Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Agroteksos

STRATEGI PEMASARAN JAMUR TIRAM DI KOTA MATARAM Ulfa Nuraini; L Sukardi; Efendy Efendy
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 31 No 1 (2021): Jurnal Agroteksos April 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.786 KB) | DOI: 10.29303/agroteksos.v31i1.649

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui saluran pemasaran jamur tiram di Kota Mataram; (2) Mengetahui faktor internal dan eksternal usaha pemasaran jamur tiram di Kota Mataram; (3) Mengetahui strategi pemasaran jamur tiram di Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penentuan daerah sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Jumlah responden ditentukan secara sensus sebanyak 19 orang petani jamur tiram. Teknik dan cara yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik survey dan alat analisis yang digunakan adalah Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Saluran pemasaran jamur tiram di Kota Mataram ada dua saluran. Saluran I: Produsen - Konsumen Akhir dengan harga jual Rp 22.500 /kg. Saluran II: Produsen - Pedagang Pengecer - Konsumen Akhir dengan harga jual Rp 27.500/kg; (2) Dari hasil analisis SWOT diketahui faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) usaha jamur tiram di Kota Mataram. Kekuatannya adalah: Kualitas jamur tiram yang baik, Besarnya modal yang terjangkau, Penetapan harga yang kompetitif, Mempertahankan pelanggan. Kelemahannya adalah: Masih kurangnya kegiatan promosi, Kurang adanya sistem pemasaran, Proses produksi masih menggunakan teknologi sederhana. Peluangnya adalah: Pangsa pasar jamur tiram yang masih luas, Jamur tiram dapat diolah menjadi produk turunan, Intervensi pemerintah. Ancamannya adalah: Adanya persaingan antara pembudidaya jamur tiram, Pengaruh pergantian musim/cuaca; (3) Strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh petani jamur adalah pertumbuhan agresif (growth oriented strategy) yaitu dengan memperluas pangsa, dan melalui peningkatkan nilai tambah dengan melakukan pengolahan produk dari jamur tiram segar.
ANALISIS DAYA SAING USAHATANI BAWANG MERAH DI KABUPATEN BIMA Nur Atina Putri; Efendy Efendy; Tajidan Tajidan
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 30 No 2 (2020): Jurnal Agroteksos Agustus 2020
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.827 KB) | DOI: 10.29303/agroteksos.v30i2.566

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1).Menganalisis tingkat profitibilitas finansial Usahatani Bawang Merah di Kabupaten, (2) Menganalisis Daya saing Bawang Merah di Kabupaten Bima. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei. Unit analisis yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Daya saing Bawang Merah di Kabupaten Bima. Penentuan daerah sampel dilakukan secara purposive sampling yang terdiri dari dkecamatan Woha, Kecamatan Sape dan Kecamatan Lambu. Sedangkan penentuan responden dilakukan secara Accidental Sampling yaitu sebanyak 50 responden. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan Analisis pendapatan dan Analisis daya saing menggunakan table police analysis Matrix (PAM). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bima memiliki keuntungan Privat sebesar Rp 21.217.584,69 dan keuntungan sosial sebesar Rp 50.686.866,84 yang artinya usahatani bawang merah di daerah penelitian layak untuk dikembangkan karena memiliki keuntungan kompetitif dan keuntungan komparatif.;(2) Komoditas Bawang Merah di Kabupaten Bima memiliki daya saing karena memiliki keunggulan kompetitif maupun komparatif. Hal ini dapat dilihat dari nilai PCR 0,61 dan DRCR 0,46 dimana nilai masing-masing < 1 sehingga usahatani bawang merah ini layak untuk dikembangkan.; (3) Kebijakan pemerintah pada harga input-output terhadap usahatani Bawang Merah berdampak negatif bagi penerimaan petani pada harga privat output. Berdasarkan Nilai Transfer Bersih yang negatif dan nilai NPCO yang diperoleh sebesar 0,78 yang kurang dari < 1, namun kebijakan tersebut berdampak positif bagi petani pada harga privat input tradable berdasarkan NPCI yang diperoleh sebesar 0,94 yang berarti < 1 memberikan arti bahwa terdapat subsidi pupuk dan obat-obatan yang membantu petani dalam mengurangi biaya input produksi.
ANALISIS PERANAN TEKNOLOGI UPSUS PAJALE DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI, PENDAPATAN SERTA KESEMPATAN KERJA PETANI: KASUS USAHATANI PADI KECAMATAN LABUAPI LOMBOK BARAT Abdullah Usman; Efendy .; I Gusti Lanang Parta Tanaya; Taslim Syah
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 2 (2016): Jurnal Agroteksos 2 Agustus 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.705 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang berjudul ANALISIS PERANAN TEKNOLOGI UPSUS PAJALE DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI, PENDAPATAN SERTA KESEMPATAN KERJA PETANI KECAMATAN LABU API LOMBOK BARAT, dilatarbelakangi oleh fenomena anomali ekonomi dimana produksi beras dilaporkan meningkat, status stock beras adalah surplus, namun di sisi lain, harga tetap bertahan pada posisi tinggi. Disinyalir, peningkatan produksi ada kaitannya dengan pelaksanaan UPSUS PAJALE. Penelitian ini bertujuan untuk: Menginventarisir dan menganalisis tingkat penerapan input rekomendasi UPSUS PAJALE di Kecamatan Labuapi di Lombok Barat; Mengkaji peranan teknologi UPSUS PAJALE dalam meningkatkan produktivitas, pendapatan dan penyerapan tenaga kerja petani padi peserta UPSUS PAJALE di Kecamatan Labuapi di Lombok Barat. Data dikumpulkan secara survey, dan diolah menggunakan instrumen yang dibangun. abstract The research entitle THE ROLE OF UPSUS PAJALE PROGRAM IN INCREASING THE PRODUCTION, INCOME AND LABOUR OF FARMERS: THE CASE OF PADDY FARM IN LABUAPI LOMBOK was inpired by the conomic phenomenon where paddy production was reported increase, with surplus in stock. Some claimed, the increase due to Upsus Pajale program. Ironically, the paddy prices stay in high position, which conradict with economic theory. This research aims to identify and to analyse the levels of technology application in related to it ‘s role in increasing the production, indome and labor’s use. Survey technique were applied to collect data, using quessionaire.
ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA AGROINDUSTRI DAN PEMASARAN PRODUK GULA AREN DI KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT Irma (1; Efendy (2; Abdullah Usman (2
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2016): jurnal agroteksos 1 April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.067 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1). Menganalisis pendapatan usaha agroindustri gula aren di Kecamatan Gunungsari, (2). Mengetahui nilai nilai tambah usaha agroindustri gula aren di Kecamatan Gunungsari, dan (3). Menganalisis pemasaran produk gula aren di Kecamatan Gunungsari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Pendapatan rata-rata usaha agroindustri gula aren di Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat adalah Rp 33.542,61/proses produksi atau sebesar Rp 440.427,58/bulan, (2). Nilai tambah pada kegiatan usaha agroindustri gula aren adalah Rp 1.156,10/liter bahan baku dan rasio nilai tambah adalah 35,97 persen, (3). Pada Pemasaran poduk gula aren produsen menggunakan dua saluran pemasaran yaitu : 1. Produsen – Pedagang Pengumpul – Pedagang Pengecer – Konsumen dan 2. Produsen – Pedagang Pengecer – Konsumen dengan total margin pemasaran tiap saluran sebesar Rp 6.333,33/Kg dan Rp 5.000,00/Kg. ABSTRACT This study aim to: (1). Analyse revenues of palm sugar agro-industry in Gunungsari, (2). Know the value added of agro-industrial enterprises; (3). Analyse the marketing chain of its industry. The results show that (1). Net income received by palm sugar producer is Rp 440.427,58/ month or Rp 33.542,61/ time of production. (2). The added value of the businees is Rp 1.156,10 with the added value ratio is 35,97%. (3). There are two marketing channels, used by producer is : 1. Producer – Traders – Retailers – Consumer, 2. Producer – Retailers – Consumer, with a total margin of Rp 6.333,33/Kg dan Rp 5.000,00/Kg respectively.
ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI KECAMATAN PLAMPANG KABUPATEN SUMBAWA Yunita Yunita; Efendy Efendy; Nuning Juniarsih
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2020): Jurnal Agroteksos Desember 2020
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.327 KB) | DOI: 10.29303/agroteksos.v30i3.626

Abstract

Tujuan penelitian ini (1) untuk mengetahui saluran pemasaran bawang merah di Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa, (2) untuk menganalisis efesiensi pemasaran bawang merah di Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa, dan (3) untuk meganalisis biaya yang dikeluarkan oleh masing – masing saluran pemasaran bawang merah di Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa. Penentuan responden secara random sampling sebanyak 30 orang dan responden lembaga pemasaran ditentukan dengan menggunakan snowball sampling pada 4 orang pedagang pengumpul, 3 orang pedagang pengecer dan 1 orang pedagang Antar Pulau. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi efesiensi pemasaran, dan analisis perilaku pasar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Ada 2 saluran pemasaran bawang merah yang ada di Desa Brang Kolong Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa yaitu: Petani – Pedagang Pengumpul – Pedagang Antar Pulau – Konsumen dan Petani – Pedagang Pengecer – Konsumen Akhir. (2) Pemasaran bawang merah di Desa Brang Kolong Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa cukup efesien karena total biaya terhadap total nilai produk berkisar antara 3,32% - 4,86%. Terhadap saluran pemasaran II lebih efisien dari saluran pemasaran I dan bahwa perubahan harga ditingkat pedagang ditransimisikan dengan sempurna ke tingkat petani sehingga pemasaran bawang merah tersebut efesien. (3) Besarnya total biaya pemasaran, total marjin pemasaran dan total keuntungan pada saluran pemasaran I yaitu dengan total biaya pemasaran yg dikeluarkan sebesar Rp. 1.406 (7,79%), total margin pemasaran sebesar Rp. 10.594 (57,14%), dan total keuntungan sebesar Rp. 12.000 (66,11%). Sedangkan pada saluran pemasaran II yaitu total biaya pemasaran sebesar Rp. 724 (4,53%), total margin pemasaran sebesar Rp. 4.276 (26,72%) dan total keuntungan sebesar Rp. 5.000 (31,25%) yang dikeluarkan dan diterima pada pemasaran bawang merah di Desa Brang Kolong Kecamatan Plampang Kabupaten Sumbawa.