Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Designing Rice Dryer with A Capacity Of 1000 Kg / Hour Using Rice Husk Heater Agung Sutrisno
Journal of Mechanical Engineering and Mechatronics Vol 6, No 1 (2021): JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING AND MECHATRONICS
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33021/jmem.v6i1.1301

Abstract

One way of processing agricultural products is by drying process. It  is a process of reducing water content to a certain extent so that it can inhibit the rate of damage to agricultural products (rice) due to biological and chemical activities. Drying is the last step in a series of operations, and the drying product is usually ready to use. The goal of this research is to design Paddy Drier with  1000 Kg capacity.  The result of the study showing the design specification of the drier
A Conceptual Model on Integrating Supply Chain Operations Reference (SCOR) into Disaster Response Service Supply Chain FMEA Agung Sutrisno; Benny L. Maluegha; Jan Soukotta
International Journal of Innovation in Enterprise System Vol 2 No 02 (2018): International Journal of Innovation in Enterprise System
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/ijies.v2i02.24

Abstract

Becoming country prone to the occurrence of natural disasters, determination on risk variables affecting successful operation of disaster response service supply chain using supply chain FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) is undeniably important to support successfulness of humanitarian operation. However, scientific studies concerning on integrating SCOR into Risk evaluation of disaster response supply chain is rarely found in references. To response such gap, this paper presents a conceptual model on integrating disaster response supply chain FMEA with Supply Chain Operational Reference (SCOR) to determine a conceptual risk-based performance evaluation model in disaster response supply chain. A framework on integrating Service Supply Chain FMEA with SCOR is presented coupled with a decision support model for evaluating criticality of risk-based performance index and followed with discussions and new opportunity for further investigations. Keywords—Service Supply Chain, FMEA, SCOR, Disaster Response, Risk.
Kaderisasi dan Peningkatan Kemampuan Pelatih Karawitan di Kelompok Seni Ngudi Laras, Watu Lumbung, Kadiluwih Salam, Magelang Anon Suneko; Agung Sutrisno
Jurnal Pengabdian Seni Vol 2, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jps.v2i1.5732

Abstract

Seni budaya Indonesia yang beragam dalam perkembangannya membutuhkan penguatan, pengembangan, dan inovasi agar tetap diterima dan berkembang kepada generasi penerus bangsa. Pelestarian budaya diupayakan melalui berbagai kegiatan, salah satunya adalah penyuluhan seni karena dalam penyuluhan terdapat proses yang melibatkan langsung antara pemangku kepentingan, akademisi, dan masyarakat secara langsung. Karawitan menjadi salah satu kesenian yang  tumbuh dan berkembang dalam tradisi yang khas dan menarik. Tujuan dari penyuluhan seni di bidang karawitan dengan objek kelompok seni Ngudi Laras melalui kaderisasi pelatih, peningkatan kemampuan pelatih, pendampingan dan pelatihan kerawitan, serta publikasi kegiatan sanggar. Metode penyuluhan seni ini menggunakan metode penyuluhan langsung (direct communications), yang digunakan pada waktu berhadapan muka ke muka dengan sasarannya dan berdialog dengan pelatih dan anggotanya. Metode yang langsung ini dianggap lebih efektif, meyakinkan, dan mengakrabkan hubungan antara penyuluh dan sasaran. Penyuluhan seni dengan tajuk “Kaderisasi dan Peningkatan Kemampuan Pelatih Karawitan di Kelompok Seni Ngudi Laras, Watu Lumbung, Kadiluwih, Salam, Magelang”  memberikan penerangan atau informasi agar hal-hal yang tadinya belum diketahui ataupun dipecahkan kaitannya dengan problematika di dalamnya agar segera menemukan jalan keluar yang terbaik sehingga kesinambungan aktivitas sanggar tersebut bisa berjalan secara terus-menerus dan mengalami peningkatan yang signifikan.
PENGARUH PEMBERIAN MACAM BAHAN ORGANIK DAN SP-36 TERHADAP KETERSEDIAAN FOSFOR LATOSOL Agung Sutrisno; Didi Saidi; Lelanti Peniwiratri
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 18, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v18i2.9477

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi macam bahan organik dan pupuk SP-36 terhadap ketersediaan Fosfor pada Latosol. Penelitian ini dilakukan di laboratorium UPN “Veteran” Yogyakarta dilanjutkan dengan analisis. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu faktor pertama macam bahan organik sebagai berikut B0: tanpa bahan organik, B1: menggunakan kotoran sapi, B2: menggunakan kotoran ayam, B3: menggunakan jerami, B4: menggunakan glereside, dan faktor kedua pupuk fosfor yaitu P0: tanpa SP-36 dan P1: menggunakan SP-36 Parameter yang diamati antara lain P-Tersedia, Kandungan C-Organik, Kapasitas Pertukaran Kation (KPK), pH. Penentuan pengaruh perlakuan terhadap parameter digunakan ANOVA (Analisis of varians) taraf 5%, sedangkan untuk membandingkan antar perlakuan digunakan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT).Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian SP-36 (P1) pada Latosol dapat meningkatkan ketersediaan Fosfor Latosol, kombinasi perlakuan yang terbaik adalah kotoran ayam 100 g/pot (B2) dan SP-36 0,06g/pot (P1) dapat meningkatkan ketersediaan Fosfor Latosol.
PENGARUH PEMBERIAN MACAM BAHAN ORGANIK DAN SP-36 TERHADAP KETERSEDIAAN FOSFOR LATOSOL Agung Sutrisno; Didi Saidi; Lelanti Peniwiratri
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 18, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v18i2.9477

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi macam bahan organik dan pupuk SP-36 terhadap ketersediaan Fosfor pada Latosol. Penelitian ini dilakukan di laboratorium UPN “Veteran” Yogyakarta dilanjutkan dengan analisis. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu faktor pertama macam bahan organik sebagai berikut B0: tanpa bahan organik, B1: menggunakan kotoran sapi, B2: menggunakan kotoran ayam, B3: menggunakan jerami, B4: menggunakan glereside, dan faktor kedua pupuk fosfor yaitu P0: tanpa SP-36 dan P1: menggunakan SP-36 Parameter yang diamati antara lain P-Tersedia, Kandungan C-Organik, Kapasitas Pertukaran Kation (KPK), pH. Penentuan pengaruh perlakuan terhadap parameter digunakan ANOVA (Analisis of varians) taraf 5%, sedangkan untuk membandingkan antar perlakuan digunakan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT).Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian SP-36 (P1) pada Latosol dapat meningkatkan ketersediaan Fosfor Latosol, kombinasi perlakuan yang terbaik adalah kotoran ayam 100 g/pot (B2) dan SP-36 0,06g/pot (P1) dapat meningkatkan ketersediaan Fosfor Latosol.
SISTEM MANAJEMEN RESIKO SNI 8615: 2018 UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN Agung Sutrisno
Jurnal Tekno Mesin Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk meningkatkan daya saing, pengetahuan tentang ketidakpastian(resiko) dan cara penanggulangannya menjadi hal yang penting untuk diketahui oleh para usahawan. Berbasis pada arti penting dalam menangani resiko tersebut, tulisan ini bertujuan untuk memberikan kajian singkat tentang resiko dan sistem manajemen resiko SNI 8152 : 2018 dalam upaya untuk memberikan penguatan daya saing perusahaan dalam menghadapi turbulensi usaha.
REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN BERBAGAI IMPLIKASINYA Agung Sutrisno
Jurnal Tekno Mesin Vol. 5 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Revolusi industri 4.0 merupakan model transformasi industri revolusioner yang berbasis pada koneksitas sistem siber dalam implementasinya. Sebagai sebuah proses perubahan drasis dalam ranah operasi industri dan sosial, revolusi industri 4.0 membawa berbagai implikasi baik implikasi negatif dan positif yang perlu diperhatikan dan diantisipasi oleh segenap pemangku kepentingan. Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan kilasan konsep revolusi industri 4.0 dan memberikan deskripsi dan berbagai implikasi dari penerapan revolusi industri 4.0 dalam ranah proses transformasi industri.Kata-kata Kunci: Revolusi Industri 4.0, Sistem Siber, Resiko, integrasi
MEASURING INTERACTIVE SERVICE QUALITY: SOME OPPORTUNITIES FOR FURTHER STUDY Agung Sutrisno
Jurnal Tekno Mesin Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Service quality is very important to improve competitive advantage of industrial organizations. This paperpresents a summary on some research gaps within current service quality measurement models and explores thepossibility to extend study on interactive service quality arena. The content of the paper is commenced byliterature review to manuscripts related to service quality measurement models, interactive service quality, someobservable gaps on interactive service quality measurement models.At conclusion, some directions for furtherstudies are presented.Keywords: Service Quality, Interactive, Bi-directional Relationship, Behavior Modeling, Taguchi Loss Function.
Service Quality Evaluation Under Bi-directional Perspective: An Initial Survey and Opportunities for Investigation Agung Sutrisno; Ru (Jiun Shen) Lee Tzong
Jurnal Tekno Mesin Vol. 1 No. 3 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Service quality is very important to improve competitive advantage of industrial organizations. This paper presents a summary on some research gaps within current service quality measurement models and explores the possibility to extend study on interactive service quality arena. The content of the paper is commenced by preliminary literature review to previous works related to service quality measurement models, interactive service quality, some observable gaps on interactive service quality measurement models. At conclusion, some directions for further studies are presented.
PENGUKURAN KINERJA OPERASI BONGKAR MUAT PETI KEMAS DI PELABUHAN BITUNG Pricylia Damongilala; Agung Sutrisno; Jefferson Mende
Jurnal Tekno Mesin Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelabuhan Peti Kemas Bitung merupakan salah satu inti segmen usaha yang ada di PT Pelabuhan Indonesia (Persero), dan memegang perananan yang penting dalam proses kemajuan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara. Ketersediaannya sarana maupun prasarana di Pelabuhan Peti Kemas Bitung dapat mendorong kemajuan dan peningkatan pertumbuhan perekonomian nasional. Maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi Kinerja Operasional dari Pelabuhan Peti Kemas Bitung pada tahun dalam kurun waktu 2019-2021 sebagai sampel waktu.Penelitian ini dilaksanakan dengan cara mengambil data pelayanan Pelabuhan Peti Kemas Bitung dan mengolahnya dengan cara mengevaluasi berdasarkan standar yang ditetapkan pemerintah. Data yang dievaluasi berdasarkan data Kinerja Bongkar Muat dari tahun 2019-2021. Untuk menentukan faktor yang mempengaruhi capaian kinerja bongkar muat dilakukan dengan integrasi Diagram Ishikawa dan Metode FMEA.Dari hasil penentuan faktor yang mempengaruhi capaian kinerja dengan menggunakan metode Diagram Ishikawa dan metode FMEA, dua faktor resiko penting berdasarkan nilai RPN tertinggi 45 (Kesiapan prasarana bongkar muat peti kemas) dan 27 (Jumlah dan level Kompetensi Operator ) yang mempengaruhi capaian kinerja bongkar muat peti kemas adalah kesiapan sarana bongkar muat dan kompetensi operator container crane.Dari hasil studi disimpulkan bahwa indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja bongkar muat peti kemas adalah Box Ship per Hour (BSH) menunjukkan capaian indikator tersebut telah sesuai dengan ekspektasi pemangku kepentingan. Dua hal penting yang perlu diperhatikan untuk peningkatan kinerja bongkar muat terkait dengan kapabilitas sumber daya manusia dan kesiapan peralatan bongkar muat.Kata Kunci : Box Ship per Hour (BSH), Diagram Ishikawa, metode FMEA, Nilai RPN