Bambang Yunianto
Pusat Penelitian dan Pengambangan Teknologi Mineral dan Batubara - ESDM

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Kajian Permasalahan Lingkungan Dan Sosial Ekonomi Rencana Penambangan Dan Pengolahan Pasir Besi Di Pantai Selatan Kulon Progo Yunianto, Bambang
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 5, No 13 (2009)
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.273 KB)

Abstract

Rencana penambangan dan pengolahan pasir besi oleh PT. Jogja Magasa Mining (PT. JMM) untuk menghasilkan pig iron di Kabupaten Kulon Progo, DIY, ditolak sebagian masyarakat petani yang mengusahakan lahan tersebut, dengan alasan masalah lingkungan  dan sosial ekonomi. Wilayah Kontrak Karya (KK) PT. JMM, termasuk PT. Krakatau  Steel (PT. KS) dan Indo Mines Ltd. berada dalam lahan Pakualaman pada kawasan sepanjang 22 kilometer pesisir Kulon Progo, di wilayah Kecamatan Temon, Wates, Panjatan dan Galur. Deposit pasir besi sekitar 33,6 juta ton. Produksi direncanakan 500.000 ton per tahun dan umur tambang diperkirakan sampai 25 tahun. Penambangan menerapkan tambang kering dan proses ekstraksi dilakukan dengan teknologi Autokumpu seperti yang diterapkan di New Zealand Steel. Reklamasi akan dilakukan sejauh 200 meter ke darat dengan dibuat gumuk artifisial dan ditanami cemara udang. Saat ini kegiatan PT. JMM dan Indo Mines Ltd. sedang memasuki tahap studi kelayakan dan AMDAL yang dibantu oleh UGM. Berdasarkan analisis, permasalahan bersumber dari kurangnya sosialisasi dan koordinasi antara sektor pertanian dengan pertambangan. Secara prosedural perizinan, seluruh tahapan telah sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia dan praktek-praktek pertambangan internasional. Menurut Bappeda Kabupaten Kulon Progo, kegiatan PT. JMM dan Indo Mines Ltd. tidak menyalahi tata ruang kawasan pantai pesisir selatan dan sudah sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Sedangkan secara ekonomi, beberapa keuntungan yang akan diperoleh pemerintah dan masyarakat, antara lain terbukanya lapangan pekerjaan yang sangat luas baik pada kegiatan penambangan, pengolahan, maupun industri pendukungnya; peningkatan PAD, meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar lingkar proyek melalui program pengembangan masyarakat, membantu industri baja nasional (PT. Krakatau Steel), dan merupakan  satu-satunya industri pig iron di Asia Tenggara. Kata kunci: pasir besi, rencana penambangan dan pengolahan, konflik sektoral, isu lingkungan dan sosial ekonomi
PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG Yunianto, Bambang
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 7, No 2 (2010): Juni
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.859 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v7i2.3771

Abstract

Bahan bakar LPG merupakan bahan bakar gas yang ramah lingkungan, sehingga dapat dijadikan bahan bakar alternatif selain bahan bakar bensin Performa Mesin bensin yang dioperasikan dengan menggunakan bahan bakar gas LPG mengalami penurunan. Penurunan ini terjadi dikarenakan karakteristik sifat bahan bakar bensin berbeda dengan LPG. Hal ini dapat diatasi dengan mengatur saat penyalaan sehingga lebih sesuai dengan karakteristik gas LPG. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa dengan pengaturan saat penyalaan 11° sebelum TMA, menghasilkan prestasi (Torsi dan Daya) yang dekat dengan prestasi motor bensin yaitu hanya selisih 3 %. Prestasi terbaik pada mesin bahan bakar bensin ataupun LPG berkisar pada putaran 4000 s.d 5000 rpm
Pemanfaatan Evaporative Cooling untuk Meningkatkan Kenyamanan Ruang Yunianto, Bambang
ROTASI Vol 20, No 1 (2018): VOLUME 20, NOMOR 1, JANUARI 2018
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.827 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.20.1.29-32

Abstract

Sistem pendingin Air Cooler atau evaporative cooling (EC) mempunyai keunggulan hemat energy  dan kontruksi sederhana. Namun kelemahannya adalah terjadi peningkatan kelembaban udara, sehingga hanya cocok digunakan pada daerah yang kelembaban rendah dan temperatur tinggi. Untuk wilayah Indonesia yang terdiri dua musin , hujan dan kemarau,  penggunaan unit pendingin  ini hanya cocok pada bulan kemarau, karena temperatur tinggi (hingga 34 C) dan kelembaban cukup rendah (RH 50 %). Mengingat kelemahan Air Cooler yaitu menghasilkan kelembaban tinggi, maka dalam pengoperasiannya tidak dianjurkan dalam ruang tertutup , karena berangsur-angsur akan meningkatkan kelembaban,  sehinga perlu diberikan sirkulasi udara baru. Pada pengujian ini digunakan Air Cooler jenis semburan langsung yang dipasang pada ruang ukuran 3 x 3 x 3 m , sedang sirkulasi udara baru diberikan dengan melakukan bukaan jendela ruang,  yaitu dengan membuka jendela setinggi 0 cm, 5 cm,  dan 15 cm. Masing-masing data  selama pengujian, yaitu temperatur dan kelembaban udara ruang, diambil selama 2 jam. Dari hasil pengujian diperoleh pada bukaan terkecil (jendela tertutup) terjadi penurunan temperature hingga 5 C  (dari 31 C hingga 26 C) namun terjadi peningkatan kelembaban yang tinggi hingga RH 89 %. Sedang pada bukaan jendela 5 cm terjadi penurunan 4 C (dari 32 C hingga 28 C) dengan RH 75 % dan bukaan 15 cm  terjadi sedikit penurunan temperatur 3,7 C (dari 32 hingga28,3 C) dengan RH 72 %.
PENGARUH PERUBAHAN DEBIT ALIRAN FLUIDA PANAS DAN FLUIDA DINGIN TERHADAP EFEKTIFITAS PADAPENULAR KALOR TIPE PLAT ALIRAN SILANG Yunianto, Bambang; K, Dwi Cahyo; Arijanto, Arijanto
ROTASI VOLUME 13, NOMOR 1, JANUARI 2011
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.999 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.13.1.13-16

Abstract

Alat penukar kalor tipe plat merupakan jenis penukar kalor yang kompak dan mempunyai kinerjayang baik, walau ada keterbatasan dari tekanan kerja yang relatif rendah dibandingkan dengan tipecangkang dan tabung.. Ditinjau dari arah aliran dua fluida dalam saluran, penukar kalor tipe platmempunyai aliran searah , lawan arah dan aliran silang. Penukar kalor tipe plat dalam pengujian inidibuat dengan aliran silang (cross flow) dengan kontruksi dari aluminium yang berdimensi 33mm x 33mm dengan jarak antar plat 10 mm, dan jumlah plat 10 buah.Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja penulkar kalor yang dinyatakan denganbilangan non dimensi, yaitu efektivitas. Fluida kerja yang digunakan adalah dua jenis fluida yang samayaitu air panas dan air dingin.. Kapasitas air dingin dan panas divariasikan dari 0,5 lt /mnt, 0,7 lt/mnt,9 lt /mnt dan 11 lt/mnt. Sedangkan temperatur air panas divariasikan dari 50 0, 60 0 dan 70 oC.Dari hasil pengujian ini diperoleh efektivitas tertinggi adalah 41 % terjadi pada temperatur airpanas 70 0C dengan debit air dingin 5 lt/mnt. dan debit air panas 11 lt/mnt. Sedangkan efektivitasterendah adalah 23 % terjadi pada debit air dingin yang sama namun pada temperatur air panas 50 C.
PENGEMBANGAN DISAIN TUNGKU BAHAN BAKAR KAYU RENDAH POLUSI DENGAN MENGGUNAKAN DINDING BETON SEMEN Yunianto, Bambang; Sinaga, Nazarudin; S.A.K, Ramanda
ROTASI Vol 16, No 1 (2014): VOLUME 16, NOMOR 1, JANUARI 2014
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.743 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.16.1.28-33

Abstract

Kelangkaan minyak tanah dipasaran dan harga yang mahal mendorong masyarakat kususnya masyarakat pedesaan kembali ke penggunaan kayu bakar untuk  keperluan memasak. Hal ini mendorong peningkatan polusi asap, akibat penggunaan tungku yang sederhana. Dengan penelitian ini dikembangkan disain tungku yang lebih efisien dan  rendah polusi.    Dalam penelitian ini digunakan  tungku modifikasi dengan dinding tungku dari beton cor semen dan isolator udara dalam dinding. Pengujian tungku dilakukan dengan memanaskan air hingga 98 C pada dua panci (29 cm dan 37 cm) serta menggunakan kayu bakar pada dua tingkat kekeringan (16 % dan 24 %). Dari hasil pengujian diketahui bahwa pemanasan air dengan panci kecil (29 cm) dan kayu kering (16 %) menghasilkan efisiensi terbaik (20 %). Sedangkan pada panci besar (37 cm) dan kayu basah (24 %) menghasilkan efisiensi terendah 16 %.  Dari pengujian tersebut diatas, tungku dinding beton cor semen, tetap masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan tungku tradisional yang hanya mempunyai efisiensi  13 %. Mengkaji data pengujian yang dihasilkan, kami tim peneliti berkesimpulan bahwa prototipe tungku ini layak digunaan di masarakat pedesaan dan industri kecil.
PENGUJIAN MESIN DISEL (GENSET) DENGAN SISTEM BAHAN BAKAR GANDA SOLAR LPG Yunianto, Bambang
ROTASI Volume 10, Nomor 3, Juli 2008
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3107.857 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.10.3.1-4

Abstract

Pengujian mesin Disel (Genset) dimaksudkan untuk mengetahui prestasi mesin Disel dengan sistem bahan bakar ganda Solar-LPG. Bahan bakar LPG adalah bahan bakar kedua yang digunakan dalam mesin, mendampingi bahan bakar utama solar. Pengujian dilakukan dengan tanpa merubah disain utama dari mesin Disel yang digunakan, kecuali sedikit modifikasi untuk memasang conversion Kit pada saluran hisap. Mesin disel yang digunakan adalah mesin disel stasioner (Genset) 3 Kw. Prestasi pengujian ditekankan pada aspek efisiensi dan penghematan bahan bakar. Dari hasil pengujian diketahui bahwa jika dibandingkan dengan mesin berbahan bakar 100% solar. efisiensi mesin dengan bahan bakar 51% LPG, dapat meningkatkan efisiensi 4,6% lebih tinggi. Sehingga peningkatan efisiensi ini akan meningkatkan penghematan bahan bakar.
PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG Yunianto, Bambang
ROTASI Volume 11, Nomor 3, Juli 2009
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.514 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.11.3.1-4

Abstract

Bahan bakar LPG merupakan bahan bakar gas yang ramah lingkungan, sehingga dapat dijadikanbahan bakar alternatif selain bahan bakar bensin Performa Mesin bensin yang dioperasikandengan menggunakan bahan bakar gas LPG mengalami penurunan. Penurunan ini terjadidikarenakan karakteristik sifat bahan bakar bensin berbeda dengan LPG. Hal ini dapat diatasidengan mengatur saat penyalaan sehingga lebih sesuai dengan karakteristik gas LPG. Dari hasilpengujian diperoleh bahwa dengan pengaturan saat penyalaan 11° sebelum TMA, menghasilkanprestasi (Torsi dan Daya) yang dekat dengan prestasi motor bensin yaitu hanya selisih 3 %.Prestasi terbaik pada mesin bahan bakar bensin ataupun LPG berkisar pada putaran 4000 s.d 5000rpm
PENGARUH PERUBAHAN SUDUT PENYALAAN (IGNITION TIME) TERHADAP EMSISI GAS BUANG PADA MESIN SEPEDA MOTOR 4 (EMPAT) LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG Yunianto, Bambang
ROTASI Volume 11, Nomor 4, Oktober 2009
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.164 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.11.4.15-20

Abstract

Pertumbuhan jumlah kendaraan di Indonesia dewasa ini mengalami peningkataan yang cukup pesat terutamapada jenis kendaraan sepeda motor. Emisi gas buang dari kendaraan diperkirakan sekitar 80% CO, 60% HC and 40%NOx di atmosfer di hasilkan oleh kendaraan bermotor. Perbaikan kualitas udara membutuhkan perhatian khususterhadap polusi yang dihasilkan oleh kendaraan jenis ini. Fokus pengujian kami adalah pada aplikasi bahan bakaralternatif, LPG. LPG mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan bensin, yaitu emisi yang lebih bersihdan angka oktan yang lebih tinggi.Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan emisi gas buang antara mesin yang dijalankandengan Bensin dan LPG dengan melakukan pengaturan waktu/sudut penyalaan. Dari hasil pengujian, bahwa denganpengaturan pada sudut penyalaan 11°, 14 dan 17 sebelum TMA diketahui terjadi penurunan emisi CO sebesar 0,24% -97,68% dan emisi HC sampai sebesar 97,5% volume.
SIMULASI DISTRIBUSI TEMPERATUR DAN KELEMBABAN RELATIF RUANGAN DARI SISTEM DEHUMIDIFIKASI MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUIDS DYNAMICS (CFD) Yohana, Eflita; Yunianto, Bambang; Diana, Ade Eva
ROTASI Vol 19, No 1 (2017): VOLUME 19, NOMOR 1, JANUARI 2017
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1187.311 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.19.1.1-11

Abstract

Dehumidifikasi merupakan proses pengurangan kadar uap air  yang berpengaruh terhadap besar nilai kelembaban relatif dan temperatur suatu ruangan. Dalam mengkondisikan kadar uap air dalam suatu ruangan tersebut agar dapat sesuai dengan kebutuhan, maka perlu diketahui distribusi kelembaban relatif dan temperatur dalam ruangan menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD). Pada penelitian ini, pengambilan data dilakukan selama 20 menit dan dilakukan pada pukul 08.00 WIB.  Liquid desiccant yang digunakan dijaga pada temperatur 10°C dengan variasi konsentrasi 40% dan 50%. Sensor DHT 11 dipasang pada lima sisi, atap, dinding, lantai, inlet, outlet, yang berfungsi untuk mencatat perubahan kelembaban dan temperatur selama pengujian berlangsung. Pada kondisi normal tanpa menyalakan alat dehumidifier, sensor mencatat temperatur rata-rata di dalam ruangan sebesar 29,9°C dan RH 58,9%. Simulasi dilakukan menggunakan software CFD Solidworks Flow Simulation 2014. Validasi hasil eksperimen dengan hasil simulasi dengan membandingan bahwa liquid desiccant 40% dan 50%, nozzle sprayer 0.2 mm dengan temperatur yang dijaga pada 10°C mempunyai distribusi yang cukup merata dengan konsentrasi 40% memiliki nilai RH terendah sebesar 65,21%, nilai RH tertinggi sebesar 68,99%, nilai ω = 18 gr/kg, serta mempunyai temperatur tertinggi 31,11°C dan temperatur terendah 30,05°C. Sedangkan dengan konsentrasi 50% distribusi dalam ruangan juga cukup merata karena memiliki nilai RH terendah sebesar 59,21%., nilai RH tertinggi sebesar 62,80%, nilai ω = 17 gr/kg, serta mempunyai temperatur tertinggi 31,71°C dan temperatur terendah 30,93°C. Sehingga liquid desiccant dengan konsentrasi 50% mempunyai nilai Humidity Ratio (ω) lebih rendah dibandingkan dengan yang memiliki konsentrasi 40%.
PENGUJIAN KONDUKTIVITAS TERMAL MATERIAL PADAT SILINDER UNTUK KONDISI STEADY SATU DIMENSI MENGGUNAKAN AUISISI DATA Yunianto, Bambang
ROTASI Volume 10, Nomor 4, Oktober 2008
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5046.336 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.10.4.19-25

Abstract

Pengujian ini bertujuan untuk merancang alat uji konduktivitas termal pada material silinder padat dengan pendekatan aliran panas pada keadaan tunak (steady) berdimensi satu serta melakukan pengujian pada material Aluminum, Baja dan Nylon. Alat uji ini menggunakan isolator yang terbuat dari kayu jati dengan ukuran 70X70X130mm, sementara sensor temperatur yang digunakan yaitu termokopel tipe T. Tegangan keluaran dari sensor linear terhadap perubahan suhu. Tegangan ini dirubah bentuk sinyalnya ke digital oleh Analog to Digital Converter (ADC) untuk diteruskan ke komputer. Komputer dan perangkat lunaknya berfungsi untuk mengatur pengambilan data suhu. Nilai konduktivitas termal hasil pengujian untuk ketiga material (Aluminum, Baja dan Nylon) dibandingkan dengan data konduktivitas termal material dari literatur. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai konduktivitas termal material uji mempunyai selisih dan galat yang kecil (<10%), dan mendekati dengan data konduktivitas termal dari literatur. Sehingga alat uji konduktivitas termal ini layak untuk dipergunakan.