Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

SUMBERDAYA MANUSIA BERKUALITAS DALAM UPAYA PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN KETAPANG Tardi Kurniawan; Anto Susanto; Assrorudin Assrorudin; Refid Ruhibnur
JURNAL SAINTIKA UNPAM Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Matematika FMIPA Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.557 KB) | DOI: 10.32493/jsmu.v2i2.3320

Abstract

Mengkaji kesiapan sumberdaya manusia di Kabupaten Ketapang dalam mendukung pengembangan dan peningkatan daya saing industri kelapa sawit menghadapi persaingan pasar bebas MEA maka perlu dilakukan penelitian. Penelitian ini melibatkan pelaku ekonomi atau pengusaha industri kelapa sawit yang ada di Kabupaten Ketapang dan juga institusi pemerintah daerah terkait sebagai responden. Kelengkapan data dan informasi dalam penelitian ini juga diperoleh dari sumber data sekunder berupa dokumen resmi pemerintah daerah baik di tingkat Provinsi Kalimantan Barat maupun tingkat Pemerintah Kabupaten Ketapang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang lebih mengarah pada pengungkapan masalah-masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada dilengkapi  dengan interpretasi atau analisis tentang industri perkebunan kelapa sawit, khususnya yang ada di Kabupaten Ketapang. Hasil penelitian menemukan bahwa sumberdaya manusia yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan industri kelapa sawit di Kabupaten Ketapang dalam menghadapi persaingan pasar bebas MEA adalah sumberdaya manusia yang tidak hanya memiliki kemampuan pendidikan, keahlian, dan produktivitas namun harus dibekali dengan kemampuan penguasaan bahasa asing, seperti bahasa Inggris. Sedangkan strategi dan kebijakan bisnis yang perlu diterapkan oleh industri kelapa sawit di Kabupaten Ketapang dalam menghadapi persaingan pasar bebas MEA adalah: (1) strategi pertumbuhan yang cepat atau pengurangan, (2) strategi perubahan bauran produk, (3) strategi perubahan jangkauan pasar, (4) strategi repositioning, (5) strategi diversifikasi, dan (6) strategi partnering.
REKAYASA PEMBUATAN NANOENKAPSULAN EKSTRAK BUAH PEDADA (Sonneratia caseolaris) SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI DAN SIFATFISIKOKIMIA YANG DIHASILKAN Anto Susanto; Encik Eko Rifkowaty; Rosmalinda Rosmalinda; Tardi Kurniawan; Assorudin Assorudin
JURNAL SAINTIKA UNPAM Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Matematika FMIPA Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.562 KB) | DOI: 10.32493/jsmu.v2i2.3309

Abstract

Buah pedada (Sonneratia caseolaris) merupakan salah satu penyusun hutan bakau (Mangrove) dan banyak sekali ditemukan di pesisir pantai ketapang. Masyarakat ketapang mengenal buah ini dengan nama buah kedabu. Buah pedada selain vitamin C, juga mengandung karbohidrat (76,56% gram), lemak/gliserol (0,9 gram/buah), protein (4,83 gram) dan zat mineral (Pradipta et al., 2008). Kandungan asam askorbat dapat dijadikan sebagai salah satu zat antioksidan alami yang bermanfaatan untuk produk pangan. Zat antioksidan merupakan senyawa yang dapat melindungi suatu produk, khususnya produk pangan berlemak dari reaksi oksidasi, seperti ketengikan oksidatif. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan formulasi dasar yang optimum dalam mendapatkan mutu nanoenkapsulan buah pedada (Sonneratia caseolaris) yang baik secara fisikokimia, diantaranya : kadar air, kadar abu, vitamin C, kadar gula, kadar zat menguap, dan pH nanoenkapsulan selama penyimpanan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental faktorial dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang dicoba dalam penelitian ini adalah : perlakuan proporsi konsentrat buah pedada dengan enkapsulan (b/b) (K), terdiri dari 3 taraf ; K1 = 1:1; K2 = 1:3, dan K3 = 1:5. Perlakuan lama simpan (L), terdiri dari 3 taraf : L1 = Minggu ke-0; L2 = Minggu ke-4; dan L3 = Minggu ke-8. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan uji Fisher (uji F) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dalam masing-masing faktor perlakuan dan interaksinya terhadap variabel yang diamati. Perlakuan yang menunjukkan perbedaan yang nyata berdasarkan uji Fisher, dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Perlakuan proporsi konsentrat buah pedada dengan enkapsulan (b/b) 1:1 dan periode lama simpan 0 hari memberikan hasil terbaik dengan nilai kadar air 9.68%, kadar abu 7.67%, vitamin C 0.75 mg, kadar gula 13%, kadar zat mudah menguap 1.39%, dan nilai pH 4.2.
Food Grade Grease Berbahan Baku Minyak Sawit Crude Palm Oil (Cpo) Off Grade Dengan Variasi Konsentrasi Thickening Martanto Totok; Anto Susanto; Indra Pratiwi
Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology) Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Master Program of Food Science and Technology, Faculty of Agricultural Technology, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Food grade grease (FGG is a kind of lubricant made from vegetable oil. Food Grease isconsidered safe for healthy and it does not pollute the environment so that it can be veryimportant for particular industries such as pharmaceutical, animal feeding, cosmetic, andespecially food industry. This study is aiming at obtaining optimum basic formulation ofthickening agent (LiOH) that can produce qualified food grade grease. It is a kind of factorialexperimental study by using complete random sampling. Based on Fisher test, the treatmentshows a different result significantly. Then, it is continued by conducting Duncan’s MultipleRange Test (DMRT). 2% of activated charcoal is the best treatment because it results FFAscore, lower water content, and the bright yellow color that is shown by the score of 5.48%,0.0498 %, and 3 % that successively obtained. The treatment on thickening agent (LiOH)(P1) and the revious one (L1) are the best treatment which produce qualified food gradegrease, corrosion resistance value 12.0, dropping point 130C, lubricating texture value 1,pH value 9.45, water content 0.19%, and ash content value 0.76%.
LAMA WAKTU FERMENTASI DAN KONSENTRASI RAGI PADA PEMBUATAN TEPUNG TAPE SINGKONG (Manihot utilissima) MENGANDUNG DEKSTRIN, SERTA APLIKASINYA PADA PEMBUATAN PRODUK PANGAN Anto Susanto; Erick Radwitya; Khairul Muttaqin

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.82 KB) | DOI: 10.35891/tp.v8i1.539

Abstract

Singkong segar tidak dapat disimpan lama, adapun masa simpannya hanyalah berkisar antara 4-5 hari. Pada masa panen, tanaman Singkong kadang-kadang tidak mampu memberikan keuntungan yang banyak bagi petani, khususnya petani di wilayah Kabupaten Ketapang karena disamping umbinya mudah rusak, harga jualnyapun sangat rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, sangat diperlukan adanya upaya pengolahan Singkong menjadi berbagai macam produk olahan. Olahan Singkong selain dapat memperpanjang daya simpannya juga dapat memberikan keuntungan yang cukup besar bagi para petani. Salah satunya adalah pembuatan tepung tape Singkong tinggi dekstrin dibuat melalui proses fermentasi. Hasil penelitian pada lama waktu fermentasi dan konsentrasi ragi pada pembuatan tepung tape singkong (Manihot utilissima) mengandung dekstrin, serta aplikasinya pada pembuatan produk pangan, menunjukan bahwa : (1). Kisaran periode fermentasi terbaik pada pembuatan tepung tape singkong mengandung dekstrin selama 25 jam; (2). Konsentrasi ragi tape terbaik pada pembuatan tepung tape singkong mengandung dekstrin 2%; (3). Pada konsentrasi ragi tape 2% dengan kisaran periode fermentasi 25 jam menghasilkan sifat fisiko-kimia tepung tape singkong mengandung dekstrin, diantaranya nilai kadar dekstrin 9,897%; gula reduksi 13,453%; kadar air 8,8%; kadar abu 1,6%; total asam 1,96%; nilai pH 5,2; dan rendemen 37,3%.; dan (4). Tingkat kesukaan brownies dengan perbandingan tepung tape singkong mengandung dekstrin 100%:0% tepung terigu lebih disukai oleh panelis dengan nilai rata-rata aroma 7,04; tekstur 6,84 dan rasa 6,96.
Aplikasi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Dalam Memperbaiki Sifat Kimia Tanah Gambut Rosmalinda Rosmalinda; Anto Susanto
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 5 No 2 (2018): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.381 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v5i2.71

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) terhadap perubahan sifat kimia tanah gambut. Penelitian dilakukan secara observasi pada tanaman kelapa sawit yang sudah menghasilkan. Hasil analisa kimia tanah menunjukkan bahwa bahwa ada peningkatan nilai pH, unsur hara makro dan kapasitas tukar kation (KTK) pada lahan yang diaplikasi limbah cair kelapa sawit dibandingkan dengan lahan tanpa aplikasi limbah cair. Berdasarkan hasil analisa kimia tanah gambut diperoleh nilai pH 6,20, C-Organik 2,38%, N-Total 0,28% , P2O5 63,34 ppm, Ca 2,40 cmolkg-1, Mg 1,37 cmolkg-1, K 1,06 cmolkg-1 dan KTK 9,47 cmolkg-1 pada lahan yang diaplikasi LCPKS. Sedangkan pada lahan tanpa aplikasi LCPKS diperoleh nilai pH 3,24, C-Organik 46,80%, N-Total 1,89%, P2O5 209,62 ppm, Ca 2,73 cmolkg-1, Mg 0,73 cmolkg-1, K 0,36 cmolkg-1 dan KTK 87,23 cmolkg-1.
Karakteristik Mutu Food Grade Grease Ramah Lingkungan Berbahan Baku Minyak Bekas Penggorengan Assrorudin Assrorudin; Refid Ruhibnur; Rosmalinda Rosmalinda; Tardi Kurniawan; Anto Susanto
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v7i2.93

Abstract

Food grade grease is a lubricant based on vegetable oils, in its safe use for health, does not pollute the environment so it is very beneficial for the pharmaceutical, animal feed, cosmetics and food industry industries in particular. This study aims to obtain a basic formulation of natural antioxidant ingredients and optimum long storage periods that can produce good and long lasting food grade grease, according to quality standards including: corrosion resistance, dropping point, lubricant texture, and pH . The purpose is more detailed, namely to know (1) the treatment of the percentage of activated charcoal (b / b) on the weight of the material as bleaching material at a temperature of 1050C for 1 hour; (2) the effect of increasing the concentration of natural antioxidant ingredients on food grade grease quality; (3) the best storage period for maintaining quality food grade grease quality; and (4) the interaction between the addition of the concentration of anti-corosit chemicals with the treatment period of storage for 5 days, 10 days and 15 days against the quality of food grade grease. The results of the study show (1). 5% activated charcoal is the best treatment, because it produces FFA values, low water content values ​​and visual appearance (color) with values ​​of 0.22%, 0.12%, and bright yellow, and (2). The treatment of the concentration of natural antioxidant material as much as 10% (A3) and treatment of 10 days storage period (T2) is the best treatment to produce food grade grease quality including corocyte test value, melting point, lubricant texture, and pH respectively: 7.99 ; 83.99; 2.49; and 6.99.
Optimalisasi Limbah Tongkol Jagung pada Pembuatan Bioetanol dan Karakteristiknya dengan Perlakuan Periode Fermentasi dan Konsentrasi Ragi Refid Ruhibnur; Nur Aida; Anto Susanto; Tardi Kurniawan; Rosmalinda Rosmalinda
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.339 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v6i2.94

Abstract

Pemanfaatan tongkol jagung masih sangat terbatas. Kebanyakan limbah tongkol jagung hanya digunakan untuk bahan tambahan makanan ternak, atau hanya digunakan sebagai pengganti kayu bakar. Melihat komposisi selulosa dan hemi selulosa yang cukup besar, maka tongkol jagung sangat potensial untuk dimanfaatkan menjadi bioetanol. Bioetanol adalah etanol yang berasal dari makhluk hidup, dalam hal ini adalah bahan nabati. Bioetanol ini dibuat melalui proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi konsentrasi ragi dan lama periode fermentasi yang optimum agar dapat menghasilkan bioetanol limbah tongkol jagung sesuai standar mutu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental faktorial dengan rancangan percobaan rancangan acak kelompok (RAK). Faktor yang dicoba dalam penelitian ini adalah: (1) perlakuan lama periode fermentasi (P), terdiri dari 3 taraf: P1 = 3 hari, P2 = 5 hari, dan P3 = 7 hari. (2) perlakuan konsentrasi ragi (K), terdiri dari 3 taraf: K1 = 5%, K2 = 10%, dan K3 = 15%. Variabel yang diamati dalam penelitian ini, diantaranya: Uji kadar etanol (SNI7390:2008), Uji pH (SNI7390:2008), Kadar gula (Sudarmadji, 1997), Viskositas (Sudarmadji, 1997), dan Uji tampakan (pengamatan visual). Dari hasil penelitian yang terbaik untuk preparasi bahan maupun hasil bioetanol yang dihasilkan yaitu perlakuan P2K2 (penambahan konsentrasi ragi 10% dengan lama waktu fermentasi 5 hari) dengan nilai kadar gula pada bahan awal 3.98 (% brix), dan nilai pH 4.30 pada kondisi suhu 30oC, diperoleh nilai kadar etanol sebesar 34.57 (%v/v), pH sebesar 3.5, nilai viskositas sebesar 3,00 ppt, nilai kadar gula 0 % brix, dan memiliki warna secara visual jernih.
PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI CANGKANG DAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Anto Susanto; Tri Yanto
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.3 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13516

Abstract

Krisis energi dan bahan bakar sudah terjadi sejak akhir tahun 1970, sehingga awal tahun 1980 mulaidipikirkan tentang kemungkinan habisnya cadangan bahan bakar dari sumber yang tidak terbarukan dan mencarisumber bahan bakar alternatif. Salah satu cara untuk mengurangi konsumsi minyak tanah adalah pemanfaatandan penggunaan limbah hasil pengolahan kelapa sawit (PKS) menjadi briket bioarang, dimana bahan-bahanpenyusunnya berasal dari tandan kosong dan cangkang kelapa sawit. Tujuan penelitian secara umum untukmendapatkan formulasi dasar yang optimum dalam mendapatkan mutu briket bioarang yang memiliki standarmutu diantaranya: kadar air, kadar abu, kadar zat menguap, kadar karbon terikat, kerapatan, keteguhan tekanan,dan nilai kalor. Adapun tujuan khusus penelitian: (1) mengetahui pengaruh perbandingan komposisi cangkangdan tankos kelapa sawit; (2) mengetahui pengaruh perlakuan penambahan konsentrasi perekat kanji; dan (3)mengetahui interaksi antara perlakuan perbandingan penambahan komposisi cangkang dan tankos kelapa sawitdengan perlakuan penambahan konsentrasi perekat kanji terhadap mutu briket bioarang.Penelitian yang dilakukan merupakan eksperimental faktorial dengan rancangan percobaan RancanganAcak Kelompok (RAK). Faktor yang dicoba dalam penelitian adalah: (1) perlakuan perbandingan komposisicangkang dan tankos kelapa sawit (P), terdiri dari 4 taraf; perbandingan komposisi cangkang dan tankos 1:10(P1), perbandingan komposisi cangkang dan tankos 1:15 (P2), perbandingan komposisi cangkang dan tankos1:20 (P3), perbandingan komposisi cangkang dan tankos 1:25 (P4), dan (2) perlakuan konsentrasi perekat kanjiyang digunakan (K), yang terdiri dari 4 taraf ; konsentrasi 0 % kanji (K0), konsentrasi 2 % kanji (K1),konsentrasi 4 % kanji (K2), konsentrasi 6 % kanji (K3). Hasil pengamatan di uji dengan Analisis of Variance(ANOVA) dan untuk mengetahui perlakuan yang berbeda, maka analisis dilanjutkan dengan analisis regresi danuji (DMRT) pada taraf 5 %.Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan konsentrasi perekat kanji (K) dengan perbandingankomposisi bahan cangkang dan tandan kosong kelapa sawit (P) maupun interaksi antara keduanya (K x P)memberikan pengaruh sangat nyata terhadap variabel pengamatan kadar air, kadar abu, kadar zat menguap,kadar karbon terikat, kerapatan, keteguhan tekan maupun nilai kalor bakar briket bioarang. Perlakuan K0P1menghasilkan nilai kadar air paling kecil (5,7 %); K1P1 menghasilkan nilai kadar abu paling kecil (13,1 %);K0P4 menghasilkan nilai kadar zat menguap paling kecil (21,4 %); dan menghasilkan nilai kadar karbon terikatpaling besar (59,7 %); K3P2 menghasilkan nilai kerapatan paling besar (1,5 g/cm3); dan menghasilkan nilai keteguhan tekan paling besar (24,3 kg/m2); K0P3 dan K1P3 menghasilkan nilai kalor bakar paling besar (5169 kal/g dan 5069 kal/g).
PERBAIKAN SIFAT FISIKA TANAH GAMBUT DENGAN PENAMBAHAN AMELIORAN DARI LIMBAH KELAPA SAWIT PADA PEMBIBITAN KAKAO (Theobroma cacao L.) Rosmalinda Syaukani; Anto Susanto
Jurnal Pertanian Vol. 12 No. 1 (2021): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jp.v12i1.2245

Abstract

Tandan kosong, limbah cair, dan abu  boiler yang  merupakan limbah dari kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai amelioran pada tanah gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sifat fisika yang terdiri dari warna, kadar air, serat, dan kadar abu gambut. Selain itu mengetahui pertumbuhan vegetatif (tinggi batang dan jumlah daun) bibit kakao setelah ditambahkan bahan amelioran tersebut. Metode penelitian adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan, yaitu tanah gambut (kontrol), tanah gambut dengan penambahan abu boiler (AB), tandan kosong kelapa sawit (TKKS), dan limbah cair pengolahan kelapa sawit (LCPKS). Data yang diperoleh diuji dengan uji F, apabila berpengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut Duncan pada taraf 5%. Hasil analisis awal sifat fisika tanah sebelum penambahan abu boiler, tandan kosong kelapa sawit, dan limbah cair pabrik kelapa sawit menunjukkan bahwa tingginya tingkat kemasaman tanah, dan juga memiliki nilai kadar air rendah. Hasil penelitian menunjukkan pemberian limbah pabrik kelapa sawit dapat menaikkan  nilai pH dan kadar air untuk semua perlakuan. Nilai pH dan kadar abu tertinggi yaitu pada perlakuan penambahan tanah gambut dengan abu boiler yaitu nilai pH 5,23 dan kadar abu 15,71%, sedangkan nilai tertinggi kadar air dan serat diperoleh dari perlakuan penambahan tanah gambut dengan tandan kosong kelapa sawit, yaitu kadar air 25,19% dan serat 0,08%. Peningkatan nilai pH, kadar air, kadar abu dan serat maupun perubahan warna yang terjadi, menunjukkan bahwa limbah pengolahan pabrik kelapa sawit memiliki potensi untuk dioptimalkan sebagai unsur hara dalam memperbaiki sifat fisika pada tanah gambut yang berkelanjutan. Berdasarkan analisa sidik ragam pemberian abu boiler (AB), tandan kosong kelapa sawit (TKKS), maupun limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif bibit kakao. Pemberian AB, TKKS, dan LCPKS dapat memberikan pertambahan terhadap tinggi bibit kakao, meskipun perlakuan tersebut tidak berpengaruh. Sedangkan, berdasarkan analisa sidik ragam pemberian abu boiler (AB), tandan kosong kelapa sawit (TKKS), maupun limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) hanya berpengaruh pada 2 MST.
Utilization of the Kinemaster Application as a Science Learning Media Ferdinand Salomo Leuwol; Andi Asrijal; Usmaedi Usmaedi; Anto Susanto
At-Tasyrih: jurnal pendidikan dan hukum Islam Vol. 10 No. 1 (2024): At-Tasyrih: Jurnal Pendidikan dan Hukum Islam
Publisher : P3M IAI Nusantara Batang Hari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55849/attasyrih.v10i1.200

Abstract

To foster the spirit of learning in 5th graders at SD 22 Baringin towards science subjects (Natural Sciences), educators are expected to be able to create a media, so that teaching and learning activities are easy to understand, interesting, and easily absorbed by students. Especially now, various countries including Indonesia are being hit by COVID-19. Of course, this has forced the government, as well as schools, to stop all activities in order to stop the spread of COVID-19. This epidemic is certainly very influential on education, where teaching and learning activities that were originally carried out face-to-face, are now turning into online learning (in the network), namely learning without face-to-face, which is carried out from home. With these circumstances, of course, make students and teachers have difficulty in teaching and learning activities. Therefore, educators are asked to be creative in designing all things related to learning activities, namely by making a good media in the form of videos, posters, animated images and others. To create interesting learning media, educators can take advantage of the kinemaster application. This application can provide convenience for all of us in video editing, especially for educators. Kinemaster is an application that provides a complete range of features and effects, this application is also free and easily accessible to many people, no wonder many people use this application to make interesting learning videos.