Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Penanaman Pendidikan Karakter Anak Melalui Gawai di Era Disrupsi Masa Pandemi Covid-19 Dana Aswadi; Isna Kasmilawati
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 5 No 2 (2020): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.323 KB) | DOI: 10.33654/sti.v5i2.1157

Abstract

Era disrupsi merupakan sebuah era perkembangan teknologi yang menggunakan digital dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya mengenal, digital juga digunakan dalam setiap aktivitas sehari-hari. Dengan perkembangan ini, manusia sudah bisa diprediksikan akan menghadapi kompetitif di bidang apapun. Perubahan dari awalnya menggunakan analog kemudian menggunakan digital memberikan sebuah perubahan pada pendidikan anak, khususnya di sekolah. Pendidikan karakter perlu dibina sejak dini, dari PAUD, SD, SMP, SMA, sampai dengan kuliah. Dengan pendidikan karakter ini, anak akan memiliki karakter yang positif dan kuat sehingga mampu membuat hubungan sosial yang baik serta mampu meningkatkan prestasi pendidikan di sekolah. Bukan hanya itu, pendidikan karakter ini akan menumbuhkan dan mengembangakan berbagai karakter positif. Ditambah lagi, dengan berangkat ke era digitalisasi sekarang, sekolah menjadi salah satu penunjang penumbuhan dan pengembangan sikap dan pengetahuan anak sehingga mampu menggunakan digitalisasi ke hal yang positif. Sekolah menjadi salah satu tempat yang akan menjadi visioner dalam hal digitalisasi. Oleh karena itu, diperlukan sekolah yang menjadi wadah sebagai pendidikan yang berbasis digitalisasi. Gawai sebagai bagian dari era ini memberikan berbagai kemudahan serta pengetahuan, baik dalam bentuk pemahaman berbagai ilmu pengetahuan atau juga berbagai penanaman karakter anak. Pendidikan karakter menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi sekolah di era sekarang ini. Hal ini dikarenakan masih banyaknya para pendidik yang memahami sistem secara analog. Oleh karena itu, perlu kiranya pembenahan diri agar mau mempelajari tentang teknologi sekarang ini, khusunya gawai. Sebenarnya, dengan penggunaan gawai, sekolah mampu menumbuhkan berbagai karakter anak. Hal ini tentunya dengan pengawasan serta pembimbingan dari pihak sekolah. Dari berbagai hal yang telah diuraikan, perlu kiranya untuk membahas tentang penanaman pendidikan karakter di era disrupsi sekarang ini. Dengan pembahasan ini, sekolah akan membuka diri untuk penggunaan gawai bagi siswanya yang disesuaikan dengan penggunaannya pada sebuah materi. Pendidikan karakter yang ada di sekolah dengan menggunakan gawai bisa berupa karakter religius, kebijaksanaan, tanggung jawab, pengendalian diri, disiplin, kerja keras, percaya diri, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, rasa ingin tahu, dan integritas.
REVITALISASI DONGENG RANAH KELUARGA SEBAGAI PENANAMAN NILAI PENDIDIKAN PADA ANAK Dana Aswadi; Heppy Lismayanti
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 6 No 1 (2021): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.258 KB) | DOI: 10.33654/sti.v6i1.1263

Abstract

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang memiliki berbagai kebudayaan. Salah satu kebudayaannya adalah sebuah tradisi lisan. Mereka sudah sejak lama mengenal tradisi lisan. Salah satu dari sastra lisan, dongeng merupakan sastra yang disampaikan secara turun temurun dari nenek moyang sampai dengan sekarang dengan menggunakan lisan. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam meneliti dongeng ranah keluarga di desa Pandahan Kabupaten Tapin ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data merupakan usaha-usaha untuk mengumpulkan data dan informasi dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik wawancara dan teknik observasi. Teknik analisis yang digunakan, yakni teknik analisis isi dari Krippendorf. Dalam penelitian ini keabsahan data dilakukan dengan teknik pemeriksaan yang digunakan adalah ketekunan pengamatan, triangulasi, dan kecukupan referensi.
KARAKTER ANAK MELALUI PENGUATAN AGAMA DIMASA PANDEMI DI LOKTABAT UTARA BANJARBARU Dana Aswadi; Erni Susilawati
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 6 No 2 (2021): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.798 KB) | DOI: 10.33654/sti.v6i2.1480

Abstract

Karakter Anak Melalui Penguatan Agama Dimasa Pandemi di Loktabat Utara Banjarbaru. Sistem pendidikan di sekolah menjadi pendidikan yang dilaksanakan seluruhnya dari rumah. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada sistem pendidikan konvensional, dimana siswa bisa berinteraksi langsung dengan guru pengajar, teman, dan lingkungan sekolah. Dikelurahan Loktabat Utara Banjarbaru dimana masyarakatnya yang sangat heterogen juga melaksanakan pembelajaran jarak jauh, baik sekolah negri maupun sekolah swasta yang berstatus Islam Terpadu. Kondisi masyarakat yang belum siap dengan pembelajaran ini tentu terdapat dua respon orang tua yang sangat menarik. Orang tua pada masa pandemi membangun sikap anak-anak mereka dengan nilai-nilai agama dalam keluarga. Seperti menegakan sholat berjamaah 5 waktu. Sering membuka dan membaca alquran dalam keluarga dan lain sebagainya. Maka disinilah kesempatan bagi orang tua untuk secara intens menanamkan nilai-nilai ajaran agama untuk membentuk kepribadian anak yang sedang tumbuh kembang. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan field research, yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan, seperti di lingkungan masyarakat, lembaga-lembaga dan organisasi kemasyarakatan dan lembaga pemerintahan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk menerangkan fenomena sosial atau suatu peristiwa. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu peneliti mengamati dan berinteraksi dengan para orang tua di Loktabat Utara Banjarbaru Utara khususnya di RT 19 Banjarbaru dengan cara interview/wawancara. Instrumen dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian mengenai membangun karakter anak melalui penguatan agama pada anak dimasa pandemi, maka dihasilkan bahwa membangun karakter melalui penguatan agama pada anak dimasa pandemi adalah dengan penerapan disiplin melalui penerapan sholat berjamaah, tanggung jawab melalui tugas-tugas yang diberikan, peduli sosial melalui penerapan sedekah, mencintai lingkungan melalui kegiatan sehari-hari dengan berkebun, merawat binatang.
INTERFERENSI KOSAKATA BAHASA BANJAR PADA DISKUSI MAHASISWA PRODI PBSI STKIP PGRI BANJARMASIN Dana Aswadi
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 7 No 1 (2022): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/sti.v7i1.1770

Abstract

Bahasa digunakan sebagai sarana komunikasi. Diskusi salah satu pembelajaran mahasiswa untuk berkomunikasi dengan menuangkan segala ide dan gagasan sehingga bisa melatih intelektualnya. Penelitian ini merupakan penelitian yang baru dengan menggunakan teori-teori yang digunakan untuk mengungkapkan pemakaian bahasa secara bilingualisme. Ada saling menginterferensi dalam penggunaan bahasa pemakainya apabila pemakai bahasa itu memiliki lebih dari satu bahasa, antara bahasa pertama dengan bahasa kedua. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu peneliti menggambarkan apa saja yang didapatkan dari rekaman kemudian mendeskripsikannya. Hasil dari penelitian ini ditemukan 1) perubahan sebagian dari segi huruf dan 2) perubahan seluruhnya dari segi kosakata.
PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NARASI Dana Aswadi
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 7 No 2 (2022): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/sti.v7i2.1918

Abstract

Media animasi merupakan sarana yang mendukung dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media animasi menjadi inovasi baru yang dikolaborasikan dengan pembelajaran menulis narasi. Siswa diperlihatkan animasi, kemudian diipersilahkan untuk menulis narasi. Tujuan penggunaan media animasi dalam pembelajaran menulis narasi adalah agar mendapatkan gambaran bagaimana penggunaan media animasi dalam proses belajar mengajar. Makalah ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi para guru dan siswa. Metode yang digunakan dalam setiap penggunaan media animasi dalam pembelajaran menulis narasi ini adalah metode deskriptif, yaitu media animasi dijelaskan dengan baik, kemudian diceritakan kembali dengan tulisan yang dibuat oleh siswa. Siswa lebih aktif dan menguasai penulisan narasi yang sesuai dengan materi pembelajaran. Simpulannya adalah model animasi ini sangat baik digunakan dalam materi menulis narasi, karena sangat efektif serta mempermudah siswa untuk mengingat dan mempraktikkan menulis narasi.
KONFLIK EKSTERNAL DALAM NOVEL LADANG API KARYA HARIE INSANI PUTRA Cahya Istiqamah; Dana Aswadi
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 8 No 1 (2023): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/sti.v8i1.2180

Abstract

Konflik Eksternal dalam Novel Ladang Api Karya Harie Insani Putra. Bahasan penelitian tentang konflik eksternal dalam novel Ladang Api karya Harie Insani Putra. Pendekatan sosiologis dan jenis penelitian kepustakaan digunakan pada penelitian tersebut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Pada teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi teks sedangkan teknik analisis menggunakan teknik deskriptif interpretatif. Bentuk konflik eksternal dalam novel Ladang Api karya Harie Insani Putra ditemukan sebagai berikut: (a) kemiskinan, (b) kekerasan, (c) kelicikan, (d) kerugian, (e) penipuan, (f) penghianatan, (g) perkelahian, dan (h) perampokan.
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN DIRI SENDIRI DALAM NOVEL SEKUNTUM CINTA UNTUK ADELIA KARYA EVA LIANA Nor Janah; Ida Komalasari; Dana Aswadi
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 8 No 2 (2023): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/sti.v8i2.2398

Abstract

Pendidikan karakter dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda negara kita. Krisis-krisis moral itu adalah: pergaulan bebas; maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja; kejahatan terhadap teman; pencurian; tawuran pelajaran; kecurangan ujian; penyalahgunaan obat-obatan; pornografi; pelecehan seksual; tindak korupsi, mengunsumsi bahkan menjadi pencandu narkoba, menjadi kelompok geng motor yang anarkis, dan lain-lain. Bisa kita amati dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Disebut penelitian kepustakaan karena data-data atau bahan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian ini berasal dari perpustakaan baik berupa buku, jurnal, kamus, dokumen, dan majalah. Metode adalah cara bagaimana penelitian itu dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Hasil penelitian nilai-nilai pendidikan karakter dengan diri sendiri dalam novel Sekuntum Cinta untuk Adelia Karya Eva Liana mencakup nilai sebagai berikut. (1) jujur, (b) disiplin, (c) kerja keras, (d) kreatif, (e) mandiri, (f) gemar membaca, dan (g) tanggung jawab.