Bambang Sumintono
Universiti Malaya, Malaysia

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

USAHA GURU FISIKA DALAM MENGEMBANGKAN PROFESIONALNYA (Studi Kasus di Kota Makassar) Djajadi, Muhammad; Sumintono, Bambang; Mislan, Nora
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 17, No 2 (2012): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v17i2.250

Abstract

Penelitian ini mengidentifikasi usaha guru fisika untuk belajar serta konten yang harus dipelajari pada suatu program pengembangan profesional. Penelitian dilakukan kepada guru fisika di 17 SMPN yang ada di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan instrumen pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dengan pertanyaan terbuka, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sementara metode kuantitatif sederhana digunakan dengan kuesioner dimana 36 guru fisika berpartisipasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kompetensi pengetahuannya, guru fisika melakukannya dengan berbagai cara: belajar mandiri, bertukar pikiran dengan sesama guru, belajar melalui internet, mengikuti program pelatihan dan kursus-kursus, dan melanjutkan pendidikan. Selanjutnya didapatkan pula bahwa sebagian besar guru fisika (78%) menginginkan ICT sebagai konten yang harus dipelajari dalam mengembangkan profesionalnya. Meskipun banyak juga guru yang memilih konten materi pengajaran, konten kurikulum dan pengajaran, dan konten pengetahuan pedagogi sebagai alternatif kedua.  Kata kunci: pengembangan profesional guru, guru fisika
PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENGAJARAN: SURVEI PADA GURU-GURU SAINS SMP DI INDONESIA Sumintono, Bambang; Wibowo, Setiawan Agung; Mislan, Nora; Tiawa, Dayang Hjh
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 17, No 1 (2012): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v17i1.251

Abstract

Saat ini, informasi dan teknologi komunikasi (ICT) menjadi alat yang sangat diperlukan untuk belajar, khususnya multimedia komputer dan sumber daya internet. Makalah ini menyelidiki penggunaan ICT dalam pembelajaran oleh guru sains di sekolah menengah pertama dari berbagai provinsi di Indonesia. Ada 151 guru yang berpartisipasi dalam studi ini menggunakan metode campuran, yang mereka diminta untuk mengisi kuesioner dan menjawab beberapa pertanyaan terbuka. Di banyak tempat, ilmu guru mulai sudah mulai menggunakan ICT dalam pengajaran dan kegiatan belajar, baik di laboratorium kelas atau komputer, serta penggunaan internet sebagai sumber belajar. Ada beberapa masalah yang terungkap disebabkan oleh hal-hal teknis (listrik, fasilitas hard ware, virus komputer) atau yang berhubungan dengan keterampilan dan isu-isu pengelolaan seperti pelatihan, penyusunan dan penggunaan yang efektif.Kata kunci: informasi dan teknologi komunikasi (ICT) untuk belajar, pendidikan multimedia, sumber belajar internet
PEMAHAMAN SISWA PADA POKOK BAHASAN PELUANG: STUDI KASUS DI SATU SEKOLAH MENENGAH DI JOHOR BAHRU, MALAYSIA Aisyah, Maizatul Nur; Sumintono, Bambang; Ismail, Zaleha
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 19, No 1 (2014): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v19i1.420

Abstract

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menantang pemahaman siswa; pokok bahasan peluang dalam topik statistik merupakan hal yang bermanfaat dan mempunyai aplikasi ke berbagai disiplin ilmu. Namun, pokok bahasan ini termasuk yang kurang dipahami oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah peluang (probabilitas) dan untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh siswa dalam menyelesaikan masalah peluang. Untuk tujuan tersebut, satu studi kualitatif dengan pendekatan studi kasus telah dilakukan dengan jumlah sampel secara purposif sebanyak delapan orang pada siswa kelas sepuluh di sekolah menengah negeri di daerah Johor Bahru, Malaysia. Data penelitian pada tahap awal didapat dengan memberikan ujian diagnostik kepada sampel, kemudian empat orang diantaranya dipilih untuk di wawancara secara mendalam mengenai jawaban yang diberikan. Wawancara difokuskan kepada pola pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah peluang dan masalah yang di hadapi oleh mereka dalam menyelesaikan masalah peluang tersebut. Data kualitatif kemudian dianalisis menggunakan kaedah analisis tematik. Hasil studi mendapati beberapa tema dan pola yang menjelaskan tentang pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah peluang yaitu miskonsepsi, penguasaan konsep yang lemah dan tidak memahami kalimat dan istilah.Kata kunci: miskonsepsi siswa, pendidikan matematika, pembelajaran peluang, sekolah menengah Malaysia
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TENAGA PELAKSANA ELIMINASI MENGGUNAKAN PEMODELAN RASCH sari, dini riyantini; Sekarwana, Nanan; Hinduan, Zahrotur Rusyda; Sumintono, Bambang
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 1 (2016): Volume 2 Nomor 1 September 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.047 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i1.10419

Abstract

Jenis penyakit filariasis limfatik telah lama menjadi masalah kesehatan khususnya daerah endemis filariasis di Indonesia. Tahun 2014 angka mikrofilaria rate (Mf rate) di Kelurahan Nibung Putih sebesar 2,08%. Tingginya prevalensi penyakit filariasis limfatik berhubungan dengan kualitas pelayanan Tenaga Pelaksana Eliminasi (TPE). Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kepuasan masyarakat terhadap dimensi kualitas pelayanan TPE di Kelurahan Nibung Putih Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner berupa formulir pengumpulan data hasil modifikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Valarei dan Nasution D.C. Pemodelan Rasch digunakan untuk analisis data kuesioner, desain penelitian ini adalah observasional analitik kuantitatif dengan metode survei, pendekatan waktu cross sectional studies pada bulan April 2016 dengan subjek warga Kelurahan Nibung Putih yang berjumlah 103 orang. Item pada masing-masing konstruk didapati mempunyai daya diskriminasi yang beragam, yang menunjukkan instrumen mempunyai kemampuan mengukur. Hasil analisis keseluruhan responden bahwa sebanyak 103 berada di atas rata-rata logit item (+0,00 logit) yang menunjukkan persetujuan responden pada kualitas pelayanan. Hasil analisis univariat berdasarkan karakteristik responden dapat disimpulkan bahwa umur masa remaja akhir (42,9%), jenis kelamin laki-laki (55,2%), pendidikan tidak tamat SD (66,7%), pekerjaan buruh dan karyawan swasta (100%), memberikan penilaian sangat puas terhadap dimensi kualitas pelayanan TPE di Kelurahan Nibung Putih.Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Pemodelan Rasch, Tenaga Pelaksana Eliminasi
CONTEXTUAL LEARNING IN ENVIRONMENTAL EDUCATION PROGRAM AND STUDENTS’ ATTITUDE ON HEALTH EFFECTS OF MERCURY: A RASCH MODELING ANALYSIS Sumintono, Bambang
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 23, No 1 (2018): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2018
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v23i1.8997

Abstract

Environmental issues from pollution to climate change are a major concern in today’s world in which mining activities and its attributed pollution effects posed a looming threat to the environment and human health. This study examines how the implementation of contextual learning in environmental education program could alter students’ attitude on the health effects of mercury. Respondents were 165 junior high school students in Aceh Province-Indonesia. Students’ attitude on the health effects of mercury was explored via a questionnaire administered before and after learning, and the collected data was analyzed by Rasch Modeling. Rasch modeling indicated that contextual learning significantly alters students’ attitude on the health effects of mercury. Students’ attitude changes before and after learning are discussed.
PEMAHAMAN SISWA PADA POKOK BAHASAN PELUANG: STUDI KASUS DI SATU SEKOLAH MENENGAH DI JOHOR BAHRU, MALAYSIA Aisyah, Maizatul Nur; Sumintono, Bambang; Ismail, Zaleha
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 19, No 1 (2014): JPMIPA: Volume 19, Issue 1, 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v19i1.36147

Abstract

ABSTRAKMatematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menantang pemahaman siswa; pokok bahasan peluang dalam topik statistik merupakan hal yang bermanfaat dan mempunyai aplikasi ke berbagai disiplin ilmu. Namun, pokok bahasan ini termasuk yang kurang dipahami oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah peluang (probabilitas) dan untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh siswa dalam menyelesaikan masalah peluang. Untuk tujuan tersebut, satu studi kualitatif dengan pendekatan studi kasus telah dilakukan dengan jumlah sampel secara purposif sebanyak delapan orang pada siswa kelas sepuluh di sekolah menengah negeri di daerah Johor Bahru, Malaysia. Data penelitian pada tahap awal didapat dengan memberikan ujian diagnostik kepada sampel, kemudian empat orang diantaranya dipilih untuk di wawancara secara mendalam mengenai jawaban yang diberikan. Wawancara difokuskan kepada pola pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah peluang dan masalah yang di hadapi oleh mereka dalam menyelesaikan masalah peluang tersebut. Data kualitatif kemudian dianalisis menggunakan kaedah analisis tematik. Hasil studi mendapati beberapa tema dan pola yang menjelaskan tentang pemahaman siswa dalam menyelesaikan masalah peluang yaitu miskonsepsi, penguasaan konsep yang lemah dan tidak memahami kalimat dan istilah.ABSTRACTMathematics is one the challenging subject to students’ understanding, and probability concepts in statistics is one of the concept that used in many disciplines. However, this topic is one that not comprehensively understood by students. This study purpose is to seek students understanding about probability topic and to know problem that students’ face when solving prability problems. A qualitative study that employed case study design has been coducted with sampling of eight of year 10 students selected purposively in one public secondary school in Johor Bahru, Malaysia. First stage of data collection came from diagnostic tests to students; then four of the students are chosen to be interviewed. Data from interviews and diagnostic test analyse with thematics method. The study found that students have misconception to probability concept, they have poor understanding and cannot understand terms used.
PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENGAJARAN: SURVEI PADA GURU-GURU SAINS SMP DI INDONESIA Sumintono, Bambang; Wibowo, Setiawan Agung; Mislan, Nora; Tiawa, Dayang Hjh
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 17, No 1 (2012): JPMIPA: Volume 17, Issue 1, 2012
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v17i1.36060

Abstract

ABSTRAKSaat ini, informasi dan teknologi komunikasi (ICT) menjadi alat yang sangat diperlukan untuk belajar, khususnya multimedia komputer dan sumber daya internet. Makalah ini menyelidiki penggunaan ICT dalam pembelajaran oleh guru sains di sekolah menengah pertama dari berbagai provinsi di Indonesia. Ada 151 guru yang berpartisipasi dalam studi ini menggunakan metode campuran, yang mereka diminta untuk mengisi kuesioner dan menjawab beberapa pertanyaan terbuka. Di banyak tempat, ilmu guru mulai sudah mulai menggunakan ICT dalam pengajaran dan kegiatan belajar, baik di laboratorium kelas atau komputer, serta penggunaan internet sebagai sumber belajar. Ada beberapa masalah yang terungkap disebabkan oleh hal-hal teknis (listrik, fasilitas hard ware, virus komputer) atau yang berhubungan dengan keterampilan dan isu-isu pengelolaan seperti pelatihan, penyusunan dan penggunaan yang efektif.ABSTRACTCurrently, information and communication technology (ICT) is becoming indispensable tool for learning, particularly computer multimedia and internet resources. This paper investigates the use of ICT in learning by science teachers at lower secondary school from various provinces in Indonesia. There were 151 teachers who participated in the study using mixed methods, which they were required to complete the questionnaire and answer several open-ended questions. In many places, science teachers begun have started using ICT in their teaching and learning activities, either in classroom or computer laboratory, as well as the use of internet as learning resources. There were some problems revealed which were caused by technical things (electricity, hard ware facilities, computer virus) or related to skills and managing issues such as training, preparation and its effective use.
PENGAJARAN SAINS DENGAN PRAKTIKUM LABORATORIUM: PERSPEKTIF DARI GURU-GURU SAINS SMPN DI KOTA CIMAHI Sumintono, Bambang; Ibrahim, Mohd Ali; Phang, Fatin Aliah
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 15, No 2 (2010): JPMIPA: Volume 15, Issue 2, 2010
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v15i2.36002

Abstract

Science laboratory activities are important part of science learning at school level. However there are still debate about how we put in the context of science learning and best approach to use them. Using mixed methods, this research investigates science teachers’ perspectives regarding science laboratory activities in Cimahi, West Java, Indonesia at public junior secondary school level. There were sixty two teachers participated giving their answer and write their comments in the questionnaire, then followed with informal discussion. Some findings revealed: teachers view that laboratory work is to make students finding science facts and principle, their difficulty to conduct the activity which related to support needed, they require specific training about laboratory’ skills and management and their identification of science teachers preparation and competency.
Local Community Economic Independence in The Ex-Prostitution Area: The Effect of Dolly Closure Rahma, Rezka Arina; Rasyad, Ach.; Zulkarnain, Zulkarnain; Sumintono, Bambang
Journal of Nonformal Education Vol 8, No 2 (2022): August: Community Education, Community Empowerment
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v8i2.35594

Abstract

This paper seeks to explore the economic independence of local community affected by the closure of Dolly prostitution Surabaya. This paper employed qualitative design with case study approach. It took ten people who own and manage Small and Medium Enterprises as the research subject purposively. They were involved since they are the local community around Dolly and affected by the closure of the prostitution. This research was conducted between June and July 2019. The data were obtained through observation, in-depth interview, and documentation. The data were analyzed by employing Miles and Huberman model consisting of three steps: data condensation, data presentation, and drawing conclusion or verification. The results of the research confirm that most of the local community around Dolly which were affected by the closure of the prostitution indicate an economic independence seen from: (1) the initiative of the local community in developing their business, (2) the satisfaction of the local community from the business they manage after the prostitution closure, (3) the willingness and intention to develop the business, and (4) the beliefs of the local community in developing the business even without the support from the local government. However, this study also confirms that the problem-solving of the local community remains insufficient. Most of them still rely on the government, particularly for the issues of marketing and business place. Thus, as much as 20% of the informants were afraid of the changing of city mayor would impact their business.