Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DALAM PIPA BERALIRAN LAMINER DENGAN VARIASI TEMPERATUR DAN PENAMBAHAN ADITIF ASAM MALAT (C4H6O5) Usamah, Muhammad
DINTEK Vol 12 No 1 (2019): Dintek Volume 12 Nomor 1 Maret 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.76 KB)

Abstract

ABSTRAK  Pembentukan kerak (scale) merupakan masalah yang sering dijumpai dalam pipa dalam dunia industri. Terjadinya kerak karena adanya reaksi kimia antara kandungan-kandungan ion pembentuk kerak yang terlarut di dalam air. Kalsium karbonat (CaCO3) adalah salah satu jenis kerak yang banyak dijumpai.  Akibat adanya pengerakan ini akan merugikan yaitu mempertebal dinding pipa yang dilewati cairan dan dapat mempengaruhi laju aliran ataupun perpindahan panas. Oleh karena itu harus dilakukan pencegahan untuk menghambat pertumbuhan kerak dalam pipa tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen tentang pertumbuhan kerak kalsium karbonat dalam pipa uji, dengan mereaksikan larutan CaCl2 dan Na2CO3 masing-masing dengan konsentrasi Ca2+ 3500 ppm dengan  laju alir 30 ml/menit dan temperatur yang digunakan adalah 25, 30 dan 400C. Asam Malat (C4H6O5) ditambahkan ke dalam larutan sebagai aditif dengan konsentrasi 0, 3, dan 5 ppm. Bentuk Kristal kalsium karbonat dapat dilihat dari hasil kajian morfologi yang dilakukan dengan menggunakan SEM, dari hasil SEM menunjukkan bahwa pada temperatur 25oC tanpa aditif kerak yang terbentuk adalah jenis kalsit dan vaterit, sedangkan dengan aditif 5 ppm kerak yang terbentuk adalah jenis vaterit dengan ukuran kristal yang lebih besar dan terdapat juga bentuk kalsit, namun jenis vaterit yang lebih dominan. Sedangkan pada temperatur 40oC tanpa aditif jenis kristal yang terbentuk adalah jenis aragonit yang menyerupai tumpukan jarum.
PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DALAM PIPA BERALIRAN LAMINER DENGAN VARIASI TEMPERATUR DAN PENAMBAHAN ADITIF ASAM MALAT (C4H6O5) Usamah, Muhammad
DINTEK Vol 12 No 1 (2019): Dintek Volume 12 Nomor 1 Maret 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.76 KB)

Abstract

ABSTRAK  Pembentukan kerak (scale) merupakan masalah yang sering dijumpai dalam pipa dalam dunia industri. Terjadinya kerak karena adanya reaksi kimia antara kandungan-kandungan ion pembentuk kerak yang terlarut di dalam air. Kalsium karbonat (CaCO3) adalah salah satu jenis kerak yang banyak dijumpai.  Akibat adanya pengerakan ini akan merugikan yaitu mempertebal dinding pipa yang dilewati cairan dan dapat mempengaruhi laju aliran ataupun perpindahan panas. Oleh karena itu harus dilakukan pencegahan untuk menghambat pertumbuhan kerak dalam pipa tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen tentang pertumbuhan kerak kalsium karbonat dalam pipa uji, dengan mereaksikan larutan CaCl2 dan Na2CO3 masing-masing dengan konsentrasi Ca2+ 3500 ppm dengan  laju alir 30 ml/menit dan temperatur yang digunakan adalah 25, 30 dan 400C. Asam Malat (C4H6O5) ditambahkan ke dalam larutan sebagai aditif dengan konsentrasi 0, 3, dan 5 ppm. Bentuk Kristal kalsium karbonat dapat dilihat dari hasil kajian morfologi yang dilakukan dengan menggunakan SEM, dari hasil SEM menunjukkan bahwa pada temperatur 25oC tanpa aditif kerak yang terbentuk adalah jenis kalsit dan vaterit, sedangkan dengan aditif 5 ppm kerak yang terbentuk adalah jenis vaterit dengan ukuran kristal yang lebih besar dan terdapat juga bentuk kalsit, namun jenis vaterit yang lebih dominan. Sedangkan pada temperatur 40oC tanpa aditif jenis kristal yang terbentuk adalah jenis aragonit yang menyerupai tumpukan jarum.
EFEKTIVITAS TINGKAT PELAYANAN DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH PADA PERUSAHAN DAERAH AIR MINUM PDAM DESA SAKETA KECAMATAN GANE BARAT Usamah, Muhammad
DINTEK Vol 12 No 2 (2019): Dintek Vol 12 No. 2 September 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.53 KB)

Abstract

PDAM sebagai satu-satunya instansi yang menjadi tumpuan harapan dalam peningkatan pelayanan air bersih perpipaan bagi masyarakat selaku konsumen air bersih yang antara lain menyangkut jaminan untuk memperoleh pelayanan air bersih dengan kuantitas, kualitas dan kontinuitas yang layak serta harga  yang terjangkau. Namun dalam pendistribusian air bersih kepada pelanggan belum dapat memberikan tingkat pelayanan yang merata dan efektif dalam hal kuantitas, kontinuitas dan Kualitas. Bertitik tolak dari uraian diatas maka perlu dikaji melalui suatu penelitian untuk menjelaskan bagaimana efektivitas tingkat pelayanan air bersih PDAM Desa Saketa ditinjau dari indikator kualitas pelayanan yaitu kuantitas aliran air, kontinuitas dan kualitas serta tingkat kehilangan air yang dialami. Kualitas air yang memenuhi syarat atau standar yang berlaku dari parameter fisik, biologis dan kimiawi. Untuk kontinuitas air bersih harus tersedia 24 jam per hari, atau setiap saat diperlukan. Kebutuhan air tersedia dan untuk kuantitas yang dikehendaki adalah yang memenuhi standar kebutuhan air untuk Desa dan Kecamatan. Untuk mengkaji masalah tersebut maka dilakukan dengan menggunakan metode analisa deskriptif dimana peneliti mengungkapkan secara komprehensif kondisi yang ada. Berdasarkan hasil penelitian data kualitas air yang ditinjau dari sifat fisik telah memenuhi syarat naum untuk sifat biologisnya tidak memenuhi standar karena mengandung bakteri caliform melebihi ambang batas yang diperbolehkan dan perlu dilakukan chlorinasi untuk menurunkan pH yang juga akan mengatasi permasalahan parameter bakteriologi. Dari kuantitas air pada PDAM Desa Saketa hanya terdapat 46,84% responden yang menyatakan air yang didistribusikan memenuhi kebutuhan akan air bersih. Sedangkan untuk kontinuitas air yang mengalir secara kontinyu selama 24 jam/hari hanya 77,22% dari total responden yang terlayani selama 24 jam/hari. Maka dikatakan tingkat pelayanan PDAM Desa Saketa masih kurang efektif.
PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DALAM PIPA ALIRAN LAMINER PADA TEMPERATUR 250 C HINGGA 400 C DAN PENAMBAHAN ADITIF ASAM MALAT Muhammad Usamah; A.P. Bayuseno; S. Muryanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2013): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 4 2013
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembentukan kerak (scale) merupakan masalah yang sering dijumpai dalam pipa dalam dunia industri. Terjadinya kerak karena  adanya reaksi kimia antara kandungan-kandungan  ion pembentuk kerak  yang tidak dikehendaki yang terlarut di dalam air.  Kalsium karbonat (CaCO3) adalah salah satu  jenis kerak yang banyak dijumpai.  Akibat adanya pengerakan ini akan merugikan yaitu mempertebal dinding pipa yang dilewati cairan dan dapat mempengaruhi laju aliran ataupun perpindahan panas. Oleh karena itu harus dilakukan pencegahan untuk menghambat pertumbuhan kerak dalam pipa tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen tentang pertumbuhan kerak  kalsium karbonat  dalam pipa uji, dengan mereaksikan larutan CaCl2 dan Na2CO3 masing-masing dengan konsentrasi 3500 ppm dengan  laju alir 30 ml/menit dan  temperatur yang digunakan adalah 25, 30 dan 400C. Asam Malat ditambahkan ke dalam larutan sebagai  aditif  dengan konsentrasi 0,  3, dan 5  ppm. Pengkristalan dan selanjutnya pembentukan kerak dalam pipa dengan berubahnya konduktifitas larutan, yaitu konduktifitas makin rendah. Bentuk Kristal kalsium karbonat dapat dilihat dari hasil kajian morfologi yang dilakukan dengan menggunakan SEM, selanjutnya analisa XRD digunakan untuk membuktikan bahwa kerak yang dihasilkan dalam penelitian ini benar kerak kalsium karbonat. Dengan adanya penambahan aditif asam malat dari 3 ppm dan 5  ppm,  bahwa  kerak yang terbentuk makin sedikit.  Aditif  asam malat    juga  diprediksi mempengaruhi morfologi kristal dan ukurannya.    Keywords: : CaCO3, temperatur, asam malat,  kerak.
PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DALAM PIPA BERALIRAN LAMINER DENGAN VARIASI TEMPERATUR DAN PENAMBAHAN ADITIF ASAM MALAT (C4H6O5) Muhammad Usamah
DINTEK Vol 12 No 1 (2019): Dintek Volume 12 Nomor 1 Maret 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.76 KB)

Abstract

ABSTRAK Pembentukan kerak (scale) merupakan masalah yang sering dijumpai dalam pipa dalam dunia industri. Terjadinya kerak karena adanya reaksi kimia antara kandungan-kandungan ion pembentuk kerak yang terlarut di dalam air. Kalsium karbonat (CaCO3) adalah salah satu jenis kerak yang banyak dijumpai. Akibat adanya pengerakan ini akan merugikan yaitu mempertebal dinding pipa yang dilewati cairan dan dapat mempengaruhi laju aliran ataupun perpindahan panas. Oleh karena itu harus dilakukan pencegahan untuk menghambat pertumbuhan kerak dalam pipa tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen tentang pertumbuhan kerak kalsium karbonat dalam pipa uji, dengan mereaksikan larutan CaCl2 dan Na2CO3 masing-masing dengan konsentrasi Ca2+ 3500 ppm dengan laju alir 30 ml/menit dan temperatur yang digunakan adalah 25, 30 dan 400C. Asam Malat (C4H6O5) ditambahkan ke dalam larutan sebagai aditif dengan konsentrasi 0, 3, dan 5 ppm. Bentuk Kristal kalsium karbonat dapat dilihat dari hasil kajian morfologi yang dilakukan dengan menggunakan SEM, dari hasil SEM menunjukkan bahwa pada temperatur 25oC tanpa aditif kerak yang terbentuk adalah jenis kalsit dan vaterit, sedangkan dengan aditif 5 ppm kerak yang terbentuk adalah jenis vaterit dengan ukuran kristal yang lebih besar dan terdapat juga bentuk kalsit, namun jenis vaterit yang lebih dominan. Sedangkan pada temperatur 40oC tanpa aditif jenis kristal yang terbentuk adalah jenis aragonit yang menyerupai tumpukan jarum.
EFEKTIVITAS TINGKAT PELAYANAN DALAM PENGELOLAAN AIR BERSIH PADA PERUSAHAN DAERAH AIR MINUM PDAM DESA SAKETA KECAMATAN GANE BARAT Muhammad Usamah; Fazrin Djaib
DINTEK Vol 12 No 2 (2019): Dintek Vol 12 No. 2 September 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.53 KB)

Abstract

PDAM sebagai satu-satunya instansi yang menjadi tumpuan harapan dalam peningkatan pelayanan air bersih perpipaan bagi masyarakat selaku konsumen air bersih yang antara lain menyangkut jaminan untuk memperoleh pelayanan air bersih dengan kuantitas, kualitas dan kontinuitas yang layak serta harga yang terjangkau. Namun dalam pendistribusian air bersih kepada pelanggan belum dapat memberikan tingkat pelayanan yang merata dan efektif dalam hal kuantitas, kontinuitas dan Kualitas. Bertitik tolak dari uraian diatas maka perlu dikaji melalui suatu penelitian untuk menjelaskan bagaimana efektivitas tingkat pelayanan air bersih PDAM Desa Saketa ditinjau dari indikator kualitas pelayanan yaitu kuantitas aliran air, kontinuitas dan kualitas serta tingkat kehilangan air yang dialami. Kualitas air yang memenuhi syarat atau standar yang berlaku dari parameter fisik, biologis dan kimiawi. Untuk kontinuitas air bersih harus tersedia 24 jam per hari, atau setiap saat diperlukan. Kebutuhan air tersedia dan untuk kuantitas yang dikehendaki adalah yang memenuhi standar kebutuhan air untuk Desa dan Kecamatan. Untuk mengkaji masalah tersebut maka dilakukan dengan menggunakan metode analisa deskriptif dimana peneliti mengungkapkan secara komprehensif kondisi yang ada. Berdasarkan hasil penelitian data kualitas air yang ditinjau dari sifat fisik telah memenuhi syarat naum untuk sifat biologisnya tidak memenuhi standar karena mengandung bakteri caliform melebihi ambang batas yang diperbolehkan dan perlu dilakukan chlorinasi untuk menurunkan pH yang juga akan mengatasi permasalahan parameter bakteriologi. Dari kuantitas air pada PDAM Desa Saketa hanya terdapat 46,84% responden yang menyatakan air yang didistribusikan memenuhi kebutuhan akan air bersih. Sedangkan untuk kontinuitas air yang mengalir secara kontinyu selama 24 jam/hari hanya 77,22% dari total responden yang terlayani selama 24 jam/hari. Maka dikatakan tingkat pelayanan PDAM Desa Saketa masih kurang efektif.
PEMANFAATAN PECAHAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT KASAR DALAM CAMPURAN ADUKKAN MUTU BETON Fc 21,7 MPa TERHADAP KUAT TEKAN BETON Muhammad Usamah; Joni Hermanto; Rudi Bawataa
DINTEK Vol 14 No 1 (2021): Vol. XIV No. 1 Maret 2021
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton cement portland, yang terdiri dari agregat mineral biasanya kerikil dan pasir, semen dan air. Penggunaan beton sebagai bahan bangunan teknik sipil telah lama dikenal di Indonesia. beton memiliki kuat tekan yang tinggi, mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan, perawatan yang murah, dan dapat memanfaatkan bahan-bahan lokal. Meskipun demikian, karena sifatnya yang getas dan praktis tidak mampu menahan gaya tarik bela yang baik, maka bahan tersebut memiliki keterbatasan dalam penggunaanya. Pada penelitian ini menggunakan bahan tambah substitusi agregat kasar serat dari pecahan tempurung kelapa dengan presentase 0%, 5 %, dan 10 %. Dengan metode penelitian kuat tekan beton mengunakan cetakan silinder ukuran 15 x 30 cm. Dari hasil penelitian yang penulis laksanakan mendapatkan hasil yang berfariasi antara beton normal, beton bahan tambah 5 % dan beton bahan tambah 10 % pada umur rencana perawatan 3, 7, 14, 21 ,28 hari terjadi peningkatan dan penurunan terhadap kuat tekan. Dari hasil pengujian kuat tekan beton normal di dapatkan rata-rata dari hasil pengujian yaitu, 21.94 MPa sesuai dengan mutu rencana K-250, Dari hasil pengujian kuat tekan beton bahan tambah 5 % di dapatkan rata-rata dari hasil pengujian pengujian yaitu, 12.47 MPa tidak sesuai dengan mutu rencana K-250, Dari hasil pengujian kuat tekan beton bahan tambah 10 % di dapatkan rata-rata dari hasil pengujian pengujian yaitu, 10.41 MPa tidak sesuai dengan mutu rencana K-250. Dari hasil pngujian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa penambahan pecahan tempurung kelapa dengan variasi sebanyak 5 % dan 10 % ternyata dapat menurunkan nilai kuat tekan beton, maka Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan bahan tambah tempurung kelapa lebih kecil dari 5 % dan 10 % atau lebih kecil dari ukuran pecahan tempurung kelapa 2 x 3 cm.
ANALISIS STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG DITLANTAS POLDA MALUKU UTARA BERDASARKAN PERATURAN SNI 2847:2019 DAN SNI 1726:2019 DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETABS Muhammad Usamah; Joni Hermanto; Busyairi. A. Rahim
DINTEK Vol 15 No 1 (2022): V0l. 15 No. 01 Maret 2022
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung Ditlantas Polda Maluku Utara merupakan gedung 4 lantai dengan basement yang pada kondisi sebenarnya mengunakan beton bertulang, pada Tugas Akhir ini mengalisa perhitungan elemenelemen struktur primer dan didesain dengan program bantu ETABS. Desain dan perhitungan struktur mengacu pada peraturan SNI 2847:2019 (Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung)dan SNI 1726:2019 (Tata Cara Perencanaan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung Dan Non Gedung), untuk beban gempa.Tinjauan perancangan dititik beratkan pada struktur primer bangunan yaitu balok dan kolom dengan perhitungan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah: (1) Untuk mengetahui pemodelan struktur dan analisis struktur menggunakan program bantu ETABS. (2) Untuk mengetahui hasil penerapan beban gempa dinamik (Respons Spektrum) dalam suatu perhitungan. (3) Untuk megetahui besaran dimensi balok dan kolom yang mampu menahan beban gempa rencana yang bekerja. (4). Untuk mengetahui rasio persentase penulangan balok dan kolom eksisting. Metode dalam penyelesaian Tugas Akhir ini yaitu menggunakan metode literatur. Hasil model struktur perbandingan antara gaya geser statik dan gaya geser dinamik memenuhi 100%. Analisa struktur balok pada perhitungan tulangan longitudinal dengan dimensi balok 350x550 mm menggunkan tulangan 6D16. Perhitungan tulang lentur area tumpuan dan lapangan terpenuhi untuk menahan momen yang bekerja pada balok, dan untuk tulangan tranversal pada perhitungan gaya geser, area tumpuan dengan tulangan P10-125 tidak terpenuhi, dan area lapangan P10-175 dapat terpenuhi. analisa struktur kolom tulangan longitudinal dengan dimensi 600x600 mm menngunaan tulangan 12D22. Persyaratan beban aksial dan momen lentur Terhadap Beban Aksial Terfaktor terpenuhi. dan untuk pengecekan kapasitas Strong Column Weak Beamterpenuhi. perhitungan tulangan tranversal dengan menggunakan tulangan D13-125 perhitungan kuat geser pada Zona Sendi Plastis tidak terpenuhi dan pada kuat geser Luar Zona Sendi Plastis dapat terpenuhi.
Analisis Penyediaan Air Bersih di Kecamatan Tidore Timur Muhammad Usamah; Marlina Kamis; M. Fauzan Sidik
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 4 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v4i2.1041

Abstract

Kecamatan Tidore Timur merupakan salah satu kecamatan yang memiliki kelurahan dengan penyediaan air bersih yang sangat minim. Tingkat pelayanan air bersih yang dikelola PDAM belum sampai ke kecamatan tersebut. Sementara sumber air bersih yang selama ini memenuhi kebutuhan hidup masyarakat tersebut yaitu sumber air tanah (sumur). Studi ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan air pada zona pelayanan di Kecamatan Tidore Timur pada kondisi eksisting, mengetahui jumlah kebutuhan air pada zona pelayanan di Kecamatan Tidore Timur pada proyeksi 10 tahun kedepan, dan mengetahui kapasitas reservoir yang akan memenuhi kebutuhan air pada masing-masing zona pelayanan di Kecamatan Tidore Timur. Dalam menganalisa penyediaan air, maka penulis mengambil 3 metode perhitungan sebagai acuan dan untuk melakukan perbandingan antara 3 metode tersebut. Metode yang digunakan yaitu metode aritmatik, metode geometrik dan metode requensi eksponensial. Jadi hasil penelitian diketahui jumlah kebutuhan air pada zona pelayanan di Kecamatan Tidore Timur pada kondisi eksisting adalah sebesar 60110 liter/hari atau sebesar 60,11 m3/hari, dan untuk jumlah kebutuhan air pada zona pelayanan di Kecamatan Tidore Timur pada proyeksi 10 tahun kedepan adalah sebesar 494210908,2 liter/hari atau sebesar 494210,9 m3/hari, sedangkan untuk kapasitas reservoir adalah sebesar 4,83 m3.
Evaluasi Tarif Angkutan Umum Mikrolet dan Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Trayek Terminal Gamalama - Sasa, Kota Ternate Muhammad Usamah; Kasman La Sali
JURNAL SAINS, SOSIAL DAN HUMANIORA (JSSH) Vol 1 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1108.517 KB) | DOI: 10.52046/jssh.v1i1.726

Abstract

Kebutuhan akan angkutan umum penumpang yang ada di Kota Ternate Profinsi Maluku Utara masih dilayani oleh kendaraan umum (Mikrolet), yang dapat memuat penumpang berkapasitas 10 Orang dengan beberapa trayek (rute). Untuk rute yang di pakai dalam penelitian ini yaitu Terminal Gamalama - Sasa. Angkutan umum memiliki peranan penting dalam pembangunan perekonomian, untuk menuju keberlanjutan angkutan umum yang memerlukan penanganan serius. Metode penelitian ini mengunakan metode Kualitatif. metode kualitatif yaitu data yang diperoleh secara langsung dilapangan melalui observasi/wawancara secara langsung demi mendapatkan suatu data sehingga data tersebut dapat di kelola dan diketahui hasilnya. Dari survey lapangan yang dilakukan untuk trayek Terminal Gamalama -Sasa Permasalahan yang dihadapi adalah jumlah kendaraan yang beroperasi tidak teratur, pada tempatnya yang telah di sediakan, membuat penumpanng menunggu dan jumlah tarif yang berbeda-beda.