Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) Maya Sri Ismayani; Yus Darusman; Syaefuddin Syaefuddin; Didik Kurniawan
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 4, No 1 (2019): JENDELA PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.085 KB) | DOI: 10.37058/jpls.v4i1.1599

Abstract

Program Indonesia Pintar adalah pemberian bantuan tunai dari pemerintah kepada anak usia sekolah dari keluarga kurang mampu yang ditandai dengan pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebagai kelanjutan dari Program Bantuan Siswa Miskin. Kartu Indonesia Pintar kepada anak usia sekolah dari keluarga kurang mampu yang memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dengan tujuan menjamin seluruh anak usia sekolah dapat menempuh pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui; 1) implementasi Program Indonesia Pintar di LPK YUWITA Kota Tasikmalaya; 2) dampak Program Indonesia pintar terhadap warga belajar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan 5 informan pihak pimpinan lembaga dan warga belajar penerima PIP. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1 implementasi Program Indonesia Pintar di LPK YUWITA Kota Tasikmalaya telah sesuai dengan petunjuk teknis dari mulai sosialisasi, pengajuan berkas, penyeleksian sampai kepada penerimaan dana bantuan. 2) dampak program Indonesia Pintar terhadap warga belajar yaitu dari keaktifan kegiatan pembelajaran, keseriusan pembelajaran, keseriusan dalam belajar, kreativitas dalam belajar, prestasi belajar, disiplin warga belajar, kehadiran belajar, perilaku warga belajar sebelum dan sesudah mendapatkan PIP ini tidak ada dampaknya sama sekali apalagi rata-rata warga belajar di LPK YUWITA sudah bekerja. Kesimpulannya implementasi atau Pelaksanaan Program Indonesia Pintar pada kursus dan pelatihan tata kecantikan kulit di LPK Yuwita Kota Tasikmalaya telah sesuai dengan petunjuk teknis.
PENGARUH LAMA BELAJAR PAUD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD (Studi Pada Siswa SD Faforit di Kota Tasikmalaya) YUS DARUSMAN; RULI AS'ARI; LULU YULIANI
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 2, No 1 (2017): JENDELA PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jpls.v2i1.453

Abstract

ABSTRAK: Tujuan yang ingin dicapai dari penilitian ini adalah menemukan besarnya pengaruh lama belajar di PAUD terhadap prestasi belajar siswa di SD. Lama Belar di  PAUD  ada yang 1 tahun hingga 4 tahun, mulai dari umur 3-4  tahun pada kelompok bermain (KOBER) atau Play Group hingga umur 5-6 tahun pada Taman Kanak-kanak, kelas 0 kecil dan 0 besar atau (pra Sekolah). penelitian akan digunakan penelitian kuantitatif  pada SD-SD Vaforit yang ada kota Tasikmalaya, yaitu SD Citapen, SD Nagarawangi, SD galungung, dan SD Pengadilan. Sampel adalah siswa SD kelas 1. Data prestasi belajar diambil dari nilai raport  kelas 1. Data lama belajar di PAUD diambil dari buku induk siswa SD ditambah wawancara dengan Guru kelas 1 SD dan dekumentasi yang ada di sekolah. Analisis  data digunakan regresi dan korelasi non farametrik dengan anlisis jalur atau Pert Analisis. Hasil penelitian akan bermanfaat bagi pemerintah, Tutor PAUD dan guru SD bahwa idealnya lama belajar di PAUD dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar di SD. Sekaligus akan menambah keyakinan atau menggugurkan keyakinan bahwa lama belajar di PAUD berpengaruh terhadap prestasi belajar di SD dan bahkan terhadap belajar selanjutnya.Kesimpulan penelitian ini pada beberapa SD yang Ada dikota Tasikmalaya, hanya menerima siswanya yang pernah belajar di PAUD. Begitu pentingnya PAUD sehingga menjadi syarat untuk masuk  SD dikota – kota besar. Sementara didaerah –daerah masih banyak penduduk yang tidak memiliki PAUD dan bahkan apabila adapun letaknya sulit dijangkau oleh anak seusia PAUD. Kata Kunci : Lama belajar , Prestasi belajar, Siswa SD 
KEARIFAN LOKAL DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN (Studi Kasus di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya dan di Kampung Kuta, Kabupaten Ciamis) Yus Darusman
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 1, No 1 (2016): Jendela PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.005 KB) | DOI: 10.37058/jpls.v1i1.129

Abstract

Abstract: Environment preservation becomes very crucial for the continuation of human life since the disasters afflicting to them as the result of the wrong doers attude towards the nature. The more humans desire to exploit the nature for their importance, the more damage the nature will be, and the worse the effect suffered by human. The attitude of simple traditional society with its local wisdom has proven the existence of a harmonious relation between human importance and nature preservation. It is understandable that behind a simple life pattern possessed by traditional society, there are a lot of significance towards the continuance of human life. Without being aware that the relation between human and natural components (ecosystem) have been embodied. Ecofeminism has been existed in the traditional society, to organize the relation not only between human, but also between human and nature.The attitude of being friendly to environment (ecofeminism) is patterned in the form of suggestion and inhibition when humans are in touch with the nature, such as; someone has to be in a sacred state when enrolling a sacred forest (having ablution), it is not allowed to bring any sharp weapons inside,to pick or cut any kinds of tree, unallowed to hunt animals, etc. Keywords; local wisdom, environment preservation, ecofeminism, ecosystem,  exploitation of natural resources.
Hubungan antara Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar Bahasa Arab: Studi terhadap Santri di Pondok Pesantren Nashrul Haq Al-Islamy Sukarindik, Kota Tasikmalaya Qisti Shoffa Aulia; Yus Darusman; Bayu Adi Laksono
Ta'limi | Journal of Arabic Education and Arabic Studies Vol. 2 No. 2 (2023): Ta'limi
Publisher : STAINI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/tlmi.v2i2.70

Abstract

In a learning activity, an individual is an actor in determining the success of the learning process. Learning results will be less than maximum when there is no awareness, will, or involvement of students in learning. As a student should be able to take responsibility for what he has done and not rely on others to do the task, every student should have an attitude of learning independence. This study aims to be able to know: 1) the relationship between independence of learning and the results of learning Arabic in Nashrul Haq Al-Islamy; 2) the independence of studying in Pondok Pesantren Nashrul Haq Al-Islamy; and 3) the results of studying Arabic at Nashral Haq El-Iislamy. The quantitative approach used in this study is correlational. The study involved a sample of 49 cells. Data is then collected using an analytical research instrument. Of the 30 statements tested first, only 20 could be validated, with a reliability value of 0.814. The results of the study of students at the Nashrul Haq Al-Islamy Training Hall showed that learning independence was at a high score of 80, while learning results were in the middle category of 79. The relationship and significance between the independence of learning and the results of learning Arabic in Nashrul Haq Al-Islamy are in a very low category. It is that the correlation value is 0.047 and the significance value is 0.747, which means more than 0.05 (0.747>0.05). Based on the results of the study, H1 in this study was rejected. Therefore, there is no significant connection between independent learning and the results of learning Arabic in the Nashrul Haq Al-Islamy Residence
Kampung KB Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanggulangan Stunting di Kelurahan Mugarsari Kota Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya Mumu Mumu; Yus Darusman; Lilis Karwati; Nurlaila Nurlaila; Muhammad Rafli Alviansyah
Madaniya Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.536

Abstract

Pemberdayaan masyarakat dalam program kampung KB merupakan suatu program dalam upaya penanggulangan stunting melalui pembinaan gizi masyarakat di Kelurahan Mugarsari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan memberdayakan masyarakat melalui kader Kampung KB Cipasung sebagai garda terdepan dalam memberikan informasi dan komunikasi kepada masyarakat, yang tujuannya memberikan pengetahuan dan penanggulangan tentang bahaya stunting. Kurangnya asupan gizi ibu hamil, menyebabkan pertumbuhan bayi dalam kandungan terhambat karena penyebab stunting bisa diakibatkan oleh kurangnya gizi saat masa pertumbuhan yang tidak terpenuhi dengan baik, termasuk makanan pendamping ASI yang berkualitas dan makanan yang bergizi tinggi. Stunting juga dapat diakibatkan oleh beragam kondisi dan keadaan, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tubuh seseorang menjadi terhambat sehingga terlihat kurus, kecil dan kurang tinggi. Upaya pencegahan terjadinya stunting dapat dilakukan dengan beragam cara, yaitu dengan membiasakan diri untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, terpenuhinya makanan yang memiliki kandungan gizi yang baik, tercukupinya nutrisi bagi tubuhnya agar tidak terjadi stunting pada balita dan ibu hamil. Oleh karena itu, memahami budaya hidup sehat dapat menunjang penanganan dan pencegahan stunting melalui program kesehatan bagi masyarakat, dan memulihkan trauma permasalahan yang dihadapi oleh penderita stunting, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri serata dapat kembali kemasyarakat untuk melakukan aktivitas sebagaimana mestinya.