Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengembangan Usaha Minyak Kelapa Tradisional untuk Meningkatkan Pendapatan IKM Desa Posso, Kabupaten Gorontalo Utara Rosdiani Azis; Ingka Rizkyani Akolo; Moh. Fikri Pomalingo; Ikrima Staddal
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2020): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.6.2.150-158

Abstract

Posso is one of the villages which is located in Kwandang sub-district, North Gorontalo, Province of Gorontalo. It has the potential of coconut plantations with a production capacity of around15,000 coconuts/month. In order to increase the potential of village, the government formed a jointly successful SMEs that are produces traditional coconut oil. The purpose of this activity is to develop a traditional coconut oil business to increase SMEs incomes. The method applied are technology transfer, provision of tools, application of technology and production assistance. Based on the results showed activities obtained training results of packaging design and packaging process that is good and proper nd business management can improve partners' skills in designing attractive packaging and able to manage this business. After this coconut oil business development’s activity, it produced knowledge about the fermentation method in making oil, how to operate coir peeling tools with a chicken paw method, management of a traditional coconut oil processing business, and an increase in partner assets which oil production increased to 150 L or around 200 bottles a month. Overall, this program is well implemented and has benefits for SMIs, especially in developing a successful SME business together.
Desain dan Uji Kinerja Fungsional Sistem Penggerak dan Kendali ROVERGARD Moh Fikri Pomalingo; Radite Praeko Agus Setiawan; I Dewa Made Subrata
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 5 No. 1 (2017): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1999.387 KB) | DOI: 10.19028/jtep.05.1.%p

Abstract

AbstractThe high population rate has an impact on increasing of land function change from agricultural land become housing and commercial building. As a result, it is difficult to get land for planting in the urban area. Therefore, this research is aimed to design equipment that can be used for planting in the narrowland using vertical gardening. This paper will report about design and functional testing of drive and control system on ROVERGARD. Drive system is based on water pump with additional gear train and chainsprocket mechanism. Control system use was on open loop type based on timer. The performance test of drive system was focused on electrical energy consumption and rotational speed of the system that was measured by multifunctional mini ammeter and tachometer. The control system was tested during 4 days,to evaluate their performances between set point and actual timing while filling water tank and rotate the system at maximal load condition. Electrical power consumption was 208 W at average rotational speed 2703 rpm. Increasing load caused an increase of energy consumption but made the drive rotation decline. The position control performance had on position error around 50 cm. Consequently, setting time on timer must be adjusted.AbstrakLaju pertumbuhan penduduk yang tinggi, mengakibatkan tingginya alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan perumahan dan komersial. Masalah ini mengakibatkan sulitnya mencari lahan pertanian di daerah padat penduduk khususnya perkotaan. Oleh karena itu perlu dirancang sebuah alat yang dapat digunakan untuk bercocok tanam di lahan sempit. Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain dan menguji sistem penggerak dan kendali pada ROVERGARD. Sistem penggerak berasal dari pompa air yang dimodifikasi. Sedangkan sistem kendali menggunakan tipe open loop berbasis waktu dimana timer sebagai komponen utamanya. Pengujian kinerja penggerak difokuskan pada konsumsi listrik dan rpmyang diukur menggunakan multifunctional mini ammeter dan tachometer. Sistem kendali diuji selama 4 hari. Hasil pengujian kinerja penggerak menunjukkan bahwa pada kondisi pengisian penampung dan beban maksimal. Daya listrik yang dihasilkan adalah 208 W dimana putaran penggerak adalah 2703 rpm.Penambahan beban pada pot berbanding lurus dengan konsumsi listrik yang dihasilkan, namun berbandingterbalik dengan putaran penggerak. Sementara itu, kinerja sistem kendali belum maksimal, karena masihterdapat kesalahan posisi yang mencapai 50 cm, karenanya pengaturan waktu pada timer harus diperbaiki
Desain dan Pabrikasi Mesin Pengering Cengkeh Berbahan Bakar Limbah Kelapa Untuk Mempercepat Proses Penjemuran Cengkeh Efriwandy Simbolon; Jannifer Alfredo; Briand Steven Kaligis; Moh. Fikri Pomalingo; Ichiro Davidson Piri; Siti Vahira Cantika Kawuwung
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.01.03

Abstract

Pengeringan cengkeh biasanya dilakukan dengan cara menjemur bunga cengkeh di atas tikar pandan, terpal atau di rak secara manual dan tradisional. Masyarakat sering menjemur cengkeh di jalan pedesaan, dikarenakan minimnya lahan untuk penjemuran. Pengeringan dengan sistem tradisional ini juga terkadang memiliki kendala. Cuaca yang tidak selalu cerah menyebabkan proses pengeringan menjadi lebih lama dan menghasilkan kualitas cengkeh yang kurang baik. Tujuan penelitian ini adalah mendesain dan pabrikasi sebuah mesin pengering cengkeh yang berbahan bakar limbah kelapa. Penelitian ini dilakukan untuk membantu kelompok tani keter yang ada di Desa Wiau Kecamatan Pusomaen Kabupaten Minahasa Tenggara dalam proses pengeringan cengkeh. Metode penelitian ini meliputi perencanaan, perencangan mesin, pabrikasi mesin, pengujian. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, mesin yang dibuat memiliki kapasitas pengeringan 48 liter dalam sekali proses pengeringan. Pengeringan dilakukan pada suhu 50-55oC selama 50 menit. Pengeringan ini hanya untuk membebaskan cengkeh dari cendawan. Jenis limbah kelapa yang digunakan untuk sekali pengeringan mencapai 18 kg atau setara 3 karung. Pengeringan juga dapat dilakukan pada waktu yang singkat.
Rancang Bangun Mesin Penyangrai Kacang Kawangkoan Berbahan Bakar Oli Bekas Berbasis Mikrokontroler Moh. Fikri Pomalingo; Kapli Dama Barana; Alvin Sthiefandy; I Putu Nuharta Yasa; Stepani Mangguali
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.01.06

Abstract

Kacang Kawangkoan adalah salah satu oleh-oleh yang di gemari oleh masyarakat Sulawesi Utara, namun dalam proses pembuatannya, proses penyangkaraian masih dilakukan manual dan masih menggunakan kayu bakar/kering. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang mesin pengering kancang kawangkoan berbahan bakar oli bekas dan berbasis mikrokontroller. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapangan, studi pustaka, analisis desain, pabrikasi, pengujian, analisis data dan pelaporan. Pabrikasi dan pengujian fungsional mesin ini dilakukan di Workshop Universitas Negeri Manado (Unima) sedangkan pengujian lapangan dilakukan di IKM Rimawar selaku mitra dalam penelitian ini.  Hasil pengujian yang didapatkan mesin ini mampu menyangrai dengan waktu 10 menit dengan kapasitas 25 liter kacang. Dalam proses penyangraian, suhu yang digunakan berasal dari nyala api dari tungku oli bekas. Ketinggian api yang dihasilkan mencapai 40 cm diatas permukaan tungku. Suhu pasir mencapai 115-131oC. Pengontrolan suhu diatur dengan memanfaatkan bukaan katub pada blower pada tungku. Putaran ruang penyangraian berkisar antara 22-25 rpm. Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi pembaca karena penggunaan mesin, mampu mempercepat proses penyangraian dengan metode manual yang selama ini memakan waktu 45 menit.
DESAIN VEROGE (VERTICAL ROTARY GARDEN), UNTUK PERTANIAN SAYUR ORGANIK LAHAN SEMPIT Moh. Fikri Pomalingo
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 5 No 1 (2017): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1091.004 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v5i1.74

Abstract

Sulitnya mencari lahan untuk bercocok tanam di daerah perkotaan dikarenakan tingginya laju pertumbuhan penduduk yang sebanding dengan laju alih fungsi lahan.Desain rumah perkotaan yang cenderung minimalis membuat sulitnya masyarakat perkotaan untuk bercocok tanam dikarenakan keterbatasan lahan dipekarangan rumah mereka.Vertical Rotary Gardening (VEROGE) bertujuan untuk memberikan solusi bagi masyarakat perkotaan yang sulit bercocok tanam, memperknalkan sistem pertanaman vertical dan berputar untuk sayur organik guna effisiensi lahan dan memberikan kemudahan dalam merawat tanaman. VEROGE hanya diperuntukkan bagi tanaman yang tingginya maksimal 50 cm setelah panen, pembuatan alat diawali dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, membuat tiang penyangga ukuran tinggi 367 cm dan lebar 170 cm sebanyak 2 buah, membuat rangka pot sebanyak 16 buah, membuat roda pemutar, memotong sabuk puli sesuai ukuran dan merangkai alat dan mengecatnya. VEROGE memiliki ukuran panjang 170 cm, lebar 95 cm dan tinggi 400 cm.Alat ini memiliki berat kosong tanpa tanah 140 Kg dan memberikan effisiensi lahan 31% dibandingkan dengan sistem pertanaman horizontal. Hasil pengukuran tinggi dan biomassa tanaman hari ke 15 dan ke 30, menunjukkan bahwa tanaman yang ditanam secara horizontal memiliki pertumbuhan yang bagus, hal ini dikarenakan tanaman pada lahan horizontal memiliki ruang gerak yang lebih luas untuk perakrannya sehingga akar lebih banyak mengambil unsur hara dari tanah. Perbedaan hasil antara alat dan lahan horizontal yang tidak terlalu jauh, membuat VEROGE layak menjadi solusi bagi pertanian sayur organik di daerah perkotaan dan memberikan solusi bagi masyarkat perkotaan yang memiliki hobi menanam akan tetapi lahannya terbatas.
Pengujian Karakteristik Fisik Jagung Bisi 2 untuk Mendesain Mesin Pemipil Jagung Portabel Moh Fikri Pomalingo; Sjahril Botutihe; Agus Susanto Ginting
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 6 No 2 (2018): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.913 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v6i2.186

Abstract

Jagung merupakan salah satu potensi lokal utama di Gorontalo. Komoditi ini dibudidayakan di lahan datar dan lahan miring. Desa Botuwombato merupakan salah satu desa yang penghasil jagung terbesar di Gorontalo. salah satu varietas jagung yang banyak dibudidayakan di Gorontalo adalah Jagung Bisi 2. Salah satu permasalahan yang dihadapi yaitu belum adanya data karakteristik fisik buah jagung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik fisik buah dan biji jagung Bisi 2 sehingga dapat merancang alat dan mesin dan pertanian yang baik dan tepat dalam pengoperasioannya. Pengukuran massa jagung dilakukan dengan menggunakan timbagan analitik dan pengukuran dimensi menggunakan jangka sorong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata massa jagung mencapai 108.6 g. Berat rerata biji jagung yang berada pada ujung, tengah dan pangkal secara berurutan mencapai 19.4 g, 22.2 g, dan 24.2 g. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa dimensi biji jagung terbesar berada pada pangkal buah, sedangkan diameter tongkol terkecil berada pada ujung tongkol dengan nilai 19.4 mm.
KARAKTERISTIK MUTU MINYAK KELAPA TRADISIONAL PADA UKM SUKSES BERSAMA DENGAN METODE FERMENTASI Rosdiani Azis; Moh. Fikri Pomalingo; Ingka Rizkyani Akolo
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 8 No 1 (2020): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.124 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v8i1.545

Abstract

ABSTRACT Sukses Bersama SMEs is one of the Small Medium Enterprises (SMEs) that is involved in processing coconut into traditional coconut oil, coconut is a commodity that is spread throughout Indonesia but consumption of oil derived from coconuts is still very lacking. Coconut oil produced is generally of low quality (fast rancid), in addition to oil produced in a turbid color and has a distinctive aroma (blondo aroma), this is caused by poor oil processing and relatively long processing times which are often where being complained by the people , therefore it is necessary to use the Fermentation method as a solution for traditional coconut oil processing which is more effective and efficient. Data analysis was performed using descriptive methods. This study aims to determine the quality of coconut oil produced from Sukses Bersama SMEs. The parameters measured in this study are peroxide numbers, free fatty acid numbers, saponification numbers, Iodic numbers and organoleptic properties which include color and aroma. The results showed that \ fermented oil from SMEs fulfilled the Indonesian National Standards namely Iod Numbers 8.14 mg jod / 100g, Nil peroxide Numbers mg oxygen / g, Oxygenation Numbers 264.37 mg KOH / g and Free fatty acids 0.17% and color as well as normal scents. Keywords: SMES,coconut,CoConut Oil,Fermentation,Fatty Acid
Sosialisasi dan Pendampingan Penggunaan Gaulmi 3 in 1 di Desa Bubaa, Kec. Paguyaman Pantai, Gorontalo Mustofa Mustofa; Moh. Fikri Pomalingo; Agus Susanto Ginting
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v5i1.2642

Abstract

Masyarakat di Desa Bubaa umumnya masih menggunakan tugal tradisional saat menanam jagung. Hal ini berpengaruh pada penggunaan biaya, tenaga, dan waktu yang besar jika lahan yang ditanami jagung merupakan lahan miring. Program Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pe­ngetahu­an kepada masyarakat akan pentingnya teknologi pertanian melalui sentuhan alat-alat teknologi tepat guna, seperti alat Gaulmi 3 in 1. Program pengabdian dilakukan dengan cara sosialisasi dan pelatihan tentang alat Tugal Gaulmi 3 in 1. Alat ini merupakan tugal yang digunakan untuk menanam jagung, khususnya di lahan miring dengan sistem kerja 3T (Tancap, Taruh, Timbun). Sosialisasi dan pelatihan tentang alat ini dilaksana­kan di Desa Bubaa, Kecamatan Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo, Gorontalo. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa dan diikuti oleh masyarakat berjumlah 25 orang. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi dan pelatihan penggunaan alat Tugal Gaulmi 3 in 1. Hasil kegiatan menunjukkan adanya antusias masyarakat untuk meningkatkan hasil produksi pertanian melalui pemanfaatan teknologi tepat guna, terkhusus alat Gaulmi 3 in 1 yang digunakan untuk menanam jagung. Alat ini mempunyai keunggulan dalam kemudahan dalam penggunaan karena tidak membutuhkan pengaturan yang rumit. Ketersediaan buku panduan tata cara penggunaan alat memungkinkan masyarakat mudah menerap­kannya.
RANCANG BANGUN DAN UJI KINERJA MESIN PEMIPIL JAGUNG PORTABLE Agus Susanto Ginting; Moh Fikri Pomalingo; Sjahril Botutihe
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v3i2.245

Abstract

Budidaya jagung di Gorontalo sebesar 60% dilakukan pada lahan miring. Sistem pertanaman pada lahan miring biasanya menerpakan sistem tanpa oleh tanah. Permasalahan yang dihadapai adalah saat panen dimana dibutuhkan biaya yang besar untuk mengangkut buah jagung dari lahan ke areal pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk merancang mesin pemipil jagung portable yang digandengkan dengan sepeda motor dan memanfaatakn putaran mesin sepeda motor tersebut sebagai sumber tenaga mesin pemipil. Dengan menggunakan mesin yang dirancang diharapkan pemipilan dapat dilakukan dilahan pertanian sehingga beban yang ditransportasikan semakin ringan. Hasil pengujian menunjukkan mesin pemipil mampu berkeja secara fungsional dan struktural. Kinerja mesin terbaik terdapat pada perlakuan dengan kecepatan tinggi dengan kisaran kecepatan putar poros pemipil 5001 rpm – 6500 rpm. Pada perlakuan ini diperoleh waktu operasi, effisiensi pemipil, dan kapasitas pemipil berturut-turut sebesar 12,67 detik, 80,10% dan 282,84 kg/jam.
DESAIN KOMPONEN PEMIPIL JAGUNG PADA MESIN PERONTOK PAJAKA (Padi, Jagung, Kacang) Max Kurniawan; Moh Fikri Pomalingo; Agus Susanto Ginting
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v3i2.250

Abstract

Jagung merupakan komoditas tanaman pangan yang banyak dibudidayakan petani. Jagung juga merupakan bahan pangan pokok kedua setelah beras bagi masyarakat Gorontalo. Hampir semua bagian tanaman jagung mempunyai kegunaan. Batang dan daun jagung dapat digunakan untuk kertas dan papan dinding. Tongkol dapat digunakan untuk bahan bakar, silosa dan furfural. Tujuan dari penelitian ini adalah Merancang komponen pemipil berbentuk poros bergerigi dan menguji kinerja poros pemipil dengan memanfaatkan putaran mesin penggerak. Mesin ini memiliki manfaat antara lain: Dapat mempercepat proses pemipilan dari yang dilakukan secara manual dan mempermudah petani dalam memipil jagung serta meningkatkan pendapatan mereka. Prinsip kerja mesin pemipil ini digerakkan oleh motor penggerak, daya dari penggerak ditransmisikan oleh puli dan v-belt keporos pemipil. Untuk melakukan pemipilan, dengan memanfaatkan putaran jagung diletakkan pada poros pemipil sehingga jagung tesebut akan terpipil dengan sendirinya karena ban karet yang ada pada poros berfungsi sebagai perontok. Hasil uji coba menggunakan sampel 1kg jagung pada tiap putaran. Percobaan pertama yaitu pada putaran 1200 Rpm mendapatkan 308.46 g/menit, percobaan kedua yaitu pada putaran 1400 Rpm mendapatkan 302.35 g/menit dan percobaan ketiga yaitu pada putaran 1600 Rpm mendapatkan 212.12 g/menit