Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan dan Konseling

Metode Permainan Teka Teki Kata Untuk Meningkatkan Nilai Nasionalisme Pada Anak di Kota Pari Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Salma Rozana; Rika Widya; Ranti Eka Putri
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.13714

Abstract

Tulisan ini Menjelaskan permasalahan rendahnya nilai nasionalisme pada generasi muda yang terlihat di kehidupan sehari-hari. Nasionalisme merupakan sikap yang harus ada dan ditanamkan sejak dini pada diri siswa guna membina siswa menjadi warga negara yang baik, memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta masyarakat dan negara. Pada tahap ini anak sekolah dasar berada pada tahap operasional kongkrit dan kemampuan anak untuk berfikir secara logis semakin berkembang. Sejalan dengan hal itu, pada tahap sekolah dasar diberikan mata pelajaran yang dapat menunjang penanaman sikap nasionalisme tersebut, yaitu pembelajaran PKN. Terkait dengan permasalahan tersebut peneliti bertujuan untuk mengetahui penanaman sikap nasionalisme melalui pembelajaran PKN pada anak melalui permainan teka teki kata Di Kota Pari Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.
Implementasi Karakter Cinta Tanah Air Pada Anak Dalam Keluarga Sebagai Upaya Wujudkan Profil Pelajar Pancasila di kota Pari Rika Widya; Salma Rozana; Ranti Eka Putri
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.13719

Abstract

Tulisan ini menjelaskan dalam menanamkan karakter cinta tanah air pada anak. Semakin berkembangnya zaman, rasa cinta kepada tanah air dan bangsa semakin luntur. Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa malah berkiblat pada budaya lain yang tidak mencerminkan jati diri bangsa. Rasa cinta tanah air merupakan pengamalan nilai-nilai profil pelajar Pancasila pada dimensi kebhinekaan global. Pada dimensi kebhinekaan global diartikan pelajar mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, serta refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
Pelaksanaan Pendidikan Inklusif pada Pembelajaran Taman Kanak-Kanak (Studi Kasus di Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai) Asmidar Parapat; Salma Rozana; Rika Widya
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.14365

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pendidikan inklusif pada pembelajaran TK kelompok A, di Kota Pari. Objek penelitian adalah proses pembelajaran TK kelompok A di Kota Pari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan model analisis interaktif. Data hasil penelitian diuji kembali keabsahannya menggunakan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan inklusif melayani segala kebutuhan peserta didik tanpa memandang segala perbedaan. Hal tersebut dapat dilihat dari: (1) komposisi kelas terdiri dari berbagai aspek keberanekaragaman; (2) setiap peserta didik diberi perlakuan yang sesuai dengan kebutuhannya; (3) SPMB berdasarkan usia anak dan tidak ada tes; (4) menggunakan kurikulum merdeka yang dimodifikasi sesuai kebutuhan peserta didik; dan (5) pembelajaran mengembangkan aspek: kognitif, bahasa, fisik-motorik, sosial-emosional, dan moral.