Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peranan Alat Navigasi Radar Dalam Mencegah Resiko Tubrukan Kapal Ketika Berlayar di Bagan Pemisah Atau Alur Pelayaran di Kapal-kapal Milik PT. Pelni Cabang Semarang Fitri Suprapti; Widar Bayu Wantoro; Rahindra Bayu Kumara
Jurnal Maritim Polimarin Vol. 6 No. 1 (2020)
Publisher : PPPM Polimarin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.184 KB)

Abstract

Radio detection and Ranging (radar) as a Navigation equipment for ships above 300 GT has been regulated in the Convention Safety of Life at Sea (SOLAS) chapter V, while in table A-II / 1 of the Standard of Training Certification and Watchkeeping (STCW), regarding the competency standards of seafarers in carrying out duties to watch safe navigation using Radar and ARPA. The most common situation is a meeting of two ships, which to avoid collision according to the Collision Regulation (Colreg). The risk of collision of a ship is the fastest settlement can be determined based on the Distance Closest of Point Approach (DCPA). When the value is less than the desired ship security domain, the right of way is regulated by International Regulation for Preventing Collision at Sea (P2TL). Among the clauses in Colregs rule 9, a ship if sailing in the direction of a narrow channel or waterway must sail as close as possible to the outer boundary of the shipping channel which lies on its starboard side as long as it is safe and can be implemented to avoid the danger of collision of another ship in the narrow channel. The problems in this study lie in the competency of ship officers on the use of radar navigation devices when use in narrow channel and the measures taken to prevent risk of collisions in accordance with the Collision Regulations. The research aims to explain the role of Radar on board ships when navigate in narrow channel safely and to explain the actions that must be taken to prevent collision hazards. Qualitative research that has analytic descriptive characteristics. The population in this study were all deck officers on ships belonging to PT Pelni. It is hoped that this research can produce a solution to reduce the incidence of ship accidents on both national and international shipping
Konsep Maslahah Knowledge Dengan Pendekatan Teori Resource Based View Terhadap Kinerja SDM Pada Kegiatan Halal Logistik di Indonesia Retno Anggoro; Budhi Cahyono; Rahindra Bayu Kumara; Ario Hendartono
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 7, No 1 (2023): Pebruari, 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v7i1.2023.234-239

Abstract

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah memberikan gambaran terkait konsep halal logistik yangsaat ini seang berkembang di Indonesia. Pengetahuan adalah salah satu faktor yang dapat mendukung kinerja sumber daya manusia pada kegiatan halal logistik. Digabungkan dengan konsep nilai islam maslahah, diharapkan mampu menjadi pengetahuan yang bermafaat bagi semua pihak dalam penanganan logistik halal. Munculya inovasi baru dalam dunia bisnsi berupa teknologi blockchain menjadikan aspek pengetahuan memiliki peranan yang sangat penting menuju kinerja SDM yang unggul dan mampu memenuhi harapan perusahaan. Konsep halal logistik memiliki peran dominan dalam memenuhi persepsi dan harapan dari konsumen khususnya konsumen muslim di Indoensia. Implementasi dari teori Resourve Based Theory (RBV), dimana sumber daya merupakan asset yang dimiliki oleh perusahaan, dan apabila sumber daya dimanfaatkan secara maksimal maka tujuan perusahan akan dapat dicapai. Melalui karya ilmiah ini memberikan gambaran konsep maslahah knowladge dengan penerapan teori RBV terhadap kinerja SDM pada perusahaan penyedia jasa logistik, dan harapannya mampu mewujudkan implementasi dan integrasi logistik halal di Indonesia.
A Mentoring Leadership Skill Bagi Perangkat Desa dan Penggerak PKK, Desa Kemujan Kecamatan Karimunjawa Hero Budi Santoso; Noviarianto; Rahindra Bayu Kumara; Sri Tutie Rahayu; Prijantono Dillyanto; P. Tony. Kusumartono
INCOME: Indonesian Journal of Community Service and Engagement Vol 2 No 1 (2023): Maret
Publisher : EDUPEDIA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/income.v2i1.178

Abstract

Leadership is the main point of the development of an organization. Leadership is not only obtained from talent or charismatic nature, but can be obtained by mastering theoretical concepts and training in cultivating leadership. The availability of information, literacy and knowledge about the concept of leadership, as well as case studies of the implementation of leadership in organizations need to be improved, in order to foster a spirit of leadership and open up insight into leadership methods in organizational containers in Kemujang Village, Karimunjawa District, Kab. Jepara. The objectives of the community service activity to increasing knowledge about the principles of management and organizational leadership in Kemujang Village, increasing effectiveness in organizational management so that administrators are able to accommodate activities optimally and increase reference and literacy in the concept of organizational leadership and management. The methods used are presentations/lectures, discussions and case studies to discuss among the participants, as well as training in building leadership, organizational personality, understanding the roles, goals and functions of organizations and caring attitudes towards the community environment. The results of the basic leadership training services carried out by the service team can provide useful knowledge for participants who take part. So that it can be implemented in developing a qualified organization with various programs.
PENGUJIAN TINGKAT KETELITIAN POTENSIOMETER PADA SIMULASI KEMUDI KAPAL Arif Rakhman Suharso; Ario Hendarto; Evi Sirait; Rahindra Bayu Kumara; Susanto
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 16 No. 2 (2022)
Publisher : National Research and Innovation Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v16i2.5491

Abstract

Potensiometer dapat digunakan sebagai sensor untuk mengukur derajat putaran kemudi dengan membaca nilai resistansinya untuk diubah ke dalam nilai digital manggunakan analog to digital coverter yang terdapat di arduino. ADC atau disebut juga dengan Analog to Digital Converter merupakan fitur yang di miliki oleh arduino sebagai mikrokontroler guna membaca sinyal analog kemudian di konversikan menjadi sinyal digital (Elgamar, 2018). Kemudi kapal harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang diharuskan untuk kepentingan dan keselamatan serta sesuai yang diisyaratkan dalam SOLAS 74 aturan 29 Bab II mengenai perangkat kemudi. Perangkat kemudi utama pada saat kapal melaju dengan kecepatan ekonomis maksimum, harus dapat disimpangkan sebesar 35º ke kiri/ ke kanan dalam waktu 28 detik, dari posisi port 35 derajat ke starboard 35 derajat atau sebaliknya, saat putaran mesin maksimum dan beban maksimum dalam jangka waktu maksimum 28 detik (Yusim, 2021). Hasil pembacaan potensiometer yang sudah dikonversi menjadi digital dikirimkan ke komputer melalui komunikasi serial USB dengan software yang digunakan visual basic. File visual basic dalam komputer ini berbentuk file berextensi .exe yang sifatnya executable atau dengan kata lain dapat langsung digunakan. Potensiometer yang digunakan adalah potensio dengan resistansi 100 k ohm dan tegangan referensi 5 volt dicatu dari tegangan USB komputer, hasilnya dikonversi ke digital digunakan untuk menentukan berapa derajat kemudi kapal akan berbelok ke kanan (starboard side) atau ke kiri (port side).
Perbandingan Sensor Incremental Rotary Encoder dan Potensiometer pada Simulasi Kemudi Kapal Berbasis Arduino ARIF RAKHMAN SUHARSO; GUNAWAN BUDI SANTOSO; ARIO HENDARTONO; RAHINDRA BAYU KUMARA
Jurnal Elkomika Vol 11, No 1 (2023): ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektr
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v11i1.155

Abstract

ABSTRAKSuatu kemudi kapal menurut Safety Of Life At Sea (SOLAS 74) aturan 29 Bab II yang diharuskan untuk kepentingan dan keselamatan serta sesuai yang diisyaratkan pada perangkat kemudi utama pada saat kapal melaju dengan kecepatan ekonomis maksimum, harus dapat disimpangkan sebesar 35 derajat ke kiri dan ke kanan dalam waktu 28 detik. Pengujian dilakukan dengan memutar kemudi dari tengah/midship ke kanan/starboard side 35 derajat dilanjutkan ke midship dilanjutkan ke kiri/port side 35 derajat dilanjutkan ke midship. Hasil pengujian kedua sensor tersebut memiliki respons yang cepat sehingga bisa digunakan sebagai sensor dalam simulasi kemudi kapal ini. Hasil pembacaan sensor potensiometer melalui pembacaan di serial monitor arduino pada tingkat ketelitian potensiometer tersebut didapatkan dengan membagi 1023 dengan 300 sehingga dalam 1 derajat hasilnya 3,41, sedangkan tingkat ketelitian sensor incremental rotary encoder adala 4,571 didapatkan dari 160 dibagi dengan 35.Kata kunci: Kemudi kapal, arduino, incremental rotary encoder, potensiometer. ABSTRACTA ship's rudder according to Safety Of Life At Sea (SOLAS 74) rule 29 Chapter II which is required for the sake of safety and as required by the main steering gear when the ship is traveling at maximum economic speed, must be able to deviate 35 degrees to the left and to the left. right in 28 seconds. The test was carried out by turning the rudder from the middle/midship to the right/starboard side 35 degrees, then midship, continuing to the left/port side 35 degrees, then midship. The test results of the two sensors have a fast response so they can be used as sensors in this ship steering simulation. The potentiometer sensor reading results through readings on the Arduino serial monitor at the potentiometer accuracy level are obtained by dividing 1023 by 300 so that in 1 degree the result is 3.41, while the incremental rotary encoder sensor accuracy level is 4.571 obtained from 160 divided by 35.Keywords: Ship rudder, arduino, incremental rotary encoder, potentiometer.