Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

MODEL HUBUNGAN ANTARA KETIDAKRATAAN PERMUKAAN JALAN DENGAN NILAI KERUSAKAN PERMUKAAN JALAN PADA RUAS JALAN NASIONAL DI KOTA MANADO (STUDI KASUS : RUAS JALAN BATAS KOTA MANADO – TOMOHON DAN JALAN MONGINSIDI). Kalengkongan, Laurina Octaviana; Waani, Joice E.; Rompis, Semuel Y. R.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 11, No 2 (2021): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penilaian terhadap kondisi perkerasan jalan merupakan aspek yang paling penting dalam hal menentukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan jalan. Nilai kondisi jalan ini nantinya dijadikan acuan untuk menentukan jenis program evaluasi yang harus dilakukan, apakah itu program peningkatan, pemeliharaan berkala, atau pemeliharaan rutin. Selama ini metode yang sering digunakan sebagai evaluasi kondisi jalan adalah metode International Roughness Index (IRI), selain metode IRI ada juga metode Pavement Condition Index (PCI) untuk menentukan nilai kerusakan permukaan jalan yang menggambarkan nilai struktural dari suatu perkersan jalan. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendapatkan model hubungan antara Nilai Kerusakan Permukaan Jalan menggunakan metode PCI dengan Nilai Ketidakrataan Jalan menggunakan metode IRI agar dapat mempermudah proses survei dalam mengevaluasi kondisi jalan.Dalam penelitian ini, survei atau pengukuran Ketidakrataan Permukaan Jalan dilakukan dengan menggunakan alat Roughometer sedangkan Indeks Kondisi Jalan diperoleh dari pengukuran/penilaian secara visual secara langsung dilapangan. Studi kasus yang dipilih adalah ruas jalan Batas Kota Manado – Tomohon dan ruas jalan R. W. Monginsidi Manado. Dari hasil kedua parameter ini dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan suatu persamaan korelasi.Berdasarkan hasil analisis menunjukkan nilai PCI ruas jalan Batas Kota Manado – Tomohon adalah 87,6211, yang termasuk kategori sangat baik. Untuk ruas jalan R. W. Monginsidi Manado adalah 82,5678 yang termasuk kategori baik. Nilai IRI  untuk ruas jalan Batas Kota Manado – Tomohon adalah 3,5571 yang termasuk kategori baik. Untuk ruas jalan R. W. Monginsidi adalah 4,0166 masuk dalam kategori sedang.Persamaan yang didapat dari kedua parameter ini adalah IRI = 7,7475 x e-0,009PCI dengan R2 = 0,374. Hasil analisis korelasi adalah – 0,615 yang menunjukkan korelasi berlawanan arah. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan mempertimbangkan jenis – jenis kerusakan permukaan jalan dengan metode Pavement Condition Index (PCI) yang berpengaruh terhadap nilai ketidakrataan jalan dengan metode International Roughness Index (IRI). Kata kunci: evaluasi, kondisi, perkerasan, pengukuran, ketidakrataan, PCI, IRI, pemeliharaan.
ANALISA PARKIR DI BADAN JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA LALU LINTAS PADA SUATU RUAS JALAN Untu, Steeve G.; Rompis, Semuel Y. R.; Waani, Joice E.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 11, No 2 (2021): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecepatan, Arus (volume, flow) dan Kepadatan adalah 3 variabel untuk mempelajari ilmu Teknik lalu lintas. Pada bidang transportasi, hubungan antara kecepatan dan volume banyak dipakai untuk merencanakan, mengelola dan menentukan kebijakan aturan lalu lintas. Secara khusus, aliran lalu lintas merupakan gambaran dari suatu kombinasi pergerakan setiap kendaran secara terpisah-pisah, dan gambaran pergerakan pengendara serta kendaraannya. Kegiatan parkir di badan jalan menjadi salah satu variabel yang mempengaruhi kinerja lalu lintas pada ruas jalan, dengan memperhatikan hal tersebut, maka penulis meneliti pengaruh kegiatan parkir pada badan jalan, Jalan Ahmad Yani Manado terhadap kapasitas jalan, melalui 3 model arus lalu lintas (Greenshield, greenberg dan underwood). Perhitungan kapasitas jalan dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 digunakan untuk menentukan kapasitas jalan Ahmad Yani Manado. Sedangkan Model Greenshield, Model Greenberg, dan Model Underwood digunakan untuk menghitung nilai kapasitas jalan saat adanya kendaraan parkir pada ruas tersebut. Hasil perbandingan antara kapasitas jalan pada saat adanya parkir badan jalan dengan kapasitas saat tidak adanya parkir, diperoleh nilai pengaruh aktivitas parkir terhadap kapasitas jalan.Sesuai hasil penelitian, nilai Qmax di analisa berdasarkan perbandingan perhitungan nilai kapasitas maksimum pada saat jam sibuk dimana banyak kendaraan parkir menggunakan metode Greenshields, Greenberg dan Underwood dengan  nilai kapasitas jalan A. Yani yang dihitung dengan MKJI 1997, Dimana Perhitungan MKJI 1997 digunakan sebagai perbandingan, disebabkan karena pada saat tidak ada kendaraan parkir, volume arus lalu lintas tidak pernah mencapai volume maksimum, sehingga kapasitas tidak pernah tercapai.Setelah dilakukan perhitungan dan Analisa, akibat adanya parkir pada badan jalan, nilai kapasitas jalan A. Yani turun sebesar 24% s/d 27%. Nilai tersebut didapatkan setelah membandingkan nilai kapasitas maksimum tiga model arus lalu lintas (Greenshields, Greenberg dan Underwood) dengan nilai kapasitas jalan yang dihitung dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Selanjutnya, dapat disarankan untuk diadakan pengambilan data kembali pada hari yang sama, dengan waktu dimana terdapat kendaraan parkir, untuk kemudian dibuat perhitungan dan perbandingannya, sehingga dapat diberikan solusi untuk memaksimalkan arus jalan A. Yani Manado. Kata kunci: Kecepatan, arus, kepadatan, kapasitas, lalulintas, parkir
MODEL BANGKITAN PERGERAKAN DI KAWASAN KEPULAUAN DITINJAU DARI SOSIOEKONOMI MASYARAKAT (STUDI KASUS KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD) Suaib, Oktavia M.; Waani, Joice E.; Timboeleng, James A.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 11, No 2 (2021): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi memiliki peranan penting dalam mendukung pembangunan nasional, baik transportasi darat, laut dan udara. Dengan adanya sistem transportasi yang baik diharapkan dapat menunjang berbagai aktivitas ekonomi masyarakat dalam pembangunan. Demikian dengan sarana transportasi laut di Kabupaten Kepulauan Talaud sangat perlu diperhatikan, guna memenuhi kebutuhan perjalanan menuju lokasi pekerjaan, pendidikan, kesehatan, rekreasi dan lain-lain. Bentuk kegiatan tersebut akan sangat menentukan pola pergerakan pada suatu sistem, apalagi dikaitkan dengan zona/wilayah. Mengingat bahwa Kabupaten Kepulauan Talaud adalah daerah kepulauan dan perbatasan, maka bentuk perhatian tersebut harus disesuaikan dengan kondisi wilayah itu sendiri. Terbatasnya fasilitas angkutan laut, sehingga bangkitan pergerakan di Kabupaten Kepulauan Talaud perlu diperhatikan.Penelitian ini menggunakan persamaan model regresi linear berganda dengan variabel bebas. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 212 orang responden. Hipotesis yang digunakan ada 5 variabel bebas yaitu variabel bebas  X1 (Ketersediaan Kapal), variabel bebas  X2 (Tujuan Perjalanan), variabel bebas  X3 (Jumlah Perjalanan Anggota Keluarga tiap hari) , variabel bebas  X4 (Jumlah Anggota Keluarga yang Bersekolah) dan variabel bebas  X5 (Kepemilikan Kendaraan). Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi dan proses kalibrasi dengan menggunakan metode analisa regresi linear berganda yaitu analisis bivariate dan analisis multivariant.Model Bangkitan Pergerakan terbaik adalah  Y = 0.038 + 0,933X1 +  0,005X2 + 0,017X3 + 0,024X4 + 0,004X5 dengan r = 0,953 dan R2 = 0,908. Dari hasil persamaan diatas ditemukan nilai korelasi sebesar 0,953 atau 95,3% yang artinya di mana Ketersediaan Kapal (X1), Tujuan Perjalanan (X2), Jumlah Perjalanan Anggota Keluarga Tiap hari (X3), Jumlah Anggota Keluarga yang Bersekolah (X4) dan Kepemilikan Kendaraan (X5) mempengaruhi pergerakan keluarga per-minggu sedangkan sisanya 4,7% dipengaruhi oleh faktor- faktor atau variabel lain diluar variabel bebas yang digunakan. Pola distribusi perjalanan yang diakibatkan oleh adanya pergerakan di wilayah administrasi Kabupaten Kepulauan Talaud pada Matriks Asal Tujuan (MAT), dimana berdasarkan MAT diperoleh tujuan perjalanan responden dari masing-masing pelabuhan asal adalah yang terbesar adalah menuju ke pelabuhan Melonguane sebesar 45,7% kemudian kedua terbesar adalah menuju ke pelabuhan Miangas sebesar 13,6% dan ketiga besar menuju ke pelabuhan Karatung sebesar 12,7%. Hasil ini lebih jelas dapat dilihat pada peta garis keinginan pergerakan yang menunjukkan pola pergerakan.Dengan presentase terbesar untuk jumlah perjalanan menuju ke pelabuhan Melonguane, maka perlu adanya penambahan pergerakan sistem transportasi laut di pelabuhan Melonguane. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan atau sebagai pendukung dalam perencanaan tata guna lahan dan transportasi laut diwilayah kabupaten kepulauan Talaud. Kata Kunci: Transportasi, Kabupaten Kepulauan Talaud, Regresi Linear 
PERBANDINGAN DESAIN LAPIS TAMBAH (OVERLAY) PERKERASAN LENTUR ANTARA METODE BINA MARGA REVISI JUNI 2017 MENGGUNAKAN DATA LENDUTAN BB DAN METODE AASHTO 1993 MENGGUNAKAN DATA LENDUTAN FWD (STUDI KASUS: RUAS JALAN BATAS KOTA MANADO – TOMOHON, NOMOR RUAS JALAN: 50006) Benjamin, Hendry Samuel; Sendow, Theo K.; Waani, Joice E.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 9, No 4 (2021): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi yang sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia sehari-hari. Akibat penambahan jumlah kendaraan dan beban kendaraan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pada perkerasan jalan. Kerusakan pada lapisan perkerasan jalan juga dipengaruhi oleh faktor lain yaitu: material penyusun struktur perkerasan, faktor desain, faktor lingkungan, faktor desain , faktor cuaca dan iklim, faktor pelaksanaan konstruksi. Salah satu cara yang dapat dilakukan terhadap perkerasan jalan yang mengalami disfungsi struktural khususnya kerusakan sedang adalah dengan memberi lapisan tambahan (overlay) pada perkerasan tersebut.Dalam penelitian ini mendesain tebal lapis tambah (overlay) perkerasan lentur menggunakan metode Bina Marga Revisi Juni 2017 dan AASHTO 1993 untuk study kasus Jalan Batas Kota Manado - Tomohon. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu Data Volume Lalu Lintas, Lendutan Benkelman Beam (BB) dan Lendutan Falling Weight Deflectometer (FWD). Pada Ruas Jalan Batas Kota Manado – Tomohon tidak di lakukan pengujian data lendutan Benkelman Beam (BB) sehingga dilakukan perhitungan dari data lendutan Failling Weight Deflectortometer (FWD) menggunakan model dari data df1 = 0,432 mm mendapatkan hasil d3 = 0,308 mm dan d2 = 0,17 mm.Hasil perhitungan metode Bina Marga Revisi Juni 2017 untuk CESA4 = 4.389.265,16 dan CESA5 = 5.503.378,78 dan menurut metode AASHTO 1993 W18 = 15.354.708,47 Hasil perhitungan tebal lapis tambah dengan Bina Marga Revisi Juni 2017 dengan nilai CESA4 sebesar 4 cm dan CESA5 sebesar 15 cm, sedangkan untuk metode AASHTO 1993 sebesar 9 cm.  Kata kunci: Ruas Jalan, Bina Marga Revisi Juni 2017, AASHTO 1993, Tebal Lapis Tambah (overlay).
EVALUASI GEOMETRIK JALAN PADA RUAS JALAN MATALI – TOROSIK DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN SEPANJANG 3 KM Januar E. Kairupan; Mecky R. E. Manoppo; Joice E. Waani
Jurnal Sipil Statik Vol 10 No 1 (2022): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : Jurusan Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan merupakan salah satu akses transportasi darat yang menghubungkan wilayah yang satu ke wilayah yang lain. Ruas Jalan Matali - Torosik yang merupakan jalan penghubung antar Kabupaten di Sulawesi Utara, bila dilihat secara visual pada ruas jalan ini belum memenuhi standar geometrik jalan yang dimana pada jalan ini memiliki bentuk tikungan tajam (berjari-jari kecil), yaitu kurang dari Rmin = 110 yang dimana disyaratkan oleh Bina Marga 1997 untuk Jalan Kolektor dengan Vr = 60 km/jam. Dengan kondisi jalan seperti ini dapat menyebabkan ketidakamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Maka dari itu penulis melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Geometrik Jalan Pada Ruas Jalan Matali – Torosik Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Sepanjang 3 km”.Dikarenakan banyak tikungan yang tidak memenuhi syarat maka dilakukan perbaikan geometrik. Untuk memperoleh data kondisi geometrik lapangan maka dilakukan pengukuran menggunakan alat ukur Theodolite dan GPS, data yang diperoleh dari pengukuran yaitu data koordinat dan data elevasi, selanjutnya data hasil pengukuran tersebut diolah menggunakan Microsoft Excel dan dimasukkan keprogram Autocad, dari hasil penggambaran tersebut maka selanjutnya dilakukan analisa geometrik.Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh 32 tikungan dan hanya tikungan 17 dengan jari- jari 115 m yang memenuhi kriteria. Tikungan lainnya sebanyak 31 tikungan memiliki jari-jari yang lebih kecil dari jari-jari minimum dan akan cukupberbahaya untuk kecepatan rencana 60 km/jam. Terdapat tanjakan curam dan penurunan yang terjal pada beberapa lokasi, dimana kelandaian jalan mencapai 28% jauh lebih besar dari yang disyaratkan maksimum sebesar 8%. Kata Kunci: Geometrik Jalan, Bolaang Mongondow Selatan, Alinyemen Horizontal, Alinyemen Vertikal, Jalan kolektor
Studi Daya Dukung Ijin Tanah Berdasarkan Hasil Uji Sondir Di Lokasi Kel. Malalayang, Area Perum Aleandrew, Manado Joice E. Waani; Jack H. Ticoh; Agnes T. Mandagi; Cindy J. Supit
TEKNO Vol. 20 No. 80 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

daerah strategis tempat pertumbuhan ekonomi di daerah Sulawesi Utara. Untuk menopang hal tersebut maka diperlukannya data penunjang terutama data daya dukung tanah yang nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk perencanaan bangunan sipil. Oleh karena hal tersebut, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui hal – hal diatas. Penelitian daya dukung tanah ini dilakukan dengan pengujian sondir dan boring. Kata kunci – sondir, boring, Malalayang, Manado
Studi Daya Dukung Izin Tanah Untuk Pondasi Gedung Di Desa Sea, Kec. Pineleng, Kabupaten Minahasa Jack H. Ticoh; Joice E. Waani; Agnes T. Mandagi; Cindy J. Supit; Lanny D. K. Manaroinsong
TEKNO Vol. 20 No. 80 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah Sea, Kec. Pineleng, Kab. Minahasa merupakan salah satu daerah strategis tempat pertumbuhan ekonomi di daerah Sulawesi Utara. Untuk menopang hal tersebut maka diperlukannya data penunjang terutama data daya dukung tanah yang nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk perencanaan bangunan sipil. Oleh karena hal tersebut, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui hal – hal diatas. Penelitian daya dukung tanah ini dilakukan dengan pengujian sondir dan boring. Kata kunci – daya dukung izin, pondasi, gedung