p-Index From 2019 - 2024
1.203
P-Index
This Author published in this journals
All Journal al muttaqin
nur arofah tis'ina
sekolah tinggi agama islam sabilul muttaqin mojokerto

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

DINAMIKA MOTIVASI PADA ANAK BERBAKAT DALAM MENARI (STUDY KASUS ANAK MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS 5 DI SIDOARJO) nur arofah tis'ina
Al-Muttaqin : Jurnal Studi, Sosial, dan Ekonomi Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Sabilul Muttaqin Mmojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak anak-anak kita yang masih memendam kebakatanya, karena merasakurang percaya diri dengan kemampuan yang dia miliki. Sehingga bakat anaktersebut tidak tersalurkan. Kita sebagai orang tua dan guru harus memotivasianak-anak kita. Karena anak berbakat berbeda dengan anak pintar. Bakat berartimempunyai potensi, sedangkan pintar bisa didapat dari tekun mempelajarisesuatu. Meskipun tekun namun tidak berpotensi, seseorang tidak akan bisaoptimal seperti halya anak berbakat. Untuk itu tujuan dari penelitian ini adalahkita sebagai orang tua dan guru memberikan motivasi sepenuhnya pada anakanak kita untuk menonjolkan keberbakatan anak-anak kita. Subjek dalampenelitian ini anak yang memiliki kebakatan dalam menari. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa lingkungan sangat berpengaruh dalam dinamika motivasianak berbakat. Pada proses penelitian lingkungan subjek baik disekolah maupundirumah sangat mendukung, namun subjek mudah putus asa saat adapembicaraan yang menyinggungnya.
Peran Orang Tua Dalam Motivasi Belajar Pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) (Study Kasus pada Anak Autisme) nur arofah tis'ina
Al-Muttaqin : Jurnal Studi, Sosial, dan Ekonomi Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Sabilul Muttaqin Mmojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran orang tua sangat penting dalam motivasi belajar pada anak autisme, karena perubahan perkembangan anak membutuhkan kedekatan dan dukungan dari orang tua. Belajar dapat dikatakan berhasil apabila dapat membentuk pola-pola pikir dalam berprilaku baru untuk memenuhi kebutuhannya. Banyaknya penurunan dalam motivasi belajar pada anak autisme yaitu, salah satu dari penyebabnya adalah dari kurangnya dukungan dan perhatian dari orang tua. Karena upaya orang tua dalam mengembangkan motivasi belajar pada anak autisme kurang maksimal, hal ini disebabkan karena banyak orang tua yang sibuk dan terlalu mempercayakan pada guru shadow. Untuk itu tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah peran orang tua sangat utama dalam perkembangan anak autism terutama dengan motivasi belajarnya. Dari hasil penelitian menunjukkan peran orang tua dalam motivasi belajar anak autisme sangatlah penting. Terutama pada subjek A, yang mana orang tua memiliki peran rendah dalam memotivasi belajarnya, karena orang tua hanya mempercayakan pada guru wali kelas dan guru shadow. Sedagkan yang dibutuhkan dalam perubahan perkembangannya adalah dari orang tua. Berbeda dengan subjek B, yang mana orang tua sepenuhnya memeliki motivasi yang begitu tinggi saat memotivasi belajar pada anaknya. Dan selalu memantau perkembangan baik secara akademik, social, dankomunikasi.
Peningkatan Belajar Membaca Huruf Abjad dengan Menggunakan Metode Fernald pada Siswa Kelas 1. (Study Kasus Anak yang Mengalami Kesulitan Membaca) nur arofah tis'ina; Dian Febrianingsih
Al-Muttaqin : Jurnal Studi, Sosial, dan Ekonomi Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Sabilul Muttaqin Mmojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu dimensi yang sangat penting dalam berperan. Dengan itu kita sebagai pendidik harus memberikan hak pada anak didik kita untuk pola perkembangan anak tersebut. Yang bertujuan untuk mencerdaskan anak didik kita agar tidak ada keterlambatan dalam perkembangannya. Membaca adalah suatu tuntutan pada anak-anak didik kita, untuk agar bisa membaca. Untuk itu tujuan dari penelitian ini adalah kita sebagai pendidik memberikan motivasi pada anak didik kita yang memiliki kemampuan rendah dalam artian yang tidak sama dengan teman lainnya. Agar tidak tertinggal dengan temannya. Subjek dalam penelitian ini siswa yang kurang mampu dalam mengingat huruf abjad. Hasil penelitian ini ada pembagian 3 kelompok dalam menyaring siswa. Dan dengan menggunakan Metode Fernald ada perubahan pada siswa yang awalnya belum mengenal huruf abjad dengan baik, maka siswa ini sudah mulai hafal dengan huruf abjad. Meski ada satu siswa yang masih beberapa menghafalnya. Dan siswa tersebut membutuhkan perhatian yang lebih intens. Kita sebagai guru dan orang tua jangan pernah lelah untuk memberikan motivasi pada anak tersebut.
SETRATEGI SEKOLAH PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM BIDANG PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN nur arofah tis'ina; ahmad amiq fahman
Al-Muttaqin : Jurnal Studi, Sosial, dan Ekonomi Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Sabilul Muttaqin Mmojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan lintas budaya (multikultural) menawarkan satu alternatif melalui penerapan strategi dan rencana Pendidikan didasarkan pada penggunaan keragaman dalam masyarakat, pada khususnya dikalangan pelajar seperti suku, budaya, Bahasa, agama dan ras. Yang paling utama, strategis pedagogis ini tidak hanya ditujukan untuk memastikan bahwa siswa muda untuk memahami pelajaran yang sedang dipelajarinya tetapi juga untuk mengunggulkan rasa mereka untuk memiliki sikap yang manusiawi, pluralistic, dan demokratis. Sedangkan secara luas pendidikan multikultural itu mencakup seluruh siswa tanpa membedakan kelompok-kelompoknya seperti gender, etnic, ras, budaya, strata sosial dan agama. Tujuan dalam penelitian ini Untuk mengetahui strategi yang dilakukan agar tercipta pendidikan kewarganegaraan berwawasan multicultural. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan studi kepustakaan. Dengan hasil Strategi pembelajaran sekolah merupakan instrumen atau alat yang efektif untuk membangun dan mengembangkan pendidikan multikultural yang lebih baik. Dalam pengembangan proses belajar mengajar, lembaga pendidikan tidak hanya harus memperhatikan dalam kemampuan akademik saja, melainkan juga memperhatikan dan mengembangkan pemahaman antar budaya, yang sangat diperlukan dalam masyarakat Indonesia yang majemuk dan multikultural. sehingga sekolah dapat menyediakan bahan ajar dan mengembangkan kesempatan belajar bagi siswa untuk memahami materi, menghilangkan hambatan yang timbul dari perbedaan latar belakang budaya menghormati dan menghargai perbedaan dan membentuk sikap dan perilaku dalam situasi etnis yang beragam
PENGARUH PRILAKU BULLYING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS 6 SD/MI X DI SIDOARJO nur arofah tis'ina; Fitri Dewi Andani
Al-Muttaqin : Jurnal Studi, Sosial, dan Ekonomi Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Sabilul Muttaqin Mmojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Siswa yang melakukan proses belajar membutuhkan banyak motivasi untuk belajar, ketika seseorang termotivasi untuk melakukan sesuatu, seperti energinya sedang mengalir di dalam tubuhnya., Seolah olah energi itu datang tanpa kita ketahui dari mana asalnya dan berapa lama masa penggunannya. Ketika siswa sangat termotivasi untuk belajar, itu membuat perbedaan yang luar biasa. Sehingga membawa banyak dampak positif pada anak tersebut dengan hasil belajarnya yang maksimal. Perkembangan perilaku, karakter dan kepribadian anak dimulai dari lingkungan keluarga. Setiap keluarga menggunakan gaya pengasuhan yang berbeda-beda dalam membesarkan anak-anaknya. Metode pengasuhan yang berbeda diterapkan di setiap keluarga, dan tentunya perilaku anak juga berbeda. Sehingga peran sekolah menjadi jauh lebih berat jika pekerjaan pendidikan sepenuhnya diserahkan kepada sekolah. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bullying terhadap motivasi belajar peserta didik kelas 6 SD/MI X di Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dengan hasil Bullying merupakan situasi dimana penyalah gunaan kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok sehingga melakukan Tindakan yang negatif karena merasa memiliki kekuatan dan wewenang untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun verbal (mental). terjadinya bullying di kelas 6 termasuk kategori bullying secara verbal. Contoh kasus bullying verbal yang peneliti dapat dilapangan yaitu : 1. Pelaku melakukan ejekan pada temannya dengan mengejek nama orang tua. 2. Memberikan laqob (julukan) yang jelek. 3. Menggejek kekurangan fisik atau kelemahan korban sehingga dia merasa kurang percaya diri. 4. Dan mengancam ketika tidak diturutin kemauan si pelaku.
TEORI HERBERMAS DENGAN PANDANGAN SOSIAL PADA RUANG LINGKUP PENCEGAHAN PRILAKU BULLYING nur arofah tis'ina
Al-Muttaqin : Jurnal Studi, Sosial, dan Ekonomi Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Sabilul Muttaqin Mmojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

pentingnya kontribusi Jürgen Habermas dalam mengembangkan teori hermeneutika, khususnya dalam menyeimbangkan antara obyektifitas dan subyektifitas, idealitas dan realitas, serta teoritis dan praktis. Habermas melanjutkan perjalanan hermeneutika dengan menarik konsep subyektifitas dan obyektifitas ke wilayah yang lebih radikal, mempertahankan prinsip ketidak-terpisahan antara kebenaran dan kebaikan, kenyataan dan nilai, teori dan praktik. Dalam upayanya menentang positivisme dan menolak kembali ke pandangan ontologis dan epistemologis klasik, Habermas fokus pada konstruksi teori kritis dengan orientasi pada wilayah praktis, terutama dalam wujud emansipasi manusia. Metode yang digunakan adalah library research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Habermas telah menguraikan kondisi ideal yang memungkinkan proses-belajar masyarakat berjalan dengan baik, di Indonesia masih ada jalan yang harus ditempuh untuk mencapai kondisi tersebut. Upaya untuk mengurangi represi terhadap kebebasan berpendapat dan menggeser dominasi kultur paternalistik dapat membantu masyarakat Indonesia menuju kondisi di mana dialog yang saling menghormati dan berimbang dapat terwujud