Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI DARSONO, DARSONO
MANAJEMEN DAN KEUANGAN Vol 8, No 9 (2005): MAJALAH MANAJEMEN DAN KEUANGAN
Publisher : MANAJEMEN DAN KEUANGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12.812 KB)

Abstract

Penelitian tentang ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI dengan tujuannya adalah: untuk memepengaruhi pengaruh faktor pendidikan, masakerja, dan gaji terhadap produktivitas kerja karyawan serta untuk mengetahui faktor mana yang lebih dominan.
INOVASI PRODUK ES KRIM SUSU KAMBING ETAWA-UBI UNGU Ferichani, Minar; Darsono, Darsono; Supanggyo, Supanggyo
Caraka Tani - Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Caraka Tani - Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inovasi produk Es Krim Susu Kambing Etawa – Ubi Ungu. Penelitian ini bertujuan untuk membuat produk olahan susu kambing etawa yang lezat, bergizi, nikmat, dan marketable. Kegiatan penelitian bekerjasama dengan istri-istri peternak kambing etawa yang tergabung dalam KUBE Adi Jaya di Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, serta  dengan  mitra  Jomint  Company,  dilaksanakan  tahun  2011.Pengukuran  kualitas dilakukan  mengukur  satisfaction  terhadap  produk  terdiri  dari  4  indikator  ,  yaitu  taste, appearance, packaging, dan contents (kandungan nutrisi).  Rumus yang digunakan S = P/E, yang  merupakan perbandingan antara  produk  harapan (E) dan  fact  of  product/product performance (P),  dalam hal  ini  bagaimana kinerja  produk  secara  nyata  dalam bersaing dengan produk harapan..  Rumus tersebut merupakan hasil modifikasi konsep Kotler yang menyatakan S = f (E, P).  Kriteria yang digunakan adalah jika S atau Sav ≥ 1 maka produk memiliki tingkat satisfaction tinggi; moderat jika 0.7 < x < 1; dan rendah jika ≤ 0.7.  Produk yang dijadikan kompetitor (E) adalah produk yang sudah mapan dari sisi pemasaran, dalam hal ini penelitian menggunakan produk es krim dari Walls yang merupakan produk Unilever, sedangkan P  adalah produk olahan tim  pascamelalui proses I  dan  II.    Hasil  penelitian menunjukkan bahwa produk memiliki kandungan nutrisi yang lengkap.  Kandungan vitamin C, protein dan serat berfungsi untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan.   Produk juga mengandung karoten, antioksidan dan antosianin yang berfungsi untuk mengikat radikal bebas sehingga dapat mencegah kanker dan degenerasi sel.  Dari sisi contents, produk dapat dikatakan “berani” diadu dengan produk es krim yang sudah mapan.   Nilai Sav tertinggi diperoleh  pada  elemen  contents  (1,24),  diikuti  appearance  (0,997),  taste  (0,983),  dan packaging (0,974). Tingkat kepuasan responden terhadap contents produk es krim susu kambing  etawa  tergolong  tinggi  karena  >  1,  sedangkan  untuk  ketiga  elemen  lainnya tergolong moderat-tinggi karena mendekati nilai 1.   Secara total, nilai Sav yang dicapai adalah 1,038, artinya produk es krim susu kambing etawa ubi ungu dapat memuasakan konsumen dengan level tinggi karena > 1.   Produk susu kambing etawa ubi ungu dapat bersaing  dengan  bahkan  lebih  memuaskan dari  produk  es  krim  Walls  dari  sisi  produk (element of marketing mix). Produk Es Krim Susu Kambing Etawa Ubi Ungu mendapat respon yang baik dari ibu-ibu anggota KUBE Adi Jaya maupun yang belum menjadi anggota untuk menjadi usaha bersama, serta dari mitra-mitra Jomint Company selaku partner.
PENERAPAN MODEL SAINS TECHNOLOGY AND SOCIETY UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KEPEDULIAN DAN KREATIVITAS Sari, Noca Yolanda; Pargito, Pargito; Darsono, Darsono
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 1, No 4 (2013): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is aimed to improve concerning attitude and creativity through technology science model of geography lesson. This research is Classroom Action Research. In this research, the data was gotten in improving concerning attitude and creativity of student. The instrument which is used are observation sheets, observation of teacher worksheets, attitude observation, field records, and documentation. The result of research show that Science Technology Model and Society can improve concerning attitude and creativity of student. It was shown by average of concerning attitude and creativity of student percentage at cycles. At first cycle, the percentage of concerning attitude is 59% and students’ creativity is 54%. At second cycles, the percentage of concerning attitude improves to 72% and creativity is 66%. At third cycles, the percentage of concerning attitude improves to 79% and student creativity is 78%.Penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan Sikap Kepedulian dan Kreativitas Siswa dengan menggunakan model pembelajaran dalam pembelajaran geografi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan. Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah berupa peningkatan sikap kepedulian dan kreativitas siswa. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi dan lembar pengamatan kinerja pendidik, pengamatan sikap, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan Model Sains Technology and Society dapat meningkatkan sikap kepedulian dan kreativitas siswa. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata persentase sikap kepedulian dan kreativitas siswa pada siklusnya. Siklus I persentase sikap kepedulian 59 % dan kreativitas siswa 54%. Pada siklus II persentase sikap kepedulian naik menjadi 72% dan kreativtas 66%. Begitu pula dengan siklus III, persentase sikap kepedulian naik menjadi 79% dan kreativitas siswa 78%.Kata kunci:  kreativitas siswa, model sains technology and society, sikap kepedulian
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Susanto, Joko; Hasyim, Adelina; Darsono, Darsono
Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan
Publisher : Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purposes of this study were (1) to improve the learning process by using a jigsaw models, (2) describe the learning process, (3) Describe the learning achievement in social studies through the jigsaw model.The method used classroom action research. With research subjects fifth grade students of  state Elementary School 3 Way Terusan SP 3, the sample in this study amounted to 40 students. Data collected by observation and analyzed descriptively. Results from this study were : (1) planning the action begins with the preparation of Learning Implementation Plan (RPP), which is based on measures of learning by using learning model jigsaw, (2) the learning process of IPS with jigsaw method, (3) an increase in student achievement at the first cycle was with an average of  63%, the second cycle increased by an average of 72% in the third cycle was 85%.Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan model jigsaw, (2) mendeskripsikan proses pembelajaran, (3) Mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar pada pelajaran IPS melalui model  jigsaw.Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas(classroom action research).Dengan subjek penelitian siswa kelas V SDN 3 Way Terusan SP 3, sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 siswa. Data dikumpulkan dengan cara observasi dan dianalisis secara deskriptif.Hasil dari penelitian ini : (1) perencanaan tindakan diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang disusun berdasarkan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model  pembelajaran jigsaw, (2) proses pembelajaran IPS dengan metode jigsaw, (3) peningkatan prestasi belajar siswa siklus I rata-rata sebesar 63%, siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 72% pada siklus III sebesar 85%.Kata kunci: desain pembelajaran, prestasi, model pembelajaran jigsaw.
Pengaruh Radiasi Berkas Elektron dan Kimia Pada Pembuatan Glukosa dari Tandan Kosong Sawit Darsono, Darsono; Danu, Sugiarto; Kardha, Made Sumarti; Harsojo, Harsojo
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 1 April 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.905 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian pembuatan glukosa dari tandan kosong sawit (TKS) dengan 2 tahap, yaitu perlakuan pendahuluan iradiasi berkas elektron dilanjutkan dengan alkali dan asam, diikuti dengan proses sakarifikasi. Serat TKS kering diiradiasi menggunakan berkas elektron pada variasi dosis 0, 200, dan 400 kGy. Hasil iradiasi berkas elektron selanjutnya digiling dan diayak untuk mendapatkan butiran berukuran antara 40/60 mesh. Perlakuan pendahuluan dengan NaOH dilakukan pada suhu 1210C selama 30 dan 60 menit, sedangkan perlakuan dengan H2SO4 dilakukan pada suhu 1210C selama 30 menit dengan menggunakan otoklaf. Sakarifikasi dilakukan menggunakan enzim amilase dan selubiase. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada dosis iradiasi 0, 200 dan 400 kGy dengan perlakuan NaOH 0, 4, 8, dan 16% telah menghasilkan glukosa maksimum 14,0-14,2%. Perlakuan H2SO4 dengan konsentrasi 1, 2, dan 4% menghasilkan glukosa sekitar 6 – 8,5%. 
Pembuatan Bioetanol Dari Lignoselulosa Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Perlakuan Awal Iradiasi Berkas Elektron Dan NaOH Darsono, Darsono; Sumarti, Made
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 36 No. 2 Oktober 2014
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.449 KB)

Abstract

Proses pembuatan bioetanol dari serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dilakukan menggunakan dua metode. Pada metode pertama, perlakuan pendahuluan diawali dengan iradiasi TKKS menggunakan berkas elektron pada dosis 100 kGy, 200 kGy, 300 kGy, dan 400 kGy, kemudian proses kimia (NaOH), dilanjutkan dengan proses Simultaneous Saccharification Fermentation (SSF). Metode kedua, perlakuan pendahuluan menggunakan NaOH dan iradiasi kemudian dilanjutkan dengan proses SSF. Proses sakarifikasi dilakukan menggunakan enzim selulase dan selubiose, sedangkan proses fermentasi dilakukan menggunakan khamir Saccharomyces cerevisiae. Perlakuan dosis radiasi, konsentrasi NaOH, dan aktivitas enzim dipakai untuk menentukan konsentrasi etanol yang dihasilkan. Penggunaan serat TKKS dengan perlakuan NaOH 6% dan iradiasi berkas elektron dengan dosis 200 kGy menghasilkan kadar etanol maksimum 6,55 g/L dengan rendemen 12,36%. 
Pembuatan Komposit Akrilamida-g-Bagas Sebagai Absorben Menggunakan Radiasi Berkas Elektron Syahputra, Akhmad Rasyid; Darsono, Darsono
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 36 No. 1 April 2014
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.989 KB)

Abstract

Salah satu limbah padat dari pabrik gula adalah bagas. Sisa penggilingan gula merupakan bagas yang cukup besar sehingga diperlukan proses lebih lanjut agar limbah tersebut tidak merusak lingkungan. Tujuan studi ini adalah membuat absorben dari limbah bagas dan mengamati perubahan sifat fisik dan kimianya. Pembuatan absorben dilakukan dengan menggunakan radiasi mesin berkas elektron. Proses iradiasi dilakukan dengan variasi dosis 15kGy, 30 kGy, 45 kGy dan 60 kGy. Sifat fisik absorben dapat diamati dengan menggunakan hasil persentase fraksi gel. Sifat kimia absorben diamati dari perbedaan spektrum infra merahnya pada saat sebelum dan sesudah ditambahkan monomer. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dosis radiasi yang semakin tinggi pada absorben akan meningkatkan sifat fisik (persentase fraksi gel). Analisis menggunakan spektra Fourier Transform Infra Red (FTIR) menunjukan perbedaan puncak-puncak serapan bagas sebelum dan sesudah ditambahkan monomer. Spektrum Differential Scanning Calorymetry (DSC) komposit hasil iradiasi menunjukkan bahwa iradiasi menyebabkan perubahan titik lebur. 
PENGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI DAN BERFIKIR KRITIS Suri, Ima; Darsono, Darsono; Trisnaningsih, Trisnaningsih
Jurnal Studi Sosial / Journal of Social Studies Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Studi Sosial
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to see 1). Increasing students' critical thinking ability in the teaching of history by using Social Enquiry Learning Model. 2). Improved self-concept of students by using Social Enquiry Learning Model in History subect at SMAN 2 Menggala. The method that used in this research is class action research. The object of this study is the Social Enquiry Learning Model to increase the ability of critical thinking and self-concept of students. Data collection tools used were tests and observation. This study shows 1) The significant increase in the students' critical thinking ability by using a Social Enquiry Learning Model based on the results of tests conducted at the end of each cycle I, II and III. 2.) The significant increase in the students' self-concept is based on the observation during the implementation process of learning by using Learning Social Enquiry Learning Model good in cycle I, II and III.Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat 1). Pelaksanaan tahapan Model Pembelajaran Inquiri Sosial pada mata pelajaran sejarah 2). Peningkatan konsep diri dan berfikir kritis siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inquiri Sosial. Tahapan pembelajaran Inquiri Sosial terdiri atas tahap orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan informasi, menguji hipotesis dan membuat kesimpulan. Peningkatan konsep diri dan berfikir kritis siswa akan dilihat dari siklus kesiklus melalui tahapan Penelitian Tindakan Kelas. Setiap siklus terdiri atas 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Objek penelitian ini adalah Model Pembelajaran Inquiri Sosial terhadap peningkatan kemampuan berfikir kritis dan konsep diri siswa. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Penelitian ini menunjukan 1) Model Pembelajaran Inquiri Sosial dapat diterapkan pada mata pelajaran sejarah 2) Penggunaan Model pembelajaran Inquiri Sosial dapat meningkatkan konsep diri dan berfikir kritis siswa.Peningkatan konsep diri siswa diamati berdasarkan hasil observasi selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Inquiri sosial baik pada siklus I, II dan III, sedangkan peningkatan berfikir kritis siswa diketahui dari hasil tes pada setiap akhir siklus.Kata Kunci : Penelitian Tindakan Kelas, Model Pembelajaran Inquiri Sosial, kemampuan berfikir kritis dan konsep diri siswa
APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK IDENTIVIKASI POTENSI SEBARAN GALENA (PBS) DAERAH-X, KABUPATEN WONOGIRI Kinayung, Satria; Darsono, Darsono; Legowo, Budi
Jurnal Fisika FLUX Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2014
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v11i2.2676

Abstract

ABSTRAK. Telah dilakukan penelitian identifikasi potensi galena menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi dipole-dipole di Daerah-X, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat Resistivity Meter OYO model 2119C McOHM-EL. Pengolahan  data  melalui  dua  tahapan  yaitu  dengan  menggunakan  software Res2Dinv  dan  RockWork.  Pengolahan inversi dengan software  Res2Dinv  menghasilkan penampang dua dimensi yang menunjukkan perbedaan resisitivitas batuan dengan perbedaan warna. Hasil pengolahan  software Res2Dinv  ini kemudian menjadi input pada Software Rockwork  sehingga  diketahui pola sebaran galena. Dari hasil pemodelan terdeteksi sebaran galena pada rentang lintasan 240 meter hingga 480 meter kedalaman 20 meter dengan nilai resistivitas sebesar 5-20 Ωm. Sebaran galena juga dimodelkan memanjang dari lintasan pertama sampai lintasan ketiga sepanjang 150 meter. Batuan lain yang terdapat pada lintasan antara lain andesit dengan resistivitas 75-200 Ωm, breksi dengan resistivitas 200-500 Ωm, batuan basal dengan 1.000-2.000 Ωm. Batuan basal juga banyak ditemukan dalam bentuk bongkahan pada pada semua lintasan. Kata Kunci: Galena, Resistivitas, Dipole-dipole, Wonogiri
PEMETAAN KETEBALAN LAPISAN PENUTUP BATU GAMPING BAHAN BAKU SEMEN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER Saputro, Setiyawan Adi; Darsono, Darsono; Legowo, Budi
Jurnal Fisika FLUX Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2014
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v11i2.2680

Abstract

ABSTRAK. Penelitian geolistrik resistivitas untuk mengetahui struktur bawah permukaan serta kedalaman dari batu gamping di Daerah Paciran Kabupaten Rembang Jawa Tengah telah dilakukan menggunakan konfigurasi Schlumberger. Pengambilan data sebanyak sembilan belas titik sounding dengan bentangan AB/2 sejauh 150 m. Peralatan yang digunakan diantaranya yaitu seperangkat resistivitymeter OYO MODEL 2119C MCOHM-EL. Pertama pengolahan data yaitu menggunakan software IP2Win untuk mengetahui kedalaman dan ketebalan lapisan secara vertikal. Kedua, hasil interpretasi VES menjadi masukan software RockWork 14 dalam membuat cross section. Hasilnya menunjukan terdeteksi 3 lapisan batuan yang diduga sebagai top soil, batu gamping dengan kandungan MgO tinggi dan batu gamping dengan kandungan CaO tinggi. Lapisan top soil terdeteksi dengan ketebalan antara 0,140–1,53 m. Sedangkan lapisan kedua diduga sebagai lapisan batu gamping dengan kandungan MgO tinggi terdeteksi dengan ketebalan antara 2,16–10,3 m. Dengan demikian, kedalaman lapisan batu gamping dengan CaO tinggi terdeteksi pada kedalaman 2,30–10,3 m. Hal ini menunjukan pada bagian Timur kedalaman batu gamping dengan kandungan CaO tinggi lebih dalam dibandingkan bagian Barat. Namun kedalaman paling dalam pada bagian Timur Laut dan Tenggara. Pada bagian tengah kedalaman lebih dalam dari yang diperoleh pada bagian Barat pada lokasi penelitian, tapi tidak sedalam pada bagian Timur Laut dan Tenggara. Kata kunci: Geolistrik, batu gamping, Rembang