Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR Suyono, ; Budi Usodo, ; Tri Yanto, ; Sri Purwaningtyas,
Pendidikan Sekolah Dasar Vol 6, No 5 (2012)
Publisher : Pendidikan Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alteration of coconut sap quality due to the addition of natural preservatives Anna Sulistyaningrum; Tri Yanto; Rifda Naufalin
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 12, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v12n3.2015.137-146

Abstract

Coconut sap is easily fermented during storage, so it is necessary to add preservative. Farmers usually use a solution of lime with mangosteen rind to preserve the sap. The availability of these preservatives are limited, so many farmers used synthetic preservatives like sodium metabisulfite. Some natural preservatives that can be used as an alternative to extend the shelf life of coconut sap were betel leaves, clove leaves, guava leaves, secang wood, and tea leaves. These materials have bioactive components that possess antimicrobial activity.This research was aimed to 1) determine the effect of types and concentration of natural preservatives to preserve freshness of coconut sap and brown sugar qualities, 2) determine the effect of the storage time on the quality of coconut sap. The research consisted of two stages and used experimental method with Randomized Block Design. The treatment of first stage included the type of natural preservative (M), consentration of preservative (K), and storage duration (L), while the second stage consisted of the best three natural preservatives from first stage (S) and concentration of preservatives (R). The results of this research showed that the coconut sap that was added with clove leaves (M4) with concentration of 4.5% (K1) gave highest pH value, levels of sucrose, sensory value, and inhibition of both the storage of 4 and 8 hours, followed by guava leaves (M5) and mangosteen rind (M1). Brown sugar is added three types of preservatives showed that no difference on water content, ash content, reduction sugar and total sugar content. These parameters meet SNI standard, except ash content only mangosteen rind and clove leaf that meets SNI standard. PERUBAHAN KUALITAS NIRA KELAPA AKIBAT PENAMBAHAN PENGAWET ALAMINira kelapa mudah terfermentasi selama penyimpanan, oleh karena itu diperlukan proses pengawetan. Petani biasanya menggunakan larutan kapur dengan kulit manggis untuk mengawetkan nira. Ketersediaan dari pengawet tersebut terbatas, sehingga banyak petani yang menggunakan bahan pengawet sintetis seperti natrium metabisulfit. Beberapa pengawet alami yang dapat dijadikan sebagai alternatif untuk memperpanjang umur simpan nira antara lain daun sirih, daun cengkeh, daun jambu biji, kayu secang, dan daun teh. Bahan-bahan tersebut memiliki komponen bioaktif yang mempunyai aktivitas antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi bahan pengawet alami dalam mempertahankan kesegaran nira dan kualitas gula merah, 2) mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap kualitas nira kelapa. Penelitian ini terdiri dari dua tahap dan dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan pada tahap pertama meliputi jenis pengawet alami (M), konsentrasi pengawet (K) dan lama simpan (L), sedangkan pada tahap kedua meliputi tiga jenis pengawet alami terbaik dari tahap pertama (S) dan konsentrasi pengawet (R). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nira yang ditambah pengawet daun cengkeh (M4) dengan konsentrasi 4,5% (K1) memberikan nilai pH, kadar sukrosa, nilai sensori dan mempunyai daya hambat tertinggi baik pada penyimpanan 4 dan 8 jam, diikuti oleh pengawet daun jambu biji (M5) dan kulit manggis (M1). Gula merah yang ditambahkan dengan ketiga jenis pengawet terbaik tidak menunjukkan perbedaan terhadap kadar air, kadar abu, kadar gula reduksi dan kadar gula total. Ketiga parameter memenuhi standar SNI, kecuali kadar abu hanya pengawet kulit manggis dan daun cengkeh yang memenuhi standar SNI.
FORMULASI FOOD GRADE GREASE BERBAHAN DASAR MINYAK SAWIT (RBDPO) DENGAN VARIASI PENAMBAHAN MINYAK JARAK, BAHAN PENGENTAL, DAN KONSENTRASI Zn STEARAT Tri Yanto
Agrin Vol 19, No 2 (2015): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2015.19.2.246

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan minyak jarak dalam pembuatan foodgrade grease berbasis minyak sawit RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil), mengetahui pengaruhvariasi penambahan jenis bahan pengental terhadap karakteristik food grade grease yang dihasilkan, mengetahuikonsentrasi Zn stearat yang optimal dan menentukan formulasi terbaik dari food grade grease yang dihasilkan.Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua ulangan. Faktor yangdicoba meliputi jenis minyak yang terdiri dari minyak sawit RBDPO (M1) dan kombinasi minyak sawit RBDPOdengan minyak jarak (M2); variasi bahan pengental yang terdiri dari Ca(OH)2 (P1), kombinasi Ca(OH)2+LiOH(P2), kombinasi Ca(OH)2+NaOH (P3), dan kombinasi Ca(OH)2+Al(OH)3 (P4); dan konsentrasi Zn stearat yangterdiri dari 0% (A1), 2.5% (A2), dan 5% (A3). Variabel yang diamati meliputi variabel fisikokimia yaitu dayatahan korosi, penetrasi, dropping point, dan pH. Penambahan minyak jarak diketahui dapat meningkatkan dayatahan korosi dari food grade grease yang dihasilkan. Variasi jenis bahan pengental berpengaruh nyata terhadapsemua variabel. Secara umum, penambahan NaOH memberikan nilai tekstur paling keras yaitu 3.82 mm/s (NLGI4) dan Al(OH)3 paling lembek dengan nilai sebesar 5.16 mm/s (NLGI 3). Penggunaan Ca(OH)2 murni memberikandaya tahan korosi tertinggi (2a) dan terendah pada penambahan LiOH (2c-2b). Nilai titik leleh tertinggi terdapatpada penambahan Al(OH) (106,83°C), sedangkan terendah pada penambahan NaOH (88,58°C). Konsentrasi Znstearat yang memberikan daya tahan korosi paling optimal adalah 5%. Formula terbaik dihasilkan pada kombinasiperlakuan jenis minyak kombinasi minyak sawit RBDPO dengan minyak jarak, kombinasi bahan pengentalCa(OH)+Al(OH) dan konsentrasi Zn stearat sebesar 5%, dengan nilai rerata daya tahan korosi golongan 2b (kilausedang warna lembayung muda), penetrasi kategori NLGI 2, dropping point 95.25°C dan pH 7.Kata kunci: food grade grease, minyak sawit RBDPO, minyak jarak, Ca(OH)2 dan Zn stearat.ABSTRACTThis research is carried out to study effect of castor oil addition, to study of thickening agent addition, todetermine the optimum concentration of Zn stearat and to determine the best formulation of food grade grease.This research used Completely Randomized Design (CRD) which is arranged in factorial with two replications.Factor tried were base oil types covered by refined bleached deodorized palm oil (RBDPO) (M1) and combinationof RBDPO+castor oil (M2); thickening agent covered by Ca(OH)2 (P1), combination of Ca(OH)2+LiOH (P2),Ca(OH)2+ NaOH (P3), Ca(OH)2+Al(OH)3 (P4); and concentration of Zn stearat covered by 0 percent, 2.5 percentand 5 percent. Variable observed were physicochemical variables covered corrosion-resistance, penetration,dropping point and pH. The addition of castor oil can improve the corrosion resistance of the resulting food gradegrease. Variations in the type thickeners significantly affected all variables. In general, the addition of NaOHgives the value of hard texture that is 3.82 mm/s (NLGI 4) and Al(OH) with the value of the most flaccid of 5.16mm/s (NLGI 3). The use of Ca(OH) pure gives the highest corrosion resistance (2a) and the lowest in the additionof LiOH (2c - 2b) . Highest melting point value contained in the addition of Al(OH)(106.83°C), while the lowestin the addition of NaOH (88.58°C). Concentration of Zn stearate which provides optimal corrosion resistance is5 percent. Best formula produced in the combined treatment of type oil palm oil RBDPO combination with castoroil, thickener combination of Ca (OH)+Al(OH) and Zn stearate concentration of 5 percent, with the average valueof the corrosion resistance class 2b (scintillation medium lavender), penetration category NLGI 2, the droppingpoint of 95.25°C and pH 7.Keywords: food grade grease, palm oil (RBDPO), castor oil and Zn stearat.
PERFORMANSI KUALITAS ATRIBUT BERAS ORGANIK DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN BERAS ORGANIK DI KABUPATEN SRAGEN Quality Performance and Satisfaction Level of Consument on Organic Rice in Sragen District Nila Swastika; Tri Yanto; Anny Hartati
Agrin Vol 17, No 2 (2013): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2013.17.2.203

Abstract

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kualitas beras organik berdasarkan kepuasankonsumen beras organik di Kabupaten Sragen. Penelitian dilakukan melalui identifikasi tingkat kepentinganatribut beras organik, tingkat kesesuaian dan kesenjangan atribut mutu beras organik, kepuasan konsumen berasorganik terhadap atribut mutu beras organik, prioritas perbaikan atribut mutu beras organik. Atribut mutu berasorganik yang digunakan sebanyak 10 dan dianalisis dengan metode Customer Satisfaction Index (CSI) danImportant And Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai kepentinganatribut beras organik adalah 3,53 dan Atribut mutu beras organik yang dianggap tidak penting adalah harga(2,30) dan kemasan (2,60). Hasil analisis CSI didapatkan nilai 61,6% menunjukkan bahwa konsumen berasorganik di Kabupaten Sragen cukup puas dan berdasarkan diagram IPA diketahui bahwa kinerja atribut produkberas organik yang dihasilkan oleh pertanian organik di Kabupaten Sragen masih perlu diperbaiki, terutama padaatribut warna, kebersihan, sertifikat organik dan kesesuaian label.Kata kunci: atribut mutu, beras organik, Customer Satisfaction Indeks (CSI), Important And PerformanceAnalysis (IPA)ABSTRACTThe research objetives of this study to determine the quality of organic rice by consumer satisfaction onorganic rice in Sragen. The study was conducted by identifying the importance of the organic rice attribute, thelevel of suitability and gap in quality attributes of organic rice, organic rice consumer satisfaction of the organicrice quality attributes, improvement priority of organic rice quality attributes. Organic rice quality attributesused were 10 and they were analyzed by the method of Customer Satisfaction Index (CSI) and Important AndPerformance Analysis (IPA) . The results showed that the average value of the attribute of interest was 3.53 andorganic rice quality attributes considered to be unimportant were the price (2.30) and packaging (2,60) . CSIanalysis results showed that the value of 61.6 % of the consumers of organic rice in Sragen were rather satisfiedand the diagram based on IPA were known that the attribute performance of organic rice products produced byorganic farming in Sragen still needed to improve, especially on the color attributes , cleanliness , organiccertificates and suitability of organic labels.Key words: quality atribute, organic rice, Customer Satisfaction Indeks (CSI), Important And PerformanceAnalysis (IPA)
PENGARUH PROSES PENYANGRAIAN, PENGUPASAN, DAN DEGUMMING TERHADAP KUALITAS MINYAK JARAK PAGAR Tri Yanto; Rumpolo Wicaksono
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 5, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.379 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13546

Abstract

Jarak pagar merupakan sumber energi alternatif renewable yang dapat digunakan untuk mengatasikelangkaan bahan bakar minyak yang sering terjadi akhir-akhir ini. Penelitian bertujuan mengkaji pengaruhlama penyangraian biji terhadap rendemen dan mutu minyak jarak pagar hasil pengepresan hidrolik, mengetahuiada tidaknya pengaruh pengupasan biji terhadap rendemen dan mutu minyak jarak pagar, dan mengetahuipengaruh degumming terhadap rendemen dan mutu minyak jarak pagar. Penelitian dilakukan dengan metodeeksperimental dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang dicoba adalah lamapenyangraian (5, 10, dan 15 menit), perlakuan pengupasan biji (dengan pengupasan dan tanpa pengupasan),serta metode degumming (tanpa degumming, degumming dengan garam meja, dan degumming dengan asamsitrat). Peubah yang diamati yaitu rendemen, titik nyala, viskositas (pada 250C), bilangan asam, pH, dankejernihan minyak. Kombinasi perlakuan yang menghasilkan rendemen dan mutu minyak terbaik berdasarkananalisis zero-one adalah lama penyangraian 15 menit dengan perlakuan pengupasan biji dan tanpa degumming.Kombinasi perlakuan tersebut menghasilkan minyak dengan rendemen 23,63 persen, titik nyala 2350C,viskositas 58 cP, bilangan asam 4,57 mg KOH/g, pH 7, dan kejernihan dengan nilai absorbansi 1,037.
PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI CANGKANG DAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Anto Susanto; Tri Yanto
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.3 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13516

Abstract

Krisis energi dan bahan bakar sudah terjadi sejak akhir tahun 1970, sehingga awal tahun 1980 mulaidipikirkan tentang kemungkinan habisnya cadangan bahan bakar dari sumber yang tidak terbarukan dan mencarisumber bahan bakar alternatif. Salah satu cara untuk mengurangi konsumsi minyak tanah adalah pemanfaatandan penggunaan limbah hasil pengolahan kelapa sawit (PKS) menjadi briket bioarang, dimana bahan-bahanpenyusunnya berasal dari tandan kosong dan cangkang kelapa sawit. Tujuan penelitian secara umum untukmendapatkan formulasi dasar yang optimum dalam mendapatkan mutu briket bioarang yang memiliki standarmutu diantaranya: kadar air, kadar abu, kadar zat menguap, kadar karbon terikat, kerapatan, keteguhan tekanan,dan nilai kalor. Adapun tujuan khusus penelitian: (1) mengetahui pengaruh perbandingan komposisi cangkangdan tankos kelapa sawit; (2) mengetahui pengaruh perlakuan penambahan konsentrasi perekat kanji; dan (3)mengetahui interaksi antara perlakuan perbandingan penambahan komposisi cangkang dan tankos kelapa sawitdengan perlakuan penambahan konsentrasi perekat kanji terhadap mutu briket bioarang.Penelitian yang dilakukan merupakan eksperimental faktorial dengan rancangan percobaan RancanganAcak Kelompok (RAK). Faktor yang dicoba dalam penelitian adalah: (1) perlakuan perbandingan komposisicangkang dan tankos kelapa sawit (P), terdiri dari 4 taraf; perbandingan komposisi cangkang dan tankos 1:10(P1), perbandingan komposisi cangkang dan tankos 1:15 (P2), perbandingan komposisi cangkang dan tankos1:20 (P3), perbandingan komposisi cangkang dan tankos 1:25 (P4), dan (2) perlakuan konsentrasi perekat kanjiyang digunakan (K), yang terdiri dari 4 taraf ; konsentrasi 0 % kanji (K0), konsentrasi 2 % kanji (K1),konsentrasi 4 % kanji (K2), konsentrasi 6 % kanji (K3). Hasil pengamatan di uji dengan Analisis of Variance(ANOVA) dan untuk mengetahui perlakuan yang berbeda, maka analisis dilanjutkan dengan analisis regresi danuji (DMRT) pada taraf 5 %.Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan konsentrasi perekat kanji (K) dengan perbandingankomposisi bahan cangkang dan tandan kosong kelapa sawit (P) maupun interaksi antara keduanya (K x P)memberikan pengaruh sangat nyata terhadap variabel pengamatan kadar air, kadar abu, kadar zat menguap,kadar karbon terikat, kerapatan, keteguhan tekan maupun nilai kalor bakar briket bioarang. Perlakuan K0P1menghasilkan nilai kadar air paling kecil (5,7 %); K1P1 menghasilkan nilai kadar abu paling kecil (13,1 %);K0P4 menghasilkan nilai kadar zat menguap paling kecil (21,4 %); dan menghasilkan nilai kadar karbon terikatpaling besar (59,7 %); K3P2 menghasilkan nilai kerapatan paling besar (1,5 g/cm3); dan menghasilkan nilai keteguhan tekan paling besar (24,3 kg/m2); K0P3 dan K1P3 menghasilkan nilai kalor bakar paling besar (5169 kal/g dan 5069 kal/g).