Lulu Yuliani, Syaepuddin
Jurusan Pendidikan Masyarakat, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK TUTOR PAUD NONFORMAL DALAM MENGEVALUASI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Lulu Yuliani, Syaepuddin
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v5i1.8089

Abstract

IMPLEMENTASI  KOMPETENSI PEDAGOGIK TUTOR PAUD NONFORMAL  DALAM  MENGEVALUASI PEMBELAJARAN  ANAK USIA DINI(Studi Pada Kelompok Bermain  Nurul Anwar Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya) Lulu Yuliani1, Syaepuddin212 Jurusan Pendidikan Masyarakat, Universitas Siliwangiluluyuliani@unsil.ac.id, Syaepuddin@unsil.ac.id, ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Implementasi  Kompetensi Pedagogik Tutor PAUD Nonformal Dalam Mengevaluasi  Pembalajaran  Anak  Usia Dini (Studi Pada Kelompok Bermain  Nurul Anwar Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya). Menghasilkan rekomendasi keilmuan  Pendidikan Luar Sekolah,  mempublikasikan hasil penelitian pada prosiding, jurnal nasional maupun Internasioanal. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan dan memperkaya pengembangan teori ilmu pendidikan, ilmu sosial dan ilmu pengetahuan sejenis dalam menambah cakrawala dan membuka wawasan keilmuan PLS.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Peneliti mengadakan pengamatan dan mencari data deskriptif  berupa kata-kata tertulis atau lisan dari responden yang diamati. Peneliti secara terus menerus melaksanakan wawancara dengan informan secara mendalam untuk mengumpulkan data dari Tutor PAUD Nonformal. Dengan menggunakan tahap analisis Triangulasi Data yaitu Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Berdasarkan  hasil penelitian bahwa Implementasi Kompetensi Pedagogik  Tutor PAUD Nonformal di Kelompok Bermain Nurul Anwar dalam mengevaluasi pembelajaran anak usia dini dalam penilaian pembelajaran dilakukan dengan 3 tahapan penilaian harian, penilaian bulanan dan penilaian semester, Instrumen yang digunakan adalah observasi, catatan anekdot,  penilaian hasil karya dan portofolio. Pelaporan penilaian harian dan bulanan dilakukan disekolah melalui pertemuan dengan orang tua dengan menunjukkan portofolio anak dan pelaporan penilaian semester dilakukan disekolah dengan menggunakan rapor dan media Sosial melalui Aplikasi WhatsApp Group (WAG) Adapun faktor yang menjadi menjadi pendukung dalam pembelajaran Kober Nurul Anwar adalah kerja tim dan ketersediaan sarana prasarana yang memadai dan yang menjadi penghambat adalah kurangnya pemahaman Tutor dalam penerapan beberapa dari jenis instrument.  Kata Kunci: Kompetensi Pedagogik,  Anak usia dini,  Tutor PAUD Nonformal, Evaluasi pembelajaran
MANAJEMEN PENDIDIKAN NONFORMAL MELALUI PESANTREN DALAM MEMELIHARA TRADISI KEARIFAN LOKAL ( Studi di Pesantren Miftahul Huda Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya) Lulu Yuliani; Lilis Karwati; Ahmad Hamdan
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v7i1.15330

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya Pesantren yang belum bisa mengelola Pendidikannya  secara optimal, belum memiliki fokus strategi terarah,  dominasi personal terlalu besar, dan pengembangan cenderung jalan ditempat. Terdapat Pesantren yang belum mampu memelihara tradisi  kearifan lokal yang telah dibangun olah pendiri Pesantren, baik tradisi keagamaan dan tradisi ke ilmuan. Oleh Karena itu diperlukan manajemen pendidikan Nonformal yang efektip dan efesien agar tradisi  pesantren  yang merupakan  budaya kearifan  lokal menjadi karakteristik Pesantren dapat terpelihara dengan baik. Pesantren merupakan  salah satu  bagian dari Program Pendidikan Nonformal. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui  manajemen Pendidikan Nonformal melalui Pesantren dalam memelihara tradisi kearifan lokal di Pesantren Miftahul Huda Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini berdasarkan teori manajemen Stephen P Robbins yang menyakan bahwa fungsi manajemen terdiri dari Perencanaan, Pengorganisasian, Kepemimpinan dan Pengendalian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Peneliti mengadakan pengamatan dan mencari data deskriptif  berupa kata-kata tertulis atau lisan dari responden yang diamati. Peneliti secara terus menerus melaksanakan wawancara dengan informan secara mendalam untuk mengumpulkan data dengan menggunakan tahap analisis Triangulasi Data yaitu Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Manajemen Pendidikan Nonformal Melalui Pesantren Dalam Memelihara Tradisi  Kearifan lokal menunjukkan bahwa Manajemen Pendidikan Pesantren miftahul Huda memiliki orientasi dalam pengembangan akhlak mulia. Melaksanakan Pengorganisasian dengan baik, kepemimpinan kiyai yang kharismatik dan transformasional. Pengendalian Pesantren yang terstruktur, tradisi pesantren diaktualisasikan melalui tradisi keilmuan dengan penerapan kurikulum yang fokus pada pengembangan wawasan keislaman, dan akhlak mulia serta para santri didorong untuk memiliki keterampilan tertentu melalui kegiatan ekstra kurikuler. Sedangkan tradisi keagamaan dilakukan melalui berbagai ritual keagamaan yang dilaksanakan melalui tradisi keagamaan harian, mingguan, bulanan, tahunan dan temporer, manajemen pendidikan Nonformal melalui Pesantren dalam memelihara tradisi budaya kearifan lokal dilakukan dengan cara melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian.Kata kunci: Manajemen, Pendidikan, Nonformal, Pesantren
PENGARUH DIMENSI SELF DIRECTED LEARNING (SDL) TERHADAP KETAHANAN FISIK KELUARGA WANITA KARIER DI KOTA TASIKMALAYA Lesi Oktiwanti, Siti Mariam, Lulu Yuliani, Lilis Karwati Dede Nurul Qomariah
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : FKIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/e-plus.v5i1.8090

Abstract

PENGARUH DIMENSI SELF DIRECTED LEARNING (SDL) TERHADAP KETAHANAN FISIK KELUARGA WANITA KARIER DI KOTA TASIKMALAYA 1)Lesi Oktiwanti,2)Siti Mariam, 3)Lulu Yuliani, 4)Lilis Karwati, 5)Dede Nurul Qomariah 1,2,3,4,5Jurusan Pendidikan Masyarakat, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi 1)lesioktiwanti@unsil.ac.id, 2)mariammarzha@gmail.com, 3)luluyuliani@unsil.ac.id, 4)liliskarwati@unsil.ac.id, 5)dnurul@unsil.ac.id ABSTRAK The self-directed learning process undertaken by career women includes planning, setting goals and implementing self-directed learning to maintain the physical resilience of the family. The purpose of this study was to determine the effect of the dimensions of Self Directed Learning (SDL), namely the dimensions of the person, process and context on the physical resilience of career women families. The variables in this study consisted of independent variables namely the person dimension (X1), the process dimension (X2) and the context dimension (X3), and the dependent variable was the physical resilience of the family (Y). The research method used was descriptive analysis with data collection techniques using a questionnaire to 100 career women as samples with 4,024 populations (ɛ 10%) spread over ten subdistricts in Tasikmalaya City. The analysis technique used in this study is multiple regression analysis techniques with three predictors. Hypothesis testing uses simultaneous or joint F tests and partial t tests or individually between variables and looks for the value of the coefficient of determination using R square. The results of this study indicate that the dimension of Self Directed Learning (SDL) simultaneously influences and significantly affects the physical resilience of the families of career women in the City of Tasikmalaya by 36.5%. Partially the most influential dimension on the physical resilience of a career woman's family is the context dimension. Keywords: Family Physical Resilience, Self Directed Learning, Career Women.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PROSES SELF-DIRECTED LEARNING WANITA KARIR DI KOTA TASIKMALAYA Lesi Oktiwanti; Lulu Yuliani; Dede Nurul Qomariah
Jurnal Ilmiah Visi Vol 15 No 1 (2020): VISI : Jurnal Ilmiah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal
Publisher : Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1343.214 KB) | DOI: 10.21009/JIV.1501.1

Abstract

Modernisasi dan globalisasi mengharuskan wanita karir mampu membagi peran baik dalam urusan keluarga maupun dalam karirnya. Upaya yang dapat dilakukan oleh wanita karir guna menghadapi berbagai perubahan yang terjadi salah satunya yakni belajar mandiri. Belajar mandiri atau dikenal dengan self-directed learning (SDL) merupakan suatu proses dimana individu mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan belajarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dan mendeskripsikan pengaruh dimensi person dan konteks terhadap dimensi proses belajar mandiri pada wanita karir. Penelitian ini menggunakan metode survei melalui pendekatan kuantitatif dengan populasi sebanyak 4024 wanita karir dengan sampel 100 orang (α=0,1) yang diambil secara simple random sampling di sepuluh Kecamatan di Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan pada Bulan April hingga Oktober 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa person dan konteks berpengaruh sebesar 65,8% terhadap proses belajar mandiri wanita karir di Kota Tasikmalaya. Dukungan Konteks pada proses belajar mandiri lebih tinggi pengaruhnya dibandingkan dengan kemampuan personal wanita karir. Wanita karir yang memiliki kemampuan personal yang bagus jika didukung oleh konteks yang memadai akan membuat proses belajar mandiri wanita karir optimal dalam meningkatkan profesionalisme kerja dan ketahanan keluarganya. Dukungan konteks ini khususnya dukungan keluarga, kebijakan organisasi, dan kebijakan pemerintah. Rekomendasi atas penelitian ini yakni: a) perlu adanya dukungan dan kerjasama dari pihak keluarga, instansi dan pemerintah dalam memfasilitasi proses belajar mandiri yang dilakukan oleh wanita karir; b) perlu adanya penataan serius terkait kebijakan instansi dan pemerintah yang mendukung peran wanita karir sebagai pekerja maupun sebagai ibu dan istri.
PELATIHAN “ ANDRAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE” BAGI TUTOR KESETARAAN PAKET C DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PERSONAL PROSES PEMBELAJARAN PADA PESERTA DIDIK DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) GEMA KELURAHAN CIKALANG KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA Adang Danial Danial; Syaefudin Syaefudin Syaefudin; Lulu Yuliani Yuliani
Abdimas Siliwangi Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.034 KB) | DOI: 10.22460/as.v1i2p89-95.1169

Abstract

Tujuan umum dalam rencana pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan mutu tutor paket kesetaraan C dalam  proses pembelajaran pada  peserta didik di  PKBM Gema Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya melalui Pelatihan Tutor paket Kesetaran C berbasis Andragogi (“Andragogical Content Knowledge”). Berdasarkan penemuan dilapangan dan hasil wawancara dengan tutor  kesetaraan paket C di kelurahan Cikalang  kecamatan Tawang  Kota Tasikmalaya pada umumnya mengharapkan pelatihan  selama tiga bulan dalam penerapan metode “Andragogical  content knowledge Pembelajaran (Pengetahuan) yang berlandaskan konsep andragogi (“Andragogical Content Knowledge”) sangat penting  memberi peluang munculnya potensi-potensi yang ada dalam  diri peserta belajar. Keterlibatan fisik, mental, dan emosi memunculkan rasa ikhlas dalam memperoleh pengetahuan, menyerap informasi secara efektip dan efisien. Maka metode yang tepat dalam kegiatan ini adalah pelatihan  mengenai konsep “Andragogical  content knowledge”(pengetahuan/pembelajaran berbasis andragogi) yang akan dilakukan oleh Tutor Paket Kesetaraan serta praktik penerapan pada pembelajaran.
Pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP) Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Bagi Peserta Didik di PKBM GEMA Pada Pendidikan Kesetaraan Program Paket B dan C Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Syaefuddin Syaefuddin; Lulu Yuliani; Lesi Oktiwanti
Comm-Edu (Community Education Journal) Vol 2, No 2 (2019): Volume 2 Nomor 2 Mei 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.03 KB) | DOI: 10.22460/comm-edu.v2i2.2611

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP) Dalam Upaya Meningkatkan  Motivasi Belajar Bagi  Peserta Didik di PKBM Gema Pada Pendidikan Kesetaraan Program Paket B dan C  Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Menghasilkan rekomendasi keilmuan  Pendidikan Masyarakat,  mempublikasikan hasil penelitian pada prosiding, jurnal nasional maupun Internasioanal. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan dan memperkaya pengembangan teori ilmu pendidikan, ilmu sosial dan ilmu pengetahuan sejenis dalam menambah cakrawala dan membuka wawasan keilmuan PLS.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Peneliti mengadakan pengamatan dan mencari data deskriptif  berupa kata-kata tertulis atau lisan dari responden yang diamati. Peneliti secara terus menerus melaksanakan wawancara dengan informan secara mendalam untuk mengumpulkan data dari peserta didik Pendidikan Keseteraan Pada Program Paket B dan C. Teknik yang di gunakan, Teknik Triangulasi Data yaitu Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Hasil penelitianWarga belajar penerima bantuan KIP di PKBM GEMA pada Pendidikan kesetaraan Pada Program Paket A dan Paket B kecamatan Tawang tahun 2018 berjumlah 103 dan diberikan setiap setahun sekali, warga belajar yang seluruhnya memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP). Warga belajar yang menerima bantuan KIP telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan.  Dengan adanya pemberian dana KIP Motivasi warga belajar dalam mengikuti Pembelajaran pada pendidikan kesetraan Paket B dan Paket C di PKBM GEMA semakin meningkat. Di tunjukkan adanya minat untuk datang dalam proses pembelajaran  (frekuensi kehadiran) serta ketekunan, keuletan dan kemauan/minat untuk belajar sangat nampak sekali ketika mereka mendapatkan dana bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP)
PROSES PEMBELAJARAN DARING DI PAUD NONFORMAL PADA MASA COVID -19 Lulu Yuliani; Nastiti Novitasari; Adang Danial
Comm-Edu (Community Education Journal) Vol 5, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/comm-edu.v5i1.9488

Abstract

This research was conducted to find out the online learning process at NonformalPAUD (Study on PlayGroup (Kober) Nurul Anwar Tawang District of Tasikmalaya City). This research uses a qualitative approach to obtain in-depth data, a data that contains meaning. Researchers conducted observations and looked for descriptive data in the form of written or oral words from respondents who were tapped via phone and WhatpApp to collect data from Nonformal PAUD Tutors, Managers and Parents. Based on the results of research that the Online Learning Process in PAUD Nonformal Nurul Anwar Play Group is carried out through three stages of learning planning, learning implementation, and learning evaluation. The online learning process using the WhatsApp application that is incorporated in the WhatsApp Group, Tutors carry out the preparation of learning planning that makes a Daily Learning Implementation Plan (RPPH) and a weekly learning implementation plan (RPPM). Tutors carry out online learning activities that are carried out include learning opening activities, core learning activities, learning conclusions. Furthermore, tutors carry out online learning evaluation stages that contain assessments of the results of children's activities sent through video, photos, and voicenotes and are used as the basis for daily, weekly, monthly, and end-of-semester assessments.
Partisipasi PLS Melalui Kader Pos Pelayanan (Posyandu) “Seruni” Dalam Penyuluhan Pembangunan Kesehatan di Masyarakat RW 10 Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Syaefuddin Syaefuddin; Adang Danial; Lulu Yuliani
Comm-Edu (Community Education Journal) Vol 2, No 2 (2019): Volume 2 Nomor 2 Mei 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.311 KB) | DOI: 10.22460/comm-edu.v2i2.2612

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Partisipasi PLS melalui Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) “Seruni” Dalam Penyuluhan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Di Rw 10 Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Target yang hendak dicapai Mendeskripsikan Partisipasi PLS melalui Kader Pos Pelayanan Terpadu (posyandu)“ Seruni ”Dalam Penyuluhan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Di Rw 10 Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Menghasilkan rekomendasi keilmuan Pendidikan Luar Sekolah,  mempublikasikan hasil penelitian pada prosiding, jurnal nasional maupun Internasioanal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Peneliti mengadakan pengamatan dan mencari data deskriptif  berupa kata-kata tertulis atau lisan dari responden yang diamati. Peneliti secara terus menerus melaksanakan wawancara dengan informan secara mendalam untuk mengumpulkan data dari kader Posyandu. Teknik yang di gunakan, Teknik Triangulasi Data yaitu Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada bentuk partisipasi PLS  melalui kader Posyandu, seperti tenaga, uang  dan ikut dalam pelaksanaan program. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, seperti pengetahuan, usia, pekerjaan, keluarga dan lokasi posyandu, serta upaya yang dilakukan kader untuk meningkatkan kesehatan balita dengan cara memberikan makanan tambahan, pemberian vitamin secara rutin setiap 6 bulan sekali, memberikan arahan dan penyuluhan mengenai kesehatan dan makanan bergizi untuk balita. 
Pelatihan Wirawisata Bagi Lulusan Paket B Kelas Berjalan di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya Lulu Yuliani; Lilis Karwati; Wiwin Herwina
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 5, No 1 (2020): JENDELA PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.598 KB) | DOI: 10.37058/jpls.v5i1.1965

Abstract

Pendidikan nonformal merupakan jalur Pendidikan yang berfungsi sebagai penambah, pelengkap dan pengganti pendidikan Formal. Pendidikan nonformal sangat erat kaitannya dalam Pendidikan masyarakat. Pelatihan Wirawisata Bagi Lulusan Paket B (Pendidikan setara SMP) Kelas Berjalan Di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Pada dasarnya kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kapasitas dan kemampuan untuk menciptakan kesadaran berwirawisata. Pelatihan Wirawisata Bagi Lulusan Paket B (Pendidikan setara SMP) Kelas Berjalan Di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Program pengabdian kepada masyarakat ini sebagai aplikasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Peran LP2M dan Dosen pelaksana Pengabdian Jurusan Pendidikan Luar Sekolah sebagai kontribusi nyata dan berusaha untuk menjembatani permasalahan yang terjadi di masyarakat. Pelatihan wirawisata dimaksudkan untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing sebagai bentuk pendampingan dan pelatihan wirawisata kepada masyarakat. Program pengabdian ini bermitra dengan PKBM GEMA dan Forum PKBM untuk pelaksanaan kegiatan. Pemilihan tema diharapkan representatif. Judul pada pengabdian ini adalah Pelatihan Wirawisata Bagi Lulusan Paket B Kelas Berjalan Di Kelurahan Setiawargi Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya.
MANAJEMEN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Lippi Fiqriya Pangestu; Lulu Yuliani; Yus Darusman
Jendela PLS: Jurnal Cendekiawan Ilmiah Pendidikan Luar Sekolah Vol 6, No 2 (2021): Jendela PLS
Publisher : Jurusan Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.422 KB) | DOI: 10.37058/jpls.v6i2.3624

Abstract

AbstrakMutu suatu pendidikan dapat mempengaruhi lulusan suatu lembaga persekolahan baik formal maupun nonformal. Manajemen program pendidikan yang dikelola dengan baik akan dapat meningkatkan mutu pendidikan meskipun dalam prosesnya secara bertahap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengelolaan manajemen kesetaraan paket C di SKB Kota Tasikmalaya dalam meningkatkan mutu pendidikan. Penelitian ini dilakukan karena ditemukan beberapa permasalahan yang dapat mempengaruhi mutu pendidikan, diantaranya peserta didik yang menguasai IT masih sedikit, proses pembelajaran yang tidak terkontrol, penyebaran informasi pembelajaran berbasis ICT belum merata, peserta didik menginginkan pelayanan yang mudah dan cepat, serta sulitnya peserta didik menyesuaikan diri dengan peserta yang lain. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu pemecahan masalah yang didapatkan dengan cara mendeskripsikan keadaan objek atau subjek penelitian berdasarkan fakta di lapangan. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang didapatkan dari delapan informan dan data administratif lembaga. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa manajemen program pendidikan kesetaraan paket C yang meliputi aspek fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan serta evaluasi, secara keseluruhan telah sesuai dengan apa yang diharapkan dan berjalan secara terstruktur serta telah mencapai tujuan seperti yang diharapkan, yaitu mutu pendidikannya meningkat. Dapat disimpulkan bahwa manajemen program pendidikan kesetaraan paket C di SKB Kota Tasikmalaya secara bertahap dapat meningkatkan mutu pendidikan.Kata Kunci: Manajemen, paket C, Mutu, Pendidikan.  AbstractThe quality of an education can affect the graduates of a schooling institution, both formal and non-formal. Well-managed education program management will be able to improve the quality of education even though it is through a gradual process proses. The purpose of this research was to find out how the package C equivalence management process at SKB Tasikmalaya City in improving the quality of education. This research was conducted because several problems were found that could affect the quality of education, including only a few students who mastered IT, the learning process was not controlled, the dissemination of information on ICT-based learning was not evenly distributed, students wanted easy and fast services, and the difficulty of students adapting with other participants. This research uses descriptive qualitative methods, which are problem solving obtained by describing the state of the object or research subject based on facts in the field. The data sources used are primary data and secondary data obtained from eight informants and institutional administrative data. Data collection techniques in this study are through observation, interviews, and documentation. The instruments used are observation and interview guidelines. Based on the results of the study, it was found that the management of the package C equivalence education program which includes aspects of planning, organizing, actuating, monitoring and evaluating functions, Overall, it has been in accordance with and is running in a structured manner and has achieved the expected goals. It can be concluded that the management of the package C equivalence education program at the Tasikmalaya City SKB can gradually improve the quality of education.Keywords: Management, package C, Quality, Education