Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Morfologi Kepiting Biola (Uca spp.) di Desa Tungkal I Tanjung Jabung Barat Jambi Tia Wulandari; Afreni Hamidah; Jodion Siburian
Biospecies Vol. 6 No. 1 (2013): Januari 2013
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepiting biola memiliki dimorfisme seksual pada bagian capit individu jantan. Kepiting biola berperan dalam menjaga keseimbangan rantai makanan dan siklus nitrogen dalam ekosistem mangrove. Kepiting biola berperan sebagai pemakan detritus (detrititus) di ekosistem mangrove. Morfologi merupakan salah satu faktor penunjang kepiting biola dalam melakukan peranannya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui morfologi kepiting biola (Uca spp.) di Desa Tungkal I Tanjung Jabung Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang melihat adanya variasi warna, bentuk karapas, capit dan abomen pada satu jenis yang sama maupun antar jenis kepiting biola. Ditemukan tiga jenis kepiting biola di stasiun penelitian, yaitu Uca forcipata, U. rosea, dan U. dussumieri. Warna tubuh kepiting biola yang ditemukan adalah medium purple, red orange, dan dark orange. U. dussumieri memiliki warna yang tidak ditemukan pada U. forcipata dan U. rosea. Bentuk capit dan karapas antara ketiga jenis kepiting biola berbeda antara satu dan yang lainnya. Terdapat lima bentuk variasi capit pada U. forcipata, sedangkan pada masing-masing jenis U. rosea dan U. dussumieri tidak ditemukan variasi bentuk capit. Bentuk karapas pada masing-masing jenis kepiting biola berbeda, sehingga dapat menunjukkan karakteristik dari masing-masing jenis kepiting tersebut. Dari ketiga jenis kepiting biola yang diamati, perbedaan bentuk abdomen hanya terlihat antara individu jantan dan betina.
Keanekaragaman Jenis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Di Kelurahan Tanjung Solok Tanjung Jabung Timur Happy Nia Katarina; Winda Dwi Kartika; Tia Wulandari
Biospecies Vol. 12 No. 2 (2019): Biospecies Vol. 12 No. 2, July 2019
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.976 KB) | DOI: 10.22437/biospecies.v12i2.7643

Abstract

This study was conducted in Tanjung Solok subdistrict, Kuala Jambi, Tanjung Jabung Timur from August to September 2017. The aim of this study to knowing the diversity of fish that caught by fisherman and sold in Tanjung Solok fish bangsal. Samples were collected from 4 bangsal and were identified based on morphological characteristics. The number of samples in this study consisted of 11 order, 23 family and 32 species. The highest number of species from order Perciformes in the following quantities 10 family and 15 species were identified. There were different of species number that founded in each bangsal (28 species in bangsal I, 23 species in bangsal II, 24 species in bangsal III and 25 species in bangsal IV). 17 species of fish can be found in all of bangsal. Type of fish catcher that most often used in Tanjung Solok Subdistrict are Gill net and Rawai.
Biodiversitas Ikan Di Refuge Area Sungai Kapas Tengah Hutan Harapan Jambi Sebagai Database Aplikasi Go Iwak TIA WULANDARI; Tedjo Sukmono; Wawan Kurniawan
Biospecies Vol. 13 No. 1 (2020): Biospecies Vol. 13 No. 1, January 2020
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.792 KB) | DOI: 10.22437/biospecies.v13i1.7945

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biodivesitas ikan di Refuge area Sungai Kapas bagian Tengah Butan Harapan Jambi. Penelitian telah dilakukan pada Juli-Agustus 2019 di Sungai Kapas Hutan Harapan Jambi. Penentuan refuge area dilakukan dengan menyusuri Sungai Kapas bagian tengah untuk menemukan anak-anak sungai yang sudah terputus dengan Sungai kapas,, serta bagian sungai kapas serta areal lubuk di Sungai Kapas. Terdapat 4 Refufe area yang dijadikan stasiun yaitu Stasiun 1 Putusan Marihot, Stasin dua Muara Bato, Stasiun 3 Lubuk Kapas, dan Stasiun 4 Lubuk Bato. Pengambilan sampel menggunakan jala lempar , seruo, dan jaring insang, serta tray net. Hasil Penelitian didapatkan 375 ekor ikan, melputi 50 spesies, 29 genus, dan 14 famili, serta 6 ordo. Pada stasiun 2 (Putusan Marihot) ditemukan paling banyak jumlah ikan 151 ekor, diiukuti stasin 3 (Lubuk Kapas) 111 ekor, stasiun 3 (Muara Bato) 71 ekor dan Stasiun 4 ( Lubuk Bato ) 42 ekor. Jumlah spesies setiap stasiun 1 (8 spesies), Stasiun 2 (16 spesies), (29 spesies), stasiun 4( 18 spesies).
Keanekaragaman Kumbang Sungut Panjang (Cerambycidae) di Kawasan Hutan Pendidikan Universitas Jambi Tia Wulandari; Winda Dwi Kartika
BIO-SITE |Biologi dan Sains Terapan Vol. 4 No. 1 (2018): Bio-Site
Publisher : Biology Department, Faculty of Science and Technology, Univeristas Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.509 KB) | DOI: 10.22437/bs.v4i1.5114

Abstract

Abstrak Serangga adalah kelompok hewan yang memiliki keragaman lebih tinggi daripada yang lain. Serangga memiliki manfaat dalam ekosistem dan juga dapat membantu aktivitas manusia. Cerambycid adalah sejenis serangga yang dapat mengubah komponen organik pada kayu dan batang mati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman Cerambycid di hutan pendidikan Universitas Jambi. Penelitian ini diadakan pada bulan Agustus sampai November 2016. Sampel dikumpulkan dengan menggunakan perangkap Arthocarpus di 3 tempat yang berbeda. Jumlah keramik yang telah dikumpulkan adalah 561 individu dan termasuk 14 spesies. Hasil analisis data menunjukkan tingkat keragaman 0,631. Nilai indeks keanekaragaman dapat menunjukkan kondisi hutan pendidikan Universitas Jambi yang baik sebagai habitat kumbang Cerambycid. Kata Kunci: kumbang, Cerambycid, keragaman, kumbang sungut panjang Abstract Insects are group of animals that have higher diversity than anothers. Insects have benefits in ecosystem and also can help human activities. Cerambycid is a kind of insects that can transform organic matters on wood and dead stem. The aim of this study is to know the diversity of Cerambcyid in Jambi University educational forest. It is held on August untill November 2016. Samples was collected by using Arthocarpus trap in 3 different spot. The number of Cerambycid that had collected are 561 individuals and belong to 14 species. The result of data analysis showed that Cerambcyid diversity rate is classified into medium rate with diversity value reaches 0,631. Diversity index value can show Jambi University educational forest condition which is good as the Cerambcyid beetle. Keyword: Beetle, Cerambycid, Diversity, Long Horn Beetle
Pengelolaan Limbah Nanas Tangkit Menjadi Eco-enzyme di Desa Tangkit Baru Muaro Jambi Fitratul Aini; Hasnaul Maritsa; Ashif Irvan; Ahmad Sazali; Tia Wulandari
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 3 (2022): JAMSI - Mei 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.376

Abstract

Desa Tangkit Baru merupakan sentra produksi nanas terbesar di Jambi dan dijuluki dengan Desa emas sejuta nanas. Penduduk di desa ini banyak membuka home industri (UMKM) yang memanfaatkan bahan baku nanas menjadi berbagai inovasi olahan nanas, seperti dodol, selai dan manisan dengan sekali produksi menghabiskan 500-1000 buah nanas yang limbahnya dibuang ke lingkungan. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan mengolah limbah nanas yang tidak termanfaatkan menjadi produk Eco-enzyme yang benilai jual. Pengabdian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap observasi dan perencanaan, tahap implementasi kegiatan, serta tahap evaluasi. Kelompok sasaran dari kegiatan ini adalah kelompok UMKM dari CV Tulimario dan CV Yusra di desa Tangkit Baru. Hasil dari kegiatan ini adalah edukasi warga dalam m engoptimalkan pengelolaan limbah nanasmenjadi produk yang benilai tinggi sepertiEco-enzyme. Dengan kegiatan PKM yang telah dilakukan ini, kelompok UMKM di Desa Tangkit Baru dapat memanfaatkan limbah dari kulit nanas sebagai bioproduk inovasi dalam mengembangkan produk industri lokal khususnya agroindustri nanas secara berkelanjutan.
KAJIAN BIOEKOLOGI CRUSTACEA BERBASIS TEKNOLOGI DALAM UPAYA PENGEMBANGAN EDU-EKOWISATA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT: Technology-Based Bioecological Study of Crustacea for Efforts to Develop Edu-Ecotourism at Tanjung Jabung Barat District Winda Dwi Kartika; Tia Wulandari; Jodion Siburian; Fitriya Shalehati; Nurul Oktaviani
Biospecies Vol. 15 No. 2 (2022): July 2022
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biospecies.v15i2.15731

Abstract

Provinsi Jambi memiliki kawasan mangrove seluas 221 km yang terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kawasan mangrove tersebut dikembangkan menjadi kawasan wisata berbasis lingkungan (Ekowisata), khususnya di Desa Pangkal Babu, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pengembangan kawasan Ekowisata tersebut berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Sebaliknya, pengembangan tersebut juga memiliki dampak positif sebagai kawasan ekowisata dan sumber informasi ilmiah yang bermanfaat untuk sarana edukasi. Kelompok organisme yang dapat dikaji untuk pengembangan kawasan ekowisata adalah crustacea. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara ilmiah terkait bioekologi Crustacea di Desa Pangkal Babu sebagai upaya pengembangan Edu-ekowisata. Metode penelitian bersifat deskriptif eksploratif dengan metode pengumpulan data dilakukan dengan mengoleksi sampel crustacea dari tiga lokasi sampling berbeda dan mengukur parameter lingkungan. Pada penelitian ini ditemukan Sembilan jenis udang yang termasuk ke dalam famili Penaeidae, Pandalidae, Palaemonidae, Squillidae, Sergestidae. Selain itu juga ditemukan empat jenis kepiting dimana tiga jenis termasuk dalam famili Portunidae, dan satu jenis termasuk dalam famili Varunidae.
Tipe Sarang dan Sebaran Jenis Rayap (Isoptera) di Hutan Kota dan Perkebunan Sawit Wilayah Jambi Asni Johari; Anggun Rabiatul Adawia; Tia Wulandari
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 15, No 2 (2022): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v15i2.16689

Abstract

AbstrakJenis sarang dan distribusi rayap di habitat alami dapat ditentukan oleh faktor lingkungan, salah satunya vegetasi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tipe sarang dan pola sebaran rayap di Hutan Kota dan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode purposive sampling yang disesuaikan dengan kondisi habitat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di lokasi hutan kota ditemukan 79 koloni rayap dari 9 jenis dengan 4 tipe sarang, yaitu tipe gundukan, pohon, kayu mati, dan serasah. Jenis rayap yang ditemukan di hutan kota, yaitu Pericapritermes mohri, Termes rostratus, Microtermes sp., Odontotermes oblongatus, Hospitalitermes hospitalis, Longipeditermes longipes, Nasutitermes longinasus, Bulbitermes constrictoides, Prohamitermes sp. Di lokasi kawasan perkebunan kelapa sawit ditemukan 37 koloni rayap dari 7 jenis dengan 3 tipe sarang, yaitu tipe gundukan, pohon, dan kayu mati. Pola sebaran jenis rayap yang ditemukan di hutan kota mengelompok, seragam, dan pola penyebaran acak. Pola sebaran rayap di lokasi perkebunan kelapa sawit, hanya ditemukan tipe menyebar acak. Tipe sarang dan pola sebaran rayap lebih banyak ditemukan di lokasi yang tidak ditanami kelapa sawit. Rayap yang hidup di hutan kota dan perkebunan sawit bervariasi jenis dan tipe sarangnya.AbstractTypes of nests and distribution of termites in natural habitats can be determined by environmental factors, including vegetation. The purpose of this study was to analyze the nest types and distribution patterns of termites in urban forests and oil palm plantations in Jambi Province. Data were collected using a purposive sampling method that was adapted to habitat conditions. The results showed that in the urban forest location, 79 termite colonies of 9 species were found with 4 types of nests, namely mounds, trees, dead wood and litter. The types of termites found in urban forests were Pericapritermes mohri, Termes rostratus, Microtermes sp., Odontotermes oblongatus, Hospitalitermes hospitalis, Longipeditermes longipes, Nasutitermes longinasus, Bulbitermes constrictoides, Prohamitermes sp. At the location of the oil palm plantation area, a total of 37 termite colonies of 7 species were found with 3 types of nests, namely mounds, trees, and dead wood. The distribution patterns of termites found in urban forests were clumped, uniform, and random. In oil palm plantation, the distribution pattern of termites found was only randomly distributed. Nest types and distribution patterns of termites were observed more common in locations with no oil plant plantation. To conclude, termites found in urban forest and oil palms plantation varied in species and nest type.
Pemanfaatan Limbah Air Kelapa Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) di Lingkungan Masyarakat Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi Fitratul Aini; Hasnaul Maritsa; Ashif Irvan Yusuf; Tia Wulandari; Ahmad Sazali
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 2 (2023): JAMSI - Maret 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.701

Abstract

Green Life merupakan suatu wacana yang sedang dikembangkan diseluruh dunia. Pengembangan konsep kembali ke alam ini dilaksanakan di berbagai bidang, salah satunya pada lingkungan kehidupan sehari-hari. Salah bentuk penerapan Green life dalam kehidupan sehari-hari yaitu memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk yang dapat dimanfatkan. Tujuan dari kegiatan ini yaitu Program Studi Biologi Universitas Jambi melakukan pelatihan pada kelompok PKK di Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi untuk memanfatkan limbah air kelapa menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Kegiatan pembuatan POC dari limbah air kelapa ini juga merupakan salah satu bentuk penerapan teknopreneurship pada masyarakat dengan pengenalan dan praktek langsung pembuatan POC yang hasilnya bisa dipakai untuk tanaman dan bahkan bisa juga dikomersilkan sebagai produk unggulan. Pengabdian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap observasi dan perencanaan, tahap implementasi kegiatan, serta tahap evaluasi. Hasil yang didapat adalah POC yang diproduksi dapat menjadi solusi terhadap pemakaian pupuk kimia yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan pemanfaatan limbah air kelapa. Melalui kegiatan PKM yang telah dilakukan ini, besar harapan kami kelompok PKK di Kelurahan Penyengat rendah Kota Jambi secara berkelanjutan dapat memanfaatkan dan mengolah limbah air kelapa menjadi bioproduk inovasi dalam mengembangkan produk industri lokal.
Keanekaragaman Crustacea Ordo Decapoda Di Kawasan Mangrove Pangkal Babu Desa Tungkal 1, Tanjung Jabung Barat Fitriya Shalehati; Winda Dwi Kartika; Jodion Siburian; Tia Wulandari; Nurul Oktaviani
Jurnal Biologi Universitas Andalas Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jbioua.11.1.46-53.2023

Abstract

Mangrove area is a type of ecosystem with unique characteristics. Mangrove ecosystems are located in brackish waters which are a meeting place between land and sea. Mangroves have an ecological function as a habitat for various types of fauna. In addition, many mangrove areas have been developed as ecotourism areas which have impacts on the environment such as the risk of damage to existing natural resources and the survival of one of the fauna that makes up the mangrove ecosystem, namely Crustaceans. The purpose of this study was to identify the diversity of Crustaceans of the Decapoda Order in the mangrove area of Tungkal 1 Village, Tanjung Jabung Barat. This research method is descriptive quantitative. Sampling was carried out exploratively using purposive sampling technique. Sampling was carried out at three stations using four types of fishing gear, namely spread nets, gill nets, sondong and togok carried out 3 repetitions on different days. The research results obtained found 15 species from 8 families including 10 species of shrimp and 5 species of crabs. The diversity index obtained as a whole is in the medium category and dominance index at each station is included in the low category.
Studi Pendahuluan: Kepiting Air Tawar (Parathelphusa maindroni) di Kawasan Geopark Merangin Provinsi Jambi Tia Wulandari; Mahya Ihsan; Dawam Suprayogi
Organisms Vol 3, No 1 (2023): Organisms
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.883 KB) | DOI: 10.24042/organisms.v3i1.16444

Abstract

Geopark Merangin is one of the World’s Natural Heritages (Geological Heritage Site) in Jambi Province which under the auspices of UNESCO. The area has the potential to be developed into an eco-geotourism area. To support this development, monitoring is needed for geological diversity, biodiversity, and cultural diversity. One potential study that can be explored is the existence of freshwater crabs. To date, the existence of freshwater crab species in the waters of Geopark Merangin has not been reported. This study aims to collect freshwater crabs that can be found in the Geopark Merangin area as a preliminary study of freshwater crab diversity in that area. The result indicates that one of the freshwater crab can be found is Parathelphusa maidroni. The presence of P. maidroni in Geopark Merangin area can serve as bioindicator of good water quality and open up potential for the discovery of other species. Futhermore, the discovery of P. maidroni in the aquatic region of Geopark Merangin can be considered as an initial step towards the identification of various freshwater crab species in that area.  AbstrakKawasan perairan Geopark Merangin Provinsi Jambi merupakan salah satu warisan alam dunia (Geological Heritage Site) dibawah naungan UNESCO. Kawasan tersebut berpotensi untuk dikembangakan menjadi kawasan Eco-geowisata. Untuk mendukung pengembangan tersebut, perlu dilakukan monitoring baik dari keanekaragaman geologi, keanekaragaman hayati maupun keanekaragaman budaya. Salah satu kajian yang dapat digali potensinya yaitu keberadaan kepiting air tawar. Sampai saat ini belum dilaporkan keberadaan jenis-jenis kepiting air tawar yang ada di perairan Geopark Merangin. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis kepiting air tawar yang dapat ditemukan di kawasan Geopark Merangin sebagai studi pendahuluan terkait keragaman kepiting air tawar yang ada di kawasan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan salah satu jenis kepiting air tawar yang dapat ditemukan yaitu Parathelphusa maidroni. Keberadaan P. maidroni di kawasan perairan Geopark Merangin dapat menjadi bioindikator perairan yang masih baik, dan membuka potensi ditemukan jenis kepiting air tawar lainnya. Selain itu dengan ditemukannya P. maidroni di kawasan perairan Geopark Merangin dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk dilakukannya pendataan dan eksplorasi jenis-jenis kepiting air tawar di kawasan tersebut.