Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGARUH KEADAAN DIRI,UNSUR PENYOKONG DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP TEKAD KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI DI PROVINSI RIAU: The Effect of Self-Condition, Supply Elements and Demographic Factors on the Entrepreneurship of Higher Education Students in Riau Province Sukarni Sukarni; Norasmah Othman
Perspektif Pendidikan dan Keguruan Vol 10 No 1 (2019): Perspektif Pendidikan dan Keguruan
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/perspektif.2019.vol10(1).3093

Abstract

This study identifies factors that influence the determination of entrepreneurial. Thereare five for influence elements of determination entrepreneurial: self-efficacy,achievement motivation, facilitates capital, social relationships and entrepreneurialknowledge. A questionnaire was distributed to 389 university students. Finding shownthat the majority of students agreed that entrepreneurial knowledge, self-efficacy,achievement motivation and facilitates capital of key factors do influencedentrepreneurial determination. AMOS path analysis was used to identify thecontribution of the direct and indirect influence of the five dimensions ofentrepreneurial determination. Several hypotheses have been tested and found thatentrepreneurial determination influenced by entrepreneurial knowledge, self-efficacy,achievement motivation and facilitates capital. However, gender, financial supportand group activities did not moderate the entrepreneurial determination, whereasstudent residence do moderate to entrepreneurship determination. Furthermore, selfefficacydo moderated by gender, student residence and group activities, but financialsupport do not moderate self-efficacy. Gender, student residence, financial supportand group activities did not moderate achievement motivation. Finally the studyproposes guidelines to develop an effective entrepreneurship curriculum for universityin the Riau Province.Key words: entrepreneurial determination, self-efficacy, achievement motivation,facilitates capital, social relationships, student residence, entrepreneurialknowledge
PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DENGAN METODE DISKUSI BERBANTU MEDIA VISUAL Sukarni Sukarni
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.706 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v3i1.40709

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar pada siswa khususnya kelas II SD Negeri Wiladeg, Wiladeg,Karangmojo,Gunungkidul dengan menggunakan metode diskusi berbantuan media audio visual.Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Wiladeg pada tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan beberapa tahap penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Wiladeg yang berjumlah 20 siswa dan objek penelitian ini adalah penerapan metode diskusi berbantuan media audio visual. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Indikator keberhasilan penelitian ini ditandai dengan meningkatnya prestasi belajar siswa yaitu minimal 80% dari jumlah siswa di kelas mendapat nilai mencapai KKM ≥75.Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan penerapan metode diskusi berbantuan media audio visual dapat disimpulkan bahwa : (1) prestasi belajar siswa meningkat dari rata-rata prestasi belajar sebelum tindakan sebesar 67,07 dengan persentase ketuntasan 44% menjadi 73,09 dengan persentase ketuntasan 73% pada siklus I dan rata-rata 83,79 dengan persentase ketuntasan 100% pada siklus II; (2) pembelajaran pada siklus I dan siklus II secara umum sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan RPP.
Performance Enhancement of Shell and Tube Heat Exchanger on Parallel Flow with Single Segmental Baffle Avita Ayu Permanasari; Poppy Puspitasari; Sukarni Sukarni; Retno Wulandari
Journal of Mechanical Engineering Science and Technology (JMEST) Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um016v4i12020p043

Abstract

The shell and tube heat exchanger was a tool to exchange the heat energy between fluids with different temperatures that occurred through direct or indirect contact. The energy exchange in fluids could be occurred with the same phase (liquid to liquid or gas to gas) or two fluids with different phase. To date, the process of heat transfer in the industrial field was crucial in machine work. Therefore, there were studies directed to optimize and develop the function and thermal performance of a heat exchanger by adding Baffles to the side of the shell. Vortex flow that occurs with the addition of baffles will make the area of fluid contact in the shell with the tube wall larger, so the heat transfer between the two fluids will increase. This study aimed to obtain the efficiency of the heat exchanger and its effectiveness when put on parallel flow. The heat exchanger had the dimensions of 54.6 x 10-3 m in outer diameter and 22.4 x 10-3 m in inner diameter with a tube thickness of 3 mm. The variations on water flow from both fluids were 0.5, 1, 1.5, 2 l/min for hot water and 1, 2, 3, 4 l/min for cold water to obtain the effectiveness of heat exchanger on parallel flow. This research heated the hot fluid in electric heating and used water as the cold fluid. The results showed that heat exchanger with single segmental baffle was more efficient in reducing heat in hot water than heat exchanger without bafe. The flow of fluid affected the average temperature difference; the higher the flow of fluid created a more significant temperature difference. The use of single segmental baffle affected the average temperature difference that was higher than without the baffle. The use of single segmental baffle also influenced the heat transfer greater than without baffle because of the longer distance travelled by the fluid on single segmental baffle with the same flow. Thus, the heat transfer process that occurred was more significant by using a single segmental baffle.
Pengolahan Tomat Menjadi Kurma Tomat dengan Teknik Tradisional untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Dusun Tarian Ruslimin. A; Mustakim Mustakim; Hasni Hasni; Hasna Hasna; Mutiara Makkasau; Sukarni Sukarni; Eka Angriani; Ratna Ratna; Yunita Yunita; Hera Elfrida; Igel Izzahtul Azizah; Restu Anugrawan; Malidan Malidan; Elihami Elihami; Ismail Ismail
MASPUL JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT Vol 3 No 1 (2021): MASPUL JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT
Publisher : LP2M Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dusun Tarian merupakan dusun yang terletak di desa Tongkonan Basse kecamatan Masalle kabupaten Enrekang. Berdasarkan wilayah topografi mata pencaharian utama masyarakat kabupaten Enrekang adalah pada sektor pertanian salah satunya yaitu masyarakat yang berada di dusun Tarian. Tujuan dari pembuatan tomat menjadi kurma tomat dengan teknik tradisional ini sebagai salah satu produk dari program kerja E-KKN dari Universitas Muhammadiyah Enrekang yaitu memberikan gambaran bentuk kerjasama pada masyarakat Dusun Tarian untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Metode yang dilakukan adalah melalui observasi, wawancara, angket, penyuluhan, pelatihan, dan diversifikasi produk tomat di dusun Tarian. Berdasarkan observasi dan wawancara di peroleh informasi bahwa sebagian besar masyarakat menanam tomat dan mempunyai permasalahan bahwa waktu musim panen melimpah harga jual rendah, selanjutnya berdasarkan penyuluhan pengolahan tomat menjadi kurma tomat dengan teknik tradisional dilakukan melalui sosialisasi yang diberikan dalam bentuk presentasi kepada masyarakat dusun Tarian yang berjumlah 10 peserta dengan hasil respon yang positif, dan berdasarkan Pelatihan dan diversifikasi produk pengolahan tomat menjadi kurma tomat dengan teknik tradisional pada masyarakat dusun Tarian yang berjumlah 10 peserta diperoleh hasil angket yang menyatakan bahwa 8 peserta (80%) menjadi terampil untuk membuat produk tersebut sendiri.
Pemetaan dan Penggambaran Gua Tebing Mandu Tontonan sebagai Objek Situs Wisata dan Prasejarah di Kabupaten Enrekang Ruslimin. A; Mustakim Mustakim; Hasni Hasni; Hasna Hasna; Mutiara Makkasau; Sukarni Sukarni; Eka Angriani; Ratna Ratna; Yunita Yunita; Hera E lfrida; Igel Izzahtul Azizah; Restu Anugrawan; Malidan Malidan; Elihami Elihami; Ismail Ismail
MASPUL JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT Vol 3 No 1 (2021): MASPUL JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT
Publisher : LP2M Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Enrekang merupakan salah satu daerah yang terletak di bagian utara Sulawesi Selatan yang memiliki wilayah perbukitan dan pegunungan. Potensi temuan-temuan prasejarah di Enrekang diperoleh dari serangkaian kegiatan survei permukaan dengan teknik pencuplikan sampel yang menunjukkan ciri-ciri teknologi prasejarah. Temuan-temuan survey adalah lukisan cap tangan di dinding tebing karst, gua-gua dengan temuan artefak batu,tulang, tembikar dan wadah kubur dari kayu yang disebut mandu atau duni. Selain itu juga ditemukan situs megalitik di atas puncak gunung yang memiliki peninggalan seperti lumping batu, fragmen tembikar dan susunan batu yang merupakan pembatas daerah permukiman. Secara makro, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran situs-situs prasejarah dalam rangka memahami karakter budaya Enrekang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. Enrekang memiliki diversitas budaya prasejarah yang memiliki aksesibiltas dengan sumber daya alam yang sekaligus menunjang permukiman manusia masa praneolitik hingga persentuhan budaya Austronesia sekitar 3,500 tahun yang lalu dengan pemanfaatan sumber alamnya. Kawasan situs objek wisata Tebing Mandu merupakan salah satu objek wisata sejarah di kabupaten Enrekang tepatnya di pinggir sungai mata allo kelurahan Tanete kecamtan Anggeraja kabupaten Enrekang. Tebing yang menjulang tinggi ini terbentuk secara alami di perkirakan memiliki ketinggian kurang lebih 180 meter dengan panjang 200 meter. Tebing yang berdiri kokoh ini memiliki keunikan tersendiri, dimana terdapat Tebing yang menjulang vertikal dan tegak lurus setinggi 100 meter terdapat teras untuk meletakkan peti jenazah yang mirip dengan peti (erong) yang ada di Toraja.Pada tebing Terdapat lubang panjang sekitar 50 meter di atas sungai mata allo. Di dalam lubang berjejer rapipeti mati yang terbuat dari kayu yang hampir menyerupai perahu, di dalam peti masih terdapat tengkorak-tengkorak manusia. Pada daerah menara karst di Tontonan, Kec. Anggeraja Kab. Enrekang merupakan daerah pemakaman dari para leluhur pada zaman peperangan. Sungai Tontonan yang mengalir di bawahnya menambah agung keperkasaan tebing Mandu Tontonan. Menurut cerita yang beredar, kuburan batu ini masih memiliki hubungan erat dengan manusia pertama yang mendiami pulau Sulawesi yang sekarang bermukim di Tanah Toraja. Ada yang beranggapan bahwa, makam yang nangkring di tebing ini merupakan makam leluhur orang Toraja.
PROFIL WIRAUSAHA KULINER DI PEKANBARU TAHUN 2020 Sukarni Sukarni
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 25, No 1 (2020): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v25i1.42071

Abstract

This research was conducted to answer the problem (1) How to describe the level of education and sales turnover of entrepreneurs in Pekanbaru, (2) How to describe the benefits and types of entrepreneurial business in Pekanbaru, (3) Is there a relationship between profitability and entrepreneurial profile in Pekanbaru. The sample of this study was taken 60 entrepreneurs with pourporsive sampling. Data were analyzed with non-parametric statistics. the results of this study. Knowing the relationship between education level and entrepreneurial sales turnover in Pekanbaru. The level of education correlates with turnover and the number of employees this is indicated by the acquisition value of Sign <0.05, while the type of business, the level of education does not correlate with earnings, gender and length of business due to the acquisition of Sign value> 0.05. Profit correlates significantly with turnover and length of business, this is indicated by the Sig value obtained <0.05. While profits are not related to the type of business, education level, gender and number of employees, this can be seen from the Sig value obtained> 0.05. The type of business is positively correlated with turnover, gender and number of employees, this can be seen from the acquisition of sign <0.05, while the type of business has no relationship with earnings, education level, duration of business because the sign value> 0.05.Key words: culinary, entrepreneurship, profile, profit, turnover
STRATEGI PENGEMBANGAN PUSAT LAUT (PUSENTASI) DONGGALA SEBAGAI OBJEK WISATA BAHARI Edy Semara Putra; Sukarni Sukarni
Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Pariwisata PaRAMA : Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Acces
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.286 KB) | DOI: 10.36417/jpp.v3i1.275

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pengembangan Pusat Laut (Pusentasi) di Donggala sebagai objek wisata bahari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang akan menelusuri lanskap wilayah kajian, fasilitas, potensi objek wisata, rencana pengembangan objek wisata dan kawasan pariwisata, serta pengelolaan kawasan wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwaPusat Laut (Pusentasi) memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata alam. Keberadaan Sumur Raksasa dan hamparan pasir putih menjadi daya tarik utama dari Pusat Laut. Untuk meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung maka perlu dikembangkan dan disediakan berbagai fasilitas pendukung, seperti pelampung untuk aktivitas berenang; jalur track pejalan kaki dan ATV; dan fotografi (spot-spot foto instagramable). Selain itu perlu juga penambahan sarana dan prasarana penunjang seperti toilet umum, aula, cottage, kantin, pondok-pondok, tempat parkir, dan perbaikan jalan menuju lokasi objek wisata.
Providing Education for People with Diabetes in The Era of Covid-19 Fitri Fujiana; Sukarni Sukarni; Triyana Harlia Putri; Titan Ligita
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.486 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i2.2173

Abstract

Indonesia has been grieving since the emergence of COVID-19 which is the biggest outbreak of all time. Confirmed cases of COVID-19 in Indonesia reached 1.2 million people, cases died 32,936 people, and around 510 districts and cities were affected, including in West Kalimantan. Patients with diabetes mellitus as one of the comorbid groups who feel the impact of the implementation of activity restrictions. The high incidence of COVID 19 and the enactment of activity restrictions make it difficult for diabetics and worry to access health facilities. This causes diabetics to have limited access to accurate health information related to health care and diabetes wounds suffered. This is experienced by diabetics who usually check their health at one of diabetes and diabetes wound care clinics in Pontianak City. The community service team, majoring in nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University, provided a solution regarding this phenomenon, by facilitating the provision of health education for diabetics. Health education is provided through three stages, namely, preparation, implementation and evaluation. Preparation begins with screening potential participants. The education was provided virtually in four sessions of material and question and answer. For evaluation, pre and posttest were carried out. The result of this virtual health education was an increase in participants' knowledge regarding diabetes care and diabetic foot wounds after being given the material. In addition to the materials, participants also received pocketbooks and educational videos that could be read and used as care guides while at home.
PENGARUH NILAI MATA KULIAH KEAHLIAN BERKARYA, PERILAKU BERKARYA DAN PPL TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM RIAU Sukarni Sukarni
PEKA Vol. 5 No. 1 (2017): Juni
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.014 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung nilai mata kuliah keahlian berkarya,perilaku berkarya danPPL terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui seberapa besar minat mahasiswa untuk menjadi profesi guru yang didahului dengan hasil belajar dari masing-masing nilai mata kuliah yang dikelompokkan ke dalam mata kuliah keahlian berkarya, mata kuliah perilaku berkarya serta mata kuliah PPL. Adapun penelitian ini dilaksanakan di FKIP UIR hanya pada mahasiswa program studi pendidikan akuntansi angkatan 2012 yang populasinya berjumlah 112 orang mahasiswa. Teknik pengambilan sampel digunakan adalah teknik sampel jenuh. Data dikumpulkan menggunakan angket dan data hasil belajar dari data penilaian akhir dosen. Analisis digunakan yaitu analisis jalur (path analysis) dengan bantuan AMOS versi 22.Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap data penelitian dapat diperoleh bahwa terdapat pengaruh tidak langsung yang signifikan nilai mata kuliah keahlian berkarya terhadap minat menjadi guru melalui nilai mata kuliah PPL sebesar 7,3%, terdapat pengaruh langsung yang signifikan nilai mata kuliah perilaku berkarya terhadap minat menjadi guru sebesar 79%, terdapat pengaruh tidak langsung yang signifikan nilai mata kuliah perilaku berkarya terhadap minat menjadi guru melalui nilai mata kuliah PPL sebesar 12,3% dan terdapat pengaruh langsung yang signifikan nilai mata kuliah PPL terhadap minat menjadi guru sebesar 19,8%. Kata Kunci:Hasil Belajar, Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB), Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB), Mata kuliah PPL, Minat menjadi guru.
PENGARUH KONSEP DIRI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA JURUSAN AKUNTANSI SMK PGRI PEKANBARU TA 2016/2017 Sukarni Sukarni; Sulastri Sulastri
PEKA Vol. 7 No. 2 (2019): Desember
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.177 KB)

Abstract

Abstrak Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bermaksud untuk melihat pengaruh konsep diri dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa jurusan akuntansi di SMK PGRI Pekanbaru tahun ajaran 2016/2017. Subjek di penelitian ini ialah seluruh peserta didik kelas X Ak dan kelas XI Ak yang berjumlah 103 orang peserta didik, pengambilan sampel menggunakan stratified sampling (sampel berstrata). Teknik pengambilan data yang dipakai di penelitian ini ialah dengan memakai teknik kuesioner dilihat nilai signifikan untuk variabel konsep diri 0,050 sehingga dapat di determinasi bahwa terdapat divergensi antara konsep diri akan prestasi belajar peserta didik di SMK PGRI Pekanbaru. Untuk variabel kebiasaan belajar diketahui nilai signifikan sebesar 0,039 sehingga dapat di determinasi bahwa terdapat divergensi kebiasaan atau kelaziman belajar akan prestasi belajar peserta didik di SMK PGRI Pekanbaru. Hasil pengujian simultan dapat dilihat nilai signifikan sebesar 0,003 sehingga dideterminasi terdapat divergensi antara konsep diri dan kebiasaan atau kelaziman belajar akan prestasi belajar peserta didik di SMK PGRI Pekanbaru. Hasil perhitungan koefisien determinasi diketahui bahwa besarnya divergensi antara X1 dan X2 akan Y sebesar 0,242 atau 24,2 %. Sedangkan sisanya sebesar 75,8 % disebabkan faktor lain yang tidak di ungkap di penyelidikan ini. Kata kunci: Konsep diri, kebiasaan belajar, prestasi belajar