Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Implementasi Cyber Counseling Dalam Meningkatkan Social Intelligence Mahasiswa Introvert Di Universitas PGRI Banyuwangi Siti Napisah; Raup Padillah
Jurnal Sains Sosio Humaniora Vol. 5 No. 1 (2021): Volume 5, Nomor 1, Juni 2021
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jssh.v5i1.14157

Abstract

Social intelligence is one's ability make sensitive to other people's feelings. Interactions between people who are not based on good social intelligence will lead to various conflicts. This situation will become an obstacle for develop quality of each student involved. Based on observations and observations made by researchers while giving courses at PGRI Banyuwangi University, in almost every class there are students who included in the introvert category. One effort can be done to help students like this is to do cyber counseling. This study aims to measure extent of implementation of cyber counseling in improving social intelligence of introverted students at PGRI Banyuwangi University. This research is an action research counseling (action research in counseling) study that designed in two cycles and each cycle performed 4 times. The overall implementation of cyber counseling with 8 times, 4 times on the elbow 1 and 4 times in cycle 2. Stages of implementation in this study include: (a) Planning, (b) Implementation, (c) Observation, and (d) Reflection. Overall results from cycle 1 and cycle 2, there was an increase in each social intelligence indicator that observed in 20 introverted students at the PGRI Banyuwangi University. The highest increase was in the aspects of Clarity, and Empathy, each at 50%. Based on the results of research that researchers have done, cyber counseling can used to help introverted students who tend to experience social problems. This shown in the results of observations and measurements in the process of cycle 1 and cycle 2.
Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Produk Siswa Pada Konsep Pemanasan Global Dengan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) Kelas VII SMP Negeri 4 Kandangan Siti Napisah; Rezky Nefianthi Dian
Jurnal Pendidikan Hayati Vol 5 No 1
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.309 KB) | DOI: 10.33654/jph.v5i1.614

Abstract

Berdasarkan observasi, pada konsep pemanasan global hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata dibawah 60, ini berarti masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75. Penyebabnya karena siswa kurang berminat saat belajar. Kurangnya pengetahuan guru akan metode maupun model pembelajaran membuat guru lebih banyak mengajarkan materi dengan cara konvensional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif produk siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) pada konsep Pemanasan Global. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMPN 4 Kandangan tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 23 orang siswa. Teknik pengumpulan data berupa tes tertulis, pengamatan dan angket. Teknik analisis data dengan cara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) mengalami peningkatan. Hasil belajar kognitif produk pada siklus I pertemuan 1 dengan nilai 42,95 kriteria D, perttemuan 2 71,95 kriteria B dengan ketuntasan klasikal 39,13%. Pada siklus II pertemuan 1 dengan nilai 73,47 kriteria B, pertemuan 2 77,60 dengan ketuntasan klasikal 86,95%.
Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Produk Siswa Pada Konsep Pemanasan Global Dengan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) SMP Negeri 4 Kandangan Siti Napisah; Yulianti Hidayah
Jurnal Pendidikan Hayati Vol 6 No 1
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.887 KB) | DOI: 10.33654/jph.v6i1.1042

Abstract

Berdasarkan observasi, pada konsep pemanasan global hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata dibawah 60, ini berarti masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75. Penyebabnya karena siswa kurang berminat saat belajar. Kurangnya pengetahuan guru akan metode maupun model pembelajaran membuat guru lebih banyak mengajarkan materi dengan cara konvensional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif produk siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) pada konsep Pemanasan Global. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMPN 4 Kandangan tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 23 orang siswa. Teknik pengumpulan data berupa tes tertulis, pengamatan dan angket. Teknik analisis data dengan cara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) mengalami peningkatan. Hasil belajar kognitif produk pada siklus I pertemuan 1 dengan nilai 42,95 kriteria D, perttemuan 2 71,95 kriteria B dengan ketuntasan klasikal 39,13%. Pada siklus II pertemuan 1 dengan nilai 73,47 kriteria B, pertemuan 2 77,60 dengan ketuntasan klasikal 86,95%.
IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN SISWA KELAS XI DI SMA PGRI PURWOHARJO Fadhilah Dwi Hani; Hariberthus Wicaksono; Siti Napisah
SOSIOEDUKASI Vol 8 No 1 (2019): SOSIOEDUKASI : JURNAL ILMIAH ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.626 KB)

Abstract

Fenomena kenakalan siswa yang terjadi di sekolah-sekolah memang tak pernah berakhir, begitu sering kita melihat dan mendengar berbagai bentuk sikap serta etika siswa yang melanggar aturan yang terjadi diberbagai sekolah di penjuru tanah air. Semua pelanggaran dan kenakalan yang dilakukan siswa mesti diselesaiakan secara maksimal oleh pihak sekolah, bahkan masyakatpun juga berkewajiban membantu agar setiap siswa dapat menjalankan perannya sebagai seorang pelajar yang baik. Sehingga terciptanya siswa yang berpendidikan, berkarakter, berprestasi serta terhindar dari bentuk kenakalan yang merugikan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Terdapat faktor eksternal yang mempengaruhi kenakalan siswa kelas XI SMA PGRI Purwoharjo, penyebab eksternal yang utama atau mendeterminan yaitu lingkungan keluarga dengan 27.02% sebagai penyebab kenakalan siswa
KONSELING TEMAN SEBAYA DALAM MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MUNCAR Sugeng Hadi Purnoto; Hariberthus Wicaksono; Siti Napisah
SOSIOEDUKASI Vol 8 No 2 (2019): SOSIOEDUKASI : JURNAL ILMIAH ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui efektivitas konseling teman sebaya dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Muncar dan (2) untuk mengetahui perbedaan efektivitas antara kelompok eksperimen yang memperoleh perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak memperoleh perlakuan dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa. Desain non equivalent pretest-posttest control group digunakan dalam penelitian ini. Populasi penelitian ini sebanyak 228 siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Muncar. Sampel penelitian ini adalah 20 siswa yang terbagi dalam dua kelompok. Penyesuain diri siswa diukur dengan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan analisis paired sampel t-test dan independent sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Konseling teman sebaya efektif untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Muncar. (temuan empiris thitung > ttabel yaitu 29.761 > 2.262) dan (2) Terdapat perbedaan efektivitas antara kelompok eksperimen yang memperoleh perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak memperoleh perlakuan dalam meningkatkan penyesuaian diri siswa. (temuan empiris thitung KE ≠ thitung KK yaitu 23.051≠18.077)
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN SISWA SMP AL AQSO CLURING KELAS VII TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PADA MASA PANDEMI COVID-19 Arif Ardinata; Miftahul Arifin; Siti Napisah
SOSIOEDUKASI Vol 9 No 1 (2020): SOSIOEDUKASI : JURNAL ILMIAH ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.406 KB)

Abstract

Pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi memang sudah diberlakukan beberapa tahun terakhir dalam sistem pendidikan Indonesia. Namun, pembelajaran daring yang berlangsung sebagai dampak dari pandemi Covid-19 menyebabkan proses pembelajaran sedikit terhambat karena secara teknis dan sistem banyak sekolah yang belum siap.sejauh ini pembelajaran online hanya sebatas daring, sebagai juknis, belum sebagai cara pembelajaran, sebagai paradigma pembelajaran. Metodologi mengandung makna yang menyangkut prosedur dan cara melakukan pengujian data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian.Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang dimana peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian untuk kemudian digambarkan sebagaimana adanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan siswa terhadap layanan bimbingan dan konseling secara umum puas dengan keberadaan BK, yakni sebesar 70%. Sedangkan hasil dari masing-masing dimensi; (1) pelayanan bimbingan dan konseling sebesar 30%, (2) terhadap fasilitas sarana pendukung BK sebesar 10%, serta (3) terhadap kapasitas dan kemampuan guru BK sebesar 30%. Hal ini mengindikasikan bahwa secara keseluruhan, siswa SMKN 1 Badegan merasa puas dengan keberadaan BK di sekolahnya, karena prosentase jawaban yang menunjukkan tingkat kepuasan lebih besar dari pada yang tidak puas.
IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE POSITIVE LEARNING DENGAN PENDEKATAN HUMANISTIK DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA DI UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI Siti Napisah; Jimmy Andhika Akbar
SOSIOEDUKASI Vol 10 No 2 (2021): SOSIOEDUKASI : JURNAL ILMIAH ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.374 KB) | DOI: 10.36526/sosioedukasi.v10i2.1593

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi model cooperative positive learning dengan pendekatan humanistik eksistensial dalam meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa. Metode penelitian menggunakan kualitatif, dimana subjek diberikan empat tahapan kegiatan dengan 16 kali pertemuan, empat kegiatan yaitu who am i? (siswa memahami diri sendiri dengan menuliskan kelebihan dan kekurangannya), i cant see it.(siswa menganalisa sebuah film), My Wonderfull Culture (siswa membuat video perjalanan tiga tahun lalu dan tiga tahun ke depan), Iam Promise (siswa membuat target capaian). Dari setiap selesai kegiatan subjek membuat refleksi diri. Tahap pelaksanaan pada penelitian ini antara lai :a) Perencanaan, b) Pelakasanaan, c) Pengamatan, wawancara, evaluasi interpreatasi dilakukan secara bersama. Secara keseluruhan model cooperatif positive learning dengan pendekatan humanistik eksistensial dapat meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa di Univesitas PGRI Banyuwangi secara bertahap. Kesimpulan pada hasil penelitian ini adalah metode cooperatif positive larning dengan pendekatan humanistik eksistensial dapat digunakan untuk membantu mahasiswa dalam meningkatkan kepercayaan diri. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah peneliti lakukan, metode cooperatif positive learning dengan pendekatan humanistik eksistensial dapat digunakan untuk membantu mahasiswa yang kurang percaya diri. Hal tersebut dibuktikan pada hasil pengamatan pada keempat tahap kegiatan yang secara keseluruhan dilakukan 16 kali pertemuan.
THE INFLUENCE OF VILLAGE APPARATUS COMPETENCY AND SERVICE ETHICS ON COMMUNITY SATISFACTION AT WRINGINPITU VILLAGE OFFICE, TEGALDLIMO DISTRICT, BANYUWANGI DISTRICT : PENGARUH KOMPETENSI APARAT DESA DAN ETIKA PELAYANANTERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR DESA WRINGINPITU KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI Atim Hariyadi; Siti Napisah; Iman Santoso; Heriberthus Wicaksono
Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Vol 7 No 2 (2023): Santhet : Jurnal Sejarah, Pendidikan dan Humaniora
Publisher : Proram studi pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/santhet.v7i2.1843

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi aparat desa dan etika pelayanan terhadap kepuasan pada masyarakat desa Wringinpitu Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi.. Metode penelitian menggunakan kuantitatif, dengan teknik analisis data menggunakan teknik uji statistic melalui alat bantu program SPSS. Pembahasan dan hasil penelitian, melalui nilai F hitung sebesar 44.961 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 (kurang dari 0.05) yang berarti bahwa Kompetensi aparat desa dan Etika Pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan masyarakat. Yang berarti pula bahwa apabila kompetensi aparat desa mengalami peningkatan dan Etika Pelayanan mengalami peningkatan, maka kepuasan masyarakat juga akan meningkat. Besarnya pengaruh kedua variabel tersebut sebesar 0.481 artinya besarnya pengaruh Kompetensi aparat desa dan Etika Pelayanan terhadap kepuasan masyarakat sebesar 48.1%, sedangkan sisanya 51.9% kepuasan masyarakat disebabkan oleh variabel lain. Kesimpulan hasil penelitian bahwa, ada pengaruh secara signifikant antara Kompetensi aparat desa dan Etika Pelayanan di desa Wringinpitu Banyuwangi.
ANALISA KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI Miftahul Arifin; Siti Napisah; Brillyan Gita Abigamika Arimbawa
Jurnal Bina Ilmu Cendekia Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Bina Ilmu Cendekia
Publisher : MAN Insan Cendekia Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46838/jbic.v2i1.63

Abstract

Mahasiswa program studi bimbingan konseling di Universitas PGRI Banyuwangi, maka aktivitas mahasiswa yang bersangkutan akan terganggu, baik aktivitas sehari-harinya maupun aktivitasnya sebagai mahasiswa. Jika hal ini terus dibiarkan maka mahasiswa yang bersangkutan tidak bisa menjadi lulusan yang berkompeten di bidang konseling. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitif dengan pendekatan fenomenologi dengan hasil penelitian adalah Aplikasi Whatsapp merupakan media sosial yang paling sering diakses oleh mahasiswa program studi bimbingan konseling Universitas PGRI Banyuwangi, yaitu dari 61 responden mahasiswa, sebanyak 55 mahasiswa (90,2%) paling sering mengakses media sosial ini. Dan Intensitas mahasiswa program studi bimbingan dan konseling Universitas PGRI Banyuwangi dalam mengakses media sosial termasuk kategori sedang. Terbukti dari data yang telah dianalisa menunjukkan dari 61 mahasiswa yang menjadi responden penelitian, sebanyak 12 mahasiswa (19,67%) memiliki intensitas mengakses media sosial dalam kategori rendah, 30 mahasiswa (49,18%) memiliki intensitas mengakses media sosial dalam kategori sedang dan 19 mahasiswa (31,14%) memiliki intensitas mengakses media sosial dalam kategori tinggi
Pengaruh Motivasi Internal dan Motivasi Eksternal Terhadap Kinerja Karyawan Divisi Sales CV. Sumber Baru Mandiri Devita Sari; Siti Napisah; Ahmad Sulthoni
JURNAL ILMIAH EKONOMI DAN MANAJEMEN Vol. 1 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jiem.v1i2.40

Abstract

High performance plays a pivotal role in achieving success and excellence across various domains of life, be it in business, education, sports, or even personal endeavors. One of the key factors that impacts performance is motivation at work. Motivation can be defined as the eagerness to exert maximum effort in order to attain organizational or company objectives. There exist two primary types of motivation, namely internal motivation and external motivation. The main goal of this study is to examine whether exists a relationship between internal motivation and external motivation concerning employee performance. The research was conducted with a sample population comprising 20 employees from the sales division. The research methodology employed was quantitative, utilizing a descriptive approach. Data analysis was executed through multiple linear regression analysis. Data gathering was accomplished through the administration of a questionnaire and observational techniques. The study's findings reveal that, in partial terms, internal motivation can exert a notable and favorable influence on employee productivity, whereas external motivation does not exhibit a discernible influence on employee performance. Additionally, the research identifies that both internal and external motivation can simultaneously affect employee performance.