Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

TEXT AND BIBLE CANONIZATION: Discussion of the Confession of the Bible Canon and Its Implications for the Church Dapot Damanik; Lasmaria Nami Simanungkalit
Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 3 No. 2 (2022): Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen (Vol.3, No.2, June 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Moriah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55076/didache.v3i2.53

Abstract

God uses the Bible as a means of introducing himself in a special way (a special revelation to people who want to believe). The writers of this Bible are human beings who at the time of writing have been or are being controlled by the Holy Spirit. Even though they did the writing for a specific purpose, these writings were history for the next generation, giving advice, making poetry but in the end the canon team found that the writing was authoritative as the word of God. The importance of textual alignment and canonization of the Bible is due to the many interpretations of various theological circles. The purpose of this study is to discuss the text (books) and the canonization of the Bible and how it implies for Christians. The method in this research uses a qualitative approach with a literature study in the field of systematic theology. The result is that the determination of the canon is very important, because in this way the church states frankly, that the future of God's revelation begins in the Old Testament and ends in the New Testament. The canon of the Bible is central to the life of a Christian, because it is related to the scriptures.   Tuhan memakai Alkitab Sebagai sarana dalam memperkenalkan diri secara khusus (penyataan khusus kepada manusia yang mau percaya). Para penulis dari Alkitab ini adalah manusia yang saat melakukan penulisan telah atau sedang dikuasai oleh Roh Kudus. Walaupun mereka melakukan penulisan tersebut untuk tujuan tertentu, tetapi tulisan-tulisan tersebut mensejarahkan kepada generasi berikut, memberikan nasehat, membuat syair tetapi pada akhirnya tim kanon menemukan bahwa ternyata tulisan tersebut berwibawa sebagai firman Tuhan. Pentingnya pelurusan terhadap teks dan kanonisasi Alkitab disebabkan oleh banyaknya interpretasi berbagai kalangan teologi. Tujuan Penelitian ini adalah mendiskusikan teks (kitab-kitab) dan kanonisasi Alkitab dan bagaimana implikasinya bagi umat Kristen. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur bidang teologi sistematika. Hasilnya adalah penetapan kanon tersebut sangat penting, sebab dengan demikian gereja menyatakan dengan berterus terang, bahwa masa depan penyataan Tuhan diawali dalam Perjanjian Lama dan telah diakhiri dengan Perjanjian Baru. Kanon Alkitab merupakan hal yang sentral dalam kehidupan orang Kristen, karena hal tersebut berkaitan dengan kitab suci.
MOSES AND THE COMMANDS OF GOD: The Role of Obedience to God's Commandments and Their Implications for the God’s People Dapot Damanik; Ondrasi Gea; Rudi Ranto Siallagan; Rinawati Sitepu; Rosmina Berutu
Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 4 No. 1 (2022): Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen (Vol.4, No.1, December 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Moriah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55076/didache.v4i1.72

Abstract

God's commands are very beneficial for all mankind who believe in Him. However, in reality, more people refused and did not carry out the order. In the Bible, Moses is one of the recipients of God's commandment that at the beginning of his call he rejected the order. But finally he accepted and carried out God's command. Even though in the middle of the journey, Moses often complained and tried to refuse the order in leading the Israelites out of the land of Egypt due to the stubbornness of the people, sometimes Moses was affected by the situation so he violated His commands. The purpose of this article is to describe the journey of Moses receiving God's commands, since God revealed Himself to him and his ability to bring the Israelites out of Egypt to enter the land of Canaan by obedience to God's Commands. The method used in this article is to use a qualitative study research method with literature studies in the field of biblical theology. The discussion is focused on God's command to Moses in several important chronologies and how Moses' attitude towards God's command for the Israelites and how the attitude displayed by the Israelites responded to God's command.   Perintah Allah sangatlah bermanfaat bagi semua umat manusia yang percaya kepadaNya. Namun kenyataannya lebih banyak yang menolak dan tidak melaksanakan perintah tersebut. Dalam Alkitab, Musa adalah salah satu penerima perintah Allah yang diawal panggilannya dia menolak perintah tersebut. Namun akhirnya dia menerima dan melaksanakan perintah Allah itu. Walaupun ditengah perjalanan sering sekali Musa mengeluh dan mencoba menolak perintah tersebut dalam memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dikarenakan kedegilan bangsa tersebut, terkadang Musa terpengaruh oleh situasi sehingga melanggar perintahNya. Tujuan dari artikel ini adalah menggambarkan perjalanan Musa menerima perintah Allah, sejak Allah menyatakan diri kepadanya dan kemampuannya untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir sampai menuju memasuki tanah Kanaan dengan ketaatannya kepada Perintah Allah. Adapun metode yang dipakai dalam artikel ini adalah menggunakan metode penelitian kajian kualitatif dengan studi literatur bidang teologi biblika. Pembahasannya difokuskan pada perintah Allah kepada Musa dalam beberapa kronologi penting serta bagaimana sikap Musa terhadap perintah Allah bagi bangsa Israel dan bagaimana sikap yang ditampilkan umat Israel menanggapi perintah Allah.
Pentingnya Komunikasi dalam Pernikahan dan Keluarga Kristen Lasmaria Nami Simanungkalit; Dapot Damanik
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.239 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i8.9310

Abstract

Beranak cucu dan bertambah banyak untuk memenuhi bumi Kej 1 : 27-28 menyiratkan bahwa Allah merancangkan dan merencanakan pernikahan bagi manusia. Pernikahan alkitabiah adalah antara seorang pria biologis dan seorang wanita biologis. Manusia tidak pernah dilihat secara terpisah-pisah, sendiri- sendiri melainkan selalu sebagai anggota-anggota yang bertanggung jawab dari suatu keluarga. Keinginan untuk membina suatu keluarga sesuai dengan Firman Tuhan banyak mengalami kegagalan dan kekecewaan. Kehidupan berumah tangga banyak mengalami masalah serius dan berakhir dengan perceraian. Sumber konflik yang ada dikarenakan kurangnya komunikasi diantara anggota keluarga. Penelitian ini menggunakan kualitiatif deskriptif dengan metode literatur. Relasi dan komunikasi dalam keluarga yang hangat dan akrab didukung oleh adanya komunikasi dari hati ke hati yang disertai oleh cinta kasih yang hangat menjadi keharmonisan dalam keluarga.
Manajemen Kepala Sekolah Menurut Sudut Pandang Alkitab Audi Murphy O. Sitorus; Fetty Farida Tamba; Ibelala Gea; Dapot Damanik
Action Research Literate Vol. 7 No. 10 (2023): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v7i10.185

Abstract

Penelitian literatur ini membahas tentang bagaimana kepemimpinan menurut sudut padang Alkitab. Pengembangan pelayanan pemimpin sebagai individu yang dianugerahkan Tuhan. Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi dari manajemen. Manajemen yang efektif termasuk supervisi (pengawasan) dan pemeriksaan (afirmasi). Ada dalam Alkitab, Orang Israel telah melakukan semua pekerjaan itu seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. Kepala sekolah sebagai pemimpin hamba adalah seorang pelayan dari berkat-berkat Allah. Ia menunjukkan kemurahan dalam menolong dan melayani sesama lewat berkat yang ada padanya. Pemimpin yang membangun dengan konsep Alkitab pada konsep kepemimpinan rohani dan kepemimpinan hamba. Penatalayanan dalam kepemimpinan akan maksimal dalam gambaran kehidupan Yesus sebagai sentralnya.
The Influence of Family Guidance and Teacher PAK Professional Competence on the Effectiveness of PAK Subject in Class Magdalena Sinaga; Dapot Damanik; Elisamark Sitopu
Formosa Journal of Science and Technology Vol. 2 No. 10 (2023): October 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjst.v2i10.6387

Abstract

This research aims to know and analyze the influence of family guidance on students' effectiveness in learning Christian education, professional competence on students' effectiveness in learning Christian education and determine the influence of family guidance and the professional competence of Christian education teachers on students' effectiveness in learning Christian education. This research uses descriptive and inferential quantitative methods. The population of this study was 212 people with a sample of 66 people taken randomly. The research instrument is a closed questionnaire, which was prepared by the researcher based on research variable indicators. There is a positive and significant influence between the professional competence of Christian education teachers on students' effectiveness in learning Christian education of 53.29% with Fcount > Ftable, namely 42.97 > 4.08. 3). There is a positive and significant influence between family guidance and the professional competence of  teachers together on student effectiveness in learning Christian education by 57.45% with Fcount > Ftable, namely 42.77 > 3.15, with the regression equation Ŷ= 6, 85 + 0.27 X1 + 0.55 X2 thus Ho is rejected and Ha is accepted.
PELATIHAN KARAKTER KRISTIANI ANAK DI TENGAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI Dapot Damanik; Hisardo Sitorus; Julita Herawati P; Rencan Carisma Marbun; Michael Simanjuntak
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.20352

Abstract

Pelatihan akan membuat setiap orang yang mengikutinya bisa memiliki kemampuan lebih sesuai bidang pelatihan yang diikutinya. Demikian juga anak-anak yang akan mengikuti pelatihan dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang diadakan oleh Tim S2 PAK Pascasarjana IAKN Tarutung. Tujuan pelatihan pada kegiata pengabdian ini yaitu edukasi memberikan pelatihan dengan memanfaatkan 3 indikator yakni, karakter jujur, karakter peduli dan karakter kerjasana yang semuanya secara kristiani. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menerapkan metode Participatory Action Research (PAR). Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2023 dengan sasaran kelompok anak sebanyak 30 anak-anak pada usia 5-12 tahun di desa Tapian Nauli Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara bertempat di Balai Desa. Anak-anak akan dilatih dengan pemahaman 3 indikator diatas untuk lewat bimbingan tim PkM. Hasil pengabdian ini yaitu ke-30 anak tersebut berhasil dalam memanfaatkan karakternya secara Kristiani di tengah perkembangan teknologi sekarang ini.
Fondasi Pluralisme Multikulturalisme Berdasarkan Alkitab Dapot Damanik; Afriani Manalu; Aristar Sembiring
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.6217

Abstract

Artikel ini menggambarkan fondasi pluralisme multikulturalisme dalam Alkitab, terutama dalam Perjanjian Lama sebagai sejarah purbakala. Fondasi ini ditemukan dalam 11 pasal pertama Kitab Kejadian yang mencatat penciptaan alam semesta oleh Allah, yang diikuti oleh tragedi-tragedi. Sejarah panjang Israel mencerminkan tiga siklus keterputusan dan penyebaran yang menggambarkan pemahaman mereka tentang Allah dan hubungan mereka dengan dunia sekitarnya. Siklus pertama dimulai dengan tanggapan Abraham terhadap panggilan Allah, keluaran dan penaklukan, serta pembuangan ke Asyur dan Babel. Artikel ini memerinci peristiwa-peristiwa dalam Kitab Kejadian, seperti jatuhnya manusia dalam dosa, perjanjian Allah dengan Nuh, dan kisah Menara Babel. Menara Babel dianggap sebagai upaya manusia untuk melawan penyebaran yang mengancam kesatuan masyarakat, tetapi Allah menantang usaha tersebut, menciptakan dasar bagi pluralisme dan multikulturalisme dalam Alkitab. Selanjutnya, tulisan ini menyoroti pemanggilan Abraham sebagai leluhur bangsa Israel dan hubungannya dengan tema keterputusan dan penyebaran. Allah digambarkan sebagai kekuatan dinamis dalam sejarah manusia, yang bergerak dan bermigrasi. Artikel ini juga mengulas keterputusan dan penyebaran dalam Kitab Keluaran serta pemecahan kerajaan Israel dan Yehuda. Selain itu, konsep pluralisme dan multikulturalisme dalam Perjanjian Baru diperiksa, dengan Allah menyatakan diri-Nya sebagai Allah semua bangsa, menjelaskan bahwa perjanjian-Nya tidak terbatas pada satu umat pilihan. Prinsip dasar kasih terhadap Allah dan sesama juga ditekankan dalam Alkitab. Dengan demikian, jurnal ini mengilustrasikan bagaimana Alkitab mencerminkan pemahaman tentang pluralisme dan multikulturalisme sebagai fondasinya.
Manajemen Pendidikan Berbasis Mandat Shalom dan Kearifan Lokal pada Masyarakat Kristen Batak Toba Roy Martin Siagian; Bambang TJ Hutagalung; Dapot Damanik; Ibelala Gea
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.6281

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menggali dan mengangkat nilai kearifan lokal di masyarakat suku Batak Toba yang memiliki nilai mandat shalom dan mendeskripsikan hasil penelitian tersebut menjadi satu model strategi manajemen pendidikan dalam penerapan mandat shalom berbasis kearifan lokal dalam kehidupan sehari hari masyarakat Batak Toba. Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa masyarakat Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen tetapi dikenal dengan wataknya keras yang dianggap oleh sebagian masyarakat suku lain suka bekonfrontasi dalam arti spesifik kurang menerapkan nilai mandat shalom atau mandat damai sejahtera terhadap sesamanya. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Apa saja nilai kearifan lokal yang mengandung nilai mandat shalom pada suku Batak Toba (2) Bagaimana model penerapan manajemen pendidikan berbasis mandat shalom dan kearifan lokal pada suku Batak Toba. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi 12 langkah termasuk analisa domain, analisa taksonomi dan analisa konseptual yang bertujuan untuk menggali kearifan lokal pada suku Batak Toba. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat beberapa kearifan lokal pada masyarakat Batak Toba yang mengandung nilai mandat shalom dan kemudian penulis menyusun model manajemen pendidikan penerapan mandat shalom kepada masyarakat Batak Toba dalam kehidupan sehari-hari yang mengandung nilai damai sejahtera. Model ini dapat dilaksanakan melalui pelatihan sumber daya manusia berbasis kearifan lokal yang lebih mudah diterima oleh masyarakat.
Pandangan Alkitab Tentang Toleransi Dapot Damanik; Michael Simanjuntak; Grace Sihombing; Sari Mutiara Sinaga
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 2 (2023): Pendidikan Agama Kristen dan Teologi - Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v3i2.96

Abstract

Intolerance is a harmful behaviour that can threaten the continuity of harmonious life in society. In the context of Christianity, biblical views provide an understanding of intolerance and how to overcome such behaviour. This research aims to explore the biblical view of intolerance and provide solutions to overcome such behaviour. The research method used is a literature study by collecting references from the Bible and related sources. The results show that the Bible emphasises the importance of love, tolerance and humility in interacting with others. The solution to overcoming intolerance is by practising these values in daily life.AbstrakIntoleransi adalah perilaku yang merugikan dan dapat mengancam keberlangsungan kehidupan harmonis dalam masyarakat. Dalam konteks agama Kristen, pandangan Alkitab memberikan pemahaman tentang intoleransi dan bagaimana mengatasi perilaku tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pandangan Alkitab tentang intoleransi dan memberikan solusi untuk mengatasi perilaku tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan mengumpulkan referensi dari Alkitab dan sumber-sumber terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alkitab menekankan pentingnya kasih, toleransi, dan kerendahan hati dalam berinteraksi dengan sesama. Solusi untuk mengatasi intoleransi adalah dengan mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Sikap Adaptif dalam Konteks Keragaman Hidup Beragama Dapot Damanik; Wilson Simanjuntak; Jaya Nainggolan; Antoni Ricardo Pasaribu
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 8, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v8i2.1384

Abstract

Abstract. The purpose of this article is to offer an adaptive attitude as a response to the reality of the diversity of religious life in Indonesia. Religious diversity in Indonesia, on the one hand, requires an attitude of acceptance towards the existence of other religions, but on the other hand, religious truth must also be maintained so as not to fall into an attitude of relativizing the truth. The method used in this study is a literature study method by examining several inclusive teachings from the Bible and the concept of adaptive attitudes. The results of this research showed that the adaptive attitude is a relevant attitude to be developed amidst religious pluralism in Indonesia, because it offers a religious attitude that is able to adapt to the context, but at the same time still maintains religious traditions.Abstrak. Tujuan tulisan ini adalah untuk menawarkan sikap adaptif sebagai suatu respons atas realitas keanekaragaman kehidupan beragama di Indonesia. Keanekaragaman agama di Indonesia, di satu sisi menuntut adanya sikap penerimaan terhadap keberadaan agama lainnya, namun di sisi lainnya, kebenaran agama juga harus dipertahankan agar tidak jatuh pada sikap merelatifkan kebenaran. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode studi literatur dengan memeriksa beberapa ajaran yang bernada inklusif dari Alkitab dan konsep sikap adaptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap adaptif adalah sikap yang relevan untuk dikembangkan di tengah-tengah kemajemukan agama di Indonesia, karena menawarkan sikap keberagamaan yang mampu menyesuaikan diri dengan konteks, namun sekaligus tetap mempertahankan tradisi keberagamaan tersebut.