Rasman Rasman
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN PEKERJA PT. AZHAR CITRA KARYA DESA SALOJAMPU KECAMATAN SABBANGPARU KABUPATEN WAJO Suci Safitri Syam; Mulyadi Mulyadi; Rasman Rasman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2763

Abstract

Gangguan kesehatan akibat lingkungan kerja tentunya dapat berakibat buruk bagi kesehatan serta dapat memicu terjadinya kelelahan. Kelelahan kerja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu faktor individu, faktor pekerjaan, faktor lingkungan, serta faktor psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kelelahan Pekerja PT. Azhar Citra Karya Desa Salojampu Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional, teknik yang digunakan dalam penentuan sampel yaitu dengan menggunakan rumus slovin. Hasil penelitian di PT. Azhar Citra Karya Desa Salojampu Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo menunjukkan bahwa hasil data umur, lama kerja, berat beban kerja dengan menggunakan uji regresi diperoleh nilai p=0,001 (p<0,05). Sedangkan data pengukuran kebisingan diperoleh nilai menggunakan uji regresi diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh faktor risiko antara umur, lama kerja, berat beban kerja dan kebisingan terhadap kelelahan pekerja PT. Azhar Citra Karya Desa Salojampu Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo. Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Umur, Lama Kerja, Berat Beban Kerja, Kebisingan
Kemampuan Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate L.) dalam Menurunkan Kadar Timbal (Pb) dalam Air Vini Widya Ningsih; Rasman Rasman; aNDI Ruhban
Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 5 No. 2 (2013): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.315 KB)

Abstract

Water is a resource that is absolutely indispensable for life. Based on its utility, the water quality is expected to be within the tolerance limits of proper water criteria. Good water has to meet the health requirements in terms of physical, chemical, bacteriological, and radioactivity condition, in order not to causing disease to humans. One of water problem which is frequently encountered based on the chemical condition is heavy metal pollution, such as lead (Pb), as a result of envi-ronmental pollution. One of the natural methods that can be applied to reduce the heavy metals concentration is utilization of banana peels. The purpose of this research is to determine the abi-lity of kepok banana (Musa acuminate L.) peels in decreasing the Pb level in water by conduct-ing an experiment with pre-test post-test wit control group design. The banana peel filtration me-dia is comprised of two types, i.e. original form of peel cuts and the peels which were processed into granular charcoal form. The Pb polluted water used in this study was obtained from Panam-pu Canal II in Tinumbu Street of Makassar City. The contact time between filtration media and the water was set at 60 minutes, and there were three replications. Results of the study showed that original banana peels medium could reduce Pb concentration in average of 0,0367 mg/l or 87,87 %, while the charcoal formed medium was able to reduce as much as 0,0228 mg/l in ave-rage or 54,54 % reduction.
SURVEY INDEKS KEPADATAN LALAT DI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN (AYAM) DI KABUPATEN PANGKEP Nurhikmayani Nurhikmayani; Mulyadi Mulyadi; Rasman Rasman; Zaenab Zaenab
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.3052

Abstract

Rumah pemotongan ayam (RPA) merupakan salah satu industri peternakan dimana dilakukan pemtongan hewan ayam hidup dan mengolah menjadi karkas ayam yang siap dikomsumsi oleh konsumen. Aktivitas pemotongan unggas membawa dampak pencemaran lingkungan dan kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepadatan lalat di rumah pemtongan hewan (ayam) di saluran pembuangan air limbah, kandang ayam transisi dan sampah buangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 12. Hasil penelitian di pagi hari pada sarana saluran pembuangan air limbah ini didapatkan hasil kategori  memenuhi syarat 2 RPH (Ayam) di pagi hari dan di sore hari 1 RPH (Ayam) sedangkan kategori tidak memenuhi syarat pada pagi hari terdapat 10 RPH (Ayam) dan sore hari 11 RPH (Ayam), sedangkan di sampah buangan di pagi hari yang memenuhi syarat terdapat 2 RPH (Ayam) dan di sore hari 1 RPH (Ayam) dan kategori tidak memenuhi syarat terdapat pada pagi hari 10 RPH (Ayam)  dan di sore hari  11 RPH (Ayam). Dan di kandang ayam transisi pada pagi  dan sore hari dengan kategori memenuhi syarat 1 RPH (Ayam) dan 11 RPH (Ayam) kategori tidak memenuhi syarat. Adapun kesimpulan penelitian bahwa kondisi sanitasi sangat berpengaruh terhadap indeks kepadatan lalat. Diharapakan pada sarana air limbah menggunakan saluran pembuangan tertutup, tempat sampah tertutup dan kandang ayam transisi yang sesuai dengan peraturan. Kata Kunci : Kepadatan lalat, Spal, Sampah buangan, Kandang ayam transisi.
Hubungan Kondisi Sanitasi Dengan Keberadaan Vektor Lalat di Pelelangan Ikan Pasar Makale Kabupaten Tana Toraja  Inrayani Ratu Rante; sulasmi sulasmi; Rasman Rasman
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 8 No 2 (2022): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar Makale hingga saat ini masih memiliki kondisi sanitasi yang kurang bersih, salah satunya pada pelelangan ikannya. Kondisi lantai dan drainase yang rusak dan kotor menyebabkan adanya vektor lalat. Padatnya lalat disuatu tempat dapat menyebabkan timbulnya penyakit seperti diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi sanitasi dengan keberadaan vektor lalat dipelelangan ikan pasar Makale. Jenis penelitian ini adalah Observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional dimana variabel bebas dan variabel terikat diukur secara bersama. Jumlah sampel adalah seluruh pedagang yang berjumlah 70 orang dan kondisi fisik bangunan pelelangan ikan yaitu kondisi lantai, drainase, dan los pedagang yang di analisis secara statistik. Hasil penelitian diperoleh bahwa hubungan kondisi lantai dengan keberadaan lalat diperoleh hasil p=0.034 < ???? 0,05 dan x² hit diperoleh 5.647 > x²hit 3.841 . Untuk hubungan kondisi drainase dengan keberadaan lalat p=0.001 < ???? 0,05 dan x²hit diperoleh 39.558 > x² hit 3.841. Untuk Hubungan Kondisi los pedagang dengan keberadaan lalat p=0.004 < ???? 0,05 dan x²hit diperoleh 9.643 > x² hit 3.841. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kondisi lantai, kondisi drainase, dan los pedagang memiliki hubungan dengan keberadaan vektor lalat. Diharapkan kepada pengelolah pasar bekerja sama dengan petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan dan arahan kepada pedagang mengenai pentingnya menjaga kesehatan lingkungan, serta menyediakan tempat sampah disetiap los pedagang. Kata kunci : Lalat, Los Pedagang, Pelelangan Ikan.
HUBUNGAN SARANA PENANGANAN SAMPAH TERHADAP TINGKAT KEPADATAN LALAT DI PUSAT NIAGA DAYA KOTA MAKASSAR Juherah Juherah; Karmila Pamin; Rasman Rasman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23, No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v23i1.2985

Abstract

A market is a group of buyers and sellers (traders) of certain goods of services. Buyers are the group that determines the demand for products or goods and the sellers are the groups that determine the supply of products.This type of research is observational with a descriptive approach where this research is to explain a situation and situation. Researchers are looking for a relationship between waste handling and the density of flies.The results showed that the measurement of waste collection facilities that met the requirements were 1 (100%) measurement point with a high fly population index category. Waste collection facilities that do not meet the requirements are 3 (33,3%) measurement points with a low fly population index. And the waste collection facilities that do not meet the requirements are 6 (66,6%) measurement points with a high level of fly density measurement of temporary waste collection facilities that do not meet the requirements as many as 3 (100%) measurements points with the category of high fly density level.The conclusion shows that there is a relationship between collection facilities, sorting facilities and temporary waste storage facilities to the density level of flies. Therefore, it is suggested to the manager of the Daya Commerce Center to sort waste by type and provide waste handling facilities that meet the requirements.Keywords : Market, Temporary Garbage Shelter, Garbage Collection, Garbage Segregation, Daya Trading Center, Flies Density LevelPasar adalah sekelompok pembeli dan penjual (pedagang) barang atau jasa tertentu. Pembeli adalah kelompok yang menentukan permintaan produk atau barang dan penjual adalah kelompok yang menentukan penawaran produk.Jenis penelitian yaitu Observasional dengan pendekatan deskriptif dimana penelitian ini untuk menjelaskan suatu keadaan dan situasi. Peneliti mencari hubungan antara penanganan sampah terhadap tingkat kepadatan lalat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengukuran sarana penampungan sampah yang memenuhi syarat sebanyak 1 (100%) titik pengukuran dengan kategori indeks populasi lalat yang tinggi. Sarana pengumpulan sampah yang tidak memenuhi syarat sebesar 3 (33,3%) titik pengukuran dengan indeks populasi lalat yang rendah. Dan pada sarana pengumpulan sampah yang tidak menuhi syarat sebesar 6 (66,6%) titik pengukuran dengan tingkat kepadatan lalat yang tinggi. pengukuran sarana penmpungan sampah sementara yang tidak memenuhi syarat sebanyak 3 (100%) titik pengukuran dengan kategori tingkat kepadatan lalat yang tinggi.Kesimpulan menunjukkan bahwa ada hubungan sarana pengumpulan, sarana pemilahan dan sarana penampungan sampah sementara terhadap tingkat kepadatan lalat. Oleh karena itu disarankan kepada pengelola Pusat Niaga Daya untuk melakukan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya dan menyediakan sarana penanganan sampah yang memenuhi syarat. Kata kunci : Pasar, Penampungan Sampah Sementara, Pengumpulan Sampah, Pemilahan Sampah, Pusat Niaga Daya, Tingkat Kepadatan Lalat 
HUBUNGAN SARANA PENANGANAN SAMPAH TERHADAP TINGKAT KEPADATAN LALAT DI PUSAT NIAGA DAYA KOTA MAKASSAR Juherah Juherah; Karmila Pamin; Rasman Rasman
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.416

Abstract

Pasar adalah sekelompok pembeli dan penjual (pedagang) barang atau jasa tertentu. Pembeli adalah kelompok yang menentukan permintaan produk atau barang dan penjual adalah kelompok yang menentukan penawaran produk. Metode penelitian yaitu Observasional dengan pendekatan deskriptif dimana penelitian ini untuk menjelaskan suatu keadaan dan situasi. Tujuan penelitian yaitu mencari hubungan antara penanganan sampah terhadap tingkat kepadatan lalat. Jenis analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah disajikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisa secara deskriptif untuk mengetahui hasil dari variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengukuran sarana penampungan sampah yang memenuhi syarat sebanyak 1 (100%) titik pengukuran dengan kategori indeks populasi lalat yang tinggi. Sarana pengumpulan sampah yang tidak memenuhi syarat sebesar 3 (33,3%) titik pengukuran dengan indeks populasi lalat yang rendah. Dan pada sarana pengumpulan sampah yang tidak menuhi syarat sebesar 6 (66,6%) titik pengukuran dengan tingkat kepadatan lalat yang tinggi. pengukuran sarana penmpungan sampah sementara yang tidak memenuhi syarat sebanyak 3 (100%) titik pengukuran dengan kategori tingkat kepadatan lalat yang tinggi.Kesimpulan menunjukkan bahwa ada hubungan sarana pengumpulan, sarana pemilahan dan sarana penampungan sampah sementara terhadap tingkat kepadatan lalat. Oleh karena itu disarankan kepada pengelola Pusat Niaga Daya untuk melakukan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya dan menyediakan sarana penanganan sampah yang memenuhi syarat. Kata kunci : Pasar, Pengumpulan Sampah, Pemilahan Sampah, Tingkat Kepadatan Lalat