Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Penentuan Bulk Density Ultisol Di Lahan Praktek Terbuka Universitas Labuhanbatu Fitra Syawal Harahap; Roswita Oesman; Wizni Fadhillah; Ade Parlaungan Nasution
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 6, No 2 (2021): Agrovital Volume 6, Nomor 2, November 2021
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v6i2.1913

Abstract

Bulk density merupakan berat suatu massa tanah per satuan volume tertentu. Volume tanah adalah volume kepadatan tanah termasuk pori-pori tanah. Tanah yang lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang padat. pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral mempunyai nilai bulk density yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah dibawahnya. Tujuan penelitian ini adalah Bulk density adalah untuk mengetahui berat jenis atau Bulk density pada lahan terbuka di lahan praktek dikarenakan sering dilakukan pengolahan tanah oleh mahasiswa Universitas Labuhanbatu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Praktek Universitas Labuhanbatu Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu dengan ketinggian kurang lebih 18 meter diatas permukaan laut, Analisa tanah dilakukan di laboratorium ilmu terpadu fakultas sains dan teknologi Universitas Labuhanbatu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2021 sampai April 2021. Hasil pengamatan yang diperoleh menunjukkan nilai bulk density untuk tanah yang diamati sebesar 1,060 gram/cm3 sehingga Ketersediaan bahan organik juga berpengaruh hal ini disebabkan karena semakin banyak bahan organic yang terkandung dalam tanah maka semakin tinggi kepadatan tanah.
Pelatihan Penyusunan Ransum Berbasis Bahan Lokal untuk Peningkatan Produksi Telur Ayam Kampung Rini Sulistiani; Widihastuty Widihastuty; Wizni Fadhillah
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v6i2.3800

Abstract

Pemanfaatan gedebog pisang sebagai pakan unggas bertujuan untuk mengenalkan menu pakan ternak yang berasal dari bahan-bahan organik di sekitar rumah. Pemanfaatan gedebog pisang dengan campuran bahan lainnya (residu rumah tangga) dapat meningkatkan nutrisi pakan ternak. Permintaan pasar untuk telur ayam kampung cukup banyak, namun produksi telur kurang mencukupi. Demikian juga untuk permintaan ayam pedaging belum terpenuhi dengan baik. Mengingat harga jual telur ayam kampung dan pedaging tinggi serta permintaan pasar selalu ada, maka perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan agar peternak kecil, khususnya mitra dapat menerapkan pemeliharaan dan perawatan unggas dengan baik dengan mencukupi kebutuhan nutrisinya. Tujuan penyuluhan dan pelatihan adalah meningkatkan produksi telur dan pedaging ayam kampung dengan memanfaatkan gedebog pisang dan bahan organik yang tersedia di sekitar lingkungan tempat tinggal. Target khusus yang ingin dicapai adalah menemukan racikan dan komposisi pakan ternak dengan kandungan nutrisi yang layak untuk mendukung produksi telur. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan target khusus tersebut adalah penyuluhan/ceramah, demonstrasi pembuatan pakan, pendampingan kerja dan pencatatan biaya produksi dan hasil. Penggunaan pakan berbasis lokal dapat mengurangi biaya pakan dan dapat meningkatkan produksi telur. Pemberian pakan berimbang harus tetap dilanjutkan dan kandungan nutrisi dipenuhi agar ayam kampung dapat lebih rutin bertelur (tiap 30 jam).
PEMANFAATAN SEMUT PREDATOR MYOPOPONE CASTANEA (HYMENOPTERA: FORMICIDAE) UNTUK MENGENDALIKAN HAMA KUMBANG TANDUK ORYCTES RHINOCEROS (COLEOPTERA: SCARABAEIDAE) Widihastuty Widihastuty; Rini Susanti; Wizni Fadhillah
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2020): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v3i2.325-330

Abstract

The coconut rhinoceros beetle Oryctes rhinoceros is one of the key pests in oil palm plantations. Controls carried out by farmers always use insecticides, which can adversely affect the agroecosystem. Community Service Activities carried out to introduce and provide understanding to partner farmers about alternative controls that are more environmentally friendly by utilizing the natural enemies of predator ants Myopopone castanea. The method used in this service is the extension method. The result is that farmers understand that the ants they usually find in their oil palm plantations are friends for oil palm farmers, so their existence must be maintained so that they can benefit the farmers and the oil palm plantation environment.
Fenologi Bunga Zinnia sp dan Potensinya Sebagai Refugia Pada Tanaman Cabai (Capsicum annum) WAHYUNI UMAMI HARAHAP; Wizni Fadhillah; Dian Retno Intan
Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ah.v4i2.9092

Abstract

Budidaya tanaman cabai di Indonesia saat ini sangat bergantung terhadap penggunaan pestisida sintetik.  Pestisida sintetik sangat buruk terhadap kelestarian lingkungan seperti berkurangnya jumlah dan jenis musuh alami. Kondisi tersebut mendorong penemuan teknik pengendalian hama dan penyakit yang lebih ramah lingkungan seperti penggunaan refugia. Refugia yang sering digunakan adalah Zinnia sp. Namun morfologi Zinnia sp belum banyak diketahui terutama tentang penologi bunga sehingga sulit menentukan waktu penanaman yang tepat agar efektif dalam mengendalikan hama. Hal ini yang menjadi dasar dilakukannya penelitian penggunaan refugia Zinnia sp pada tanaman cabai.  Penelitian ini dilakukan dengan penanaman refugia Zinnia sp sebanyak 20 tanaman di setiap pinggir bedengan. Pengamatan dilakukan dengan mengamati perkembangan bunga Zinnia sp setiap hari serta mengidentifikasi hama dan musuh alami.  Berdasarkan hasil pengamatan diketahui serangga menyukai bunga Zinnia sp pada fase X sampai XII. Hama yang ditemukan pada lahan adalah orong-orong (Gryllotalpa sp.), lalat pengorok daun (Liriomyza sp.), kutu kebul (Aphis craccivora), trips (Thrips spp.), tungau (P. latus), lalat buah (Bactrocera spp.). Musuh alami  yang ditemukan pada lahan adalah Hemiptarsenus varicornis, Eriborus argenteopilosus, Menochilus sexmaculatus. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah Zinnia memiliki potensi yang tinggi untuk digunakan sebagai refugia dan penanaman Zinnia sp sebaiknya dilakukan satu bulan lebih awal dari penanaman cabai.
PENGENDALIAN HAMA TONGKOL JAGUNG (Helicoverpa armigera Hubner ) DAN PENGGEREK BATANG (Spodoptera frugiferda) DENGAN MENGGUNAKAN JAMUR ENTOMOPATOGEN PADA TANAMAN JAGUNG MANIS DI DESA BANJARAN DELISERDANG wizni fadhillah; Rini Susanti; Aisar Novita; Lisdayani Lisdayani
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 5, No 2 (2021): JURNAL AGROTEKNOSAINS
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v5i2.589

Abstract

Corn is the second important food crop commodity after rice. Besides being used as food, corn is also used as animal feed. The low yield of maize is caused by many factors including physical factors (climate, soil and land types) and biological factors (varieties, pests, diseases and weeds), as well as socio-economic factors. The polyphagous nature of Helicoverpa armigera and the unavailability of varieties that are resistant to these pests have caused control practices to be carried out to date still depend on the use of insecticides. Biological control agents such as M. anisopliae, Beauveria bassiana, and Bacillus thuringiensis are the main control components. Utilization of biological agents has several advantages, especially selectivity, although it must be admitted that it is not as effective as insecticides with chemically active ingredients. The use of entomopotagen fungi is an environmentally friendly pest control and can be propagated by farmers. The aim of this study was to determine the effectiveness of environmentally friendly entomopathogenic fungi in controlling corn cob pests (Helicoverpa armigera) and corn stem borer (Spodoptera frugiferda) in Banjaran Deliserdang Village. The research method used is non-factorial RAK. From this study it was found that the intensity of S. frugiferda attack with the use of the entomopathogenic fungus B. bassiana showed the best effect with the intensity of S. frugiferda attack which was 9.28% while the H. armigera pest used B. bassiana with an attack intensity of 9.08%. The use of B. bassiana can reduce the attack of S. frugiferda pests on corn plantations.
Response of Growth and Production of Corn (Zea Mays L) with Liquid Fertilizer in Labuhan Batu Regency Fitra Syawal Harahap Harahap; Hilwa Walida; Dahrul Aman Harahap; Roswita Oesman; Wizni Fadhillah
Jurnal Pertanian Tropik Vol. 6 No. 3 (2019): JURNAL PERTANIAN TROPIK
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.751 KB) | DOI: 10.32734/jpt.v6i3.3166

Abstract

Growth and Production of Corn Plants (Zea mays L) with Provision of liquid supplementary fertilizer(PPC) is an alternative fertilizer that can increase plant growth and production. The constituents of thenutrients can provide elements that are not present in the soil. This study aims to get the right dose forgrowth and production of corn (Zea mays L). The treatment consists of 7 levels O0 = N, P, KRecommended dosage (Urea = 5 g / array; TSP = 2.50 g / KCl array = 1.87 g / array) O1 = Standardorganic compost / fertilizer (gr / plot) ) + N, P, K (Urea = 5 g / bolt; TSP = 2.50 g / bolt; KCl = 1.87 g/ bolt) O2 = 0.75 ml Primatan + N, P, K (Urea = 5 g / run; TSP = 2.50 g / run; KCl = 1.87 g / run) P3= 1.12 ml Primate + N, P, K (Urea = 5 g / run; TSP = 2.50 g / extract; KCl = 1.87 g / extract) O4 =1.5 ml Primatan + N, P, K (Urea = 5 g / extract; TSP = 2.50 g / extract; KCl = 1.87 g / array) O5 =1.5 ml Primatan + 0.75 N, P, K (urea = 3.75 g / run; TSP = 1.87 g / run; KCl = 0.14 g / run) O6 = 1.5ml primatan + 0.50 N, P, K (urea = 2.50 g / bolt; TSP = 1.25 g / bolt; KCl = 0.93 g / bolt). TreatmentP2 = 0.75 ml Primatan + N, P, K (Urea = 5 g / line; TSP = 2.50 g / line; KCl = 1.87 g / line) is able togive the best results for all parameters, namely plant height amounting to 44.09 cm, leaf area 241.19mm3, biomass weight per plant sample 271.50 g, selling fresh weight 225.50 g, total chlorophyll30.93units / 6 mm3.
Potential Of Bintaro (Carbera Odollam Gaertn) , Amethyst (Brugmansia Candida Pers) And Babandotan (Ageratum Conyzoides L) As A Biopesticide Against Pest Leptocorisa Acuta On Rice Plants Fadhillah Wizni; Susanti Rini; Lisdayani
Jurnal Pertanian Tropik Vol. 7 No. 2 (2020): JURNAL PERTANIAN TROPIK
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.608 KB) | DOI: 10.32734/jpt.v7i2.4322

Abstract

Abstract Rice plants (Oryza sativa) is a crop of the main food commodities in Indonesia. Rice production continues to be improved to meet the needs of the community, however, efforts to increase rice production still faces problems, namely Hama walang sangit Leptorisa acuta.. One alternative to control insect pests Leptorisa acuta relatively safe, inexpensive, and easily obtained is the utilization of botanical insecticides. One of them is by using plants Bintaro (Carbera odollam Gaertn), Amethyst (Brugmansia candida Pers) and Babandotan (Ageratum conyzoides L) vegetable insecticides. This study aimed to determine the effectiveness of Bintaro (Carbera odollam Gaertn), Amethyst (Brugmansia candida Pers) and Babandotan (Ageratum conyzoides L) in controlling the Pest Leptocorisa acuta. This study uses the RAL Non-Factorial with 6 Level of treatment and 5 replications. From the results obtained that the treatment with the use of plants kacubung can suppress the population of pest Leptocorisa cut by 100% by the time of application for 1 day after application. Of this study are expected in the future can use kacubung as insecticides with different pests so that in the future kacubung can be used as a vegetable insecticide that is environmentally friendly, economical, and right on target.
Identifikasi Perubahan Fenologi Gulma Akibat Paparan Herbisida Glifosat dan Parakuat Dengan Dosis yang Berbeda Wahyuni Umami Harahap; Nurhajijah Nurhajijah; Wizni Fadhillah
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 25, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v25i2.9452

Abstract

Penurunan produksi yang tinggi akibat gulma menyebabkan adanya teknik pengendalian gulma. Salah satu teknik pengendalian gulma yang banyak diaplikasikan adalah penyemprotan dengan menggunakan herbisida. Masalah yang muncul akibat penggunaan herbisida antara lain munculnya gulma resisten herbisida, penurunan biodiversitas tumbuhan, peningkatan biaya produksi dan pencemaran pada tanah, air dan udara serta meningkatkan residu pestisia pada bahan pangan. Masalah ini harus segera diselesaikan dengan mencari rekomendasi penyemprotan yang lebih efektif dan efisien. Rekomendasi penyemprotan herbisida dapat diperoleh melalui penelitian. Hal ini yang menjadi dasar penulis untuk melakukan penelitian tentang pengaruh jenis dan dosis bahan aktif terhadap perubahan fenologi dan waktu kematian gulma. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial. Perlakuan pertama adalah jenis bahan aktif herbisida yang terdiri dari dua taraf yaitu farakuat diklorida dan glifosat. Sedangkan perlakuan yang kedua adalah dosis herbisida yang terdiri dari tiga taraf yaitu 1,5 l/ha, 3 l/ha dan 4,5 l/ha. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa perubahan fenologi gulma dapat dilihat pada 1 HSP pada penyemprotan herbisida berbahan aktif farakuat diklorida sedangkan herbisida berbahan aktif glifosat pada 7 HSP. Waktu kematian gulma sangat dipengaruhi oleh jenis bahan aktif herbisida. Herbisida yang paling cepat mampu membunuh gulma adalah berbahan aktif farakuat diklorida.
PENGARUH PEMBERIAN SOLID (TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT) DAN ARANG SEKAM PADI TERHADAP PRODUKSI TANAMAN TOMAT Wizni Fadhillah; Fitra Syawal Harahap
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.313 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.2.14

Abstract

This study aimed to determine the effect of various types of solid (oil palm empty fruit bunches) and rice husk charcoal on the production of tomato plant (Solanum lycopersicum L). The treatments tested for this study consisted of two factors. The first factor was the provision of solid, i.e. S0 = without solid (control), S1 = 0.50 kg solid polybag-1, S2 = 0.70 kg solid polybag-1, and S3: 1 kg  solid polybag-1. The second factor was the provision of rice husk charcoal, i.e. P0 = without husk charcoal (control), P1 = 0.2 kg husk charcoal polybag-1, and P2 = 0.4 kg husk charcoal polybag-1. Each polybag contained 5 kg of air-dried soil. The results of this study indicated that the provision of solid and rice husk charcoal against tomato plant production had no significant effect on stem diamater, total number of fruits per plant, and total weight of fruits per plant. However, the treatment interaction of 1 kg solid polybag-1 and 0.2 kg husk charcoal polybag-1 increased stem diameter, total number of fruits per plant,  and total weight of fruits per plant.
INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI HAMA LALAT BUAH PADA BUAH JAMBU BIJI (Psidium guajava), JAMBU AIR (Syzygium aqueum) DAN JERUK (Citrus sp.) Widihastuty Widihastuty; Rizky Amalia; Wizni Fadhillah; Sri Utami
Jurnal SOMASI (Sosial Humaniora Komunikasi) Vol. 3 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : CERED Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/js.v3i2.812

Abstract

Tanaman hortikultura khususnya tanaman buah-buahan rentan terhadap serangan hama lalat buah. Tingginya intensitas serangan hama lalat buah mengakibatkan petani menggunakan pestisida kimiawi dalam mengendalikan hama tersebut yang kedepannya dapat merusak lahan itu sendiri. Tujuan penelitian ini untuk menginventarisasi dan mengidentifikasi hama lalat buah pada buah jambu biji (Psidium guajava), jambu air (Syzygium aqueum) dan jeruk (Citrus sp.) pada daerah Sumatera Utara. Data hasil penelitian di identifikasi menggunakan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa gejala serangan yang terlihat adanya bekas tusukan pada kulit buah dan diikuti dengan spot kecil berwarna cokelat kehitaman. Hasil inventarisasi lalat buah pada jambu biji (Guajava psidium) didapat hasil tertinggi pada Kecamatan Medan Johor, Kota Medan sedangkan hasil yang terendah yaitu pada Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang dengan jenis lalat buah yang teridentifikasi yaitu Bactrocera dorsalis Kompleks dan Bactrocera carambolae. Hasil inventarisasi lalat buah pada jambu air (Syzygium aqueum) didapat hasil tertinggi pada Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai sedangkan hasil yang terendah yaitu pada Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjung Balai dengan jenis lalat buah yang teridentifikasi yaitu Bactrocera dorsalis Kompleks, Bactrocera albistrigata dan Bactrocera carambolae. Serta hasil inventarisasi lalat buah pada jeruk (Citrus sp.) didapat hasil tertinggi pada Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo sedangkan hasil yang terendah yaitu pada Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo dengan jenis lalat buah yang teridentifikasi yaitu Bactrocera dorsalis Kompleks