Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KARBON AKTIF DARI AMPAS BUAH MANGROVE SISA PEMBUATAN ZAT WARNA ALAMI MENGGUNAKAN AKTIVATOR H3PO4 Paryanto Paryanto; Wusana A. Wibowo; Ajeng L. Puspitaningrum; Ratri H. Hapsari
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v3i2.2485

Abstract

Ampas buah mangrove (spesies Rhizopora mucronata) merupakan limbah padat yang dihasilkan pada proses pembuatan zat warna alami. Pengurangan jumlah sekaligus peningkatan nilai ekonomi timbulan limbah padat ini dilakukan melalui pembuatan karbon aktif dengan proses pirolisis secara bacth. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi aktivator H3PO4 terhadap ukuran pori dan luas permukaan aktif karbon, serta daya jerap iodine. Metode penelitian meliputi proses penyiapan bahan baku yaitu mengambil ampas buah mangrove kering yang berukuran panjang 2 cm dengan diameter 0,75 cm sebanyak 0,5 kg kemudian dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis dengan suhu rata-rata 351,83 ºC hingga semua ampas buah mangrove berubah menjadi karbon. Karbon tersebut kemudian direndam dalam larutan pengaktif H3PO4 250 mL dengan variasi konsentrasi (10%, 29%, 48%, 85%, 85%) selama 21 jam. Kemudian dilakukan pengujian karbon aktif dengan analisa ultimate proximate, analisa morfologi karbon aktif menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), dan analisa luas permukaan karbon aktif serta daya jerap iodine. Untuk hasil tertinggi dicapai pada perendaman dengan H3PO4 85% daya jerap iodine sebesar 1.496,251 mg/gram, luas permukaan karbon aktif 1.874,835 m2/gram dan jari-jari pori karbon aktif paling optimum adalah 8,629 µm, ukuran pori yang dihasilkan termasuk dalam struktur mesopori. Kata Kunci : ampas buah mangrove, pirolisis, karbon aktif, aktivator H3PO4
PENENTUAN NILAI KESETIMBANGAN ADSORBSI ZAT WARNA ALAMI KULIT MAHONI KE DALAM KAIN DENGAN PROSES BATCH Paryanto Paryanto; Muhammad Fadilah Arsyad; Muhammad Fardan Ibnu Aji
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v3i2.2482

Abstract

Adsorpsi adalah proses perpindahan massa pada permukaan pori-pori dalam butiran adsorben. Perpindahan massa yang terjadi melalui batas antara dua fasa dan adsorpsi merupakan proses eksotermis. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh analisa data serta menentukan nilai kesetimbangan adsorbsi dari larutan zat warna alami mahoni ke kain dengan variasi konsentrasi zat warna alami sebesar 70%, 50%, 30%, dan 10% dalam suhu ruangan terhadap waktu pencelupan, lalu membandingkannya dengan metode Langmuir dan Freundlich. Zat warna yang telah diuji kadar taninnya ke dalam gelas ukur dan memasukkan kain sebagai media perpindahan massa tanin dari cairan ke padatan. Sampel diambil tiap 10 menit dan diuji kandungan taninnya dengan spektrofotometri (panjang gelombang 745 nm) dan didapatkan harga Ca. Percobaan dihentikan ketika Ca sudah cenderung konstan yang menandakan perpindahan massa sudah setimbang. Percobaan diulangi pada variasi konsentrasi 70%, 50%, 30%, dan 10%. Hasil analisis penentuan adsorpsi kain terhadap zat warna alami yang paling sesuai adalah dengan menggunakan persamaan adsorpsi Freundlich dibandingkan dengan persamaan adsorpsi Langmuir. Hal ini dibuktikan dengan nilai kesalahan persamaan Freundlich lebih kecil dari persamaan Langmuir yang bisa dilihat dari nilai R2 yang mendekati angka 1. Nilai R2 untuk persamaan Freundlich sebesar 0,9905 sedangkan untuk persamaan Langmuir sebesar 0,8963. Nilai konstanta Freundlich diperoleh sebesar 0,1122 L/gr sedangkan nilai konstanta Langmuir diperoleh sebesar 0,0204 L/gr. Kata kunci: adsorbsi, Freunlich, Langmuir, Mahoni, Tanin
PEMBUATAN DAN PENGUJIAN SPESIMEN PIN ON DISC BERBASIS TEMBAGA UNTUK APLIKASI HIGH SPEED TRAIN Agustinus Dimas Krisna Adi Nugroho; Rusnaldy Rusnaldy; Paryanto Paryanto
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 1 (2023): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu moda transportasi yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia adalah kereta api. Badan pusat statistik menyebutkan bahwa pengguna kereta api mencapai angka 15.735 penumpang untuk wilayah Jabodetabek, 3.398 penumpang untuk wilayah Non Jabodetabek (Jawa), dan 305 untuk wilayah Sumatra, dengan total penumpang mencapai 19.438 (data bulan Maret 2022). Kebutuhan akan moda transportasi baru di dunia sangat memungkinkan untuk terbentuknya sebuah kereta cepat. Beberapa negara yang telah menggunakan moda transportasi kereta api cepat diantaranya adalah China, Jepang, Korea Selatan dan Prancis. Di Indonesia sendiri, kereta api cepat masih dalam tahap pengembangan. Target capaian sampai dengan tahun 2024 untuk inovasi teknologi perkeretapian di Indonesia adalah dapat terbangunnya prototipe kereta api antar kota kecepatan 220 km/jam. Kinerja dari kampas rem memiliki pengaruh penting pada kemampuan pengereman dan keselamatan operasional pada kereta api cepat. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai pembuatan spesimen pin kampas rem dengan metode pembuatan yang menggunakan skala lab karena keterbatasan peralatan. Spesimen pin kampas rem dibuat dengan metode powder metallurgy dengan material serbuk yang digunakan meliputi serbuk tembaga (Cu), serbuk besi (Fe), serbuk grafit, serbuk ferokrom (Cr-Fe), serbuk molybdenum disulfida (MoS2), dan serbuk silikon  dioksida (SiO2). Variasi dalam penelitian ini terdapat pada komposisi serbuk molybdenum disulfida dan grafit dengan interval sebesar 0,5% dan dibagi menjadi spesimen A, B, C, D, dan E sesuai dengan variasinya. Spesimen yang telah dibuat kemudian dilakukan pengujian densitas, kekerasan dan keausan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa proses produksi spesimen pin kampas rem menggunakan skala lab berhasil dilakukan. Proses produksi dengan metode powder metallurgy menghasilkan spesimen dengan densitas tertentu yang akan berhubungan dengan hasil kekerasan maupun keausannya. Spesimen terbaik dengan porositas serta keausan terendah dan kekerasan tertinggi adalah spesimen E.