Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

REDESAIN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DI MANADO. PANOPTIC ARCHITECTURE Fadillah D. Eldija; Deddy Erdiono; Pingkan P. Egam
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17113

Abstract

Pembaharuan hukum, di Indonesia sudah sejak lama dilakukan khususnya dalam bidang hukum pidana, dimana dalam perundang-undangan di Indonesia dibedakan jenisnya yaitu pidana penjara, pidana kurungan, dan pidana tutupan (pasal 10 KUHP dan Undangundang No. 20 tahun 1946) yang penempatannya menjadi satu dalam lembaga pemasyarakatan. Lembaga pemasyarakatan mempunyai tugas untuk melaksanakan pembinaan terhadap terpidana khususnya pidana pencabutan kemerdekaan, untuk menekan kejahatan serta tujuam jangka panjang untuk mencapai kesejahteraan. Namun dalam perjalanan waktu tampak jelas bahwa tujuan pembinaan napi ini banyak menghadapi hambatan dan berimplikasi pada kurang optimalnya bahkan dapat menuju pada kegagalan fungsi sebagai lembaga pembinaan. Permasalahan mendasar tampak nyata adalah adanya kelebihan hunian (over capacity) seperti yang terjadi pada lembaga pemasyarakatan di Manado hingga menimbulkan kelemahan terhadap pengawasan. Masalah ini juga dapat berpeluang terciptanya ‘ school of crime ‘ dan kemudian berdampak pada tingkat tindak tanduk kasus kriminal di Kota Manado sendiri.Proses perancangan dalam memecahkan permasalahan yang ada, mengarah pada model proses desain panopticon/ pendisiplinan oleh Jeremy Bentham.Kata kunci : lembaga pemasyarakatan, panoptic.
AMPHIBICAL CITY HOTEL DI MANADO. Aquascape Architecture Rayleighjan W. Dalinda; Deddy Erdiono; Vicky H. Makarau
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17264

Abstract

Amphibical City Hotel merupakan bangunan yang menyediakan jasa pelayanan akomodasi penginapan yang lengkap dengan sarana rekreasi. jenis hotel ini biasanya banyak menarik para  wisatawan, pebisnis dan pegawai swasta maupun negeri yang datang bertugas diluar kota.Kota Manado adalah Ibukota dari Provinsi Sulawesi yang merupakan kota kedua terbesar di pulau Sulawesi, berdasarkan Dinas Pariwisata, kota Manado memiliki 84 obyek pariwisata dimana 78 obyek diantaranya merupakan obyek pariwisata buatan. Manado lebih dikenal dengan keindahan taman bawah lautnya pariwisata mendapat perhatian khusus dan menjadi salah satu misi dari pemerintahan Kota Manado. Pengembangan sektor pariwisata diyakini mampu memberi efek bagi kesejahteraan daerah dan mewujudkan manado sebagai Kota Ekowisata sebagai tujuan turis di ujung utara sulawesi.Tema yang di terapkan dalam proses perancangan diambil dari keterkaitan antara objek amphibical hotel dengan lokasi yaitu “Aquascape Architecture” tema ini mengangkat dan menampilkan sebuah hasil gubahan masa yang memiliki posisi sebagian masa bangunan berada didarat dan sebagian masa bangunan berada di air layaknya hewan amfibi. Penerapan tema ini diharapkan mampu menjadi sebuah akomodasi penginapan yang unik di Kota Manado, dapat menarik minat wisatawana dengan panorama pemandangan dari kamar bawah laut serta menjadi icon bangunan pariwisata di Kota Manado serta dapat meningkatkan perekonomian daerah di bidang pariwisata.Kata kunci : Amphibical, City Hotel, Aquascape Architecture
BOUTIQUE HOTEL DI MANADO. Superimpose Architecture Astrid A. Pulu; Idradjaja Makainas; Deddy Erdiono
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17292

Abstract

Penyediaan jasa akomodasi yang memadai menjadi salah satu sarana pendukung kelancaran pariwisata suatu daerah. Bagi kota Manado dengan objek pariwisata yang mampu mencuri perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara, hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting. Berbagai hotel beserta klasifikasinya pun sudah banyak bermunculan. Namun melihat perkembangan minat wisatawan terhadap properti yang unik dan terasa berbeda semakin meningkat, maka kehadiran boutique hotel sangat dibutuhkan mengingat hotel jenis ini merupakan konsep baru dalam dunia perhotelan. Boutique hotel yaitu suatu hotel tematik dan non standar pada tampilan bentuk dan ukuran ruangannya dengan menampilkan gaya dan desain yang unik dan mampu memberikan suatu produk hotel yang berbeda dari yang biasanya dengan penggunaan struktur dan utilitas pada bangunan tetap memperhatikan syarat dari kekuatan,keamanan dan kenyamanan suatu bangunan.Perancangan boutique hotel di Manado menerapkan tema superimpose architecture (tumpang tindih), yaitu suatu tema yang mengedepankan prinsip dari teori function follow form menjadikan boutique hotel di Manado memiliki keunikan tersendiri sehingga dapat memberikan pengalaman baru bagi para tamu hotel. Dengan menggunakan metode perancangan yang dilakukan berdasarkan studi literatur terhadap karakteristik objek maka dapat disimpulkan bahwa sasaran utama boutique hotel ialah para wisatawan domestik maupun mancanegara, pelancong bisnis dan masyarakat sekitar yang notabenenya memiliki penghasilan menengah ke atas. Kata Kunci : Boutique Hotel, Unik, Superimpose Architecture, Function Follow Form
MANADO UNDERSEA WEDDING HALL. Aquascape Architecture Vicky Torondek; Dwight M. Rondonuwu; Deddy Erdiono
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.17593

Abstract

Pernikahan merupakan peristiwa penting dalam hidup sehingga perlu persiapan dan perencanaan yang matang sehingga semua keperluan pernikahan dapat dipenuhi. Ini berarti  memerlukan banyak waktu dan tenaga untuk mempersiapkannya sehingga setiap kebutuhan pesta pernikahan mulai dari pre wedding, wedding, dan honeymoon dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Ada berbagai tempat di kota Manado saat ini yang menjadi tujuan untuk melangsungkan pernikahan seperti: M Icon, MCC, MGP, Nyiur Melambai Restauran dan lainnya. Tetapi dari berbagai tempat pernikahan yang ada di kota manado saat ini belum ada tempat pernikahan yang menawarkan fasilitas atau suasana pernikahan di dalam air yang dapat mewadahi upacara pernikahan dari pre wedding, wedding, dan honeymoon dalam satu tempat sehingga banyak waktu yang dibutuhkan dalam menyiapkan dan merayakan pesta pernikahan.Dalam desain  “Manado Undersea Wedding Hall”, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari masyarakat akan sebuah tempat pesta pernikahan yang menawarkan konsep baru, dan fasilitas yang dapat mewadahi upacara pernikahan mulai dari pre wedding, wedding, dan honeymoon, sehingga setiap calon pasangan dapat memanfaatkan waktu seefisien mungkin dalam mengatur dan merayakan upacara pernikahan yang diinginkan. Dalam pendekatan Aquascape Architecture, desain “Manado Undersea Wedding Hall” akan didesain dengan konsep baru, dimana objek ini akan menawarkan view panorama bawah laut yaitu keindahan berbagai macam ikan dan keindahan terumpu karang bawah laut kota Manado.Kata Kunci : Pernikahan, Undersea Wedding Hall, Manado
MANADO FILM ACADEMY. Mimetic Architecture Melly V. L. Kawulusan; Deddy Erdiono; Herry Kapugu
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 6 No. 2 (2017): DASENG Volume 6, Nomor 2, November 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v6i2.18386

Abstract

Animo masyarakat sulawesi utara sangat besar untuk terlibat di dunia hiburan Indonesia, sehingga berdampak di industry perfilman dan broadcasting Indonesia yang membuka peluang  untuk mencari bakat – bakat anak muda. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. Perguruan Tinggi Negeri yang selanjutnya disingkat PTN adalah perguruan tinggi yang didirikan dan /atau diselenggarakan oleh pemerintah. Akademi komunitas merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu yang berbasis keunggulan local atau untuk memenuhi kebutuhan khusus. Telah dipahami sebuah film dari segi teori, film yang dimaksudkan dalam pembahasan sebagai objek bukan sekedar sebuah gambar hidup atau movie yang bersifat hiburan, namun merupakan sebuah wadah pendidikan. Kata kunci : Manado,film,Akademi
OFFICE TOWER IN MANADO. Diagrid Structure Marleve O. O. Rumpalaba; Deddy Erdiono; Johannes Van Rate
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.19035

Abstract

Kota Manado adalah kota yang sangat berkembang pesat dalam berbagai bidang, salah satunya perekonomian. Dapat kita lihat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir di kota Manado telah hadir berbagai pusat perbelanjaan, dan perusahaan perusahaan luar mulai banyak masuk untuk memenuhi pasar kota Manado. maka dari itu haruslah kebutuhan sarana dan prasarana kota Manado di imbangi dengan fasilitas fasilitas yang menunjang dalam memenuhi kebutuhan pasar yang ada. Dalam bidang perusahaan jasa dan perdagangan Manado. membutuhkan sarana dan prasarana untuk menunjang proses terjadinya jual beli dan juga proses dimana terjadinya sebuah inovasi pemasaran. Dalam hal ini kebutuhan ruang yang dapat menunjang  terjadinya aktivitas dari perusahaan yang ada. Seperti penggunaan tempat yang sementara, karena kecenderungan perusahaan yang berpindah pindah sesuai dengan kebutuhan pasar. Kota Manado memiliki keterbatasan lahan dalam lingkup ruang kota yang telah padat sehingga untuk memenuhi semuanya itu pembangunan dalam skala vertikal yaitu bangunan tinggi dan juga tower sangatlah menjadi solusi untuk pembangunan sarana dan fasilitas yang memerlukan tempat di dalam CBD kota. Yaitu rental office yang dapat menyediakan sebuah sarana yang menunjang dan dapat memberikan solusi dari kebutuhan ruang yang ada dan penggunaan yang tidak menetap. Maka dari itu pembangunan office tower menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan mengangkat tema struktur diagrid di harapkan bangunan ini bisa menjadi  salah satu bangunan yang menjadi icon kota Manado karena eksplorasi bentuk yang unik dan juga dapat memenuhi kebutuhan ruang yang dibutuhkan oleh office tower, bagi para pengguna yang akan menempati bangunan ini dan masyarakat kota Manado.Kata Kunci: Office, Tower, Struktur Diagrid
PUSAT KEISLAMAN DI KOTA TERNATE (STUDI BUDAYA ISLAM). Deconstruction of Islamic Structure Suhrawardi Usman; Sangkertadi .; Deddy Erdiono
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.19304

Abstract

Islam sebagai suatu keyakinan yang mengajarkan pada kehidupan bermasyarakat yang lebih baik dan terarah ini, tidak terlepas dari pengaruh sistem kebudayaan yang telah mengakar pada masyarakat. Pengaruh inilah yang memunculkan akulturasi dan transformasi pada nilai tatanan keislaman yang ada. Kota Ternate merupakan salah satu kota dengan perkembangan Islam yang pesat ini dari akulturasi nilai keislaman dan kebudayaan masyarakat. Hal ini tentu saja dapat dilihat pada beberapa pratek-praktek keberagaman yang terjadi. Penghadiran Pusat Keislaman (Studi Budaya Islam) sebagai suatu pusat kegiatan keislaman yang dapat menjembatani kehidupan sosial masyarakat dengan nilai-nilai Islami. Pusat Keislaman (Studi Budaya Islam) ini dikhususkan pada fasilitas-fasilitas dengan fungsi muamalah sebagai pemenuhan akan eksistensi Masjid Raya Al-Munawwar yang merupakan pusat peribadatan masyarakat Kota Ternate. Bangunan ini tidak hanya difungsikan pada kegiatan-kegiatan muamalah tetapi terlebih khususnya pada fasilitas-fasilitas studi budaya Islam sehingga baik yang muslim maupun masyarakat non muslim dapat mengenal lebih dekat tentang nilai-nilai universal Islam dalam berbudaya. Pusat Keislaman (Studi Budaya Islam) ini dihadirkan dengan menggunakan pendekatan deconstruction of Islamic Culture sehingga pada akhirnya paradigma berbudaya masyarakat lebih terarah sesuai dengan nilai-nilai keislaman. Kata kunci : Akulturasi Budaya Islam, deconstruction of Islamic Culture, Pusat Keislaman (Studi Budaya Islam), Kota Ternate.
DESAIN TERMINAL PELABUHAN ANTAR PULAU DAN PARIWISATA DI MANADO. Dekonstruksi Program dalam Arsitektur Willybrordus Yan; Deddy Erdiono; Vicky H. Makarau
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.19306

Abstract

Manado merupakan salah satu kota yang sedang berkembang dalam hal ekonomi maupun lainnya. Daya tarik kota Manado akan pariwisata laut menjadi tujuan utama para turis datang ke kota Nyiur Melambai ini. Sehingga perhubungan laut dengan fasilitas yang memadai sangat memberikan nilai tambah dalam pelayanan. Pelabuhan ini juga bukan hanya berperan dalam hal pariwisata tetapi juga sebagai alat penyebertangan ke daerah lain, serta sebagai sarana untuk berdagang sehingga peran pelabuhan Manado sangat vital bagi daerah disekitarnya, maka dari itu dengan adanya Pelabuhan Wisata dan Antar pulau yang di rencanakan akan memberikan fasilitas yang memadai dalam menampung segala aktifitas dalam hal kepelabuhanan. Pelabuhan Manadi juga memiliki nilai sejarah yang perlu dipertahankan, karena perkembangan zaman orang-orang mulai melupakan sejarah, maka dari itu Pelabuhan Wisata dan Antar Pulau ini di lengkapi dengan fasilitas Museum yang berfungsi mengangkat eksistensi pelabuhan dan daerah sekitarnya seperti kampung Arab, kampung Cina dan kawasan komersial menjadi tujuan wisata selain wisata lautnya. Dengan menggunakan pendekatan Dekonstruksi Program sehingga mampu menghadirkan pelabuhan dengan perpaduan fungsi yang kreatif dan falitas yang baik sehingga memberikan kenyamanan dalam penggunannya.Kata kunci : Dekonstruksi Program , Manado, Pelabuhan Wisata, Pelabuhan Antar Pulau,.
REDESAIN STADION KLABAT MANADO. Megastructure Architecture Irving R. Muntu; Deddy Erdiono; Johansen C. Mandey
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 1 (2018): DASENG Volume 7, Noomor 1, Mei 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i1.19901

Abstract

Kota Manado yang merupakan ibukota provinsi Sulawesi Utara merupakan kota yangperkembangannya sangat menjanjikan, terbukti banyak pembangunan dan pengembangankawasayangdilakukan dikota ini, sebagai kota yang sedang berkembang, tentunyaharusdiimbangidenganmenghadirkanfasilitas-fasilitas untuk Masyarakat sebagaipelengkapataupunsebagai saranabagimasyarakatnyauntuk bias mengembangkan potensi diri serta berkreasi dan sebagai fasilitas-fasilitas yang di banggakan.            Dalam bidang olahraga, tentunya juga harus ditingkatkan kualitas dan mutu dari saranadanprasarana dari olahraga itu sendiri, tidak terkecuali dengan Stadion Klabat Manado,yangmenjadiStadionsatu-satunya kota ini, kondisi dan kualitas Stadion harus ditingkatkanataudievaluasibaiksecarafisik,fungsi,dan prospek kedepan sebagai tempat olahragayangadadikotaManado.            Meningkatnya kebutuhan masyarakat kota akan fasilitas olahraga yang baik dan menyenangkan,membuat Stadion Klabat harus di benahi atau di redesain, sehingga bisa digunakandenganbaikdan bias memenuhi kebutuhan masyarakat kota Manado akan fasilitasolahraga.Redesainmenjadisalahsatucaraagarstadion ini bisa difungsikan kembali dengan melihatsegalakekurangandanmasalah-masalahyangadasekarang, yang nantinya bisa dipikirkan solusi dan kualitas yang dibutuhkan di zaman yang modern sekarang.Sehingga nantinya kebutuhan masyarakat bisa di wadahi dan bisa meningkatkan kembali prestasi-prestasiduniaolahraga Sulawesi Utara.Dengan mengangkat tema ”Mega Structure Architecture”,diharapkan bangunan ini menjadi iconyangmoderndikotaManadoyang memiliki daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara dan dapat mengangkat pertumbuhan ekonomi dari segi pariwisata di kota Manado. Kata Kunci :Kota Manado, Stadion Klabat, Redesain
NEO PESANTREN DI MANADO. Heterotopia - Disorder dalam Order Zahra .; Sangkertadi .; Deddy Erdiono
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 7 No. 2 (2018): DASENG Volume 7, Nomor 2, November 2018
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v7i2.20827

Abstract

Kota Manado yang merupakan ibukota sekaligus kota terbesar di provinsi Sulawesi Utara, meskipun mayoritas penduduknya adalah non muslim tetapi merupakan kota dengan jumlah penduduk muslim tertinggi dibandingkan dengan kota/kabupaten lain di provinsi ini. Berdasarkan hal tersebut, pastinya diperlukan pewadahan untuk berbagai kegiatan dan aktivitas penduduk muslim di Kota Manado yang memadai dan sesuai kebutuhan masyarakat muslim. Pesantren adalah lembaga pendidikan agama islam yang berperan penting dalam pendidikan agama islam. Di Kota Manado sudah ada beberapa pendidikan berformat pesantren, hanya saja minat penduduk terhadap pendidikan pesantren masih rendah. Hal ini karena system dan pelayanan pesantren yang masih belum sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat, dalam hal ini masyarakat perkotaan. Neo pesantren adalah pembaruan terhadap konsep pesantren guna merencanakan dan merancang konsep pesantren yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat modern, dalam hal ini tanpa menghilangkan inti dari pesantren yaitu agama islam. Tema rancangan yaitu Heterotopia dianggap sesuai dengan konsep perancangan Neo Pesantren. Dimana konsep Disorder (penyimpangan) pada tema adalah untuk menciptakan pembaruan pada perancangan, serta konsep Order (keteraturan) adalah untuk mengontrol pembaruan pembaruan yang akan di rencanakan yaitu sesuai dengan pendidikan agama Islam.Kata kunci : Kota Manado, Neo Pesantren, Heterotopia, Order, Disorder