tsanawiyah Al-Wasliyah Pasar Miring in Desa Pasar Miring
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN TALAS (Colococasia Esculenta L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Chandra Pranata; Sartika Noviani Tarihoran; Yosi Darmirani
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v4i1.793

Abstract

Salah satu tanaman yang sering dijadikan obat adalah daun Talas (Colocasia esculanta L.). Daun talas memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, saponin dan tannin yang memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Eschericia coli adalah salah satu jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada pencernaan. Salah satu tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri daun talas dengan konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat bakteri Eschericia coli. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni. Daun talas aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Penelitian dilakukan dengan 3 variasi konsentrasi yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada aktivitas antibakteri pada setiap konsentrasi. Kesimpulan pemberian aktivitas daun talas dengan konsentrasi 15%, 25%, dan 35% memberikan daya hambat pertumbuhan bakteri paling efektif dengan kosentrasi 25%, 35% yang termasuk dalam kategori kuat. Saran diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat melakukan uji terhadap bakteri lain dan membuat formulasi dari ekstrak daun talas.
TESTING THE EFFECTIVENESS OF FORMULATION OF ANTIFUNCIAL PREPARATION OF GARLIC (ALLIUM SATIVUM L.) ETHANOL EXTRACT MOUNTWASH ON THE GROWTH OF CANDIDA ALBICANS Chandra Pranata; Putri Sundara; Evi .
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v4i2.1024

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang uji efektivitas formulasi sediaan antifungi obat kumur ekstrak etanol bawang putih (Allium sativum L.) Terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Ekstrak etanol bawang putih mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder, dimana yang berperan sebagai antijamur adalah alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Obat kumur ekstrak etanol bawang putih dibuat menjadi lima formula yaitu F0 (basis), F1 (ekstrak etanol bawang putih 15%), F2 (ekstrak etanol bawang putih 25%), F3 (ekstrak etanol bawang putih 50%), dan F4 (ekstrak etanol bawang putih 100%). Evaluasi obat kumur meliputi pemeriksaan Organoleptis, dan Homogenitas. Uji aktivitas antijamur sediaan obat kumur dilakukan dengan metode difusi agar dan dianalisis menggunakan ANOVA satu arah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sifat fisik sediaan obat kumur memberikan hasil yang baik dan memenuhi syarat sediaan obat kumur. Hasil uji aktivitas antijamur sediaan obat kumur memberikan diameter rata-rata daya hambat sebesar F1 (12,3 mm), F2 (17,3 mm), F3 (18,5 mm) dan F4 (21,6 mm).
EFFECT OF PROCESSING VARIOUS TYPES OF RICE ON CARBOHYDRATE LEVELS Chandra Pranata; Jansen Silalahi; Yuandani .; H Cintya
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v5i1.1111

Abstract

Beras adalah salah satu makanan pokok di Indonesia yang mempunyai kandungan karbohidrat yang cukup tinggi antara 70 – 80 %. Zaman sekarang ada berapa cara untuk mengelolah beras menjadi nasi yakni dengan cara kukus dan menggunakan ricecooker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetukan kadar karbohidrat pada beras putih, beras merah dan beras hitam sebelum dan sesudah mengalami pengolahan menggunakan metode luff schrool. Berdasarkan hasil pemeriksaan karbohidrat dari beras putih, beras merah dan beras hitam sebelum dan sesudah mengalami pengolahan maka didapatkan hasil pemeriksaan sebelum mengalami pengolahan kadar karbohidrat tertinggi adalah pada beras putih 52,56 ± 0,20 % dan terendah beras hitam 40,47 ± 0,20 %, sedangkan jika dilihat dari cara pengolahan untuk kadar karbohidrat terendah terdapat pada beras hitam kukus dengan kadar 6,00± 0,20% sementara tertinggi pada beras putih ricecooker 14,00 ±1,4 % sehingga didapatkan kesimpulan bahwa adanya pengaruh pengolahan dalam penurunan kadar karbohidrat dalam beras. Kata Kunci: Karbohidrat, Pengolahan, Beras
FORMULASI HAND AND BODY LOTION EKSTRAK KULIT BUAH ALPUKAT(PERSEA GRATISSIMA GAERTN) SEBAGAI PELEMBAB yosi darmi rani; Cici Delima; Chandra Pranata
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.026 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i2.892

Abstract

Alpukat sudah dimanfaatkan masyarakat secara turun temurun sebagai bahan obat tradisional. Alpukat (Persea Americana Mill) merupakan tumbuhan yang banyak mengandung senyawa yang bersifat antioksidan. Flavonoid dan tannin merupakan beberapa senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan yang berpotensi sebagai tabir surya (Suryanto, 2012).Tujuan Penelitian Untuk mengetahui ekstrak kulit buah alpukat (Persea Gratissima Gaertn) konsentrasi 3%, 5%, 7% sebagai hand and body lotion.metode penelitian Penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian eksperimental Laboratorium.Berdasarkan hasil dari uji anova one way yang di pergunakan untuk menganalisis ektrak kulit buah alpukat sebagai pelembab kulit pada konsentrasi blanko konsentasi 3% konsetrasi 5% dan konsentrasi 7% way menunjukan hasil mean Squaer sebesar 0,333 dengan hasil signifikan 0,052 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa kulit buah alpukat dapat digunakan sebagai kelembaban kulit, Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ketiga formula hand and body lotion ektrak kulit buah alpukat yang telah di uji selama 28 hari penyimpanan menunjukkan kulit buah alpukat dapat digunakan sebagai kelembaban kulit.
SEMINAR UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN TALAS (Colococasia Esculenta L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Chandra Pranata; Sartika .; Yosi Darmirani
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.622 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i2.906

Abstract

Salah satu tanaman yang sering dijadikan obat adalah daun Talas (Colocasia esculanta L.). Daun talas memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, saponin dan tannin yang memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Eschericia coli adalah salah satu jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada pencernaan. Salah satu tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri daun talas dengan konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat bakteri Eschericia coli. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni. Daun talas aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Penelitian dilakukan dengan 3 variasi konsentrasi yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada aktivitas antibakteri pada setiap konsentrasi. Kesimpulan pemberian aktivitas daun talas dengan konsentrasi 15%, 25%, dan 35% memberikan daya hambat pertumbuhan bakteri paling efektif dengan kosentrasi 25%, 35% yang termasuk dalam kategori kuat. Saran diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat melakukan uji terhadap bakteri lain dan membuat formulasi dari ekstrak daun talas
WORKSHOP FORMULATION OF LIQUID SOAP PREPARATIONS OF CITRUS LEAF EXTRACT PURUT (CITRUS HYSTRIX) AS AN ANTISEPTIC AGAINST STAPHYLOCOCCUS AUREUS BACTERIA asti pratiwi; Safrika Juliana Siahaan; Chandra Pranata; Yosi Darmirani
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.809 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v2i2.1454

Abstract

Kaffir lime leaves contain compounds such as flavonoids, saponins, and tannins. Staphylococcus aureus is a pathogenic bacterium associated with virulence. Pharmaceutical preparations used to maintain healthy skin are soaps. The purpose of this study was to determine the inhibitory power of the Liquid Soap Preparation Formulation of Kaffir lime Leaf Extract as an Antiseptic Against Staphylococcus aureus Bacteria. The study was carried out by making ethanol extract of purut orange leaves formulated with liquid soap preparations, then an inhibitory test was carried out on Staphylococcus aureus bacteria that had been bred 3 times with concentrations of 20%, 40%, and 60% and positive and negative controls were carried out. The results of the analysis showed that the formulation of liquid soap preparations of ethanol extract of purut orange leaves with a concentration of 60% has the strongest power against the growth of Staphylococcus aureus bacteria. In conclusion, the concentration of the formulation of liquid soap preparations of ethanol extract of purut orange leaves is directly proportional to the magnitude of the diameter of the inhibitory zone.
TRANSPARENT SOAP FORMULATION WITH VARIOUS LEVELS OF CONCENTRATION OF TEAK LEAF EXTRACT (TECTONA GRANDIS L.F.)AS ANTIBACTERIAL SOAP Chandra Pranata; Reno Irwanto; Aminah .S
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v5i2.1401

Abstract

The purpose of this study was to examine the organoleptic, homogeneity and antibacterial properties of transparent soap. The treatment used is; F1 (3% teak leaf extract), F2 (6% teak leaf extract), F3 (9% teak leaf extract), and F4 (12% teak leaf extract). The implementation of the research begins with product optimization in advance of the proportion of the use of raw material components. The results of the homogeneity test experiment showed that all formulas were homogeneous and in accordance with SNI standards, then the results of the water content obtained from each preparation proved to meet the requirements set by SNI ( Indonesian National Standard). The results of the pH measurements showed that at pH F0 it remained at 8. The results for measuring pH F1 showed results with a pH of 8. Meanwhile, pH F2 had a pH of 8. The last measurement for pH at pH F3 showed the same pH results as the other formula, namely at pH 8. So that F0, F1, F2, and F3 have the same pH, namely pH 8, where pH 8 is the pH of the positive control, namely soap on the market. Staphylococcus aureus with a concentration of 3% by 13 mm, 6% by 15 mm, 9% by 17 mm, 12% by 20 mm. The greater the concentration of teak leaf extract in transparent solid coir, the greater the inhibition of bacterial growth.