Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Indonesian Journal of Health Science

Uji Toksisitas Akut Sirup Obat Batuk Ekstrak Sereh (Cymbopogon citratus) Dan Kemangi (Ocimum basillicum) Secara In Vivo Pada Mencit (Mus musculus) Dinda Intan Pramesti; Nawafila Februyani; Titi Agni Hutahaen
Indonesian Journal of Health Science Vol 3 No 2a (2023): Terus Melaju Untuk Indonesia Maju
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v3i2a.511

Abstract

Tanaman obat tradisional merupakan tanaman yang didapat dari alam yang dipercaya oleh generasi terdahulu yang telah digunakan dan dibuktikan oleh pengalaman-pengalaman generasi terdahulu. Contoh tanaman obat yang ada di Indonesia adalah Serai dapur (Cymbopogon citratus) dan Kemangi (Ocimum basilicum). Kedua tanaman ini memiliki beberapa kandungan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid dan juga flavonoid. Dari penelitian sebelumnya, senyawa metabolit tersebut dapat dimanfaatkan sebagai obat batuk. Modifikasi tanaman Serai dapur (Cymbopogon citratus) dan Kemangi (Ocimum basilicum) dapat diolah menjadi sirup obat batuk dengan beberapa tahapan guna memenuhi standar kemanan untuk dikonsumsi manusia. Salah satunya adalah uji toksisitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek toksik serta nilai LD50 dari sirup obat batuk esktrak Serai dapur (Cymbopogon citratus) dan Kemangi (Ocimum basilicum). Penelitian ini dilakukan dengan memberikan sediian sirup terhadap hewan uji dengan variasi dosis yang dipakai 5, 50, 300 dan 2000mg/Kg BB. Hasil dari penelitian ini adalah sediian sirup obat batuk dari tanaman Serai dapur (Cymbopogon citratus) dan Kemangi (Ocimum basilicum) tidak dapat membunuh hewan uji hingga dosis tertinggi 2000mg/Kg, dan hanya memberikan sedikit efek toksik seperti lemas dan tremor pada dosis 2000mg/Kg. Hasil nilai LD50 dari penelitian sediaan sirup obat batuk dari tanaman Serai dapur (Cymbopogon citratus) adalah LD50 semu > 2000mg/Kg.
Formulasi Sediaan Gel Antiacne Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) Sebagai Alternatif Terapi Acne Vulgaris Terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes Secara In Vitro Putri Atika Julianti; Titi Agni Hutahaen; Nawafila Februyani
Indonesian Journal of Health Science Vol 3 No 2a (2023): Terus Melaju Untuk Indonesia Maju
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v3i2a.512

Abstract

Betel (Piper betle L.) is one of the plants that has the potential to be developed as a traditional medicine where its existence in Indonesia is abundant, grows independent of the season and is easily found. Preliminary research on phytochemicals from betel leaf shows the content of flavonoid and phenolic compounds and their derivatives, terpenoids, steroids, saponins, tannins, alkaloids and essential oils that can work as antibacterials. The purpose of this study was to formulate betel leaf extract as a gel that meets the requirements in evaluating the physical stability of the preparation as well as knowing the antibacterial activity against Propionibacterium acnes. The research method is true experimental laboratory. The results showed that betel leaf extract concentration of 20% can be formulated into gel preparations with different concentrations of carbopol gel base (0.5%, 1% and 2%) that meet the requirements in the evaluation of physical quality stability of preparations for organoleptic test parameters, homogeneity test, pH test, adhesion test and dispersion test. However, in the adhesion test only F III (2%) meets the standard requirements. Betel leaf extract gel has antibacterial activity against Propionibacterium acnes. The best resistance is found in F I (0.5%) with an average of 10.0 mm, then F II (1%) with an average of 8.5 mm and F III (2%) with an average of 7.3 mm. Sirih (Piper betle L.) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat tradisional yang dimana keberadaanya di Indonesia berlimpah, tumbuh tidak tergantung pada musim dan mudah dijumpai. Riset pendahuluan fitokimia dari daun sirih menunjukkan adanya kandungan senyawa flavonoid dan fenolik beserta turunannya, terpenoid, steroid, saponin, tanin, alkaloid dan minyak atsiri yang dapat bekerja sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk memformulasikan ekstrak daun sirih sebagai gel yang memenuhi persyaratan dalam evaluasi stabilitas fisik sediaan serta mengetahui aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes. Metode penelitian adalah true experimental laboratory. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun sirih konsentrasi 20 % dapat diformulasikan ke dalam sediaan gel dengan konsentrasi basis gel carbopol yang berbeda (0,5 %, 1 % dan 2 %) yang memenuhi persyaratan dalam evaluasi stabilitas mutu fisik sediaan untuk parameter uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya lekat dan uji daya sebar. Namun, pada uji daya lekat hanya F III (2 %) yang memenuhi standar persyaratan. Gel ekstrak daun sirih memiliki aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes. Daya hambat terbaik terdapat pada F I (0,5 %) dengan rerata 10,0 mm, kemudian F II (1 %) dengan rerata 8,5 mm dan F III (2 %) dengan rerata 7,3 mm.
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Face Mist Spray Minyak Atsiri Serai Dapur (Cymbopogon citratus) Sebagai Pelembab Yeni Maria; Titi Agni Hutahaen; Abdul Basith
Indonesian Journal of Health Science Vol 3 No 2a (2023): Terus Melaju Untuk Indonesia Maju
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v3i2a.515

Abstract

Serai dapur (Cymbopogon citratus) adalah tanaman yang mengandung minyak atsiri dengan komposisi senyawa antioksidan yang berpotensi sebagai zat aktif dalam sediaan face mist spray sebagai pelembab alami wajah yang digunakan untuk memperlambat penuaan dini yang disebabkan oleh radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan minyak atsiri sereh dapur (Cymbopogon citratus) dapat diformulasikan menjadi bentuk sediaan face mist spray. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental laboratory menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah Completely Randomized Design atau Rancangan Acak Lengkap (RAL). Evaluasi pada sediaan yaitu dilakukan uji organoleptis, uji pH dan uji kelembaban wajah. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa minyak atsiri serai dapur (Cymbopogon citratus) dapat digunakan sebagai zat aktif dalam pembuatan sediaan face mist spray. Dan formulasi yang sediaan face mist spray yang terbaik diperoleh pada F2 yaitu dengan konsentrasi minyak astiri serai dapur (Cymbopogon citratus) sebanyak 3gr