Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains Materi Indonesia

PENGARUH SUHU SINTER TERHADAP KARAKTERISTIK KERAMIK CALSIA STABILIZED ZIRCONIA DENGAN PENAMBAHAN NATRIUM KARBONAT UNTUK ELEKTROLIT PADAT Sri Nurhayati; Dani Gustaman Syarif; Andhy Setiawan
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 14, No 2: JANUARI 2013
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.488 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2013.14.2.4426

Abstract

PENGARUH SUHU SINTER TERHADAP KARAKTERISTIK KERAMIK CALSIA STABILIZED ZIRCONIA DENGAN PENAMBAHAN NATRIUM KARBONAT UNTUK ELEKTROLIT PADAT. Telah dilakukan pembuatan elektrolit padat untuk Solid Oxide Fuel Cell (SOFC). Elektrolit padat SOFC dibuat dari bahan Calsia Stabilized Zirconia (CSZ) dan Natrium karbonat (Na2CO3). Kandungan Natrium karbonat sebesar 20%berat. Setelah pencampuran, dilakukan pengepresan diikuti dengan pensinteran pada suhu yang bervariasi yaitu 650 °C, 800 °C dan 1.000 °C selama satu jam. Impedansi keramik hasil sinter diukur dengan menggunakan LCR meter untuk mengetahui konduktivitas ionik. Struktur kristal dianalisis dengan menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD) dan struktur mikro dianalisis dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil pengujian XRD menunjukkan bahwa elektrolit CSZ-Natrium karbonat merupakan komposit yang terdiri dari 3 fasa yaitu CSZ, ZrO2 dan Natrium karbonat. Hasil SEM menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu sinter, porositas semakin besar. Penambahan Natrium karbonat mengurangi densitas keramik. Dari ketiga suhu sinter, suhu sinter optimal adalah 650 °C. Keramik yang disinter pada suhu ini memiliki konduktivitas ionik sebesar 7,25x10-4 S/cm pada suhu pengukuran 500 °C.
PENGARUH PENAMBAHAN La2O3 TERHADAP KONDUKTIVITAS IONIK CSZ SEBAGAI ELEKTROLIT PADAT Padilah Muslim; Dani Gustaman Syarif; Andhy Setiawan
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 15, No 1: OKTOBER 2013
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.438 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2013.15.1.4370

Abstract

PENGARUH PENAMBAHAN La2O3 TERHADAP KONDUKTIVITAS IONIK CSZ SEBAGAI ELEKTROLIT PADAT. Penelitian tentang pengaruh penambahan La2O3 terhadap konduktivitas ionik CSZ sebagai elektrolit padat SOFC telah dilakukan. Pelet CSZ-La2O3 dibuat dengan cara kompaksi 4 ton/cm2 dan penyinteran pada suhu 1450 ºC selama 4 jam dengan konsentrasi La2O3 0 %, 1 % dan 3 %berat. Analisis struktur kristal menunjukkan bahwa setiap pelet CSZ membentuk struktur kristal kubik.Analisis struktur mikro menunjukkan terjadinya peningkatan pertumbuhan butir dan pengurangan porositas CSZ setelah penambahan La2O3. Analisis rapat massa menunjukkan terjadi peningkatan rapat massa CSZ seiring bertambahnya konsentrasi La2O3. Diketahui bahwa penambahan La2O3 dapat meningkatkan konduktivitas ionik CSZ.
PEMBUATAN BILAYER ANODE (NiO-CSZ) - ELEKTROLIT CSZ DENGAN METODE ELECTROPHORETIC DEPOSITION Vidi Moorene; Dani Gustaman Syarif; Andhy Setiawan
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 15, No 3: APRIL 2014
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1748.548 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2014.15.3.4350

Abstract

PEMBUATAN BILAYER ANODE (NiO-CSZ) - ELEKTROLIT CSZ DENGAN METODE ELECTROPHORETIC DEPOSITION. Telah dilakukan pembuatan bilayer anode NiO-CSZ - elektrolit CSZ dengan metode Electrophoretic Deposition (EPD). Substrat (anode) NiO-CSZ dibuat dengan metode pressing dan elektrolit CSZ ditumbuhkan di atas substrat NiO-CSZ dengan metode EPD. Elektrolit CSZ ditumbuhkan di atas substrat NiO-CSZ dengan variasi waktu deposisi masing-masing 10 menit, 20 menit, dan 30 menit dan disinter pada suhu 1250oC. Dari analisis yang dilakukan menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD), diketahui terdapat 3 fasa yakni CSZ, Ni, dan NiO pada bilayer NiO-CSZ/CSZ untukwaktu deposisi 30menit. Pemeriksaan ketebalan lapisan CSZ dilakukan menggunakan mikroskop optik. Data foto memperlihatkan bahwa ketebalan lapisan CSZ di atas substrat NiO-CSZ meningkat dengan meningkatnya waktu deposisi. Berdasarkan hasil karakterisasi sifat listrik lapisan CSZ menggunakan LCR meter diketahui bahwa peningkatan waktu deposisi menurunkan nilai konduktivitas ionik lapisan CSZ untuk masing-masing waktu deposisi 10 menit, 20 menit, dan 30 menit sebesar 0,078 mS/cm, 0,062 mS/cm, dan 0,004 mS/cm pada suhu 300 oC.