p-Index From 2019 - 2024
1.318
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Interaksi Online
Hedi Pudjo Santosa
Prodi S1 Ilmu Komunikasi

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Terpaan Promosi Penjualan pada Instagram @Workfoodhappy dan Terpaan Online Customer Review Pada Google Review dengan Keputusan Pembelian di Work Food Happy Café Rafif Ghaffar Radana; Hedi Pudjo Santosa; Djoko Setyabudi
Interaksi Online Vol 10, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berkembangnya bisnis kafe di Semarang, membuat kafe-kafe di Semarang berlomba untuk meningkatkan daya jualnya. Work Food Happy Café adalah salah satu Café di Semarang yang baru lahir pada 25 Agustus 2020. Untuk menarik konsumen, WFH Café menggunakan promosi penjualan melalui Instagramnya. Selain itu WFH Café menggunakan Google Review untuk wadah para konsumen yang sudah pernah datang untuk mengulas WFH Café. Dalam perjalanannya, WFH Café setiap bulan mengeluarkan promosi penjualan untuk merangsang konsumen agar datang. Begitu juga dengan ulasan yang cukup baik di Google Review. Kedua hal tersebut digunakan untuk meningkatkan konsumen agar datang dan melakukan pembelian di WFH Café serta tercapainya target penjualan yang sudah ditentukan. Tetapi, setelah upaya yang dilakukan oleh WFH Café, penjualan WFH Café terlihat fluktuatif dan di beberapa bulan tidak mencapai target yang sudah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan terpaan promosi penjualan yang dilakukan oleh Work Food Happy melalui Instagram dan terpaan Online Customer Review pada Google Review secara simultan dengan keputusan pembelian di WFH Café. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian eksplanatori. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pria atau wanita dengan usia 21 – 55 tahun yang pernah terkena terpaan promosi penjualan pada akun instagram @workfoodhappy dan pernah membaca Online Customer Review mengenai Work Food Happy café pada Google Review. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sample non-probabililty melalui purposive sampling dengan jumlah responden 100 orang. Teori yang digunakan adalah Elaboration Likelihood Model. Hasil Uji Hipotesis menggunakan korelasi ganda melalui aplikasi SPSS menunjukan bahwa adanya hubungan yang positif antara terpaan promosi penjualan pada instagram @workfoodhappy dan terpaan Online Customer Review pada google review dengan keputusan pembelian, dikarenakan nilai signifikansinya sebesar 0,038 serta mendapatkan koefisien korelasi sebesar 0,243 yang berarti memiliki keeratan yang lemah.
PEMAKNAAN KONSUMSI KOPI DI KEDAI KOPI INDEPENDEN BAGI KONSUMEN ANAK MUDA Amaria Niken Ranindyasa; Hedi Pudjo Santosa; Nurist Surayya Ulfa
Interaksi Online Vol 10, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa tahun terakhir, kedai kopi atau coffee shop di Indonesia makin menjamur dengan mengalami pertumbuhan jumlah kedai kopi yang mencapai kurang lebih 3.000 gerai dalam tiga tahun, yaitu antara tahun 2016 sampai 2019. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemaknaan konsumen dalam mengkonsumsi kopi di kedai kopi independen. Adapun pendekatan teoritis yang digunakan yaitu Teori Masyarakat Konsumsi oleh Jean Baudrillard dan Experiential Aspects of Consumption oleh Holbrook dan Hirschman. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kedai kopi independen yang berbeda-beda memberikan pengalaman konsumsi yang berbeda dan menumbuhkan ketertarikan untuk mengeksplorasi berbagai konsep kedai.
HUBUNGAN TINGKAT KOMPETENSI LITERASI DIGITAL DAN INTENSITAS KONSUMSI MEDIA SOSIAL DENGAN TINGKAT KERENTANAN GENERASI MILENIAL DALAM MEMPERCAYAI INFORMASI PALSU TENTANG COVID-19 Sarah Nabila; S. Rouli Manalu; Hedi Pudjo Santosa
Interaksi Online Vol 11, No 1: Januari 2023
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebaran informasi palsu tentang COVID-19 beredar luas di media sosial dan diidentifikasi menjadi ancaman baru bagi dunia. Beberapa temuan mengungkapkan bahwa kualitas kemampuan literasi digital pada generasi milenial di Indonesia masih rendah dan berkontribusi terhadap penyebaran informasi palsu. Hal ini kemudian dapat mendorong kerentanan generasi milenial dalam mempercayai informasi palsu khususnya tentang COVID-19. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kompetensi literasi digital dan intensitas konsumsi media sosial terhadap tingkat kerentanan generasi milenial dalam mempercayai informasi palsu tentang COVID-19. Penelitian ini didasarkan pada analisis data kuantitatif yang dikumpulkan dengan menggunakan non-probabilty sampling dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 300 orang dewasa, berusia 22 – 44 tahun, berdomisili di Indonesia yang aktif menggunakan media sosial, dan pernah mengkonsumsi informasi COVID-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kompetensi literasi digital dan tingkat kerentanan generasi milenial dalam mempercayai informasi bohong tentang COVID-19. Selanjutnya, terdapat hubungan antara intensitas konsumsi media sosial dan tingkat kerentanan generasi milenial dalam mempercayai informasi bohong tentang COVID-19. Studi ini juga menegaskan bahwa terdapat hubungan antara kompetensi literasi digital dan intensitas konsumsi media sosial dengan tingkat kerentanan generasi milenial dalam mempercayai informasi palsu tentang COVID-19.
Perlawanan Perempuan Terhadap Kekerasan di Dunia Maya (Sebuah Studi Fenomenologi Kritis Terhadap Pengguna Media Sosial) Aisya Nur Aziz; Sunarto Sunarto; Hedi Pudjo Santosa
Interaksi Online Vol 10, No 4: Oktober 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat saat pandemi Covid 19 menyebabkan meningkatnya jumlah kekerasan berbasis online yang banyak melibatkan perempuan sebagai korbannya. Kekerasan yang juga disebut sebagai Kekerasan Berbasis Gender Online sejatinya adalah kekerasan yang dilakukan secara daring dengan melibatkan tubuh dan seksualitas gender tertentu dalam hal ini adalah perempuan sebagai kelompok marjinal. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan esensi pengalaman perempuan korban kekerasan yang melakukan perlawanan dalam menghadapi kekerasan di media sosial. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kelompok bungkam yang menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan pendekatan fenomenologi kritis untuk memahami pengalaman perempuan yang pernah mengalami kekerasan dan juga perlawanan sekaligus. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah perempuan yang kerap di stereotipisasi sebagai makhluk yang lemah justru berani mendobrak stereotip tersebut dengan melakukan perlawanan ketika dihadapkan pada kekerasan yang diterimanya untuk menolak diposisikan sebagai korban yang tak berdaya. Dalam kasus ini, perempuan melakukan dua bentuk tataran perlawanan yang digunakan perempuan ketika menjadi korban kekerasan yakni perlawanan secara terbuka dan perlawanan tertutup. Terbuka adalah perempuan melakukan kekerasan secara frontal dengan mengkonfrontasi pelaku sedangkan tertutup adalah dengan mencari bukti kekerasan dan mengabaikan pelaku dengan membuat aktivitas daring seperti menulis, menari dan menjalin relasi positif.
Pengalaman Remaja Perempuan Menjalani Kekerasan dalam Pacaran Zahra Adiba Salsabila; Hedi Pudjo Santosa; Nurul Hasfi
Interaksi Online Vol 11, No 1: Januari 2023
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekerasan dalam pacaran (KDP) merupakan pola perilaku yang kasar, tidak menyenangkan, dan digunakan untuk mengerahkan kontrol serta kekuasaan atas pasangan. Hal kekerasan ini dapat dimaknai sebagai tindakan terhadap pasangan yang belum terikat pernikahan meliputi kekerasan fisik emosional, ekonomi, ataupun pembatasan aktivitas dalam sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendalami mengenai pengalaman remaja perempuan yang mengalami kekerasan dalam pacaran dan bagaimana proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh korban. Berdasarkan hasil penelitian, keempat informan remaja perempuan mengkonfirmasi adanya kekerasan dalam pacaran yang dilakukan oleh pasangannya sendiri. Dalam penelitian ini mengetahui bagaimana informan menunjukkan perasaan dan mengkomunikasikannya dengan pasangan. Terdapat 5 (lima) bentuk kekerasan yang ditemukan, yaitu fisik, verbal, seksual, ekonomi, dan pembatasan aktivitas. Penelitian ini menemukan alasan mempertahankan hubungan kekerasan selain hasrat, keintiman, komitmen oleh masing-masing informan, faktor lain yang menjadi alasan bertahan juga didasari karena adanya kedekatan hubungan keluarga karena adanya alasan ketidaktegaan untuk mengakhiri sebuah hubungan yang sudah terjalin dengan melibatkan banyak pihak selain antar pasangan. Sebagai remaja yang memiliki usia rentan dalam memaknai hubungan membuat beberapa diantara mereka memaklumi setiap tindakan kekerasan. Adapun proses komunikasi yang dilakukan tiga dari empat informan memilih untuk mengkomunikasikan saat konflik sudah mereda sedangkan informan lain menghadapi sebuah konflik dengan menyelesaikan dan mencari solusi pada saat itu juga.
PEMELIHARAAN HUBUNGAN PERNIKAHAN ANTARA PENYANDANG DISABILITAS DAN NONDISABILITAS Audrey Novaris Fernandes; Hedi Pudjo Santosa; Lintang Ratri Rahmiaji
Interaksi Online Vol 11, No 1: Januari 2023
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan yang berjalan dengan harmonis, dan bertahan lama merupakan dambaan bagi setiap insan yang menjalankan rumah tangga, termasuk pasangan penyandang disabilitas dan nondisabilitas. Namun nyatanya, pernikahan dengan seorang penyandang disabilitas justru memiliki pengaruh yang kuat terhadap kestabilan pernikahan serta meningkatkan risiko konflik dan perceraian. Maka dari itu, dibutuhkan peran pemeliharaan hubungan guna menjamin keberlanjutan suatu hubungan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pemeliharaan hubungan pernikahan yang dilakukan antara penyandang disabilitas dan nondisabilitas dengan menggunakan tiga teori utama, yakni Teori Pemeliharaan Hubungan dan Teori Ekuitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Untuk mengungkap dan menggali lebih dalam pengalaman unik yang dimiliki oleh pasangan, penelitian ini memanfaatkan teknik wawancara mendalam (in-depth interview) sebagai sarana pengumpulan data. Hasil penelitian ini mengungkapkan jika pasangan penyandang disabilitas dan nondisabilitas, baik yang pasangan yang salah satunya menyandang disabilitas sebelum maupun sebelum melakukan pernikahan berhasil memelihara dan mempertahankan hubungan pernikahannya dalam kurun waktu yang lama dan harmonis. Keberhasilan ini dapat dicapai pasangan dengan melakukan manajemen konflik serta melakukan strategi pemeliharaan hubungan (positivity, openness, assurances, social network, sharing tasks, conflict management, joint activities, mediated communication, avoidance/antisocial behavior, dan humor). Pasangan pasangan suami istri yang salah satunya menjadi penyandang disabilitas setelah melakukan pernikahan, terutama pihak pasangan nondisabilitas, harus mengeluarkan usaha yang lebih besar untuk mempertahankan pernikahannya dibandingkan pasangan sebaliknya. Pasangan nondisabilitas ini memiliki dua faktor yang membuatnya bertahan dalam pernikahan, yakni prinsip pribadi serta kepercayaan pada agama yang dianutnya. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah melihat kajian lain mengenai bagaimana pasangan disabilitas dan nondisabilitas menegosiasikan identitasnya yang berbeda dengan Teori Negosiasi Identitas.
RESISTENSI PEREMPUAN TERHADAP DOMESTIFIKASI DALAM FILM YUNI (2021) Savira Kirana Putri; Sunarto Sunarto; Hedi Pudjo Santosa
Interaksi Online Vol 11, No 3: Juli 2023
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yuni (2021) adalah film yang merepresentasikan karakter perempuan yang berani melakukan upaya perlawanan untuk melepaskan diri dari kuasa patriarki. Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mendeskripsikan upaya perlawanan yang dilakukan oleh tokoh perempuan terhadap isu domestifikasi serta mengetahui ideologi dominan yang dimuat dalam film Yuni (2021). Metode analisis semiotika John Fiske diaplikasikan dalam penelitian untuk menganalisis adegan berdasarkan tiga level pengkodean yakni level realitas, level representasi, dan level ideologi. Temuan penelitian membuktikan bahwa terdapat upaya resistensi yang dilakukan tokoh perempuan terhadap domestifikasi dalam film Yuni (2021). Upaya resistensi dilakukan tokoh perempuan melalui resistensi tertutup dan resistensi terbuka. Resistensi tertutup ditunjukkan dari tindakan bergosip, grumbling), dan leaving. Sedangkan resistensi terbuka digambarkan melalui upaya penolakan secara langsung dan mengajukan perceraian. Melalui penelitian ini, diketahui bahwa perempuan masih mengalami ketidakadilan gender yang disebabkan oleh langgengnya budaya patriarki. Oleh karena itu, diperlukan adanya keterlibatan atau peran laki- laki dalam melakukan pekerjaan di sektor domestik-reproduktif. Temuan yang menunjukkan dominannya resistensi tertutup yang dilakukan oleh tokoh perempuan menegaskan bahwa perempuan memerlukan ruang sosial untuk speak up dan melawan berbagai streotip yang diidentikkan masyarakat patriarki pada perempuan.
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI UNTUK PEMELIHARAAN LONG DISTANCE RELATIONSHIP PADA MAHASISWA YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) Hosa Abirama Kalandara; Agus Naryoso; Hedi Pudjo Santosa
Interaksi Online Vol 11, No 4: Oktober 2023
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasangan yang dihadapkan dengan situasi pemenuhan kewajiban untuk menjalankan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), memiliki perbedaan secara signifikan yang menyangkut tantangan dalam menjalani hubungan LDR mulai dari lingkungan, kesibukan dan pihak lain yang terlibat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk komunikasi antarpribadi dari pasangan selama menjalani Long Distance Relationship pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), agar hubungan senantiasa harmonis dan terhindar dari berbagai konflik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, paradigma interpretif dengan pendekatan fenomenologi, serta teknik pengumpulan data yaitu in depth interview. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Relationship Maintenance Theory dan Relational Dialectics Theory. Hasil penelitian ini mengungkapkan bagaimana pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh (LDR) selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berupaya memperkaya alternatif komunikasi untuk menjaga relasi meskipun menghadapi kendala seperti masalah sinyal, perbedaan waktu, dan kesibukan yang berbeda. LDR KKN memberikan pelajaran berharga bagi pasangan dalam membangun kepercayaan satu sama lain, mempertahankan romantisme dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Selain itu, pasangan yang menjalani LDR KKN memiliki konflik yang hadir dari kurangnya komunikasi untuk berbagi cerita, perbedaan waktu luang, kendala jaringan sinyal internet, kurang memahami keadaan pasangan, serta ketidaktahuan menghadapi situasi yang baru dan asing. Pasangan mengelola konflik dengan berbagai gaya manajemen konflik seperti avoidance, collaboration, dan compromise.