Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Sifat Percaya Diri dan Keaktifan Belajar Di Kelas Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Wawotobi Kaharuddin, Andi; Tulak, Topanus
Elementary Journal : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 4 No. 2 (2021): Elementary Journal: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : LPPM UKI Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.632 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sifat percaya diri dan keaktifan belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Wawotobi. Jenis penelitian ini adalah Ex-postfacto dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 79 siswa. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 43 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket sifat percaya diri, keaktifan belajar dan dokumen prestasi belajar matematika siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistika deskriptif dan analisis inferensial dengan teknik analisis regresi linier ganda. Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa sifat percaya diri siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Wawotobi berada pada kategori sedang dengan presentase 44%, sedangkan untuk keaktifan belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Wawotobi berada pada kategori sedang dengan presentase 42%, dan untuk prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Wawotobi berada pada kategori sedang juga dengan presentase 42%. Hasil analisis inferensial menunjukan bahwa persamaan garis regresi linier Y = 33,493 + 0,365X1 + 0,704X2. Secara stimulan nilai Fhitung sebesar 4,05 dan dengan Ftabel sebesar 3,232. Nilai Fhitung = 4,05 > Ftabel = 3,23, maka H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat disimpulkan secara bersama-sama sifat percaya diri dan keaktifan belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Wawotobi. Secara individu sifat percaya diri tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa, karena Nilai thitung = 0,960 < ttabel = 2,021, sedangkan keaktifan belajar menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika, yaitu ditunjukan bahwa Nilai thitung = 2,262 > ttabel = 2,021. Pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai R² sebesar 0,162, bermakna bahwa secara bersama-sama variabel sifat percaya diri dan keaktifan belajar dapat menjelaskan variabel prestasi belajar sebesar 16,2% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.
Pemanfaatan Cuka Aren Sebagai Herbisida Alami Untuk Membasmi Gulma Topanus Tulak*; Roberto Salu Situru; Zainal Batatta
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i4.15239

Abstract

Weeds are plants that disturb or harm human interests, especially in the process of plant growth. Weeds are one of the main factors that can cause a decrease in agricultural yields. Weeds can also harm farmers or agricultural businesses by reducing the quality of agricultural production. Weed control or weeding can be done by means of preventive, mechanical, biological, technical culture, chemical and synthetic. Weed control with herbicides is the main choice compared to other methods because they are considered more effective in controlling weeds, besides being more cost-effective and time-effective. Weeding is an effort that must be done against it so as not to inhibit plant growth. With this activity, it can increase the community's ability to use palm vinegar as a natural herbicide to help farmers increase their crop yields, reduce the use of incendiary herbicides in weed control so as to increase the community's ability in organic farming.
PEMANFAATAN BONGGOL PISANG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK Topanus Tulak; Mitra Rara' Damba; Hendrik Hendrik; Sefrin Siang Tangkearung; Harmelia Tulak
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22505

Abstract

Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang holistik dan terpadu, tanpa menggunakan bahan kimia dan hanya menggunakan pupuk oraganik yang berasal dari bahan-bahan alami. Salah satu sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk organik adalah bonggol pisang. Bonggol pisang adalah batang tanaman pisang yang berupa umbi batang yang mengandung unsur-unsur penting yang dibutuhkan tanaman. Meskipun sistem pertanian organik memberikan keuntungan kepada pembangunan pertanian masyarakat namun penerapannya tidak mudah. Beberapa hal yang menjadi kendalanya adalah masyarakat belum paham sistem pertanian terpadu, tanah yang butuh perawatan lama, tingkat hasil dan produktivitas belum meyakinkan petani pada umumnya, belum adanya insentif harga yang memadai untuk produsen produk pertanian organik, dan permodalan yang belum menyentuh semua petani. Kegiatan ini dilaksanakan sekitar bulan Juli hingga Agustus 2023 di Lembang (desa) Batu Tiakka’. Metode yang digunakan adalah metode demonstrasi yaitu menjelaskan teori tentang manfaat bonggol pisang sebagai pupuk organik. Kemudian mempraktikkan bagaimana cara membuat pupuk dari bonggol pisang. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Berdasarkan hasil kegiatan pembuatan pupuk kompos sangat membantu masyarakat dalam memahami bagaimana manfaat bahan organik, mengenal bahaya pestisida, masyarakat dapat membuat pupuk organik dengan bahan yang mudah diperoleh di daerah sekitar yaitu bonggol pisang dan mengetahui bagaimana mengelola lahan dengan baik.
Generation Z: Understanding the Moral Characteristics of The Current Generation Harmelia Tulak; Alexander Pakiding; Topanus Tulak; Asri Pongsirante
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.6727

Abstract

Generation Z, which is currently dominated by students and college students, is a generation that has experienced growth in line with technological advances. The large number of media interventions and easy access to detrimental information can hinder efforts to instill positive moral values. One of the first steps in designing and developing moral learning strategies that suit students' needs is to understand their moral characteristics. Therefore, the aim of this research is to reveal the characteristics of Generation Z in terms of their moral considerations. This research involved 63 generation Z students and used descriptive methods, with data collection carried out through a test technique known as the "moral reasoning test". The research results indicate that the moral development of generation Z students tends to be at a conventional level, dominated by stage 4 followed by stage 3. In this stage, good actions are carried out by obeying obligations and respecting authority. This reflects social conformity, where individuals tend to act in accordance with social norms to gain positive recognition from friends or other adults.
Analysis of Learning Style Characteristics of UKI Toraja Elementary School Teacher Education Students Class of 2022 Topanus Tulak; Rubianus Rubianus; Sefrin Siang Tangkearung; Vivian Veronika
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.7691

Abstract

Gaya belajar merupakan cara khas seseorang mengamati dan berproses dalam aspek kognitif, yang sifatnya individu yang kadang-kadang tidak disadari dan dapat bertahan menjadi ciri khasnya dalam belajar. Selain itu, gaya belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Pada umumnya semua orang bisa belajar, namun cara belajarnya berbeda-beda. Memahami gaya belajar sangat besar manfaatnya bagi mahasiswa, di antaranya dapat membuat keadaan belajar jadi lebih menyenangkan, motivasi belajar jadi meningkat, serta meminimalisir masalah dalam belajar. Kunci keberhasilan seseorang dalam belajar yaitu menggunakan gaya belajar yang tepat sehingga pada aktivitas belajar seseorang perlu mendapat arahan dalam mengenali gaya belajar yang pas sehingga tujuan belajar tercapai. Untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa, dibutuhkan dosen untuk mendampingi dan mengarahkan sehingga mahasiswa dapat dikatakan manusia yang dewasa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa PGSD UKI Toraja angkatan 2022. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner gaya belajar. Pemberian kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui gaya belajar bagi seluruh mahasiswa PGSD angkatan 2022. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) angkatan 2022 kebanyakan memiliki gaya belajar kinestetik dibanding yang lain kecuali kelas D yang cenderung ke gaya belajar visual. Identifikasi gaya belajar mahasiswa PGSD kelas A didominasi oleh gaya belajar kinestetik yaitu sebanyak 44%, mahasiswa kelas B didominasi oleh gaya belajar kinestetik yaitu sebanyak 71%, mahasiswa kelas C didominasi oleh gaya belajar kinestetik yaitu sebanyak 55%, mahasiswa kelas D didominasi oleh gaya belajar visual yaitu sebanyak 43%, mahasiswa kelas E didominasi oleh gaya belajar kinestetik yaitu sebanyak 46%, dan mahasiswa kelas F didominasi oleh gaya belajar kinestetik yaitu sebanyak 37%. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat memberikan informasi kepada tenaga pendidik bahwa dalam mengajar diharapkan dosen bisa membagi mahasiswa dalam beberapa kelompok dalam satu kelas sesuai dengan gaya belajarnya. Dalam hal ini dosen dapat menyampaikan materi dan memberikan tugas yang bervariasi sesuai gaya belajar yg ada dalam setiap kelompok sehingga mahasiswa mampu memaksimalkan potensi mereka tentang apa yang diajarkan dan mampu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan berdasarkan gaya belajarnya masing-masing.