Yunita Dwi Anggreini
STIKES Yarsi Pontianak

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA DALAM PENCEGAHAN COVID-19 Fauzan Alfikrie; Ali Akbar; Yunita Dwi Anggreini
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The role of nursing students is an important part of efforts to tackle the Covid-19 pandemic. Students can become rolemodel in society by showing behavior in preventing Covid-19. Good knowledge and a positive attitude in preventing Covid-19 can be an effort to break the transmission of Covid-19. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge, attitudes and Covid-19 prevention behavior in nursing students. The design used in this study is an analytic observational study using the chi-square analysis. A total of 40 respondents who participated in this study were female (67.5%) and male (32.5%). The results of the analysis showed that there was a relationship between knowledge and Covid-19 prevention behavior (p = 0.02) and there was no relationship between attitude and Covid-19 prevention behavior (p = 0.06). Attitudes and behavior are very much determined by good knowledge, but good knowledge also needs to be supported by good beliefs so that it is necessary to synergize knowledge and beliefs to create appropriate attitudes and behaviors.
Peningkatkan Pengetahuan Masyarakat tentang Manajemen Perawatan Hipertensi: Pengabdian Kepada Masyarakat Yunita Dwi Anggreini; Fauzan Alfikrie; Wahyu Kirana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i1.5454

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian. Hipertensi dapat menyebabkan penyakit serius lainnya seperti penyakit stroke, penyakit jantung, penyakit ginjal dan lain-lain. Penderita hipertensi kebanyakan tidak menyadari bahwa mereka memiliki tekanan darah yang tinggi. Umumnya diketahui saat melakukan pemeriksaan kesehatan atau dalam kondisi kesehatan yang buruk. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manjemen hipertensi. Metode palaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan tentang hipertensi pada penderita hipertensi di Wilayah UPT Puskemas Gang Sehat Kota Pontianak. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang manajemen hipertensi. Pengetahuan merupakan dasar dalam merubah perilaku seseorang menjadi lebih sehat. Kata Kunci: Edukasi, Hipertensi ABSTRACT Hypertension is a non-communicable disease that is one of the main causes of death. Hypertension can cause other serious diseases such as stroke, heart disease, kidney disease, and others. Most people with hypertension do not realize that they have high blood pressure. It is generally discovered during a medical examination or is in poor health. The purpose of community service is to increase public knowledge about hypertension management. The method of implementing community service is counseling about hypertension in hypertension sufferers in the UPT Puskemas Gang Sehat area, Pontianak City. The results of community service showed an increase in public knowledge about hypertension management. Knowledge is the basis for changing one's behavior to be healthier. Keywords: Education, Hypertension
Beban Kerja dan Kelelahan Kerja dalam Pemberian Obat-Obatan High Alert: Implementasi Prosedur Double Check Yunita Dwi Anggreini; Nurul Hidayah
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 10 (2022): Volume 4 Nomor 10 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i10.7873

Abstract

ABSTRACT Introduction: The safety of drug administration, especially high alert drugs, is an indicator of patient safety. Several conditions such as workload and work fatigue can cause errors in medication administration.Purpose: This study aims to identify the relationship between workload and work fatigue with the application of double checking in the administration of high alert drugs in the intensive care unit at RSUD dr. Soedarso Pontianak.Method: This study uses an analiytic observational design with a cross-sectional approach. The research sample was 49 intensive nurses at RSUD dr. Soedarso Pontianak who was selected by accidental sampling technique. The instruments used in data collection consisted of a NASA TLX questionnaire to measure workload, a Fatigue Assessment Scale (FAS) questionnaire to measure work fatigue and a nurse implementation questionnaire in the implementation of double checking in the administration of high alert drugs.Result: The results showed that work fatigue was related to the application of double checking in the administration of high alert drugs in the intensive care unit, while workload was not related. Conclusion: There is a correlation between work fatigue and the implementation of double checking in the administration of high alert drugs in the intensive care unit. Keywords : double checking, high alert drug, work fatigue, workload   ABSTRAK Pendahuluan:  Keamanan pemberian obat terutama obat high alert merupakan indikator keselamatan pasien. Beberapa kondisi seperti beban kerja dan kelelahan kerja dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pemberian obat-obatan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan beban kerja dan kelelahan kerja dengan penerapan double checking dalam pemberian obat high alert di unit perawatan intensif di RSUD dr. Soedarso Pontianak.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan crossectional. Sampel penelitian adalah 49 perawat intensif RSUD dr. Soedarso Pontianak yang dipilih secara accidental. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari kuesioner NASA TLX untuk mengukur beban kerja, kuesioner Fatigue Assessment Scale (FAS) untuk mengukur kelelahan kerja dan kuesioner implementasi perawat dalam pelaksanaan double checking dalam pemberian obat-obatan high alert.Hasil: Hasil penelitian diketahui kelelahan kerja berhubungan dengan penerapan double checking dalam pemberian obat high alert di unit perawatan intensif sedangkan beban kerja tidak berhubungan.Kesimpulan: Ada korelasi antara kelelahan kerja dengan implementasi double checking dalam pemberian obat-obatan high alert di unit perawatan intensif. Kata kunci: Beban kerja, double checking, kelelahan kerja, obat high alert
Hubungan Dukungan Psikososial dengan Stres Pada Keluarga Orang dengan Gangguan Jiwa Wahyu Kirana; Yunita Dwi Anggreini; Fajar Yousriatin; Dewin Safitri
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jk.v12i1.138

Abstract

Family plays an important role in caring for family members with mental disorder. Long-term care can cause stress for families caring for people with mental disorder. Families who do not have psychosocial support are prone to experiencing stress which can have an impact not only on themselves but also on the family members whom they cared for. Psychosocial support includes the use of coping strategies, namely problem-focused coping and emotion-focused coping which can help families to reduce the stress they experience. The purpose of this study was to determine the relationship between psychosocial support and stress in families who care for family member with mental disorder. The research used a correlational design with a cross-sectional approach. The population of this study was families who cared for people with mental disorder in the UPT Tanjung Hulu Health Center, Saigon Health Center and Kampung Dalam Health Center. The sampling technique in this study used purposive sampling. The instruments used were Ways of Coping and Depression, Anxiety Stress Scale. The data then analyzed using Spearman rho. The study result showed that there was a relationship between psychosocial support and stress in families who cared for people with mental disorder. Thus, it can be concluded that the higher the psychosocial support owned by families who care for people with mental disorder, the lower the stress experienced.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Perawat Di Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak Yunita Dwi Anggreini; Wahyu Kirana; Ratih Diyan Kumalasari
Khatulistiwa Nursing Journal Vol 1, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : STIKes YARSI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53399/knj.v1i2.13

Abstract

Perawat adalah sumber daya utama dan merupakan bagian penting dari pemberian layanan dalam sistem kesehatan. Motivasi dan kinerja perawat profesional menentukan kualitas kesehatan pasien dan memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan rumah sakit. Oleh karena itu, kebutuhan motivasi perawat sangat penting dalam menentukan kualitas layanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Umum YARSI Pontianak. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 32 orang perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit YARSI Pontianak. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square untuk mengetahui hubungan bivariat antar variabel dan uji regresi logistik berganda untuk menganalisis faktor yang paling memengaruhi motivasi kerja perawat. Hasil analisis statistik menunjukkan faktor prestasi, pengakuan, hubungan pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan pengembangan potensi individu mempunyai hubungan yang signifikan terhadap motivasi kerja perawat sedangkan faktor yang paling dominan berpengaruh adalah prestasi (wald = 4,130).
Pelayanan Kesehatan dan Beban Kerja Perawat dengan Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit X Pontianak Nadia Rahmawati; Widia Widia; Yunita Dwi Anggreini
Khatulistiwa Nursing Journal Vol 3, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : STIKes YARSI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53399/knj.v3i1.51

Abstract

Latar Belakang : Salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan adalah kepuasan pasien dan rendahnya beban kerja perawat. Perawat di dalam melakukan pekerjaannya memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar kepada pasien dan keluarganya, sehingga seorang perawat dituntut untuk profesional dalam melayani pasien, bila perawat memiliki beban kerja yang tinggi, maka dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap pelayanan, sehingga tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan mengalami penurunan. Tujuan : Mengetahui hubungan antara pelayanan kesehatan dan beban kerja perawat dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit X Pontianak. Metode : Penelitian ini menggunakan metode explanatory research dengan pendekatan Cross sectional dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 59 pasien, dengan cara purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pearson product moment. Hasil : Hasil penelitian analisis diketahui hubungan pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit X Pontianak dengan nilai signifikan (p=.000) lebih kecil dari (0.05), maka Ha diterima ada hubungan antara pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di rumah sakit. Sedangkan untuk hubungan beben kerja perawat dengan kepuasan pasien di peroleh nilai signifikan (p=-0.826) lebih besar dari (a= 0.05), maka Ha ditolak yaitu tidak ada hubungan antara beban kerja perawat dengan kepuasan pasien di rumah sakit. Kesimpulan: Dapat disimpukan bahwa ada hubungan korelasi antara pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di rumah sakit sedangkan untuk variabel beban kerja perawat tidak ada ada hubungan korelasi dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit X Pontianak.
Faktor Risiko yang Mempengaruhi Gangguan Jiwa Wahyu Kirana; Yunita Dwi Anggreini; Wulida Litaqia
Khatulistiwa Nursing Journal Vol 4, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : STIKes YARSI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53399/knj.v4i0.177

Abstract

Pendahuluan: Masalah kesehatan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius dan terbesar selain beberapa penyakit generatif karena jumlahnya yang terus mengalami peningkatan dan membutuhkan proses penyembuhan yang panjang seperti penyakit kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang memengaruhi gangguan jiwa. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan deskriptif analitik dengan metode case control. Sampel penelitian sebanyak 36 orang yang terdiri dari 18 ODGJ pada kelompok case dan 18 orang bukan gangguan jiwa yang berobat ke UPT Puskesmas Tanjung Hulu yang dipilih secara accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari kuesioner data demografi dan kuesioner faktor risiko gangguan jiwa, data selanjutnya dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian gangguan jiwa adalah faktor genetik (p=0,036, OR=10,818),trauma masa kecil (p=0,022, OR=5,500), stres (p=0,041, OR=5,000) dan pola asuh (p=0,022, OR=0,182), sedangkan faktor risiko yang tidak berhubungan dengan kejadian gangguan jiwa adalah cacat kongenital (p=0,729, OR=1,273), cedera (p=0,427, OR=0,520), jasmaniah (p=0,554, OR=0,471), penyalahgunaan obat (p=0,701, OR=1,346), penyakit kronis (p=0,554, OR=2,125), hubungan keluarga (p=0,735, OR=0,739), struktur keluarga (p=0,311, OR=0,284), sistem nilai (p=0,503, OR=0,636), kepincangan antara keinginan dan kenyataan (p=0,701, OR=0,743), sosial ekonomi (p=0,632, OR=1,600) dan perpindahan keluarga (p=0,675, OR=1,429) tidak bermakna sebagai faktor risiko gangguan jiwa. Kesimpulan: Faktor risiko gangguan jiwa terdiri dari faktor biologis, psikologis dan sosiokultural. Beberapa faktor risiko yang mempengaruhi gangguan jiwa dapat dimodifikasi untuk meminimalkan terjadinya gangguan jiwa.
Hubungan Pengetahuan dengan Manajemen Keamanan Obat pada Penderita Hipertensi Yunita Dwi Anggreini; Fauzan Alfikrie; Wahyu Kirana
Khatulistiwa Nursing Journal Vol 4, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : STIKes YARSI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53399/knj.v0i0.171

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Penyakit ini tidak bisa diobati namun dapat dikendalikan. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan manajemen keamanan obat pada penderita hipertensi. Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan studi crossectional. Penelitian ini melibatkan populasi pasien hipertensi yang melakukukan kunjungan kesehatan ke UPT puskesmas Gang Sehat. Sebanyak 40 responden yang dipilih secara purposif berdasarkan kriteria yaitu pasien yang menderita hipertensi yang memeriksakan diri ke UPT Puskesmas Gang Sehat dan pasien yang menderita hipertensi pada grade I-II. Instrument penelitian berupa kuesioner pengetahuan tentang hipertensi dan kuesioner manajemen keamanaan obat hipertensi. Analisis data penelitian ini menggunkan uji chi-squere. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan penelitian ini menemukan bahwa 37,5 responden memiliki pengetahuan baik tentang hipertensi, 47,5 Persen memiliki pengetahuan cukup dan 15 Persen memiliki pengetahuan kurang tentang hipertensi. Ada hubungan pengetahuan dengan manajemen keamanan obat pada penderita hipertensi dengan nilai p yaitu 0,02. Kesimpulan: Pasien yang menderita hipertensi perlu memperhatikan manajemen keamanan obat. Obat hipertensi harus diminum secara teratur, sesuai jadwal dan pemeriksaan lanjutan sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan.
Hubungan Spiritual Self-Care dengan Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Fajar Yousriatin; Yunita Dwi Anggreini; Wahyu Kirana
Khatulistiwa Nursing Journal Vol 4, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : STIKes YARSI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53399/knj.v4i0.178

Abstract

Latar Belakang: Perubahan yang terjadi selama proses kehamilan menimbulkan kecemasan pada ibu hamil. Apabila tidak ditangani, maka akan berdampak terhadap kondisi ibu dan janin. Kecemasan dapat diatasi apabila ibu hamil memiliki mekanisme koping yang baik dengan cara meningkatkan spiritual self-care. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan spiritual self-care dengan kecemasan ibu hamil trimester III. Metode: Desain penelitian menggunakan studi cross-sectional. Penelitian dilakukan di UPT Puskesmas Kampung Dalam. Sebanyak 40 sampel ibu hamil trimester III dipilih secara purposive dengan kriteria inklusi penelitian ini yaitu ibu hamil trimester III yang berkunjung ke UPT Puskesmas Kampung Dalam Pontianak Timur, ibu hamil trimester III yang mengalami kecemasan. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian yang terdiri dari kuesioner spiritual self-care practice dan kuesioner Zung self-rating anxiety scale yang telah dialih bahasa oleh peneliti sebelumnya. Hasil: Hasil uji statistik dengan korelasi Kendall’s tau-b menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara spiritual self-care dengan kecemasan ibu hamil trimester III dengan nilai p = 0,038 (p Kurang dari 0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara spiritual self-care dengan kecemasan ibu hamil trimester III. 
Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang BTCLS (Basic Trauma Cardiac Life Support) dengan Penanganan Primary Survey di IGD RSU X Provinsi Kalimantan Barat Rina Raffa; Yunita Dwi Anggreini; Nurul Amaliyah
Khatulistiwa Nursing Journal Vol 2, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : STIKes YARSI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53399/knj.v2i1.40

Abstract

Latar Belakang: IGD (Instalasi Gawat Darurat) merupakan salah satu unit Rumah Sakit yang dimana perawat memberikan tindakan keperawatan gawat darurat yang memerlukan penanganan Primary Survey terkait dalam pengetahuannya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang BTCLS (Basic Trauma Cardiac Life Support) dengan penanganan Primary Survey di IGD. Penelitian ini dilakukan di IGD RSU Yarsi Pontianak Provinsi Kalimantan Barat.Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode analitik korelatif menggunakan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu sebanyak 16 responden. Uji data statistik ini menggunakan uji Chi-Squere dengan program SPSS.Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan perawat dengan BTCLS 75 persen dengan kategori baik pada penanganan primary survey yang terampil dan 25 persen  dengan kategori kurang dalam pengetahuan perawat tentang BTCLS dengan penanganan Primary Survey tidak terampil. Maka didapatkan nilai p value =0,046 (p value lebih kecil dari 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, yang artinya ada hubungan pengetahuan perawat tentang BTCLS dengan penanganan Primary Survey.Kesimpulan: Tingkat pengetahuan perawat tentang Basic Trauma Cardiac Life Support ada berhubungan dengan penanganan Primary Survey. Sehingga rumah sakit secara umum dan instalasi gawat darurat pada khususnya diharapkan melakukan pelatihan, workshop dan seminar untuk meningkatkan ketempilan dan pengetahuan perawat dalam penanganan keperawatan gawat darurat .