Rasman Rasman
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI MEBEL DI KECAMATAN TEMPE KABUPATEN WAJO Astrie Wahyuni; Rasman rasman; Ain Khaer
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 2 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i2.2396

Abstract

      Kelelahan kerja dapat mengakibatkan penurunan kinerja yang berakibat pada jenis pekerjaan baik formal maupun informal, sehingga menyebabkan kelelahan yang berakibat pada peningkatan kesalahan kerja yang berujung pada kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada pekerja Industri Mebel di Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. Jenis penelitian ini adalah Survei Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional, teknik sampling yang digunakan yaitu Total Sampling, sampel berjumlah 45 pekerja dari 10 Industri Mebel dan dianalisis menggunakan uji Chii Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan kelelahan kerja > 0,074, ada hubungan antara lama kerja dengan kelelahan kerja ≤ 0,007, ada hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja ≤ 0,002, ada hubungan antara sikap kerja dengan kelelahan kerja ≤ 0,009. Kesimpulan dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan antara umur dengan kelelahan kerja dan terdapat hubungan antara lama kerja, masa kerja dan sikap kerja dengan kelelahan kerja. Memberikan edukasi pada UKM di Industri Mebel  tentang faktor kenyamanan dalam bekerja agar dapat mengurangi tingkat kelelahan kerja dan dapat meningkatkan kinerja pada pekerja.Kata Kunci: Umur, Lama Kerja, Masa Kerja, Sikap Kerja
KEMAMPUAN ELEKTROKOAGULASI DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR BOR Rasman rasman; Muh. Firdaus
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i2.1154

Abstract

Air tanah yang mengandung kadar besi (Fe) yang tinggi memerlukan sebuah pengolahan, elektrokoagulasi dengan menggunakan elektroda aluminium adalah salah satu pengolahan yang paling bagus digunakan untuk menangani air yang mengandung kadar besi (Fe) yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan elektrokoagulasi dalam menurunkan kadar besi (Fe) pada air sumur bor dengan variasi tegangan 12 volt, 15 volt dan 20 volt. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain Pre-Pos test, yaitu pengujian terhadap sampel sebelum dan sesudah pengolahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar besi (Fe) sebelum perlakuan sebesar 1,29 mg/l dimana rata-rata hasil penurunan kadar besi (Fe) dengan tegangan 12 volt sebesar 1,27 mg/l (98,71%), pada tegangan 15 volt sebesar 1,26 mg/l (97,93%) dan rata-rata hasil penurunan kadar besi (Fe) untuk tegangan 20 volt sebesar 1,29 mg/l (99,74%). Pada penelitian ini persentase penurunan kadar besi (Fe) yang paling bagus sebesar 99,74% yakni pada tegangan 20 volt. Disimpulkan bahwa hasil penurunan kadar besi (Fe) air sumur bor dengan metode elektrokoagulasi mampu menurunkan kadar besi (Fe). Disarankan agar masyarakat menggunakan metode elektrokoagulasi untuk mengatasi permasalahan air yang mengandung kadar besi (Fe) diatas baku mutu.Kata Kunci   : Elektrokoagulasi, Aluminium, Kadar Besi (Fe), Air Sumur Bor
PENGARUH PROSES BIOFILTER AEROB ANAEROB TERHADAP PENURUNAN KADAR BOD PADA LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA (STUDI LITERATUR) Maria Margareta Apelabi; Rasman rasman; Rostina Rostina
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 1 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i1.2089

Abstract

Limbah cair rumah tangga atau domestik adalah air buangan dari kegiatan sehari- hari yang berasal dari limbah dapur, kamar mandi, toilet, cucian, dan sebagainya. Air limbah rumah tangga mengandung bahan organik, apabila tidak dilakukan pengolahan maka akan mencemari badan air. Air limbah dengan nilai BOD tinggi menunjukkan jumlah pencemar yang tinggi terutama pencemar yang disebabkan oleh bahan organik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses biofilter aerob, anaerob, dan kombinasi anaerob aerob terhadap penurunan kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) pada air limbah rumah tangga. Jenis penelitian ini adalah studi literatur yaitu melakukan pengkajian terhadap jurnal, buku-buku pengetahuan dan sebagainya yang memiliki kaitan dengan penelitian ini.Hasil pengkajian pada 11 jurnal, menunjukkan biofilter aerob, biofilter anaerob, dan biofilter kombinasi anaerob aerob dengan waktu tinggal paling lama dan luas permukaan media besar efektif untuk menurunkan kadar BOD pada air limbah rumah tangga.Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam mendesain dan membuat alat pengolahan air limbah sendiri agar air limbah rumah tangga tidak mencemari sungai dan tidak memberikan dampak bagi kesehatan manusia. Kata Kunci : Biofilter, BOD, Limbah Cair Rumah Tangga
ANALISA KANDUNGAN KADMIUM (CD) PADA BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA) DI KELURAHAN MATARAN KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG Rosnani Rosnani; Rasman rasman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i2.1354

Abstract

Pemakaian bahan agrokimia dalam budidaya pertanian tidak dapat dihindarkan, selain keberhasilan yang dicapai, dapat juga menyebabkan akumulasi dan pencemaran pada tanah, tanaman/bawang merah (Allium Cepa) dan berpengaruh buruk terhadap kesehatan para petani, karena pupuk mengandung logam berat, salah satunya adalah Cadmium (Cd). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kandungan logam berat Kadmium (Cd) pada bawang merah di Kelurahan mataran kecamatan anggeraja kabupaten enrekang. Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional dan didukung oleh hasil pemeriksaan Laboratorium. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata kandungan kadmium (Cd) pada bawang merah titik kontur atas sebesar 0,1667 mg/kg, titik kontur tengah sebesar 0,1740 mg/kg, titik kontur bawah sebesar 0,2386 mg/kg dan sampel kering sebagai kontrol sebesar 0,2220 mg/kg. sampel titik kontur atas dan titik kontur tengah diperoleh hasil lebih rendah dibandingkan dengan sampel titik kontur bawah dikarenakan terjadinya limpasan unsur hara pada saat penyiraman dan mengalir kebagian bawah sehingga sampel pada bagian bawah mengalami akumulasi logam kadmium lebih banyak. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu kandungan logam berat kadmium Pada pemeriksaan sampel bawang merah (Allium Cepa). Dari ke empat sampel tersebut tidak memenuhi syarat hasil pemeriksan menunjukkan > 0,05 sesuai Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 04 / Permentan / PP.340 / 2 / 2015. Kata Kunci         :  Bahan Agrokimia,  Bawang merah (Allium Cepa), Kadmium (Cd).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA BAWANG MERAH (Allium Cepa) DI DESA PEKALOBEAN KABUPATEN ENREKANG Rasman rasman; Hasmayani Hasmayani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 1 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i1.730

Abstract

Bawang merah (Allium Cepa) merupakan komoditi holtikultural yang dikembangkan dan memiliki prospek yang bagus yang tergolong  sayuran rempah. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi  kandungan timbal (Pb)  pada bawang merah (Allium Cepa) di Desa Pekalobean Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini yaitu penelitian observasional yang bersifat deskriptif. Lahan perkebunan di Desa Pekalobean Kabupaten Enrekang kandungan timbal (Pb) pada bawang merah (Allium Cepa) dengan rata-rata 0,1046 ppm. Pestisida yang digunakan oleh petani di Desa Pekalobean Kabupaten Enrekang mengandung timbal (Pb) yaitu Antracol WP sebesar 12,4800 ppm, Dithane M 45 80 WP 19,3710 ppm dan Buldok 25 EC 2,0420 ppm. Dan pupuk mengandung timbal (Pb) yaitu Urea sebanyak 4,4511 ppm dan Nitro Ponska 2,1620 ppm. Dengan dosis penggunaan pestisida 500-900 liter/ha dan pupuk 15-25 kg/ha sedangkan frekuensi penyemprotan 1-2 hari dan pemupukan selama 4 kali dalam 2 bulan. Kandungan timbal (Pb) pada bawang merah (Allium Cepa) di Desa Pekalobean Kabupaten Enrekang mengandung timbal (Pb) karena, tercemar oleh residu pestisida dan pupuk dengan dosis tinggi dan frekuensi penyemptotan dan pemupukan yang hampir dilakukan setiap hari. Sehingga petani bawang merah (Allium Cepa) sebaiknya mengganti dengan pestisida nabati atau senyawa bioaktif alamiah yang berasal dari tumbuhan serta mengurangi dosis pemakaian pestisida dan pupuk. Keyword : Bawang merah (Allium Cepa), Timbal (Pb), Pestisida dan Pupuk
STUDI KUALITAS UDARA AMBIEN SULFUR DIOKSIDA (SO2) DI TPA TAMANGAPA KOTA MAKASSAR Sachnaz Chalid; Rasman rasman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.956

Abstract

Pada umumnya pemerosesan akhir sampah yang dilaksanakan di tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) sebagian besar dilaksanakan dengan open dumping, ketiadaan tanah penutup akan menyebabkan polusi udara tidak teredam. Produksi gas yang timbul dari degradasi materi sampah akan menyebabkan bau yang tidak sedap dan juga ditambah dengan debu yang beterbangan. Gas polutan yang berasal dari TPAS akan menghasilkan antara lain gas sulfur dioksida (SO2)Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas udara ambien Sulfur Dioksida (SO2) di TPA Tamangapa, Untuk mengetahui kadar cemaran udara ambien sulfur dioksida (SO2), serta Untuk mengetahui sebaran SO2 di TPA Tamangapa Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah observasi yang bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross-sectional.Hasil yang didapat pada saat melakukan pemeriksaan gas Sulfur dioksida (SO2) nilai yang di dapat pada titik I sebesar 0 ppm, titik II sebesar 0.1 ppm, titik III sebesar 0.1 ppm, titik IV sebesar 0.1 ppm,  titk V sebesar 0.1 ppm, dan titik VI sebesar 0.2 ppm. Dengan rata-rata pengukuran konsentrasi Sulfur Dioksida (SO2) di TPA Tamangapa sebesar 0.1 ppm (260 μg / Nm3), suhu 34ºC, kelembaban 28%, dan kecepatan angin 5.8 m/s.Kesimpulannya yaitu Kualitas udara ambien Sulfur dioksida (SO2) Di TPA Tamangapa dikategorikan memenuhi syarat menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Kata kunci: Kualitas Udara Ambien, Sulfur Dioksida (SO2), TPA Tamangapa
KEMAMPUAN KONSENTRASI PASTA GIGI DALAM MEMBUNUH KECOA AMERICANA Rasman Rasman; Asrudi Asrudi
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 17, No 1 (2017): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v17i1.672

Abstract

ABSTRAK Kecoa merupakan binatang pengganggu yang memakan segalanya (omnivore), menularkan penyakit pada manusia. Kecoa dapat menularkan patogen toxoplasma gondi dan juga membawa salmonella dan E.coli upaya pengendalian kecoa dengan menggunakan bahan kimia yaitu pasta gigi. Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan variasi konsentrasi pasta gigi dalam membunuh kecoa. Jenis penelitian ini eksprimen yang bersipat deskriptif.penelitian ini dilakukan dilaboraterium vector kesehatan lingkungan. Populasi dalam penelitian ini adalah kecoa Americana. Kecoa Americana dewasa yang dijadikan sampel berjumlah 30 ekor pada satu toples terisi 5 kecoa periplaneta Americana. Hasil penelitian menujukkan bahan pasta gigi dengan konsentarsi 2, 4, 6, 8, 10 ,dan 12 gram mampu membunuh kecoa periplaneta Americana dengan waktu kurang dari 1 jam dan efektif membunuh. Konsentrasi 2 gram, 4 gram, 6 gram, 8 gram, 10 gram, dan 12 gram dapat menurunkan populasi kocoa 100% dan konsentasi paling efektif 12 gram dalam waktu 20 menit. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pasta gigi yang dilarutkan di dalam air (100 ml) dengan konsentrasi yang berbeda seperti 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 gram dapat membunuh kecoa periplaneta Americana. sehingga diharapkan agar memanfaatkan bahan pasta gigi yang mudah dijangkau dalam menurunkan populasi kecoa. Kata Kunci:  Konsentrasi Pasta Gigi, Kecoa, periplaneta Americana
EFEKTIVITAS METODE GABUNGAN MEDIA FILTER CANGKANG KERANG (Anadara granosa) DAN KARBON AKTIF UNTUK MENURUNKAN Fe DAN ZAT ORGANIK AIR BERSIH Dian Indah Pratiwi; Rasman rasman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1473

Abstract

Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu sistem peyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu sistem penyediaan air bersih tidak akan berfungsi. Air dengan kualitas buruk salah satunya disebabkan oleh pencemaran besi dan zat organik. Salah satu cara yang sederhana yang dapat digunakan adalah dengan pengolahan air yaitu dengan cara filtrasi (penyaringan) dengan menggunakan media penyaring cangkang kerang darah (Anadara granosa), karbon aktif dan kombinasi media cangkang kerang-karbon aktif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode media filter cangkang kerang (Anadara granosa) dan karbon aktif untuk menurunkan Fe dan Zat organik air bersih. Jenis penelitian ini yaitu experiment semu dengan rancangan pretes-posttest with control group design, dan dilakukan dengan tiga kali replikasi. Data hasil penelitian dan pemeriksaan Laboratorium kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji statistic One way anova. Hasil untuk kadar Fe dan zat organik pada air sumur gali sebelum pengolahan adalah 3,23 mg/l dan 51,38 mg/l dan setelah pengolahan dengan media cangkang kerang adalah 0,22 mg/l dan 634,94 mg/l, dengan media karbon aktif adalah 0,14 mg/l dan 36,33 mg/l dengan, dengan kombinasi media cangkang kerang-karbon aktif adalah 0,23 mg/l dan 23,32 mg/l. Penurunan Fe dengan media cangkang kerang,karbon aktif dan kombinasi efektif sedangkan dalam penurunan zat organik tidak efektif. Bagi masyarakat, pengolahan air ini dapat diterapkan dalam skala rumah tangga dan bagi peneliti lain dapat membuat variasi lain seperti ketebalan media yang digunakan. Kata Kunci : Filtrasi, Cangkang Kerang, Kabon Aktif, Besi dan Zat Organik
FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN PEKERJA PT. AZHAR CITRA KARYA DESA SALOJAMPU KECAMATAN SABBANGPARU KABUPATEN WAJO Suci Safitri Syam; Mulyadi Mulyadi; Rasman Rasman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2763

Abstract

Gangguan kesehatan akibat lingkungan kerja tentunya dapat berakibat buruk bagi kesehatan serta dapat memicu terjadinya kelelahan. Kelelahan kerja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu faktor individu, faktor pekerjaan, faktor lingkungan, serta faktor psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kelelahan Pekerja PT. Azhar Citra Karya Desa Salojampu Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional, teknik yang digunakan dalam penentuan sampel yaitu dengan menggunakan rumus slovin. Hasil penelitian di PT. Azhar Citra Karya Desa Salojampu Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa hasil data umur, lama kerja, berat beban kerja dengan menggunakan uji regresi diperoleh nilai p=0,001 (p<0,05). Sedangkan data pengukuran kebisingan diperoleh nilai menggunakan uji regresi diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh faktor risiko antara umur, lama kerja, berat beban kerja dan kebisingan terhadap kelelahan pekerja PT. Azhar Citra Karya Desa Salojampu Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo. Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Umur, Lama Kerja, Berat Beban Kerja, Kebisingan
SURVEY INDEKS KEPADATAN LALAT DI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN (AYAM) DI KABUPATEN PANGKEP Nurhikmayani Nurhikmayani; Mulyadi Mulyadi; Rasman Rasman; Zaenab Zaenab
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.3052

Abstract

Rumah pemotongan ayam (RPA) merupakan salah satu industri peternakan dimana dilakukan pemtongan hewan ayam hidup dan mengolah menjadi karkas ayam yang siap dikomsumsi oleh konsumen. Aktivitas pemotongan unggas membawa dampak pencemaran lingkungan dan kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepadatan lalat di rumah pemtongan hewan (ayam) di saluran pembuangan air limbah, kandang ayam transisi dan sampah buangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 12. Hasil penelitian di pagi hari pada sarana saluran pembuangan air limbah ini didapatkan hasil kategori  memenuhi syarat 2 RPH (Ayam) di pagi hari dan di sore hari 1 RPH (Ayam) sedangkan kategori tidak memenuhi syarat pada pagi hari terdapat 10 RPH (Ayam) dan sore hari 11 RPH (Ayam), sedangkan di sampah buangan di pagi hari yang memenuhi syarat terdapat 2 RPH (Ayam) dan di sore hari 1 RPH (Ayam) dan kategori tidak memenuhi syarat terdapat pada pagi hari 10 RPH (Ayam)  dan di sore hari  11 RPH (Ayam). Dan di kandang ayam transisi pada pagi  dan sore hari dengan kategori memenuhi syarat 1 RPH (Ayam) dan 11 RPH (Ayam) kategori tidak memenuhi syarat. Adapun kesimpulan penelitian bahwa kondisi sanitasi sangat berpengaruh terhadap indeks kepadatan lalat. Diharapakan pada sarana air limbah menggunakan saluran pembuangan tertutup, tempat sampah tertutup dan kandang ayam transisi yang sesuai dengan peraturan. Kata Kunci : Kepadatan lalat, Spal, Sampah buangan, Kandang ayam transisi.