Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

STABILISASI TANAH LEMPUNG PLASTISITAS TINGGI PADA INDEKS LIKUIDITAS 1 DAN 1.25 DENGAN SEMEN MENGGUNAKAN SOIL CEMENT MIXING SKALA LABORATORIUM Yusep Muslih Purwana; Niken Silmi Surjandari
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.468 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36931

Abstract

Stabilisasi tanah merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki karakteristik pada tanah bermasalah. Tanah lempung plastisitas tinggi termasuk dalam tanah bermasalah karena mempunyai daya dukung rendah. Salah satu metode untuk meningkatkan daya dukung adalah stabilisasi tanah lempung menggunakan semen. Penelitian ini menggunakan tanah lempung plastisitas tinggi dari daerah Sukoharjo yang dikontrol kadar airnya pada Indeks Likuiditas (LI) 1 dan 1.25. Stabilisasi tanah ini berfokus pada peningkatan daya dukung tanah dengan variasi semen:tanah (15%, 20% dan 25% terhadap berat kering tanah) dan variasi Faktor Air Semen/FAS (35%, 45%, 55% dan 65% terhadap berat semen kering yang dibutuhkan). Pencampuran semen dan tanah menggunakan soil cement mixing skala laboratorium. Pengujian Unconfined Compressive Strength (UCS) dilakukan pada 7 hari saat kondisi tak-terendam dan terendam. Data pengujian digunakan sebagai input data analisis untuk mendapatkan kuat tekan tanah yang dihasilkan. Hasil pengujian UCS didapat grafik hubungan antara kuat tekan dengan proporsi semen:tanah, proporsi FAS, keadaan tak-terendam dan terendam, dan perbandingan penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan tanah meningkat dengan meningkatnya proporsi semen:tanah; FAS 35% adalah FAS paling optimum, dan meningkatnya kuat tekan silinder setelah dilakukan pencampuran bahan stabilisasi menggunakan soil cement mixing skala laboratorium. Pada kadar air LI = 1 dan kondisi tak-terendam kuat tekan yang dihasilkan lebih tinggi dari pada LI = 1.25 dan kondisi terendam. Ini terbukti bahwa penggunaan semen dengan variasi FAS dapat meningkatkan kekuatan tanah pada tanah lempung plastisitas tinggi
ANALISIS PENGARUH BEBAN GEMPA TERHADAP STABILITAS LERENG DI DESA SENDANGMULYO, TIRTOMOYO, WONOGIRI Heru Pujianto; Yusep Muslih Purwana; Niken Silmi Surjandari
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36958

Abstract

Beberapa daerah di Kabupaten Wonogiri memiliki kontur tanah yang berbukit-bukit, karena bentuk muka tanah itulah maka ada beberapa kejadian tanah longsor yang pernah terjadi di Wonogiri. Kasus yang akan dikaji pada penelitian ini adalah di daerah Desa Sendangmulyo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri yang pernah terjadi longsor. Melihat masih banyaknya jumlah penduduk yang masih bermukim di bawah lereng tersebut, maka penelitian ini sangat penting untuk keperluan mitigasi bencana. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besar perubahan nilai faktor aman stabilitas lereng setelah dilakukan penambahan beban gempa. Penelitian ini diawali dengan mengumpulkan data sekunder berupa data tanah, data profil lereng dan data beban hujan. Kasus penelitian lereng dianalisis dengan Slope/W untuk metode statik dan pseudo statik sedangkan Quake/W untuk metode dinamik. Lereng dikondisikan setelah hujan 2 harian yang diambil dari data sekunder. Hasil analisis stabilitas lereng dengan menggunakan metode statik menunjukan nilai SF paling kecil sebesar 0,47 untuk lereng dengan kemiringan 60o. Hasil analisis stabilitas lereng dengan menggunakan metode pseudo statik dengan memasukan koefisien gempa dengan nilai sebesar 0,92 dan menunjukan nilai SF paling kecil sebesar 0,38 untuk lereng dengan kemiringan 60o. Hasil analisis stabilitas lereng dengan menggunakan metode dinamik menunjukan nilai SF paling kecil sebesar 0,40 untuk lereng dengan kemiringan 60o. Hasil analisis stabilitas lereng dari ketiga metode tersebut didapatkan nilai SF paling kecil pada metode pseudo statik yaitu pada sudut 60o dengan nilai SF sebesar 0,38, karena metode pseudo statik arah beban gempa dianggap ke arah luar lereng yang dapat meningkatkan gaya longsor pada lereng.
STABILISASI TANAH LEMPUNG PLASTISITAS TINGGI PADA INDEKS LIKUIDITAS 1 DAN 1.25 MENGGUNAKAN SEMEN Nor Fata Yunashirson; Yusep Muslih Purwana; Raden Harya Dananjaya
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.96 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i1.37114

Abstract

Stabilisasi tanah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kekuatan dan memperbaiki karakteristik dari lempung plastisitas tinggi. Pada penelitian ini, terfokus pada stabilisasi tanah menggunakan semen dengan Faktor Air Semen (FAS) 20%, mengkontrol kadar air pada indeks likuiditas (LI) = 1 dan LI = 1.25 dan variasi semen:tanah (5%, 10%, dan 15%). Pada hasil stabilisasi dilakukan perawatan selama 0, 3, 7 dan 14 hari pada keadaan tak-terendam dan terendam, kemudian dilakukan pengujian kuat tekan silinder (UCS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tegangan tanah meningkat dengan meningkatnya proporsi semen:tanah dan meningkatnya masa perawatan, kemudian menurun dengan meningkatnya kadar air tanah. Ini terbukti bahwa penggunaan semen dengan variasi semen:tanah dapat meningkatkan kekuatan tanah pada tanah lempung plastisitas tinggi.
STUDI PENGARUH MIKROBAKTERI TERHADAP PERMEABILITAS DAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASI WAKTU PEMERAMAN Thomas Edi Setianto; Yusep Muslih Purwana; Bambang Setyawan
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.642 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36969

Abstract

Nilai permeabilitas dan kuat geser memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan stabilitas tanah. Jika di Indonesia pada umumnya bahan yang digunakan untuk material peningkatan stabilitas tanah adalah bahan kimia, namun pada penelitian ini penulis akan mencoba menganalisa penambahan mikrobakteri penghasil eksopolisakarida pada tanah lempung sebagai alternatif bahan tersebut. Dimana diharapkan penambahan mikrobakteri ini dapat menambah stabilitas tanah dengan cara mereduksi nilai permeabilitas dan meningkatkan nilai kuat geser tanahnya. Proses inokulasi mikrobakteri ini dilakukan terhadap dua variasi jenis mikrobakteri (Pseudomonas sp dan Bacillus subtilis). Pemeraman setelah inokulasi mikrobakteri kedalam tanah selama 15 dan 30 hari yang kemudian dilakukan pengujian permeabilitas dan kuat geser. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh mikrobakteri dalam mereduksi nilai permeabilitas dan meningkatkan nilai kuat geser tanah setelah proses inokulasi selesai. Hasil penelitian ini didukung dengan foto scan hasil uji SEM untuk mengetahui perubahan pada tanah asli dan tanah campuran bakteri pada masa pemeraman 30 hari. Hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa inokulasi mikrobakteri sangat berpengaruh terhadap tanah lempung yang dinyatakan dalam presentase. Hasil pengujian permeabilitas didapatkan prosentase penurunan nilai permeabilitas sampel hasil inokulasi Bacillus subtilis sebesar 67,18% dan sampel hasil inokulasi Pseudomonas sp sebesar 58,73% terhadap sampel natural sebagai kontrol. Sedangkan hasil pengujian kuat geser didapatkan prosentase peningkatan nilai kuat geser sampel hasil inokulasi Bacillus subtilis sebesar 79,57% dan hasil inokulasi Pseudomonas sp sebesar 70,97% terhadap sampel natural sebagai kontrol.
SIMULASI PERILAKU PONDASI GABUNGAN TELAPAK DAN SUMURAN DENGAN VARIASI DIMENSI TELAPAK DAN DIAMETER SUMURAN PADA TANAH LEMPUNG BERLAPIS DITINJAU DARI NILAI PENURUNAN Habib Abduljabar Waskito; Niken Silmi Surjandari; Yusep Muslih Purwana
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v4i1.37125

Abstract

Pondasi gabungan telapak dan sumuran merupakan salah satu alternatif modifikasi pondasi untuk bangunan tingkat menengah. Penggunaan gabungan pondasi telapak dan sumuran ini diharapkan dapat mengurangi besar penurunan dibandingkan pondasi telapak atau sumuran saja. Penelitian ini memodelkan pondasi gabungan telapak dan sumuran (Pondasi Telasur) dengan variasi dimensi telapak dan diameter sumuran pada tanah lempung berlapis. Sebagai alat bantu penelitian digunakan bantuan Program Plaxis 3D Foundation untuk membantu analisis Pondasi Telasur ini. Hasil penelitian menunjukkan perilaku grafik penurunan terhadap beban untuk pondasi telapak, pondasi sumuran, serta pondasi gabungan telapak dan sumuran mempunyai perilaku yang sama dengan grafik penurunan terhadap beban pada tanah lempung. Adanya gabungan telapak dan sumuran membuat nilai penurunan pondasi menjadi semakin kecil dibandingkan pondasi telapak atau sumuran saja. Semakin besar dimensi telapak dan diameter sumuran, memberikan nilai penurunan yang semakin kecil. Setiap kenaikan 0,1 m dari dimensi telapak mengurangi nilai penurunan rata-rata sebesar 2,215% sedangkan setiap kenaikan 0,1 m dari diameter sumuran mengurangi nilai penurunan rata-rata sebesar 3,722%.
STABILISASI TANAH LEMPUNG PLASTISITAS TINGGI PADA INDEKS LIKUIDITAS 0 DAN 0.25 MENGGUNAKAN SEMEN Mahmood M Kalworai; Yusep Muslih Purwana; Noegroho Djarwanti
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.456 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37053

Abstract

Stabilisasi tanah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kekuatan dan memperbaiki karakteristik dari lempung plastisitas tinggi. Penelitian ini terfokus pada stabilisasi tanah menggunakan semen dengan faktor air semen (FAS) (20%, 25%, 30% dan 35%) dengan mengontrol kadar air pada indeks likuiditas (LI) 0 dan 0.25 dan variasi semen:tanah (5%, 10%, dan 15%). Pada hasil stabilisasi dilakukan perawatan selama 0, 3, 7 dan 14 hari pada keadaan tak-terendam dan terendam, kemudian dilakukan pengujian kuat tekan silinder (UCS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tegangan tanah meningkat dengan meningkatnya proporsi semen:tanah dan meningkatnya masa perawatan, kemudian menurun dengan meningkatnya kadar air tanah. Ini terbukti bahwa penggunaan semen dengan variasi semen:tanah dapat meningkatkan kekuatan tanah pada tanah lempung plastisitas tinggi.
PERBANDINGAN KAPASITAS DUKUNG PONDASI MINIPILE DENGAN RUMUS STATIS, HASIL UJI SPT, DAN HASIL UJI PDA Shita Rosita Lailaningrum; Niken Silmi Surjandari; Yusep Muslih Purwana
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 3 (2014): September 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.284 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i3.37404

Abstract

Salah satu hal penting dalam perencanaan pondasi adalah kapasitas dukung dan penurunan. Apabila kapasitas dukung tanah tidak mampu memikul beban pondasi, maka penurunan yang berlebihan atau keruntuhan dari tanah akan terjadi, kedua hal tersebut akan menyebabkan kerusakan konstruksi yang berada di atas pondasi. Banyak faktor yang mempengaruhi perhitungan kapasitas dukung pondasi, di antaranya metode perhitungan dan penyelidikan tanah yang digunakan. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi hasil perhitungan kapasitas dukung pondasi minipile dengan membandingkan kapasitas dukung pondasi menggunakan rumus statis, hasil uji SPT, dan hasil uji PDA. Penelitian ini akan menentukan kapasitas dukung pondasi minipile dengan analisis perhitungan menggunakan analisis kapasitas dukung berdasarkan rumus statis dan data SPT yang dihitung dengan beberapa metode, antara lain; Metode Meyerhof dan metode l. Data yang digunakan untuk penelitian adalah data penyelidikan tanah dengan uji SPT, dan uji PDA. Hasil dari perbandingan kapasitas dukung pondasi minipile dengan rumus statis, hasil uji SPT, dan hasil uji PDA mengalami perbedaan yang satu dengan lainnya. Dilihat dari nilai rasio kapasitas dukung menunjukkan Qulab, dan QuSPT, adalah kurang dari 1. Hasil yang lebih mendekati dengan kapasitas dukung pondasi minipile yang sudah terpasang adalah berdasarkan hasil uji SPT. Jumlah pukulan N-SPT mencapai kedalaman tanah keras sangat mempengaruhi nilai kapasitas dukung pondasi.
ANALISIS DEFLEKSI LATERAL TIANG TUNGGAL PADA TANAH KOHESIF Nasrulloh Nasrulloh; Yusep Muslih Purwana; Niken Silmi Surjandari
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.364 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36935

Abstract

Pondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis dari pondasi dalam. Pondasi tiang pancang selain dirancang untuk menahan beban-beban aksial, juga dirancang untuk memperhitungkan beban lateral. Akibat adanya beban lateral yang bekerja pada tiang pancang mengakibatkan terjadinya defleksi atau pergeseran. untuk mengetahui besarnya defleksi yang terjadi pada tiang dapat dilakukan dengan pengujian lapangan atau yang sering disebut dengan lateral test. Selain melakukan pengujian lateral test, besarnya defleksi juga dapat dianalisis menggunakan metode Reese & Matlock (1960) dan metode p-y curve. Penelitian ini akan mengamati defleksi lateral tiang tunggal pada tanah kohesif. Berdasarkan hasil uji lateral test didapatkan defleksi maksimum pada P.1 sebesar 55,74 mm. Setelah dilakukan analisis menggunakan metode p-y curve, metode Reese & Matlock (1960) didapatkan hasil bahwa nilai defleksi lateral tiang tunggal hasil analisis metode p-y curve lebih mendekati hasil uji lateral test dibandingkan dengan metode Reese & Matlock (1960), hal tersebut dikarenakan paremeter tanah dan spesifikasi tiang lebih diperhatikan pada metode p-y curve, sedangkan Metode Reese & Matlock (1960) menggunakan korelasi dalam analisisnya.
KERAWANAN BENCANA TANAH LONGSOR KABUPATEN PONOROGO Hanif Yuniarta; Agus Prijadi Saido; Yusep Muslih Purwana
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1098.531 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i1.37327

Abstract

Bencana alam merupakan peristiwa alam yang dapat terjadi setiap saat dimana saja dan kapan saja, yang menimbulkan kerugian material dan imaterial bagi kehidupan masyarakat. Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang umumnya terjadi di wilayah pegunungan, terutama di musim hujan. Kabupaten Ponorogo merupakan daerah yang berpotensi mengalami bencana tanah longsor karena bentuk morfologi Kabupaten Ponorogo yang bervariasi seperti dataran tinggi dan perbukitan. Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk memperkirakan bencana tanah longsor adalah menggunakan program aplikasi yang mampu menginventarisasi lokasi terdampak menggunakan sistem informasi geografis yang memiliki kemampuan untuk menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menyajikan data bereferensi geografis. Dalam penelitian ini dilakukan analisis kerawanan tanah longsor menggunakan software ArcGIS dengan metode dari Paimin, et al (2006) yang dimodifikasi, dengan parameter yang digunakan yaitu Hujan Harian maksimal 3 harian (25%), Lereng Lahan (15%), Geologi (10%), Gempa (5%), Keberadaan Sesar (5%), Penggunaan Lahan (20%), Infrastruktur (15%), dan Kepadatan Pemukiman (5%). Semua parameter ditumpangsusunkan (overlay), kemudian diberikan pembobotan (skor) pada peta hasil analisis tersebut.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Ponorogo dapat di kategorikan sebagai daerah kerawanan bencana tanah longsor agak rawan di daerah perbukitan dan pegunungan, pada bagian dataran rendah dapat dikategorikan sebagai daerah yang kerawanan tanah longsor sedikit rawan.
PENURUNAN PERMEABILITAS DAN PENINGKATAN KUAT GESER TANAH LANAU MENGGUNAKAN PENGARUH MIKROBAKTERI BACILLUS SUBTILIS DAN PSEUDOMONAS SP Muhammad Saleh Nasution; Yusep Muslih Purwana; Bambang Setiawan
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.133 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36919

Abstract

peningkatan stabilitas tanah dilakukan dengan cara menurunkan nilai permeabilitas dan meningkatkan kuat geser tanah. Umumnya bahan tambah dalam rekayasa geoteknik berupa bahan kimia dan bahan yang bersifat solid. Pada penelitian ini penulis mencoba melakukan analisa terhadap pengaruh mikrobakteri terhadap penurunan nilai permeabilitas dan peningkatan nilai kuat geser tanah lanau sebagai alternatif bahan rekayasa geoteknik. penambahan mikrobakteri diharapkan dapat meningkatkan stabilitas tanah lanau dengan cara mereduksi nilai permeabilitas dan meningkatkan nilai kuat geser tanah yang diteliti. Mikrobakteri Pseudomonas sp dan Bacillus subtilis merupakan variasi bakteri yang digunakan pada penelitian ini. Tahap pemeraman tanah yang diinokulasi bakteri dilakukan selama 15 dan 30 hari. Pengujian penelitian ini bertujuan mengetahui prosentase peningkatan kuat geser dan penurunan nilai permeabilitas antara tanah terpengaruh bakteri dan tanah tidak terpengaruh bakteri sebagai nilai kontrol pengujian. Uji SEM dilakukan guna mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pada tanah yang terpengaruh bakteri dengan waktu pemeraman 30 hari. Bakteri Bacillus subtilis dapat meningkatkan nilai kuat geser 59.30% dan Pseudomonas sp 48.84% terhadap perbandingan kuat geser tanah yang tidak menggunakan bakteri sebagai kontrol perbandingan. Nilai prosentase penurunan hasil uji permeabilitas tanah diperoleh sebesar 60.29% dari tanah yang dipengaruhi bakteri bacillus subtilis dan 48.92% dari hasil tanah yang menggunakan Pseudomonas sp terhadap sampel tanah yang tidak menggunakan pengaruh bakteri.