Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Development Of Infographic-Based Minimum Competency Assessment Instruments For High School Students In Medan City Mhd Ihsan Syahaf Nasution; Hafnita Sari Dewi Lubis; Yushar Tanjung; Ahmad Arif Budiman Nasution
International Journal of Educational Research & Social Sciences Vol. 2 No. 6 (2021): December 2021
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijersc.v2i6.198

Abstract

This research is an applied research which aims to develop a Minimum Competency Assessment Instrument (AKM) for History Lessons based on infographics. Making the Minimum Competency Assessment Instrument (AKM) for History Lessons based on this infographic is in order to support the government's program related to the Minimum Competence Assessment (AKM) which was launched by the government as a substitute for the National Examination (UN). In this case, the making of History Questions as a simulation for Students and Handbook of Results for History Teachers in Medan. This research was conducted in three stages of trials and involved validation of material experts and also students who assessed the language component, media aspect, learning aspect, language aspect, material aspect. The final result of the three trials is very good value. To further develop the Minimum Competency Assessment Instrument (AKM) for History Lessons based on Infographics as an Assessment for Students, especially in History Lessons
PERKEMBANGAN PEKAN RAYA SUMATERA UTARA Hafnita Sari Dewi Lubis; Joan Ari Sukaesa
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 3, No 1 (2018): Puteri Hijau Vol.3 No. 1
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v3i1.11735

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui; Latar belakang berdirinya Pekan Raya Sumatera Utara di Kota Medan; Sejarah dan perkembangan Pekan Raya Sumatera Utara; Peran Pekan Raya Sumatera Utara dalam meningkatkan ekonomi dan pariwisata Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan di Jalan Gatot Subroto No. 238 Tapian Daya Untuk memperoleh data tersebut penulis menggunakan metode studi pustaka (library research) dan penelitian lapangan (field research). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Medan Fair berdiri pada tahun 1971 yang akhirnya dapat terwujud pada tahun 1972 dan diresmikan oleh Ibu Tien Soeharno. Pada 22 April 1980 Medan Fair Pekan Raya Sumatera Utara yang dikelolah oleh Yayasan. Pada tahun 2002 Pekan Raya Sumatera Utara berpindah tempat ke Jalan. Gatot Subroto No. 238 Tapian Daya. Awalnya Pekan Raya Sumatera Utara hanya memiliki 13 Peserta Kabupaten/Kota namun sekarang sudah memiliki 33 Peserta Kabupaten/Kota dan diikuti oleh Peserta Luar Negeri Yaitu Pulau Pinang. pekan Raya Sumatera Utara memiliki peran terhadap peningkatan ekonomi dan pariwisata Sumatera Utara khususnya untuk masyarakatnya karena Pekan Raya Sumatera Utara adalah tempat informasi dan promosi  dibidang pemerintah, industri, bisnis, kerajinan rakyat, kesenian, pariwisata dan berbagai produk lainnya. Kata Kunci : Pekan Raya Sumatera Utara
TRADISI UPACARA KEMATIAN PADA ETNIS KARO DI DESA SUKANDEBI KECAMATAN NAMANTERAN KABUPATEN KARO Indah Permata Sari Bukit; Hafnita Sari Dewi Lubis
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 6, No 1 (2021): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol.6 No.1
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v6i1.23221

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Tradisi Upacara Kematian Pada Masyarakat Karo di Desa Sukandebi Kecamatan Namanteran Kabupaten Karo. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Kualitatif dengan menggunakan metode penelitian digital, dimana penulis melihat dan mengamati melalui kaset CD, kemudian penelitian lapangan untuk melakukan wawancara dengan narasumber dan didukung dengan penelitian Library research. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam melaksanakan tradisi upacara kematian, hal pertama yang akan dilakukan oleh masyarakat Karo adalah Runggu (musyawarah) oleh kalimbubu, sukut dan anak beru. Kemudian acara yang dilaksanakan selanjutnya adalah pembayaran utang adat, Utang adat pada kematian cawir metua dinamakan “maneh-maneh” dan barang yang diberikan kepada kalimbubu berupa beka buluh dan kain jongkit. Pada jenis kematian tabah-tabah galuh, utang adat nya dinamakan “morah-morah” dan barang yang diberikan kepada kalimbubu berupa baju jas atau kebaya ataupun pakaian sehari-hari selama hidupnya. Dan pada upacara kematian mati muda dinamakan sebagai “sapu-sapu iluh” barang yang diberikan kepada kalimbubu adalah baju yang dipakai semasa hidupnya. Kemudian acara gendang (menari) sekaligus pemberian kata penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan. Dalam pelaksanaan pembayaran utang adat akan dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan dan kesanggupan perekonomian dari keluarga yang mengalami kematian tersebut. Barang serta benda yang dijadikan sebagai utang adat juga dapat disesuaikan dengan kesanggupan keluarga, oleh karena itu biasanya utang adat harus dibayar meskipun barang yang diberikan hanya berupa baju sehari-hari yang dipakai oleh orang yang meninggal tersebut. Jika utang adat orang yang meninggal tersebut tidak dibayar, maka dikemudian hari juga harus dibayar kan oleh anak-anaknya. Karena utang adat merupakan suatu kewajiban bagi masyarakat Karo untuk dijalankan.
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN AL-JAM’IYATUL WASHLIYAH PADA MASA REFORMASI DI KOTA MEDAN Hafnita Sari Dewi Lubis; Imro Atur Rusydah
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 4, No 2 (2019): Puteri Hijau Vol. 4 No. 2
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v4i2.16326

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdirinya Organisasi Al-Jam’iyatul Washliyah, terutama dalam peranan Al-Jam’iyatul Washliyah mengembangkan pendidikan di Kota Medan pada masa Reformasi dalam kurun waktu 1998-2019, khususnya dibidang Pendidikan Umum. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis. Untuk mendapatkan sumber penelitian, peneliti mengandalkan penelitian lapangan (field research) dan kepustakaan (library research). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Organisasi Al-Jam’iyatul Washliyah lahir pertama kali di Medan dengan tujuan menghubungkan dan mempertalikan umat Islam pada tanggal 30 November 1930. Al-Jam’iyatul Washliyah menunjukkan komitmen yang sangat tinggi dilihat dari usaha dan peranannya dengan cara mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dalam semua jenis jenjang pendidikan. Pada masa awal didirikan lembaga pendidikan Al-Jam’iyatul Washliyah lebih terfokus kepada pendidikan agama saja. Namun setelah perkembangannya, Al-Jam’iyatul Washliyah juga mendirikan lembaga pendidikan umum, mulai dari pendidikan pra sekolah sampai pendidikan tinggi. Pada masa Reformasi, lembaga-lembaga pendidikan umum yang didirikan Al-Jam’iyatul Washliyah telah mengalami perkembangan terutama dari sisi fasilitas, baik dari jumlah unit bangunan sekolah, maupun materi pelajaran yang dimiliki pada program pendidikan. Tidak dapat dipungkiri, bahwa kemajuan pendidikan di Kota Medan juga salah satu peran organisasi Al-Washliyah. Kata Kunci : Al-Jam’iyatul Washliyah, Pendidikan, Reformasi
ADAPTASI ETNIS JAWA DI DESA AEK PAING KABUPATEN LABUHANBATU (1955-2000) Ismail Lubis; Hafnita Sari Dewi Lubis
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 5, No 1 (2020): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol.5 No.1
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v5i1.18274

Abstract

Penelitian yang berjudul Adaptasi Etnis Jawa di Desa Aek Paing Kabupaten Labuhanbatu 1955-2000 ini bertujuan untuk mengetahui: 1) latar belakang masuknya etnis Jawa ke Desa Aek Paing, 2) Proses adaptasi etnis Jawa dalam aspek sosial dan ekonomi di Desa Aek Paing, 3) Peran etnis Jawa dalam mengembangkan kesenian di Desa Aek Paing. Penelitian ini diteliti dengan menggunakan metode sejarah yang memiliki 4 (empat) tahapan, yakni: 1) Heuristik, yaitu pengumpulan sumber yang penulis dapatkan berdasarkan sumber tulisan berupa buku dan sumber lisan melalui wawancara, 2) Kritik sumber, kritik sumber penulis lakukan dalam bentuk kritik internal dan eksternal, 3) Interpretasi, data yang telah penulis himpun diinterpretasi menggunakan pendekatan sejarah etnis dan antropologi, 4) Historiografi, setelah data diinterpretasi penulis lanjutkan dengan menulis tulisan sejarah yang disebut juga dengan historiografi/eksplanasi. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Latar belakang etnis Jawa berada di Desa Aek Paing ialah disebabkan oleh industri perkebunan yang berkembang di Sumatera Timur dan menggunakan etnis Jawa sebagai kuli kontrak, 2) Adaptasi dalam aspek sosial ditunjukkan dengan etnis Jawa yang diterima oleh masyarakat dan mampu menjaga identitas serta kebudayaan Jawa di Desa Aek Paing, sedangkan dalam aspek ekonomi ditunjukkan dengan etnis Jawa yang memiliki pekerjaan beragam seperti beternak dan mengusahakan lahan pertanian, dan 3) Etnis Jawa berperan dalam mengembangkan kesenian di Desa Aek Paing seperti ludruk, wayang kulit, dan kuda kepang. Namun hanya kuda kepang yang masih sering diselenggarakan, sementara ludruk dan wayang kulit sudah mulai jarang ditemukan.Kata kunci: Adaptasi, Etnis Jawa, Aek Paing.
Pemikiran Liberty Manik Terhadap Semangat Nasionalisme Hafnita Sari Dewi Lubis; Regina Siburian
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 4, No 1 (2019): Puteri Hijau Vol. 4 No. 1
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v4i1.13898

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui riwayat kehidupan Liberty Manik, keberadaan karya-karya Liberty Manik, pemikiran Liberty Manik dalam syair lagu dan tulisan serta semangat nasionalisme Liberty Manik. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian Library Research (studi kepustakaan) dan field research (penelitian lapangan). Liberty Manik merupakan putra daerah kabupaten Dairi yang lahir pada tanggal 21 Nopember 1924 di desa Huta Manik, Kecamatan Sumbul Pegagan. Pada tahun 1940. Pengalaman batin akan peristiwa-peristiwa pasca kemerdekaan telah mendorong Liberty Manik menciptakan sebuah lagu Satu Nusa Satu Bangsa yang bertujuan sebagai propogadis semangat kebangsaan seluruh masyarakat Indonesia. Semasa hidupnya Liberty Manik menciptakan tidak kurang dari enam lagu-lagu Indonesia, dua diantaranya bernafaskan nasionalisme yaitu lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan Negara Jaya. Semangat nasionalisme Liberty Manik yang dituangkan ke dalam bidang musik sebagai seorang seniman menjadikannya menerima penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma dari pemerintah Indonesia pada tahun 1999. Kata kunci : Liberty Manik, Semangat Nasionalisme
BIREUEN PADA MASA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN (1945-1949) Luthfia Umaira; Hafnita Sari Dewi Lubis
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 5, No 2 (2020): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol.5 No.2
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v5i2.20257

Abstract

Penelitian berjudul “Bireuen Pada Masa Mempertahankan Kemerdekaan (1945-1949)” ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang keadaan Bireuen pada masa proklamasi kemerdekaan, untuk menganalisis peristiwa penyerbuan tangsi dan pertempuran merebut senjata Jepang di Bireuen, mengetahui mengenai peranan RIMA dalam pertempuran Medan Area, serta untuk mengetahui latar belakang terbentuknya Bireuen Agreement. Dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan Metode penelitian Historis yang mencoba merekonstruksi sejarah melalui fakta-fakta sosial yang didapati di lapangan. Hal tersebut melalui beberapa tahapan, yaitu: (1) Pengumpulan data (Heuristik), dengan cara melakukan penelitian lapangan (Field Research) dan penelitian pustaka (Library Research), (2) pengelompokan data primer dan sekunder (Verifikasi) dan Memeriksa data (kritik sumber) yang telah dikumpulkan, (3) Interpretasi (menafsirkan atau memberi makna kepada fakta-fakta atau bukti sejarah), (4) Historiografi (penulisan sejarah) dengan tahap penafsiran (interpretasi), penjelasan (eksplanasi), penyajian (ekspose). Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa : (1) Berita proklamasi kemerdekaan pertama kali diketahui di Bireuen. Hal ini dikarenakan Bireuen mengetahui tentang berita Proklamasi Kemerdekaan di Aceh pada tanggal 19 Agustus 1945. (2) Kemudian setelah diketahui bahwa Indonesia telah merdeka, langkah selanjutnya yaitu melucuti senjata jepang dengan berbagai cara perundingan maupun perebutan. (3) Masyarakat Bireuen juga ikut andil dalam pertempuran Medan Area. Pada saat itu markas Divisi X ditempatkan di Bireuen, yang merupakan markas gabungan antar dua Divisi, yakni  Divisi Gajah I dan Divisi Gajah II, dan Kolonel Hussein Joesoef sebagi Panglima Divisi (Komandan). (4) Pada Juni 1948 Soekarno berkunjung ke Bireuen dan di sanalah ia mengatakan bahwa aceh merupakan daerah modal dan mengatakan bahwa Bireuen merupakan kota perjuangan. Setelahnya terbentuklah perjanjian Bireuen Agreement. Pada saat Belanda melakukan provokasi penyiaran berita diawal Januari 1949 melalui Radio Medan yang mengatakan bahwa Negara Indonesia seluruhnya telah dikuasai Belanda. Maka hal tersebut langsung dibantah oleh Radio Rimba Raya yang berada di Bireuen. Dan berkat radio tersebut PBB mengetahui bahwa Indonesia telah merdeka.
Pengaruh Partai Politik terhadap Konstruksi Pemikiran M. Natsir Hafnita Sari Dewi Lubis; Muhammad Ihsan Syahaf Nasution
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/mkd.v6i1.5027

Abstract

The purpose of this study is to analyze the role of M. Natsir in Indonesian politics. In addition, to find out the role of political parties in Natsir's thinking and the impact of political parties in M. Natsir's political thought. The method used is the historical method. This method is used because to explore past data to find data that is free from prejudice, it must go through a critical analytical process and objectivity can be maintained. With this method, it can be found that Natsir's many efforts in formulating Islam as the basis of the state and his efforts to obtain justice in the development of a region. This was done of course because of the support from various groups, both civilian, military, and political parties such as the Masyumi Party and the Indonesian Socialist Party.
Meninjau Ulang Narasi Besar dalam Buku Sejarah tentang Mohammad Natsir pada Masa Percobaan Demokrasi Indonesia, 1950-1957 Hafnita Sari Dewi Lubis; Muhammad Ihsan Syahaf Nasution
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/mkd.v5i2.4027

Abstract

The purpose of this article is to analyse M. Natsir's concept of a state, which, incidentally, was refused by the Indonesian government at the time. The concern is really what M. Natsir's actual role and political actions are in reviewing the grand narrative constructed into most history textbooks about his personality and controversial side. The historical method was used in this research. According to the findings of the study, M. Natsir, as a formulator of the Islamic idea on the basis of the Indonesian state, claims that Pancasila's position in Islam does not clash with Islamic values, and that Pancasila is even in line with the Qur'an. Additionally, he is a pioneer of Islamic education reform and was influential in reviving Indonesia through his famous "Integral" motion, which unifies several federated countries into the Republic of Indonesia.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN BELAJAR MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH MATERI POLITIK MASA REFORMASI 1998 Flores Tanjung; Hafnita Sari Dewi Lubis; Arfan Diansyah
JURNAL PENELITIAN BIDANG PENDIDIKAN Vol 22, No 1 (2016)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpbp.v22i1.6159

Abstract

The Study aims to increase students' understanding of history teachingin the subject matter "Future Political Reform (1998) in Indonesia. Subjects inthis research activity is the fifth semester students of history education, Faculty ofSocial, University of Medan, class A Regular school year 2016/2017. This type ofresearch is classroom action research. Collecting data using observation sheet and test. Collecting data using observation sheet and test. Data were analyzed using descriptive analysis. The study consisted of two cycles with each cycle of four stages.The stages of the implementation is the planning, implementation, observatiol and reflection. The results of the study that (1) PBL Learning model can improve students’ learning comprehension up to 54.09% and (2) ) PBL Learning model can improve students’ achievement of the lesson improved up to 56.77%