Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KENYAMANAN TERMAL PADA SEBUAH RUMAH ADAT TRADISIONAL GORONTALO Attaufiq, Muhdi; Sangkertadi, .; Waani, Judy O.
MEDIA MATRASAIN Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSebuah rumah adat tradisional Gorontalo yang berukuran cukup besar dan berkonstruksi kayu dikenal dengan nama lokal Bantayo poboide, diuji kinerjanya terhadap kenyamanan termal dalam ruang. Lokasi bangunan terletak di pusat Kota Limboto Gorontalo yang beriklim tropis lembab. Metode yang diterapkan meliputi pengukuran lapangan, simulasi perhitungan perpindahan panas dan kuisioner.  Pengukuran suhu, kelembaban udara, kecepatan dan arah angin dilakukan didalam dan diluar ruang, saat pagi hingga sore hari selama satu hari penuh, pada bulan April 2014. Perangkat lunak TRNSYS, program MATAHARI dan VENTILA dipakai untuk merealisasikan perhitungan perpindahan panas dan ventilasi pada bangunan. Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan kenyamanan termal menerapkan skala PMV dan DISC. Hasilnya menunjukkan, bahwa suhu udara dalam ruang mencapai angka yang cukup tinggi sekitar 30 hingga 340C baik melalui cara pengukuran maupun perhitungan. Respon kenyamanan termal oleh pemakai ruang menunjukkan skala nyaman (netral) pada pagi hari, hingga rasa  tidak nyaman (panas) saat siang hari. Hasil perhitungan kenyamanan termal dengan skala DISC menunjukkan keterdekatan terhadap hasil kuisioner. Sedangkan hasil perhitungan dengan skala PMV menunjukkan perbedaan sekitar satu hingga 2 skala lebih tinggi dibandingkan kuisioner.Kata kunci: Gorontalo, Iklim Tropis Lembab, Perpindahan Panas, Kenyamanan Termal
Simulasi Termal pada Rumah Adat di Gorontalo Muhdi Attaufiq
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol 3 No 1 (2015): RADIAL
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1079.779 KB) | DOI: 10.37971/radial.v3i1.67

Abstract

ABSTRAK Sebuah rumah adat tradisional Gorontalo yang berukuran cukup besar dan berkonstruksi kayu dikenal dengan nama lokal Bantayo poboide, diuji kinerjanya terhadap kenyamanan termal dalam ruang. Lokasi bangunan terletak di pusat Kota Limboto Gorontalo yang beriklim tropis lembab. Metode yang diterapkan meliputi pengukuran lapangan, simulasi perhitungan perpindahan panas dan kuisioner. Pengukuran suhu, kelembaban udara, kecepatan dan arah angin dilakukan didalam dan diluar ruang, saat pagi hingga sore hari selama satu hari penuh, pada bulan April 2014. Perangkat lunak TRNSYS, program MATAHARI dan VENTILA dipakai untuk merealisasikan perhitungan perpindahan panas dan ventilasi pada bangunan. Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan kenyamanan termal menerapkan skala PMV dan DISC. Hasilnya menunjukkan, bahwa suhu udara dalam ruang mencapai angka yang cukup tinggi sekitar 30 hingga 340C baik melalui cara pengukuran maupun perhitungan. Respon kenyamanan termal oleh pemakai ruang menunjukkan skala nyaman (netral) pada pagi hari, hingga rasa tidak nyaman (panas) saat siang hari. Hasil perhitungan kenyamanan termal dengan skala DISC menunjukkan keterdekatan dengan hasil kuisioner. Sedangkan hasil perhitungan dengan skala PMV menunjukkan perbedaan sekitar satu hingga 2 skala lebih tinggi dibandingkan kuisioner. Keywords : Gorontalo, Iklim Tropis Lembab, Perpindahan Panas, Kenyamanan Termal.
Penerapan Aspek-Aspek Ergonomi Pada Workshop Pengelasan Di LPKA Kelas II Tomohon I Wayan Gede Suarjana; Moh Fikri Pomalingo; Bastian Rikardo Parhusip; Muh Muhdi Attaufiq
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 2 (2022): Volume 4 Nomor 2 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.796 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i2.5893

Abstract

ABSTRACT: IDENTIFICATION OF ERGONOMIC ASPECTS AT WELDING WORKSHOP AT LPKA KELAS II TOMOHON Introduction: LPKA Kelas II Tomohon Is a Special Children's Development Institution that has the duties and functions of to build, guide and protect every student who has problems with the law. One of the coaching programs implemented is welding process training to improve the creativity of community students. Purpose: This research aims to identify the application of eight aspects of ergonomics to welding workshop participants in LPKA Kelas II Tomohon.Method: The design of this study is an observational analytical approach that is observation without intervention to uncover the facts of a cause and effect described descriptively. This research was conducted by observing the workings and work environments including, human interaction of machines, and the physical environment. This research is focused on the training process of welding practice. Respondents from this study amounted to 14 respondents who took welding training. The study was conducted from May 2021 to June 2021.Result: Based on observations and measurements that are known that in working conditions in welding workshops are still not ergonomic, it can be seen from the absence of physiological work attitude arrangements when doing activities, irregular rest arrangements, lack of muscle stretching activity at rest, and the use of welding glasses and masks that have not been applied when doing the welding process. Conclusion: Based on the identification of the application of 8 aspects of ergonomics that are still a priority of attention that are at risk of health problems in worksop participants, namely from aspects of work attitudes that are still not in accordance with physiological / ergonomic attitudes, the social condition of the participant's work culture is still lacking in the culture of the use of personal protective equipment to ensure work safety, and human-machine interaction is still not appropriate, namely from the correct use of tools in accordance with their function,  Work facilities such as desks have not met, fiber working conditions that can still pose health risks to workers that need to be a concern. Keywords: ergonomic aspects, occupational health, welding    INTISARI : IDENTIFIKASI ASPEK-ASPEK ERGONOMI DI WORKSHOP PENGELASAN DI LPKA KELAS II TOMOHON Pendahuluan: LPKA Kelas II Tomohon adalah Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang memiliki tugas dan fungsi utnuk mebina, membimbing dan mengayomi setiap anak didik permasyarakatan yang bermasalah dengan hukum. Salah satu program pembinaan yang dilaksanakan yaitu pelatihan proses pengelasan untuk meningkatkan kreatifitas anak didik permasyarakatan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan delapan aspek ergonomi pada peserta workshop pengelasan di LPKA Kelas II Tomohon.Metode: Rancangan pada penelitian ini adalah dengan pendekatan analitik-observasional yaitu pengamatan tanpa intervensi untuk mengungkap fakta suatu sebab-akibat yang diuraikan secara deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi terhadap cara kerja dan lingkungan kerja meliputi, interaksi manusia mesin, dan lingkungan fisik.Hasil: Berdasarkan Pengamatan dan Pengukuran yang dilakaukan diketahui bahwa pada program pengelasan dilihat dari penerapan aspek-aspek ergonomi yaitu Status gizi, sikap kerja, penggunaan tenaga otot, kondisi lingkungan, kondisi waktu, kondisi sosial, kondisi informasi dan kondisi interaksi manusia-mesin telah diterapkan walaupun dibeberapa aspek yang masih perlu diterapkan untuk terciptanya kondisi kerja yang aman, nyaman, sehat, efisen dan efektif.Simpulan: Berdasarkan identifikasi penerapan 8 aspek ergonomi yang masih menjadi prioritas perhatian yang berisiko terjadinya gangguan kesehatan pada peserta worksop yaitu dari aspek sikap kerja yang masih belum sesuai dengan sikap fisiologis/ergonomis, kondisi social budaya kerja peserta masih kurang dalam budaya penggunaan alat pelindung diri untuk menjamin keselamatan kerja, serta interaksi manusia-mesin masih belum sesuai yaitu dari penggunaan alat yang benar sesuai dengan fungsinya, fasilitas kerja seperti meja kerja belum memenuhi, serat kondisi kerja yang masih dapat menimbulkan risiko kesehatan pekerja yang perlu menjadi perhatian. Kata Kunci : aspek ergonomi, kesehatan kerja, pengelasan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGOLAHAN LIMBAH KAYU MENJADI RAK DINDING Agnes Patresya Margareth Makalew; Michel Mario Melo; Muhammad Gali Azari; Viky Andre Ngantung; Jelly Sumual; Muhammad Muhdi Attaufiq
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1234.171 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.7530

Abstract

Abstrak: Peningkatan produksi Rumah Kayu di Kelurahan Woloan 1 Utara menyebabkan tingginya limbah kayu di Kelurahan Woloan 1 Utara. Selain itu, sekitar 48,26% ibu rumah tangga di Kelurahan Woloan 1 Utara berusia produktif namun belum diberdayakan dalam segi keterampilan. Tujuan dari kegiatan ini yakni untuk mengatasi masalah limbah kayu yang ada di Kelurahan Woloan 1 Utara serta untuk meningkatkan keterampilan masyarakat mitra. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam beberapa tahapan yakni Tahapan Persiapan, Tahapan Pelaksanaan serta Monitoring dan Evaluasi. Mitra dari kegiatan ini adalah 28 orang ibu-ibu PKK yang berada di Kelurahan Woloan 1 Utara. Kegiatan ini menghasilkan peningkatan keterampilan mitra sebesar 68%.Abstract: The increase in the production of Wooden Houses in North Woloan 1 Village causes high wood waste in North Woloan 1 Village. In addition, about 48.26% of housewives in North Woloan 1 Kelurahan are of productive age but have not been empowered in terms of skills. The purpose of this activity is to overcome the problem of wood waste in the North Woloan 1 Village and to improve the skills of the partner community. The method of implementing the activities is carried out in several stages, namely the Preparation Stage, Implementation Stage and Monitoring and Evaluation. The partners of this activity are 28 PKK women who are in the North Woloan 1 Village. This activity resulted in a 68% increase in partner skills.
Studi Hubungan Iklim Mikro terhadap Kondisi Ruang Belajar di Lingkungan Universitas Negeri Manado (Studi Kasus Pengaruh Suhu terhadap Kondisi Ruang Kelas) Muhammad Muhdi Attaufiq
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 1 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i1.4111

Abstract

Abstrak. Ruang Belajar yang adaptif merupakan keinginan penghuni sebagai bagian dari proses adaptasi tanggap terhadap kondisi lingkungan. Desain ruangan haruslah berdasarkan pada tanggap lingkungan sehingga bisa memberikan kenyamanan termal bagi penghuninya. Kondisi iklim mikro memberikan pengaruh terhadap kondisi bangunan publik maupun privat, baik dalam tingkat kenyamanan bangunan maupun kondisi penghuninya. Tahapan penelitian ini terdiri atas 3 tahapan yaitu (1) tahap identifikasi karakteristik ruangan, (2) tahap identifikasi karakteristik iklim mikro, (3) tahap analisis bangunan tanggap iklim. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh Iklim Mikro terhadap model desain bangunan di dalam lingkungan universitas dimana iklim mikro mempengaruhi bentuk fisik bangunan. Penelitian ini memberikan gambaran tentang proses adaptasi penggunaan bangunan dalam hal bentuk fisik bangunan
Konsep Home Like Environment Pada Perencanaan Lembaga Pemasyarakatan Anak Di Kutoarjo Provinsi Jawa Tengah Moh. Fachruddin Suharto; Muh. Muhdi Attaufiq
Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/dsa.v1i1.418

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan atau yang biasa dikenal masyarakat dengan penjara, kondisinya saat ini sudah tidak lagi sama dengan di masa lampau. Meskipun hingga saat ini masih banyak bangunan-bangunan penjara yang merupakan warisan dari kolonial, namun dalam aspek pembinaan dan pengawasan bagi para penghuninya telah lebih bersifat manusiawi dan bermartabat. Oleh karena itu penggunaan nama instansi untuk pembinaan bagi para narapidana saat ini adalah Lembaga Pemasyarakatan. Pemasyarakatan bagi juvenile atau pemuda (remaja) menitikberatkan pada satu titik yaitu essensi anak. Seseorang yang dinamakan anak kemudian melakukan suatu tindakan pelanggaraan dan telah terkena hukuman pidana, sesungguhnya belum bisa dikatakan sebagai suatu tindakan kejahatan karena untuk melakukan suatu kejahatan diperlukan kematangan fungsi kejiwaan seperti ; menghayati,berfikir dan menanggap dari pribadi seorang anak. Berdasarkan psikologi perkembangan anak bahwa fungsi ini belumlah terbentuk dengan sempurna. Atas dasar inilah predikat menyamaratakan tindakan kejahatan yang dilakukan orang dewasa dan anak-anak tidak dapat diterima. Karena perlu adanya perbedaan perlakuan antara anak-anak dan orang dewasa dalam pembinaan perilaku, maka anak-anak yang terpidana harus mempunyai pemasyarakatan khusus untuk anak-anak. Merencanakan suatu suasana dan situasi pemasyarakatan anak yang identik dengan lingkungan keluarga dimana dapat menemukan peace ( kedamaian ) dan security ( keamanan ), sehingga diharapkaan dapat mendorong terbentuknya eksplorasi untuk pembinaan dan pendidikan anak. Dengan perencanaan konsep Home Like Environment dalam pemasyarakatan anak diharapkan dapat menjadi solusi keruangan dan bentuk terapi pada proses tahap-tahap pemasyarakatan bagi anak-anak pidana dalam pemulihan dan bisa kembali kepada keluarga dan masyarakat. Sasaran pembahasan ini adalah dalam penyusunan kosep perencanaan dan perancangan bangunan Lembaga Pemasyarakatan Anak dengan aspek kontrol dan pemasyarakatan dengan konsep home like environment. Konsep ini diwujudkan dalam perancangan tapak, tata ruang dalam , tata ruang luar,dan tata massa bangunan.
BARRIER PAGAR DALAM PENANGANAN KEBISINGAN MASJID DI MANADO Muhammad Muhdi Attaufiq; Freike E Kawatu
Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/dsa.v1i2.3581

Abstract

Penyediaan barrier merupakan salah satu bagian penanda ruang bagi pemiliknya. Ruang privasi termasuk didalamnya akses menuju ruang tersebut disusun dengan organisasi ruang. Dalam segi estetika pembagian ruang memberikan batasan sehingga penataan harus dimaksimalkan. Bagi lingkungan halaman bangunan termasuk bangunan publik maupun privat, batas-batas ruang secara personal menunjukkan kekuasaan bagi pemiliknya. Dengan adanya batas, memberikan ruang bagi pemilik untuk mengelola ruangnya. Batas ruang memberikan status yang jelas sehingga pengguna ruang bisa melakukan kegiatan berdasarkan batas yang telah ditentukan. Pembuatan sebuah barrier membutuhkan suatu model yang bersesuaian dengan bangunan dan lingkungan sehingga berdasarkan perspektif material dan model kita bisa memberikan suatu gambaran. Dalam perkembangan model dan material, masyarakat tentu memiliki referensi yang berkaitan kondisi bangunan dan lingkungan. Tahapan penelitian ini terdiri atas 5 tahapan yaitu (1) tahap identifikasi karakteristik material pagar, (2) tahap identifikasi karakteristik sumber dan penerima bunyi, (3) tahap identifikasi tingkat kenyamanan suara, (4) tahap pembentukan desain pagar serta (5) tahap pembentukan model pagar. Analisis desain material pagar ini menggunakan Deskriptif Analysis,dan Simulation Analysis yang kemudian hasil analisis menghasilkan suatu desain model pagar. Hasil analisis ini diperkuat dengan hasil evaluasi tingkat kenyamanan suara di beberapa titik masjid. Hasil analisis kenyamanan suara melalui model desain pagar akan menghasilkan suatu desain material pagar untuk mengatasi kebisingan di lingkungan masjid. Model desain material pagar ini menjadi dasar perencanaan dan pengembangan dalam menntukan desain material pagar dalam mengatasi kebisingan yang ditimbulkan bagi beberapa masjid.
CO-WORKING SPACE DENGAN PENDEKATAN LIGHTING CONTROL SYSTEM DI MANADO Agnes Makalew; Muhammad Muhdi Attaufiq; M.Y. Noorwahyu Budhyowati
Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Juni
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/dsa.v3i1.6667

Abstract

Perkembangan teknologi menyebabkan budaya-budaya baru muncul salah satunya adalah pekerjaan lepas (freelancer). Selain itu perkembangan industri kreatif di Kota Manado memiliki potensi besar serta munculnya gaya hidup baru akibat pandemi COVID-19 yakni gaya hidup Work From Anywhere. Maka dari itu diperlukan fasilitas untuk menunjang hal tersebut. Perancangan co-working space dengan pendekatan lighting control system menggunakan metode pengumpulan data, analisa data serta aplikasi pada desain. Hasil perancangan ini merupakan rancangan desain co-working space dengan konsep kolaboratif dan menyenangkan serta dapat mengurangi biaya oprasional bangunan dengan menggunakan sistem kontrol pada pencahayaaan bangunan.
PERANCANGAN KAMPUNG VERTIKAL DENGAN PENERAPAN SMART BUILDING DI KOTA MANADO Virginia Kinsale; M. Y. Noorwahyu Budhyowati; Muhammad Muhdi Attaufiq
Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Juni
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/dsa.v3i1.6736

Abstract

Permasalahan yang sering terjadi di kota-kota besar adalah tentang meningkatnya kepadatan penduduk yang memicu permasalahan karena lahan di kota bersifat tetap dan terbatas. Di kota Manado bahkan menurut data BPS Kota Manado pada tahun 2020 memiliki jumlah penduduk sebesar 451.916 jiwa, dimana kepadatan penduduk yang cukup tinggi ini tidak dibarengi dengan angka backlog rumah di kota manado yang sangat tinggi >40%, oleh sebab itu dibutuhkan satu solusi yakni dengan menata hunian ke dalam bentuk vertikal namun dengan menambahkan karakteristik-karakteristik kampung di dalamnya. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk memperoleh suatu rancangan kampung vertikal yang berkualitas, berkarakter, dan berestetika, serta memperoleh rancangan yang responsif akan efisiensi energi. Metode perancangan dimulai dari pengumpulan data, kemudian analisis programatik dan analisis tapak, serta konsep desain dimana dalam penerapannya diterapkan konsep smart building dengan Batasan pada selubung bangunan, pemanfaatan sinar matahari, dan pemanenan air hujan. Hasil dari perancangan ini adalah sebuah hunian kampung vertikal yang memiliki karakteristik nilai social, budaya, serta tanggap akan efisiensi energi dalam bangunan. Kata kunci: Kampung Vertikal, Bangunan Pintar, Pemanenan Air Hujan, Selubung Bangunan, Kota Manado
ADAPTASI BANGUNAN DI UNIVERSITAS NEGERI MANADO Muhammad Muhdi Attaufiq; Misran Rahman
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.23033

Abstract

The condition of the educational environment affects the continuity of the learning process. Therefore, the existence and adaptation of the form of buildings to the comfort of learning becomes a forum in supporting the development of science and the development of students so that they are influential in the world of education. Some principles of adaptation to the physical conditions of the environment are carried out in response to changes that occur in the environment. By using the observation method of changing conditions, changes in the shape of rooms and buildings will be seen in order to adapt to changes in the learning room